Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Industrialisasi menempati posisi sentral dalam ekonomi masyarakat modern dan merupakan motor penggerak yang memberikan dasar bagi peningkatan kemakmuran dan mobilitas perorangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada sebagian besar penduduk dunia, terutama di negara-negara maju. Bagi negara berkembang, industri sangat essensial untuk memperluas landasan pembangunan dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat. Banyak kebutuhan umat manusia yang hanya dapat dipenuhi oleh barang dan jasa yang disediakan dari sektor industri Bethan,2008. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang direncanakan dan dikehendaki. Setidak-tidaknya pembangunan merupakan kehendak masyarakat yang terwujud dalam keputusan-keputusan yang diambil oleh para pemimpinnya. Hal mana yang kemudian disusun dalam suatu perecanaan yang selanjutnya dilaksanakan. Pembangunan mungkin hanya menyangkut satu bidang kehidupan saja, namun juga dilakukan secara simultan terhadap berbagai kehidupan yang berkaitan. Soekanto,2005:437-438 Salah satu yang menjadi kegagalan pada pelaksanaan pembangunan pada masa lalu adalah titik berat pembangunan pertumbuhan ekonomi yang tidak diimbangi dengan pemerataan keadilan. Pertumbuhan ekonomi yang tidak diimbangi oleh pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang telah menciptakan Universitas Sumatera Utara kesenjangan yang amat lebar antara segelintir orang yang sangat kaya dibandingkan dengan besarnya jumlah orang-orang yang kurang sejahtera, dan bahkan sebagian tergolong ke dalam orang-orang yang sangat miskin. Besarnya jumlah masyarakat miskin pada akhirnya akan menimbulkan berbagai bentuk permasalahan sosial yang bermuara pada instabilitas politik dan keamanan. Agar keadaan tersebut tidak terjadi, maka di perlukan pertimbangan yang matang untuk mencari alternatif solusinya. Dan yang menjadi salah satu bentuk alternatif solusinya adalah dengan menetapkan kebijakan dan regulasi yang lebih mendekatkan antara dunia usaha dengan masyarakat melalui berbagai program dan inisiatif, yang salah satunya adalah melalui program community development Supancana,dkk.2007:7. Karena itu dalam suatu kegiatan industri, perusahaan biasanya memiliki kegiatan atau program pengembangan masyarakat atau yang biasa disebut dengan Community development. Pengembangan masyarakat atau yang lebih dikenal dengan community development adalah salah satu metode pekerjaan sosial yang tujuan utamanya adalah untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat dengan mendayagunakan sumber-sumber yang ada pada mereka serta menekankan pada prinsip pasrtisipasi sosial, dalam hal ini partisipasi perusahaan terhadap masyarakat Suharto.2009:37. Tujuan objectify pengembangan masyarakat adalah membantu masyarakat menemukan cara atau jalan untuk mengorganisirkan diri dan juga mendampingi masyarakat agar mampu membuat perencanaan secara teknis dan aksi agar masyarakat semakin berkembang dan maju http:www.wikipedia.org. Universitas Sumatera Utara Pengembangan masyarakat community development merupakan sebuah konsep pembangunan yang menitik beratkan pada tingkat penumbuhan peran serta masyarakat sekitar wilayah sekitar kegiatan dengan mengembangkan suasana kerja sama yang saling menguntungkan. Perusahaan sebagai pihak yang memiliki investasi dan kemampuan modal diharapkan mampu membangkitkan simpati dan memperhatikan kepentingan mereka. Prinsip ini dapat diterapkan dengan pemerhatian terhadap adat-istiadat dan tradisi yang berlaku setempat sehingga hadirnya kegiatan tidak menimbulkan sense resistensi maupun penolakan masyarakat yang merasa kemampanan budaya tradisi maupun pranata-pranata sosial mereka terusik. Di sisi lain kepentingan sosial budaya dan juga kepentingan ekonomi mereka pun diharapkan juga dapat