Kesimpulan Penerapan Asas Proporsionalitas dalam Perjanjian Kredit Modal Kerja di Bank Mandiri (Analisis Terhadap Perjanjian Kredit Modal Kerja di Bank Mandiri)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Makna dan fungsi asas proporsionalitas dalam kontrak komersial ialah bentuk intervensi yang bertujuan untuk memberikan perlindungan hukum kepada konsumen dengan cara membatasi sekaligus menyeimbangkan posisi tawar para pihak, sebagaimana diatur dalam Pasal 18 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Dengan kata lain makna dan fungsi asas proporsionalitas mencegah timbulnya kontrak yang tidak seimbang antara debitur dan kreditur dalam hal hak dan kewajibnnya. Pada dasarnya asas proporsionalitas tidak dapat dipisahkan keberadaannya dengan hukum kontrak, karena penerapan Asas Proporsionalitas, baik dalam proses pembentukan maupun pelaksanaan kontrak komersial akan memperkecil kemungkinan terjadinya sengketa. 2. Aspek hukum perjanjian Kredit Modal Kerja KMKsecara keseluruhan yaitu berupa definisi istilah-istilah yang akan dipakai dalam perjanjian, jumlah dan batas waktu peminjaman, pembayaran kembali pinjaman apakah si peminjam berhak mengembalikan dana pinjaman lebih cepat dari ketentuan yang ada, penetapan bunga pinjaman dan dendanya jika debitur lalai membayar bunga, dan dicantumkannya berbagai klausul seperti syarat perjanjian yang diatur Universitas Sumatera Utara dalam Pasal 1320 KUHPerdata walaupun secara tegas tidak dinyatakan dalam peraturan perundang-undangan. Namun sesuai dengan asas yang utama dari suau perikatan atau perjanjian, yaitu asas kebebasan berkontrak, maka pihak- pihak yang akan mengikatkan diri dalam perjanjian kredit tersebut dapat berdasarkan pada ketentuan-ketentuan yang ada pada KUHPerdata, tetapi dapat pula berdasarkan pada kesepakatan bersama dengan kata lain tidak melanggar Pasal 1320 KUHPerdata dan peraturan perundang-undangan lainnya. 3. Penerapan asas proporsionalitas dalam perjanjian kredit modal kerja di Bank Mandiri, dalam hal ini antara PT.Bank Mandiri dengan PT.Serjoa Coal Sejahtera belum diterapkan secara optimal menyeluruhkarena masih terdapat beberapa klausula-klausula dalam perjanjian tersebut yang memberatkan pihak kedua yaitu debitur dalam hal pemenuhan kewajiban. Walaupun perjanjian kredit modal kerja tersebut dapat terlaksana tetapi jika melihat kembali makna dari asas-asas hukum kontrak maka isi dari perjanjian tersebut dapat dikatakan belum menerapkan khususnya Asas Proporsionalitas di dalam isi dari perjanjian kredit modal tersebut karena antara hak dan kewajiban pihak debitur dan pihak kreditur tidak seimbang proporsional.

B. Saran