46
4.2.2. Informan Kedua NAMA
: MURTI ANUGERAH S,sos AGAMA
: ISLAM UMUR
: 22 TAHUN JENIS KELAMIN
: LAKI-LAKI PENDIDIKAN TERAKHIR
: S1 PEKERJAAN
: BELUM BEKERJA PENDAPATAN
: -
Murti Anugerah S,sos.merupakan teman peneliti sendir. Dari SMP-SMA, Peneliti satu sekolah dengan informan, di SMP N 1 Sei Rampah dan di SMA 1 Sei
Rampah Kabupaten Serdang Bedagai.Informan baru saja wisuda dari Universitas Islam Negri Sumatera Utara UIN SU atau yang dulu sering kita kenal dengan
Institut Agama Islam Negri IAIN, di Fakultas ISIPOL, Departemen Politik Islam.Informan juga merupakan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muslim Serdang
Bedagai IMAMSEB periode 2013-2016.Informan di Serdang Bedagai sejak informan lahir hingga sekarang.informan sangat mengetahui keadaan daerahnya
dan sangat senang berbaur dalam kegiatan masyarakat. Informan mengaku sangat dekat dengan Wakil Bupati Serdang Bedagai dan beberapa anggota DPRD
kabupaten Serdang Bedagai serta banyak kenalan di pemerintahan Kabupaten Serdang Bedagai.
Peneliti mewawancarainya sebagai Ketua salah satu Organisasi Islam di Kabupaten Serdang Bedagai di kediaman rumah orang tuanya di Jalan Meteran,
Firdaus sekitar pukul 16.30 WIB dengan merekamnya divideo.Peneliti pun mewawancarainya.
47 Informan mengatakan “konsep religius yang ada di visi-misi Serdang
Bedagai hanya bersifat kesukuan, maksudnya kegiatan-kegiatan religius islam dilakukan hanya segelintir etnis, seperti Melayu saja.Namun secara keseluruhan
konsep religius sebagai Visi-misi yang dicanangkan Bupati saat itu Tengku Erry hingga sekarang hanya sebatas slogan.”
Namun Informan juga mengatakan“ada usaha-usaha yang dilakukan pihak eksekutif atau pemerintah Serdang Bedagai dalam menerapkan Konsep religius di
kabupaten Serdang Bedagai, seperti penerbitan UU no 1 tahun 2013 tentang wajib pandai membaca Al-Qur’an tingkat SMA kepada seluruh siswa yang ada di
Serdang Bedagai.“ Ditanya mengenai sejarah keberadaan keyboard bongkar, informan
mengatakan“kurang tahu kapan awal pasti munculnya keyboard bongkar tersebut, namun itu sudah lama terjadi.” informan hanya mengetahui berkembang pesatnya
di sekitar 1999-2003.Informan mengatakan mengatakan “dahulu keyboard bongkar sering tampil di Sei Rampah namun bergeser ke Perbaungan. Mungkin
karena pusat pemerintahan atau ibukota Sedang Bedagai adalah Sei Rampah, sehingga para penyelenggara keyboard bongkar tidak berani lagi tampil di Sei
Rampah” Lanjutnya menurut keterangan Informan, “keyboard bongkar sekarang
berlangsung di daerah pelosok atau jauh dari jalan raya.Karena dahulunya Serdang Bedagai masih di wilayah Deli Serdang, namun kini karena pemekaran
aktivitas keyboard bongkar berali ke pelosok desa.”
48 Informan mengatakan “keyboard bongkar sendiri sudah seakan mengakar
di sebagian masyarakat Serdang Bedagai.Sepi bila tidak ada keyboard bongkar.Karena di setiap acara pesta baik pernikahan, sunatan, ulang tahun dan
lainnya yang di nanti oleh masyarakatnya adalah keyboard bongkarnya.”Karena menurut informan, “masyarakat yang mengadakan pesta, biasanya akan
memanggil keyboard bongkar agar pestanya lebih meriah dan banyak orang yang datang”
Informanmengatakan “menyesalkan mengapa anak-anak sekitar usia SD dan SMP dibiarkan menonton keyboard bongkar hingga ikut menyawernya. Dan
masyarakat terkesan membiarkan dan permisif dengan keadaan seperti itu. Bukan hanya itu aja, dalam pertunjukkan keyboard bongkar, di sekitar lokasi pertunjukan
keyboard bongkar juga ada perbuatan melawan hukum, seperti perjudian, menjual minum-minuman keras dan terkadang jual beli barang haram seperti sabu atau
ganja, dan itu pun juga masyarakat apatis.” Informan mengatakan “pihaknya sebagai Organisasi Islam sudah
melakukan upaya sepeti surat protes ke Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dan pihak kepolisian. Namun semua itu sia-sia karena yang dihadapi kepolisian
untuk membubarkan aktivitas keyboard bongkar cukup berat,yaitu massa yang banyak yang terkadang mereka mabuk.”
