Pemeriksaan Pajak Wewenang Pemeriksa Pajak Hak Wajib Pajak Apabila Dilakukan Pemeriksaan

3 Utang pajak timbul setelah dikeluarkan Surat Ketetapan Pajak oleh fiskus. b. Self Assessment System Self assessment system adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut : 1 Wewenang untuk menentukan besarnya pajak adalah wajib pajak sendiri. 2 Wajib pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor, dan melaporkan sendiri pajak yang terutang. 3 Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi. c. With Holding System With holding system adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. Ciri-cirinya adalah wewenang untuk menentukan besarnya pajak yang terutang ada pada pihak ketiga.

4. Pemeriksaan Pajak

Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data dan atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 5. Dasar Hukum Pemeriksaan Pajak Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang No. 28 Tahun 2007, lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 85. 6. Tujuan Pemeriksaan Menguji kepetuhan pemenuhan kewajiban perpajakan berupa : a. SPT lebih bayar dan atau Rugi. b. SPT tidak atau terlambat disampaikan. c. SPT memenuhi kriteria yang ditentukan Direktur Jenderal Pajak untuk diperiksa. d. Adanya indikasi tidak dipenuhi kewajiban-kewajiban lainnya. Tujuan lain antara lain : a. Pemberian NPWP secara jabatan. b. Penghapusan NPWP. c. Pengukuhan atau pencabutan pengukuhan PKP. d. WP mengajukan keberatan. e. Pengumpulan bahan guna penyusunan norma penghitungan penghasilan netto. f. Pencocokan data danatau alat keterangan. g. Penentuan WP berlokasi di daerah terpencil. h. Penentuan salah satu atau lebih tempat terutang PPN. i. Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak. j. Penentuan saat mulai berproduksi sehubungan dengan fasilitas perpajakan danatau: k. Pemenuhan permintaan informasi dari Negara mitra Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda.

7. Wewenang Pemeriksa Pajak

Berdasarkan pasal 29 ayat 1 UU. No 282007, Direktur Jenderal Pajak berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan WP dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan perundang-undangan perpajakan.

8. Hak Wajib Pajak Apabila Dilakukan Pemeriksaan

a. Meminta kepada petugas pajak untuk menunjukkan tanda pengenal pemeriksa b. Meminta surat perintah pemeriksa pajak c. Meminta penjelasan tentang maksud dan tujuan pemeriksa pajak d. Meminta tanda bukti peminjaman buku-buku, catatan-catatan, serta dokumen-dokumen yang dipinjam oleh pemeriksa pajak e. Meminta rincian berkenaan dengan hal-hal yang berbeda antara hasil pemeriksaan dengan Surat Pemberitahuan SPT mengenai koreksi-koreksi yang akan dilakukan oleh pemeriksa pajak terhadap SPT yang telah disampaikan f. Mengajukan pengaduan apabila kerahasiaan usaha dibocorkan kepada pihak lain yang tidak berhak memperoleh lembar asli berita acara penyegelan apabila pemeriksa pajak melakukan penyegelan atas tempat atau ruangan tertentu

9. Kewajiban Wajib Pajak apabila dilakukan pemeriksaan