Tinjauan Kepustakaan Penerapan Asas Proporsionalitas dalam Perjanjian Kredit Modal Kerja di Bank Mandiri (Analisis Terhadap Perjanjian Kredit Modal Kerja di Bank Mandiri)

E. Tinjauan Kepustakaan

1. Pengertian hukum Hukum adalah suatu sistem yang dibuat manusia untuk membatasi tingkah laku manusia agar tingkah laku manusia tersebut dapat di kontrol. Hukum adalah aspek terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan, hukum mempunyai tugas untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat. Oleh karena itu setiap masyarakat berhak untuk mendapat pembelaan didepan hukum sehingga dapat di artikan bahwa hukum adalah peraturan atau ketentuan-ketentuan tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan sanksi bagi pelanggarnya. 11 Hukum mempunyai sifat mengatur dan memaksa. Berkenaan dengan tujuan hukum, ada beberapa pendapat sarjana hukum. Subekti, mengatakan bahwa hukum itu mengabdi pada tujuan negara yang pokoknya ialah mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan pada rakyatnya. Menurut Van Apeldoorn, tujuan hukum ialah mengatur pergaulan hidup manusia secara damai. Hukum menghendaki perdamaian. Sementara itu, Menurut Geny, hukum bertujuan semata-mata untuk mencapai keadilan. Sebagai unsur keadilan, ada kepentingan daya guna dan kemanfaatan. Sedangkan, menurut Van Kan hukum bertujuan untuk menjaga kepentingan setiap manusia supaya kepentingan-kepentingan itu tidak dapat diganggu. 12 11 https:andrilamodji.wordpress.comhukumpengertian-tujuan-jenis-jenis-dan-macam- macam-pembagian-hukumdiakses tanggal 13 Oktober 2015. 12 Budiyanto, Dasar-Dasar Ilmu Tata Negara Jakarta: Erlangga, 2003, hlm.115. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Pengertian diatas, maka adapun persyaratan peraturan hukum antara lain : 13 a. Peraturan tersebut mengatur perilaku manusia. b. Dibuat oleh pejabat yang berwenang. c. Bertujuan mewujudkan ketertiban dan keadilan masyarakat. d. Bersifat mengikat dan memaksa pihak yang dikenai peraturan. e. Memiliki rumusan sanksi yang jelas dan tegas. f. Sanksi ditegaskan dan dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang. 2. Pengertian hukum kontrak Perlu diketahui bahwasanya hukum kontrak itu merupakan bagian dari hukum perikatan. Bahkan ada yang mengatakan bahwa hukum kontrak itu sebagai hukum perjanjian yang tertulis, akan tetapi pembagian antara hukum kontrak dengan hukum perjanjian itu sendiri di dalam BW tidak di uraikan, hanya di kenal sebagai perikatan yang lahir dari perjanjian dan yang lahir dari undang- undang.Kontrak atau perjanjian ini merupakan suatu peristiwa hukum di mana seseorang berjanji kepada orang lain atau dua orang saling berjanji untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu.Di dalam kontrak dikenal mengenai istilah kontrak sepihak, yaitu dimana seseorang menjanjikan kepada orang lain untuk memberikan sesuatu sedangkan orang yang menerima sesuatu itu tidak memberikan balasan kontra prestasi. 14 13 http:soal-soalpkn.blogspot.co.id201504apa-syarat-syarat-peraturan-hukum- serta.htmldiakses tanggal 13 Oktober 2015. 14 http:ilmuhukumuin-suka.blogspot.co.id201309pengertian-hukum- kontrak.htmldiakses tanggal 13 Oktober 2015. Universitas Sumatera Utara Kontrak dalam Hukum Indonesia, yaitu Burgerlijk Wetboek BW disebut overeenkomst yang bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti perjanjian. Menurut Peter Mahmud Marzuki perjanjian mempunyai arti yang lebih luas daripada kontrak. Kontrak merujuk kepada suatu pemikiran akan adanya keuntungan komersil yang diperoleh kedua belah pihak. Sedangkan perjanjian dapat saja berarti social agreement yang belum tentu menguntungkan kedua belah pihak secara komersil. 15 Berdasarkan pengertian hukum kontrak yang diungkapkan di atas, dapat dipahami bahwa pengertian hukum kontrak adalah keseluruhan kaidah hukum yang mengatur hubungan hukum antara dua pihak atau lebih berdasarkan kata sepakat untuk menimbulkan akibat hukum. 16 . Oleh karena itu, maka untuk dapat dianggap sah secara hukum, ada empatsyarat yang harus dipenuhi sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia: 17 a. Kesepakatan para pihak b. Kecakapan para pihak c. Mengenai hal tertentu yang dapat ditentukan secara jelas d. Sebab atau kausa yang diperbolehkan secara hukum. Berdasarkan pengertian tersebut, maka adapun unsur-unsur dari pada kontrak itu sendiri adalah sebagai berikut: 18 a. Adanya perbuatan hukum. b. Persesuaian pernyataan kehendak dari beberapa orang. 15 Hasanuddin Rahman, Contract Drafting, Bandung: Citra Aditya Bakti,2003 , hlm.21. 16 https:id.wikipedia.orgwikiKontrak diakses tanggal 14 Oktober 2015. 17 Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. 18 Salim, Hukum Kontrak.Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, Jakarta, Sinar Garfika, 2003, hlm. 9. Universitas Sumatera Utara c. Persesuaian kehendak harus di publikasikan atau dinyatakan. d. Perbuatan hukum terjadi karena kerja sama antara dua orang atau lebih. e. Pernyataan kehendak yang sesuai harus saling bergantung satu sama lain. f. Kehendak di tujukan untuk menimbulkan akibat hukum. g. Akibat hukum itu untuk kepentingan yang satu atas beban yang lain atau timbal balik. h. Persesuaian kehendak harus dengan mengingat peraturan. Selain hal tersebut di atas, adapun arti penting suatu kontrak paling tidak adalah dalam hal-hal sebagai berikut: 19 a. Untuk mengetahui perikatan apa yang dilakukan dan kapan serta di mana kontrak tersebut dilakukan. b. Untuk mengetahui secara jelas siapa yang saling mengikatkan dirinya tersebut dalam kontrak dimaksud. c. Untuk mengetahui hak dan kewajiban para pihak, apa yang harus, apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh para pihak. d. Untuk mengetahui syarat-syarat berlakunya kontrak tersebut. e. Untuk mengetahui cara-cara yang dipilih untuk menyelesaikan perselisihan dan pilihan domisili hukum yang dipilih bila terjadi perselisihan antara para pihak. f. Untuk mengetahui kapan berakhirnya kontrak, atau hal-hal apa saja yang mengakibatkan berakhirnya kontrak tersebut. 19 http:notarisnurulmuslimahkurniati.blogspot.co.id200904pengertian-dan-arti-penting- kontrak.http diakses tanggal 15 Oktober 2015. Universitas Sumatera Utara g. Kapan berakhirnya kontrak, atau hal-hal apa saja yang mengakibatkan berakhirnya kontrak tersebut. h. Sebagai alat untuk memantau bagi para pihak, apakah pihak lawan masing- masing telah menunaikan prestasinya atau belum, atau bahkan malah telah melakukan suatu wanprestasi. i. Sebagai alat bukti bagi para pihak apabila terjadi perselisihan di kemudian hari, seperti apabila terjadi wanprestasi oleh salah satu pihak dalam kontrak dimaksud. Termasuk apabila ada pihak ketiga yang mungkin keberatan dengan kontrak dan mengharuskan kedua belah pihak untuk membuktikan hal-hal yang berkaitan dengan kontrak. 3. Pengertian perjanjian kredit Perjanjian kredit merupakan salah satu perjanjian yang dilakukan antara bank dengan pihak ketiga, yang dalam hal ini adalah nasabahnya. Perjanjian kredit sebenarnya dapat dipersamakan dengan perjanjian hutang-piutang. Perbedaannya, istilah perjanjian kredit umumnya dipakai oleh bank sebagai kreditur, sedangkan perjanjian utang piutang dipakai oleh masyarakat dan tidak terkait dengan bank. 20 Menurut Pasal 1 angka 11 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 jo. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perbankan setelah mengalami perubahan tentang Undang-Undang Perbankankredit diartikan sebagai penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjammeminjam antara bank dengan pihak lain 20 Sutarno, Aspek-aspek Hukum Perkreditan Bank Bandung,: Alfabeta, 2005, hlm. 23. Universitas Sumatera Utara yang mewajibkan pihak peminjm untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga yang dalam hal ini akan diatur dalam ketentuan perjanjian tersebut. 21 Pemberian istilah perjanjian kredit memang tidak tegas dinyatakan dalam Peraturan Perundang-undangan. Namun, berdasarkan surat Bank Indonesia No.031093UPKKPD tanggal 29 Desember 1970 yang ditujukan kepada segenap bank devisa saat itu, pemberian kredit diinstruksikan harus dibuat dengan surat perjanjian kredit sehingga perjanjian pemberian kredit tersebut sampai saat ini disebut perjanjian kredit. 22 Salah satu contoh kredit yaitu kredit modal kerja yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Contoh kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku,membayar gaji pegawai, atau biaya- biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan. Kredit modal kerja merupakan kredit yang dicarikan untuk mendukung investasi yang sudah ada. 23 Kredit modal kerja merupakan salah satu dari jenis-jenis kredit yang diberikan bank kepada nasabahnya. Perkreditan memiliki unsur utama kepercayaan walaupun kredit itu sendiri bukan hanya sekedar kepercayaan, makna kepercayaan disini mengandung arti, yaitu pihak yang memberikan kredit kreditur percaya bahwa penerima kredit debitur akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah diperjanjikan. Secara umum biasanya perjanjian kredit 21 UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, LN Tahun 1992 Nomor 31, TLN Nomor 3472, sebagaimana yang telah diubah dengan UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, LN Tahun 1998, Nomor 182, TLN Nomor 2790. 22 Ibid., hlm 99. 23 Kasmir, Managemen Perbankan, edisi revisi, cet. 12 Jakarta,: Rajawali Pers, 2014, hlm. 86. Universitas Sumatera Utara moda l kerja ini berisi definisi-definisi, jumlah kredit pinjaman, besarnya bunga dan denda, jangka waktu, angsuran dan cara pembayaran, agunan, wanprestasi, timbul dan berakhirnya hak dan kewajiban serta hukum yang berlaku bagi perjanjian tersebut. 24

F. Metode Penelitian