Pelaksanaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pajak Sebagai Tindakan Pengawasan Atas Pelaksanaan Sistem Self Assessment Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

2. Pemeriksaan Lapangan dilakukan dalam jangka waktu paling lama 4empat bulan dan dapat diperpanjang menjadi paling lama 8delapan bulan yang dihitung sejak tanggal Surat Perintah Pemeriksaan sampai dengan tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan. 3. Apabila dalam pemeriksaan lapangan ditemukan indikasi transaksi yang terkait dengan transfer pricing danatau transaksi lain yang berindikasi adanya rekayasa transaksi keuangan yang memerlukan pengujian yang lebih mendalam serta memerlukan waktu yang lebih lama, pemeriksaan lapangan dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 2 tahun. 4. Dalam hal pemeriksaan dilakukan atas Surat Pemberitahuan Lebih Bayar, jangka waktu pemeriksaan tersebut harus memperhatikan jangka waktu penyelesaian permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak.

F. Pelaksanaan Pemeriksaan

Dalam rangka memperlancar pemeriksaan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, pemerintah melalui Keputusan Menteri Keuangan mengatur wewenang dan kewajiban pemeriksa pajak. 1. Wewenang Pemeriksa Pajak dalam Pemeriksaan Lapangan Dalam hal pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dilaksanakan dengan jenis Pemeriksaan Lapangan, pemeriksa pajak berwenang : a. Melihat danatau meminjam buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen yang berhubungan dengan penghasilan yang diterima. b. Mengakses danatau mengunduh data yang dikelola secara elektronik. c. Memasuki dan memeriksa tempat atau ruang, barang bergerak danatau tidak bergerak yang diduga atau patut diduga digunakan untuk menyimpan buku atau catatan yang dapat memberi petunjuk tentang penghasilan yang diperoleh. d. Meminta kepada wajib pajak untuk memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan antara lain berupa : 2. Menyediakan tenaga danatau peralatan atas biaya wajib pajak apabila dalam mengakses data yang dikelola secara elektronik memerlukan peralatan danatau keahlian khusus. 3. Memberi kesempatan kepada pemeriksa pajak untuk membuka barang bergerak danatau tidak bergerak. 4. Menyediakan ruangan khusus tempat dilakukannya pemeriksaan lapangan dalam hal jumlah buku, catatan, dan dokumen sangat banyak sehingga sulit untuk dibawa ke kantor Direktorat Jenderal Pajak. 1. Melakukan penyegelan tempat atau ruang tertentu serta barang bergerak danatau tidak bergerak. 2. Meminta keterangan lisan danatau tertulis dari Wajib pajak. 3. Meminta keterangan danatau bukti yang diperlukan dari pihak ketiga yang mempunyai hubungan dengan wajib pajak yang diperiksa melalui kepala unit pelaksana pemeriksaan. 5. Wewenang Pemeriksa Pajak dalam Pemeriksaan Kantor a. Dalam hal pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan perpajakan dilaksanakan dengan jenis pemeriksaan kantor, pemeriksa pajak berwenang : Memanggil wajib pajak untuk dating ke kantor Direktorat Jenderal Pajak dengan menggunakan surat panggilan. b. Melihat danatau meminjam buku danatau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lain yang termasuk data yang dikelola secara elektronik yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh. c. Meminta kepada wajib pajak untuk memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan. d. Meminta keterangan lisan danatau tertulis dari wajib pajak. e. Meminjam Kertas Kerja Pemeriksaan yang dibuat oleh Akuntan Publik melalui wajib pajak dan mempunyai hubungan dengan wajib pajak yang diperiksa melalui kepala unit pelaksana pemeriksaan.

G. Standar Pemeriksaan