Prosedur dan Tata Cara Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak

Wajib Pajak Jumlah WP Terdaftar Tahun Pemeriksaan 2008 2009 2010 Orang Pribadi 93356 64 52 43 Badan 9814 97 102 158 Bendaharawan 1020 26 12 58 Total 104190 187 166 259 Sumber : KPP Pratama Medan Polonia

A. Prosedur dan Tata Cara Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak

Pemeriksaan dilakukan oleh Pemeriksa Pajak yang tergabung dalam tim pemeriksa pajak yang susunannya terdiri dari beberapa supervisor, seorang ketua tim, dan beberapa pemeriksapenilai yang tergabung dalam kelompok fungsional. 1. Tata cara pelaksanaan pemeriksaan pajak harus dilakukan sesuai dengan: a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199PMK.032007 Tentang Tata Cara Pemeriksaan. b. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 19PJ2008 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Lapangan c. Peraturan Jenderal Pajak Nomor 20PJ2008 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Kantor 2. Pemeriksaan harus dilaksanakan sesuai dengan standart pemeriksaan yang meliputi standar umum, standar pelaksanaan pemeriksaan dan standar pelaporan pemeriksaan. 3. Tim Pemeriksa Pajak harus mencantumkan dasar hukum berupa ketentuan pelaksanaannya serta bukti-bukti pendukungnya, atas setiap temuan pemeriksaan. 4. Temuan pemeriksaan harus diberitahukan kepada Wajib Pajak melalui penyampaian Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan SPHP yang penyampaiannya hanya dapat dilakukan satu kali. 5. Wajib Pajak harus diberi kesempatan hadir untuk melakukan pembahasan akhir hasil pemeriksaan. Pembahasan akhir harus dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan yaitu 1 satu bulan untuk pemeriksaan lapangan dan 3 tiga minggu untuk pemeriksaan kantor. 6. Dalam hal dilakukan pembahasan oleh Tim Pembahas, baik Tim Pembahas Tingkat Unit Pelaksana Pemeriksaan maupun Tingkat Kantor Wilayah, harus diperhatikan hal-hal berikut : a. Tim pembahas dibentuk oleh Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan atau Kepala Kantor Wilayah DJP dan atas nama Direktur Jenderal Pajak yang bertugas. b. Tim Pembahas akan melaksanakan tugasnya dalam hal terdapat permohonan dari Wajib Pajak. c. Pembahasan oleh Tim Pembahas hanya dilakukan antara Tim Pemeriksa Pajak dan Tim Pembahas tanpa dihadiri oleh Wajib Pajak. 7. Apabila hasil pemeriksaan ternyata berbeda dengan profil Wajib Pajak, tim pemeriksa pajak harus menjelaskan perbedaan tersebut dalam Kertas Kerja Pemeriksaan dan Laporan Hasil Pemeriksaan serta mengirimkan data perbedaan tersebut kepada Seksi Pengawasan dan Konsultasi Terkait 8. Dalam hal pemeriksaan dilaksanakan berdasarkan 1 satu Surat Perintah Pemeriksaan yang meliputi satu atau beberapa jenis pajak dan satu atau beberapa masa pajak, maka Nota Perhitungan dan Surat Ketetapan Pajak harus diterbitkan untuk setiap Masa Pajak dan Jenis Pajak. Adapun prosedur Pemeriksaan Pajak yang dilakukan oleh Tim Pemeriksa Pajak adalah sebagai berikut : 1. Mengevaluasi data-data yang dilaporkan Wajib Pajak 2. Menganalisa angka-angka yang tercantum dalam laporan keuangan Wajib Pajak 3. Meminta keterangan lisan danatau tulisan Wajib Pajak yang diperiksa 4. Memasuki tempat atau ruangan yang diduga merupakan tempat penyimpanan dokumen, uang, barang yang dapat memberi petunjuk. 5. Melakukan penyegelan tempat atau ruangan tersebut pada nomor 4 empat, apabila Wajib Pajak atau kuasanya tidak memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan dimaksud.

B. Penyebab-penyebab Dilakukan Pemeriksaan Pajak oleh Fiskus