Informan Keempat NAMA PROFIL INFORMAN .1 Informan Pertama

52 Informan mengatakan “tidak tahu kenapa masyarakat sangat banyak yang menonton keyboard bongkar dari pada keyboard yang islami.Namun saya berkeyakinan mungkin lebih menarik keyboard bongkar yang menyediakan biduan seksi yang terkadang bisa disawer dan anak muda-mudi sekarang sudah kurang pemahaman tentang agamanya.” Informan mengatakan “saya berharap kepada Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai mencari solusi terbaik untuk mengatasi keyboard bongkar di Serdang Bedagai agar masyarakat bisa mendapatkan hiburan yang lebih menarik lagi dari hiburan yang sekarang.”

4.2.4 Informan Keempat NAMA

: FADLI MUHAMMAD AGAMA : ISLAM UMUR : 22 TAHUN JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI PENDIDIKAN TERAKHIR : MASIH KULIAH S1 PEKERJAAN : MAHASISWA PENDAPATAN : - Informan ini merupakan salah satu mahasiswa Medan yang rumah orang tuanya tinggal di Serdang Bedagai tepatnya di daerah Bedage.Informan masih kuliah. Peneliti mewawancarainya di daerah Matapao karena kebetulan informan sedang mengambil data untuk skripsinya.Peneliti mewawancarainya dengan rekaman suara, tidak dengan rekaman video karena dia tidak ingin tahu 53 identitasnya lebih dalam.Informan merupakan salah satu penonton keyboard bongkar di daerahnya.Namun tidak terlalu sering ditontonnya.Kalau ada teman yang mengajak informan ikut, kalau tidak, informan tidak ikut. Peneliti pun mewawancarainya di warung daerah tersebut dengan informannya masih memakai baju almamater kampusnya. Informan Mengatkan “tidak tahu secara detail sejarah dan perkembangan keyboard bongkar di Serdang Bedagai khususnya didaerahnya. Sepengetahuan saya, keyboard bongkar sekarang masih mendingan dari pada yang dulu.Kalau dulu benar-benar telanjang biduannya, tapi sekarang biduannya hanya buka-buka sedikit dibagian atas atau dada saja.” Lanjut informan, “Keyboard bongkar yang sekarang, seperti K-TV atau karoke television.Maksudnya seperti keyboard yang menggunakan musik-musik pop yang di dangdutin, kemudian ada lampu-lampu kelap-kelip yang berwarna, pokoknya seperti diskotik, namun itu versi kampungnya.Keyboard bongkar sekarang dilihatnya sekarang seperti diskotik kota.” Informan juga mengatakan, “biduan-biduan yang ditampilkan masih muda-mudah sekitar usia tamat SMA.Dan ada juga biduan laki-laki, yaitu bencong.Biduannya juga bisa disawer tergantung biduannnya juga. Kalau biduannya mau disawer biasanya biduannya akan membuka bagian intimnya dan mengarahkan bagian intimnya seperti buah dadanya ke penonton yang akan menyawernya. Tapi kalau biduannya tidak mau, biduannya hanya menari yang erotis yang mengundang nafsu penonton lelaki.” 54 Informan mengatakan, “saya tidak mengungkiri, bahwa ada juga porstitusinya, seperti oral sex dan berhubungan badan.Itu biasanya penonton yang minta secara diam-diam ke biduannya saat dan setelah acara keyboard bongkar.Dan terkadang juga dari biduannya sendiri yang menawarkan jasa tersebut, biasanya biduan bencong.” Ditanya mengapa masyarakat menyukai keyboard bongkar, Informan menyangkal. Menurut informan“bukan menggemari, tetapi keyboard bongkar itu sudah disediakan tuan rumah, lalu masyarakat hanya menghargai saja. Kalau mau nonton ya..ditonton. Kalau tidak suka, yaudah jangan mengganggu…” Menurut informan, “tidak semuanya penyelenggaraan keyboard bongkar negatif.Juga ada positifnya, seperti timbulnya perekonomian di sekitar penyelenggaraan keyboard bongkar, seperti jual-beli makanan dan minuman ringan.” Saat informan menonton keyboard bongkar, informanmengatakan, “saya juga melihat anak-anak dibawah umur yang menonton keyboard bongkar tersebut.Cukup disayangkan, kenapa orang tua membiarkan anak-anaknya jam malam masih diluar rumah, apalagi sampai menonton keyboard bongkar tesebut.” Informan mengatakan, “sayamengharapkan peran Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai yang sangat besar, karena menurutnya masyarakat seakan sudah apatis dan tidak peduli apa yang terjadi di daerahnya.Dan masyarakat menganggap sudah menjadi kebiasaan atau lumrah apa yang ada di keyboard bongkar.” 