Menurut Informan“banyak dampak dari aktivitas keyboard bongkar, selain penyimpangan juga meningkatnya pelecehan seksual sekitar 9,1 di tahun
2014.Data Kepolosian Resort Serdang Bedagai.Ada juga dampak lainnya seperti ada beberapa siswa di sekolah Serdang Bedagai yang bolos sekolah karena
49 bangun kesiangan hingga telat masuk sekolah diakibatkan karena menonton
keyboard bongkar tersebut.” Informan mengatakan“sepenuhnya tidak menyalahkan pemerintah dan
masyarakatnya. Karena ada faktor-faktor lain dari masih berjalannya aktivitas keyboard bongkar. Seperti kurangnya pendidikan masyarakat terhadap Islam
ditambah lagi pengaruh globalisasi media dan ekspresi kebebasan setiap individu dan kelompok tertentu yang sudah kebablasan yang salah diartikan oleh
masyarakat di era reformasi dan demokrasi ini.” Informan Mengatakan “mengharapkan peran besar Pemerintah Kabupaten
Serdang Bedagai untuk memfasilitasi hiburan-hiburan rakyat yang positif sehingga masyarakat bisa beralih ke hiburan yang lebih bermartabat dan islami.
Padahal banyak orkes melayu Serdang Bedagai yang bagus dan mumpuni hingga orkes melayu itu di pakai di luar Sedang Bedagai seperti di Medan, Tebing Tinggi
dan Binjai, namun pemerintah kurang memanfaatkannya. Juga Kepada masyarakat Serdang Bedagai yang memakai jasa keyboard bongkar untuk tidak
memakai jasanya lagi, karena sangat merusak moral masyarakat itu sendiri, dan apalagi anak-anak yang menonton, tentunya bisa merusak masa depan mereka.”
50
4.2.3
Informan Ketiga NAMA
: AMIN AGAMA
: ISLAM UMUR
: 34 TAHUN JENIS KELAMIN
: LAKI-LAKI PENDIDIKAN TERAKHIR
: SMA PEKERJAAN
: WIRASWASTA PENDAPATAN
: RP. 1.500.000
Informan merupakan salah satu penonton yang sering melihat pertunjukkan keyboard bongkar.Informan bekerja sebagai jualan ikan setiap
paginya.Siangnya informan mencari rumput untuk ternak kambingnya.Penghasilan sebulan yang didapatnya sekitar Rp 1.500.000. Informan
dahulunya seorang duda beranak satu, namun sekarang informan sudah menikah sejak 1,5 tahun yang lalu dengan janda beranak satu.
Peneliti mewawancarainya dengan menggunakan video.Tapi Informan mengiginkan agar rekaman videonya digelapkan atau disamarkan karena informan
ingin menjaga identitasnya. Menurut Informan “keyboard bongkar itu sudah ada sejak lama, yaitu
sekitr tahun 1990-an. Keyboard bongkar yang sekarang cukup berbeda dengan keyboard bongkar yang dulu.Kalau dulu lebih parah dari yang sekarang.Dulu
biduannya mau telanjang, kalau sekarang biduannya hanya buka sedikit aja.” Ditanya tentang biduan atau penari keyboard bongkarnya, informan
menjawab “itu sekitar 20-an, bahkan ada yang masih sekolah.Anak sekolah yang menjadi biduann biasa karena faktor ekonomi atau mencari uang
51 tambahan”.Menurut informan,“keyboard bongkar yang ada di daerahnya sudah
menjadi kebiasaan dan suatu kewajaran di dalam pesta pernikahan, sunatan dan acara-acara lainnya.”
Informan juga mengatakan,“keyboard bongkar yang ada di Serdang Bedagai secara umumnya itu tergantung daerahnya.Ada yang menolak dan ada
yang setuju.Namun pihak yang tidak setuju, biasanya tidak melakukan apapun terhadap daerah yang setuju dengan penyelenggaraan keyboard bongkar asalkan
tidak mengganngu wilayahnya.” Menurut Informan, ”Keyboard bongkar yang sangat fantastis yang ada di
wilayah ini ada 2, yaitu keyboard IM3 dan keyboard 3 in 1. Keyboard bongkar inilah yang sangat digemari oleh masyarakat yang suka menonton keyboard
bongkar.Biasanya harga keyboard tersebut adalah sekitar Rp 1.500.000 sekali tampil.Dan keyboar bongkar pun bisa mendapat uang tambahan dari penonton
yang menyawer biduannya.” Lanjut informan, “selain keyboard bongkar juga ada hiburan rakyat yang
ada didaerahnya,yaitu kuda kepang atau sering juga disebut oleh masyarakat dengan jarkep atau jarang kepang. Seperti hiburan yang mistis karena pemain
kuda kepang tersebut seperti kerasukan roh halus.Itu diadakan tidak tentu biasa paling lama terjadi 3 bulan sekali atau paling cepat sebulan sekali.Dan juga ada
satu lagi keyboard yang islami seperti keyboard kasida. Penyanyi memakai baju berbusana muslim. Namun menurtnya sedikit yang mau menonton keyboard
islami tersebut dibandingkan dengan keyboard bongkar.”
52 Informan mengatakan “tidak tahu kenapa masyarakat sangat banyak yang
menonton keyboard bongkar dari pada keyboard yang islami.Namun saya berkeyakinan mungkin lebih menarik keyboard bongkar yang menyediakan
biduan seksi yang terkadang bisa disawer dan anak muda-mudi sekarang sudah kurang pemahaman tentang agamanya.”
Informan mengatakan “saya berharap kepada Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai mencari solusi terbaik untuk mengatasi keyboard bongkar di
Serdang Bedagai agar masyarakat bisa mendapatkan hiburan yang lebih menarik lagi dari hiburan yang sekarang.”
4.2.4 Informan Keempat NAMA