diperhatikan Dalimunthe.2005:V:23. Dalam pemahaman yang umum tampaknya telah disadari urgensi penjalinan hubungan serasi antara pengembangan industri dengan pengembangan masyarakat, khususnya masyarakat lokal tempat pusat atau kegiatan industri berada. Namun demikian, sampai saat ini hubungan seperti itu belum terwujud seperti yang diharapkan. Banyak faktor penyebab, yang salah satunya adalah belum banyak digunakannya konsep-konsep dan model-model tindakan dari sebuah disiplin keahlian yang disebut pengembangan masyarakat. Pengembangan industri pada dasarnya ditujukan untuk memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat baik melalui pembukaan lapangan pekerjaan, mendatangkan devisa negara, maupun peningkatan pendidikan. Namun demikian, semua hal memiliki harga beli yang harus dibayar oleh masyarakat itu sendiri. Salah satu bidang yang sering dilupakan adalah dampak sosial dari pengembangan industri Universitas Sumatera Utara yang tidak jarang menimbulkan social cost yang dapat lebih mahal daripada manfaat ekonomi yang diperoleh; berupa munculnya berbagai masalah sosial di masyarakat baik yang berskala lokal maupun nasional. Sebagai salah satu aktor institusional dalam masyarakat yang dibentuk dengan tujuan mendukung kesejahteraan masyarakat, maka industri memiliki fungsi sosial baik secara internal maupun eksternal. Kondisi kehidupan masyarakat yang semakin baik akan memberikan dampak yang cukup berarti terhadap keberlangsungan industri itu sendiri. Kegiatan pengembangan masyarakat yang diselenggarakan oleh industri menunjukkan adanya kepedulian industri terhadap masyarakat di sekitarnya. Hal ini akan memunculkan adanya kepedulian masyarakat terhadap industri dan memandang industri sebagai pihak yang harus didukung dan dijaga oleh masyarakat. Dengan demikian, kegiatan pengembangan masyarakat tidak hanya akan meberikan manfaat untuk masyarakat, namun juga akan memberikan keuntungan sangat besar bagi industri dengan adanya pandangan positif dari masyarakat. Selain memberikan manfaat pada tingkat makro dan tidak langsung, industri juga harus menjalin hubungan baik dengan masyarakat lokal tempat industri itu berada. Selama ini mungkin sudah dilakukan partisipasi industri melalui bantuan dana, yang biasanya diserahkan kepada pemerintah lokal baik untuk kegiatan pembangunan maupun aktivitas kemasyarakatan. Namun demikian dalam banyak kasus, warga masyarakat tidak mengetahuinya, sehingga menganggap keberadaan industri hanya mengganggu kehidupan masyarakat sekitar. Keadaan tersebut diperburuk dengan adanya pihak-pihak tertentu yang memiliki kepentingan mendapatkan keuntungan dari konflik masyarakat lokal dengan industri. Dengan demikian dibutuhkan kegiatan Universitas Sumatera Utara yang tidak hanya bersifat bantuan sosial, melainkan juga program bimbingan sosial yang berkelanjutan, yang melibatkan partisipasi masyarakat secara penuh http:www.blogs.unpad.ac.id. Karena itu pengembangan masyarakat community development dilakukan secara sistematis, terencana dan diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat guna mencapai kondisi sosial ekonomi dan kualitas yang lebih baik apabila dibandingkan dengan kegiatan pembangunan sebelumnya. Pada masa pembangunan seperti sekarang ini, pandangan, perhatian dan pemeliharaan terhadap para petani di pedesaan sudah semestinya diperhatikan. Kenyataannya kehidupan para petani di pedesaan dan tingkat kesejahteraannya masih rendah, sehingga produksi yang mereka lakukan hasilnya juga kurang maksimal. Petani di desa sangat menginginkan perubahan. Para petani di desa tidak dapat melakukan perubahan karena terbentur pada keadaan mereka sendiri, mereka kurang menguasai ilmu-ilmu yang dapat memajukan hasil tani mereka. Karena itu di harapkan adannya program yang dapat mengembangkan kemampuan masyarakat petani yang nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Pada masa pembangunan seperti sekarang ini, seharusnya pemerintah sangat memperhatikan pendidikan dan kesejahteraan bagi mereka. Pendidikan yang cocok bagi mereka adalah pendidikan non formal yang praktis, mudah diterapkan dalam usaha-usaha produksi produk pertanian. Pengembangan masyarakat sangat erat hubungannya dengan empowerment. Titik berat pendekatan pengembangan masyarakat adalah penekanan pada pentingnya masyarakat lokal yang mandiri sebagai suatu sistem yang mengorganisir diri mereka sendiri. Pendekatan pengembangan masyarakat yang demikian diharapkan dapat memberi peranan kepada Universitas Sumatera Utara individu, bukan sebagai objek, tetapi justru sebagai subjek pelaku pembangunan yang ikut menentukan masa depan dan kehidupan masyarakat secara umum. Dengan kata lain, pengembangan masyarakat juga memerlukan fasilitator. Peranan fasilitator antara lain adalah sebagai orang yang mampu membantu masyarakat agar masyarakat mau berpartisipasi dalam kegiatan bertani, orang yang mampu mendengar dan memahami aspirasi masyarakat, mampu memberikan dukungan, serta dapat memberikan fasilitas kepada masyarakat http:www.fashihullisantugaspenyuluhan.blogspot.com. Sedikitnya ada dua alasan mengapa pembangunan masyarakat desa masih relevan untuk di bahas. Pertama, kendati dalam dua dasawarsa terakhir perkembangan kota maju dengan sangat pesat, secara umum wilayah negara kita masih didominasi oleh daerah pedesaan. Hal ini diperkirakan masih akan berlangsung relatif lama. Benar bahwa di beberapa daerah ciri pedesaan itu susut perlahan bersamaan dengan proses industrialisasi dan urbanisasi, akan tetapi itu tidak berarti hilang sama sekali. Ciri pedesaan tersebut bahkan masih akan bertahan sedemikian rupa sehingga mempengaruhi arah dan sifat perkembangan kota. Kedua, kendati sejak awal tahun 1970-an pemerintah Orde Baru telah mencanangkan berbagai macam kebijaksanaan dan program pembangunan pedesaan yang ditandai dengan inovasi teknologi modern, secara umum kondisi sosial ekonomi masih memprihatinkan. Oleh karena itu, kegiatan pembangunan perlu diarahkan untuk merubah kehidupan mereka untuk menjadi lebih baik. Perencanaan dan implementasi pembangunan seharusnya berisi usaha untuk memberdayakan mereka sehingga mereka mempunyai akses-akses pada sumber-sumber ekonomi. Oleh karena usaha memberdayakan masyarakat serta Universitas Sumatera Utara menanggulangi kemiskinan dan kesenjangan menjadi fenomena yang semakin kompleks, pembangunan pedesaan dalam perkembangannya tidak semata-mata terbata pada peningkatan produksi pertanian. Pembangunan pedesaan juga tidak hanya mencakup implementasi program peningkatan kesejahteaan sosial melalui distribusi uang dan jasa untuk mencukupi kebutuhan dasar. Lebih dari itu adalah sebuah upaya dengan sepektrum kegiatan yang menyentuh pemenuhan berbagai macam kebutuhan sehingga setiap anggota masyarakat dapat mandiri, percaya diri, tidak bergantung dan dapat lepas dari belenggu struktural yang membuat hidup sengsara Usman,2004:29-32 Karena itu melalui program pengembangan masyarakat community development diharapkan tercipta suatu sinergi yang saling menguntungkan antara dunia usaha dan masyarakat. Masyarakat diharapkan dapat menjadi masyarakat yang mandiri dan berkembang sehingga dapat meningkatkan kondisi sosial dan ekonomi mereka. Hubungan sinergis dan harmonis akan memberikan kontribusi secara positif terhadap kelangsungan kegiatan usaha dan juga kemandirian dan kesejahteraan masyarakat disekitar perusahaan. Dalam hal ini Pihak PTPN II dengan masyarakat di Desa Sambirejo. Karena itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang peranan pengembangan masyarakat community development PTPN II Kwala Madu dalam meningkatkan kemandirian petani. Universitas Sumatera Utara

1.2 Perumusan Masalah