55 4.2.5 Informan Kelima NAMA : IMOENK AGAMA : ISLAM UMUR : 22 TAHUN JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI PENDIDIKAN TERAKHIR : SMA PEKERJAAN : PEKERJA KONTRAKTOR PENDAPATAN : RP. 2.000.000 Informan adalah kawan SMA peneliti sendiri. Nama Imoenk adalahnama panggilan dirinya saat disekolah dan juga nama panggilan untuk teman-temannya. Informan sekarang bekerja sebagai pekerja kontraktor di Kabupaten Pasaman Timur, Sumatera Barat.Sebelum informan bekerja di Pasaman Timur, Sumatera Barat, informan kuliah di Tebing Tinggi, Sumatera Utara, tepatnya di STMIK Sekolah Tinggi Manajemen Ilmu Komputer.Namun karena informan beralasan malas kuliah dan tidak sesuai dengan keahliannya, informan keluar dari kuliahnya. Informan tinggal di Pasar Rodi, Firdaus. Ibu informan bekerja sebagai PNS guru agama islam di salah satu sekolah dasar di Sei Rampah. Sedangkan ayah informan bekerja mengurusi ladang keluarganya.Informan adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Informansangat suka menonton hiburan malam yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai, khususnya di daerah kecamatan Sei Rampah dan Kecamatan Perbaungan.Informan inilah yang mengajak peneliti pertama kali melihat keyboard bongkar tahun 2013 kemarin. 56 Di setiap minggunya, informan dan kawan-kawannya, selalu mengikuti hiburan keyboard bongkar yang ada di Kecamatan Sei Rampah dan Kecamatan Perbaungan. Ketika informan dan kawan-kawannya tidak mengetahui keyboard bongkar di malam itu, pasti ada yang mengabari dari kawan kawan yang lainnya yang tinggal di kecamatan Perbaungan, kalau ada keyboard bongkar di tempat yang lain. Seperti ada channel atau jaringan yang menginformasikan, kalau ada acara keyboard bongkar di malam itu. Peneliti mewawancarainya dengan via telpon.Karena informan berada di Pasaman Timur, Sumatera Barat.Informan cukup kooperatif saat penelitimewawancarai. Ditanya tentang sejarah dan perkembangan keyboard bongkar, Informan mengatakan,“ sayatidak tahu-menahu. Karena sejak kecil saya sudah mendengar keberadaan keyboard bongkar.sayahanya menikmati saja.” Menurut Informan, ”hiburan keyboard bongkar cukup asyik dan menyenangkan, karena merupakan hiburan anak muda sekali. Yang menampilkan biduan-biduan yang masih mudah dan seksi dan apalagi penontonnya juga anak remaja dan pemuda.” Menurut informan.“masyarakat yang menonton keyboard bongkar, karena tidak ada hiburan lain yang menyenangkan di Kabupaten Serdang Bedagai. jadi secara otomatis masyarakat mencari hiburan rakyat. Kebetulan hiburan rakyat yang ada dan sudah lama ada, yaitu keyboard bongkar.Jadi masyarakat terbiasalah menonton yang seperti itu.” Lanjut informan, “yang menonton bukan hanya pemuda-pemudi saja, juga ada anak-anak, para orang tua bahkan yang sudah tua pun juga menonton.Dan itu 57 biasa saja, selama tidak mengganggu orang atau daerah orang, tak masalah ada perjudian, menjual minuman keras, porstitusi dan lainnya, asalkan dia menanggung sendiri akibatnya.” Lanjut Imoenk, “saya tahu Kabupaten Sedang Bedagai masyarakatnya 99,99 adalah muslim, tapi bagaimana..? Udah dari dulu kayak gitu masyarakatnya. Mungkin pemahaman agamanya kurang atau sama sekali tidak ada.” Menurut informan, “pemerintah biasa-biasa saja terhadap keberadaan keyboard bongkar.Pernah ada antisipasi pemerintah dalam terselenggaranya keyboard bongkar, seperti pelarangan atau dipidanakan, tapi hanya bertahan 1 bulan, dan mulai kembali lagi keyboard bongkarnya.“ Informan mengatakan,“Keyboard bongkar yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai, khususnya di Kecamatan Sei Rampah dan Kecamatan Perbaungan, sudah menjadi kebiasaan di masyarakat.Malah tidak biasa kalau tidak ada keyboard bongkar, karena tidak asyik kalau tidak ada keyboard bongkar. Masyarakat tahu sama tahu saja dan sudah menjadi rahasia umum di masyarakat apalagi anak mudanya.saya menyebutnya dengan diskotik di daerah saya..” Informan juga mengatakan, “sulit menhilangkan atau membubarkan keyboard bongkar yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai, karena juga ada untungnya bagi masyarakat sekitar seperti aktivitas ekonomi, seperti jualan makanan dan minuman ringan.” Informan mengatakan, “keyboard bongkar ini samanya seperti dikota.Keyboard disini ikut-ikutan yang dikota.Kalau disini versi kampungnya.” 58 Informan mengatakan,“ saya berharap Pemerintah carilah sendiri solusinya dalam mengatasi keberadaan keyboard bongkar yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai, karena Pemerintah sendiri yang buat Kabupaten ini dengan konsep religiusnya.

4.2.6 Informan Keenam