3 Mengusahakan adanya umpan balik untuk revisi kurikulum.
4 Mempromosikan sumber daya Universitas Sumatera Utara.
d. Bagi Masyarakat
Sebagai sumber informasi data dan keterangan tentang pemeriksaan yg dilakukan fiskus dalam tindakan pengawasan sistem self assessment.
C. Uraian Teoritis
1. Defenisi Pajak
Menurut Soemitro dalam Mardiasmo 2002 :1 Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-undang yang dapat
dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal balik kontraprestasi yang langsung dapat ditujukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran
umum. Menurut R. Santoso Brotodiharjo dalam Waluyo dan Wirawan B.Iiyas
2002 :4 Pajak adalah iuran kepada negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh yang membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak
mendapat prestasi-kembali, yang langsung dapat ditujukan dan gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran pengeluaran umum berhubungan dengan
tugas negara yang menyelenggarakan pemerintahan. Dalam Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
No. 28 tahun 2007, pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
2. Fungsi Pajak
Terdapat dua fungsi pajak yaitu : a.
Fungsi Budgetair Sumber Keuangan Negara Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk
membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan. Contoh : Dana yang dikumpulkan dari hasil pajak digunakan untuk
membiayai pengeluaran rutin maupun pembangunan. b.
Fungsi Regulerend Mengatur Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan
pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi dan mencapai tujuan- tujuan tertentu di luar bidang keuangan.
Contoh : Pajak yang tinggi dikenakan terhadap barang-barang mewah untuk mengurang gaya hidup mewah, tarif pajak progresif dikenakan
atas penghasilan, tarif pajak ekspor adalah 0 .
3. Sistem Pemungutan Pajak
a. Official Assessment system
Official assessment system adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pemerintah fiskus untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
1 Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada
fiskus. 2
Wajib pajak bersifat pasif.
3 Utang pajak timbul setelah dikeluarkan Surat Ketetapan Pajak oleh
fiskus. b.
Self Assessment System Self assessment system adalah suatu sistem pemungutan pajak
yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang.
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut : 1
Wewenang untuk menentukan besarnya pajak adalah wajib pajak sendiri.
2 Wajib pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor, dan
melaporkan sendiri pajak yang terutang. 3
Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi. c.
With Holding System With holding system adalah suatu sistem pemungutan pajak
yang memberi wewenang kepada pihak ketiga bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak
yang terutang oleh wajib pajak. Ciri-cirinya adalah wewenang untuk menentukan besarnya pajak yang
terutang ada pada pihak ketiga.
4. Pemeriksaan Pajak