Penyebab-penyebab Dilakukan Pemeriksaan Pajak oleh Fiskus Usaha-usaha untuk Menanggulangi Masalah Wajib Pajak yang Kurang

Pemeriksaan dan Laporan Hasil Pemeriksaan serta mengirimkan data perbedaan tersebut kepada Seksi Pengawasan dan Konsultasi Terkait 8. Dalam hal pemeriksaan dilaksanakan berdasarkan 1 satu Surat Perintah Pemeriksaan yang meliputi satu atau beberapa jenis pajak dan satu atau beberapa masa pajak, maka Nota Perhitungan dan Surat Ketetapan Pajak harus diterbitkan untuk setiap Masa Pajak dan Jenis Pajak. Adapun prosedur Pemeriksaan Pajak yang dilakukan oleh Tim Pemeriksa Pajak adalah sebagai berikut : 1. Mengevaluasi data-data yang dilaporkan Wajib Pajak 2. Menganalisa angka-angka yang tercantum dalam laporan keuangan Wajib Pajak 3. Meminta keterangan lisan danatau tulisan Wajib Pajak yang diperiksa 4. Memasuki tempat atau ruangan yang diduga merupakan tempat penyimpanan dokumen, uang, barang yang dapat memberi petunjuk. 5. Melakukan penyegelan tempat atau ruangan tersebut pada nomor 4 empat, apabila Wajib Pajak atau kuasanya tidak memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan dimaksud.

B. Penyebab-penyebab Dilakukan Pemeriksaan Pajak oleh Fiskus

Dalam hal menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban wajib pajak, maka Wajib Pajak dapat diperiksa apabila : i. Surat Pemberitahuan menunjukkan kelebihan pembayaran pajak danatau Rugi. j. Surat Pemberitahuan tidak disampaikan atau tidak tepat waktu yang sudah ditetapkan. k. Surat Pemberitahuan memenuhi kriteria yang ditentukan Direktur Jenderal Pajak untuk diperiksa. l. Adanya indikasi tidak dipenuhi kewajiban-kewajiban lainnya. Pemeriksaan pajak juga dapat dilakukan karena adanya indikasi ketidakpatuhan dari Wajib Pajak dalam menjalankan sistem self assessment yaitu: 1. Ketidakpatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban intern, yaitu dalam pembayaran atau pelaporan Surat Pemberitahuan SPT Masa dan SPT Ppn setiap bulan 2. Ketidakpatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban tahunan, yaitu dalam menghitung pajak atas dasar sistem self assessment dan melaporkan perhitungan pajak dalam Surat Pemberitahuan SPT pada akhir tahun pajak serta melunasi hutang pajaknya. 3. Ketidakpatuhan Wajib Pajak terhadap ketentuan materiil dan yuridis formal perpajakan melalui pembukuan sebagaimana mestinya. Sedangkan pemeriksaan khusus juga dapat dilakukan oleh fiskus antara lain dapat dilakukan dalam hal : a. Adanya dugaan melakukan tindak pidana b. Pengaduan masyarakat, termasuk melalui pos 5000 c. Terdapat data baru atau data semula yang belum terungkap yang dilakukan melelui pemeriksaan ulang Direktur Jenderal Pajak d. Permintaan wajib pajak e. Pertimbangan Direktur Jenderal Pajak f. Untuk memperoleh informasi dan atau data tertentu dalam rangka pelaksanaan peraturan perundang-undangann perpajakan

C. Usaha-usaha untuk Menanggulangi Masalah Wajib Pajak yang Kurang

dan Tidak Patuh Pada umumnya sebagian besar masyarakat Indonesia masih banyak yang kurang atau bahkan tidak mengerti pelaksanaan sistem self assessment yang berlaku dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Hal tersebut mengakibatkan sampai saat ini masih banyak penyelewengan pajak yang terjadi, baik yang tidak sengaja akibat kurangnya pemahaman Wajib Pajak mengenai sistem tersebut maupun yang disengaja oleh Wajib Pajak itu sendiri karena ketidakpatuhannya terhadap Undang-Undang perpajakan yang berlaku. Semakin tingginya penyelewengan yang terjadi dibidang perpajakan mengakibatkan pemeriksaan pajak beberapa tahun belakangan ini semakin gencar dilaksanakan oleh pihak pemerintah, dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak. Untuk itu perlu usaha-usaha yang harus dilakukan oleh pihak fiskus untuk menanggulangi masalah Wajib Pajak yang kurang atau tidak patuh. Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah Wajib Pajak yang tidak atau kurang patuh tersebut adalah hendaknya pemerintah banyak melakukan penyuluhan-penyuluhan dan sosialisasi kepada Wajib Pajak. Penyuluhan tersebut adalah kegiatan menyampaikan informasi, konsultasi, bimbingan secara berkesinambungan kepada masyarakat khususnya Wajib Pajak guna meningkatkan pengetahuan WP terhadap sistem self assessment tersebut serta meningkatkan kesadaran WP untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya sesuai peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Penyuluhan pajak dilakukan oleh penyuluh perpajakan yang telah mempunyai pengetahuan, pengalaman, keahlian, dan keterampilan dibidang perpajakan. Penyuluhan perpajakan setidaknya dapat memberikan pengetahuan dasar mengenai : 1. Prosedur pelaksanaan sistem self assessment. 2. Cara menghitung, memungut, membayar, dan melaporkan pajak sendiri 3. Sanksi-sanksi yang akan dikenakan kepada Wajib Pajak itu sendiri sesuai yang tercantum dalam Undang-undang perpajakan, baik sanksi administrasi maupun sanksi tindak pidana 4. Perundang-undangan yang berlaku serta perubahan-perubahan perundang- undangan tersebut secara transparan. Penyuluhan dan sosialisasi yang dilakukan oleh fiskus tersebut diharapkan dapat menambah dan meningkatkan pengetahuan serta pemahaman Wajib Pajak terhadap sistem self assessment sesuai peraturan perundang-undangan perpajakan, serta meningkatkan kesadaran Wajib Pajak akan pentingnya kepatuhan terhadap kewajiban perpajakan, guna menanggulangi masalah perpajakan dari WP yang tidak patuh.

D. Upaya-upaya untuk Mengoptimalkan Kepatuhan Wajib Pajak dalam