Informan Keempat belas NAMA

78 melalui kepala desa setempat dan POLSEK setempat.Tapi tetap seperti itu juga, keyboard bongkar tetap berjalan dengan penuh penyimpanagannya.”

4.2.14 Informan Keempat belas NAMA

: JIL SAMARAN AGAMA : ISLAM UMUR : 19TAHUN JENIS KELAMIN : PEREMPUAN PENDIDIKAN TERAKHIR : SMA PEKERJAAN : BIDUAN PENDAPATAN : - Jil merupakan salah satu biduan keyboard IM3 yang sering tampil di wilayah Kecamatan Perbaungan, khususnya di Kampung Rotan.Jil berusia 19 tahun, dan Jil sudah menjadi biduan sejak Jil masih sekolah, yaitu kelas 3 SMA.Jil 3 bersaudara.Informan anak perempuan sendiri.Orang tua informan bekerja serabutan atau mocok-mocok.Informan masuk dan bekerja menjadi biduan karena ditawari oleh salah seorang temannya.Informan mengaku ikut menjadi biduan karena alasan ekonomi.Orang tua informan tidak mempersalahkan asalkan Jil tidak disentuh atau diapa-apain saat tampil di keyboard bongkar. Padahal informan mengaku saat informan manggung atau tampil, informan dipegang- pegang sama menonton yang ingin menyawernya karena informan terpaksa. Selain karena keadaan atau kondisinya seperti itu, juga untuk tambahan uang. Karena saweran yang dikasih penonton kepada biduan merupakan uang tambahan mereka selain bayaran manggung mereka. Informan mengaku dibayar sama pengusaha keyboard kurang dari Rp 50.000. Informan bahkan pernah 79 ditawari sama seorang penonton untuk berhubungan badan atau oral seks tapi informan tidak mau.Informan tidak menampik kalau ada biduan yang seperti itu yang mau menjual badannya untuk lelaki hidung belang. Informan mengatakan, “saya tidak mengatahui benar tentang sejarah awal perkembangan keyboard bongkar yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai.Saya mengetahui keyboard bongkar saat tahun 2005-an. Dulunya sebelum menjadi biduan, saya juga sering menonton keyboard bongkar dengan pacar saya.Hingga sekarang kami masih berpacaran. Pacar saya pun tidak masalah saya menjadi biduan, asalkan saya tidak sampai mau berhubungan badan dengan pria lain. Menurut informan, “masyarakat menyukai atau ramai datang ke keyboard bongkar karena hiburan ini yang paling asyik dari pada hiburan yang lain yangada di Kabupaten Serdang Bedagai yaitu Keyboard Kasida atau keyboard Religius dan Jarkep atau jarang kepang.” Lanjut informan, “keyboard bongkar yang ditampilkan oleh keyboard kami sangat bernuansa anak muda. Karena selain tuntutan zaman yang sudah berkembang juga karena ingin menambah banyak penontonnya. Kalau banyak penonton tentunya sawernya juga semakin banyak. Saya bisa mendapat sawer dari hasil manggung hingga Rp 100.000. Informan mengatakan, “penyimpangan-penyimpanagan yang terjadi selama keyboard bongkar berlangsung menurut saya tidak masalah selama tidak mengganggu dan tidak membuat keributan.Karena menurut saya mereka juga mencari nafkah.” 80 Masalah anak-anak dibawah umur yang menonton, informan hanya menjawab, “ itu urusan orang tuanya kenapa membiarkan anaknya menonton, kami hanya tampil doang. Orang tua nya saja tidak melarangnya, apalagi kami.” Informan mengatakan, “keyboard bongkar tempat saya manggung pernah dilarang penampilannya oleh Pemerintah karena banyak masyarakat yang melarangnya juga tokoh agama yang ada di Kabupaten Sedang Bedagai karena merusak moral masyarakat khususnya anak muda dan juga katanya malu-maluin Kabupaten Serdang Bedagai yang religius.” Informan juga mengatakan,” Cuma hangat-hangat tai ayam, hangat diawal saja kami dikecam, besok-besoknya kami bisa tampil seperti sedia kala. Keberadaan kami juga diinginkan oleh masyarakat yang setuju dengan kami.Yang membenci kami yang tidak setuju dengan kami.Cuma ini yang bisa kami lakukan untuk mencari nafkah untuk menyambung nyawa.”

4.2.15. Informan Kelima Belas NAMA