Analisis Tipologi Klassen Analisis Investasi Ekonomi Sektor Unggulan Kota Medan

Perkembangan Kontribusi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan dan Jasa-Jasa Serta Sub-Sektor PDRB Kota Medan Tahun 2009-2013

4.3 Analisis Tipologi Klassen

2 4 6 8 10 12 14 16 18 2009 2010 2011 2012 2013 a. Keuangan, Persewaan dan Jasa Persewaan 1. Bank 2. Lembaga Keuangan Bukan Bank 3. Jasa Penunjang Keuangan 4. Sewa Bangunan 5. Jasa Perusahaan b. Jasa-Jasa aPemerintahan 1. Adm. Pemerintahan Pertahanan 2. Jasa Pemerintahan Laiinya b Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan dan Rekreasi 3. Perorangan dan Rumah Tangga Dalam rangka membangun daerah, pemerintah daerah perlu membuat prioritas kebijakan.Penentuan prioritas kebijakan diperlukan agar pembangunan daerah dapat lebih terarah serta berjalan secara efektif dan efisien, dibawah kendala keterbatasan anggaran dan sumberdaya yang dapat digunakan.Untuk menentukan prioritas kebijakan ini, khususnya kebijakan pembangunan ekonomi, diperlukan analisis ekonomi struktur ekonomi daerah secara menyeluruh. Tipologi Klassen merupakan alat analisis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi sektor, subsektor, usaha atau komoditi prioritas unggulan suatu daerah. Dalam hal ini analisis Tipologi Klassen dilakukan dengan membandingkan pertumbuhan ekonomi daerah dengan pertumbuhan ekonomi daerah yang menjadi acuan atau nasional dan membandingkan sektor subsektor, usaha atau komoditi prioritas unggulan suatu daerah dengan nilai rata-ratanya di tingkat yang lebih tinggi atau secara nasional. Hasil Tipologi Klassen akan menunjukkan pertumbuhan dan pangsa sektor subsektor, usaha atau komoditi prioritas unggulan suatu daerah. Analisis Tipologi Klassen digunakan untuk melakukan klasifikasi terhadap sektor-sektor ekonomi Kota Medan berdasarkan besarnya kontribusi dan laju pertumbuhannya.Laju pertumbuhan ekonomi terhadap PDRB di Kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara. Dibawah ini merupakan data PDRB Kota Medan atas dasar harga konstan selama tahun 2009-2013 terdapat sektor-sektor yang continue memberikan konstribusi yang cukup besar bagi perekonomian Kota Medan. Sektor-sektor tersebut adalah sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas,dan air bersih, sektor bangunan, perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa. Tabel 4.1 PDRB Kota Medan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009-2013 Milyar Rupiah Sumber: BPS Kota Medan Dari data diatas dapat diperoleh bahwa sektor perdagangan, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, perusahaan dan jasa perusahaan meberikan kontribusi yang lebih besar dibandingkan dengan sektor-sektor yang laiinya. Jika dianalisis dari tingkat laju pertumbuhan setiap sektor-sektor ekonomi yang terdapat di Kota Medan maka akan dapat dilihat sektor-sektor yang prima, Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012 2013 Pertanian 765.95 771.33 792.91 807.46 834.42 Pertambangan dan Penggalian 0.57 0.55 0.55 0.55 0.53 Industri Pengolahan 4591.6 4792.16 4960.71 5144.02 5332.92 Listrik, Gas dan Air Bersih 464.92 497.66 519.21 532.92 555.27 Bangunan 3748.68 4005.47 4308.77 4612.72 4952.4 Perdagangan, Hotel dan Restoran 8824.16 9584.51 10415.33 11320.12 12384.75 Pengangkutan dan Komunikasi 6866.78 7346.13 7914.57 8573.81 7856.49 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 4720.84 5133.72 5599.45 6085.01 6642.54 Jasa-jasa 3446.55 3690.69 4065.04 4442.71 4753.22 PDRB 33430.05 35822.22 38576.23 41519.32 43303.96 potensial, berkembang dan terbelakang dengan menggunakan analisis Tipologi Klassen. Dan dari hasil analisis ini nantinya akan dapat diketahui bahwa sektor apa yang sebaiknya diberikan modal investasi untuk pengembangan sektor ekonomi, sehingga tingkat PDRB Kota Medan akan mengalami peningkatan yang lebih besar. Selain itu dibawah ini adalah data pertumbuhan PDRB Kota Medan pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Tabel 4.2 Pertumbuhan PDRB Kota Medan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009-2013 persen Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012 2013 Pertanian 4.18 0.7 2.8 1.84 3.34 Pertambangan dan Penggalian 0.46 -2.86 -0.6 -0.82 -2 Industri Pengolahan 1.71 4.37 3.51 3.7 3.67 Listrik, Gas dan Air Bersih 5.06 7.04 4.33 2.64 4.19 Bangunan 8.22 6.85 7.57 7.05 7.36 Perdagangan, Hotel dan Restoran 8.47 8.62 8.67 8.69 9.4 Pengangkutan dan Komunikasi 9.22 6.98 7.74 8.33 -8.47 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 2.92 8.75 9.07 8.67 9.16 Jasa-jasa 7.42 7.08 10.14 9.29 6.99 Sumber: BPS Kota Medan Dengan menggunakan analisis Tipologi Klassen, dapat dilasifikasikan masing-masing sektor ekonomi daerah sebagai sektor yang prima, berkembang, potensial dan terbelakang. Tabel 4.3 Laju Pertumbuhan dan Kontribusi Sektor PDRB Kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009-2013 Dalam Sumber :BPS Kota Medan yang diolah Selama masa periode analisis tahun 2009-2013, dapat dilihat bahwa sektor yang memiliki rata-rata kontribusi yang besar terhadap PDRB Kota Medan adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 27.204 , lalu diikuti oleh sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 20.068 dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 14.904. Sedangkan sektor yang mempunyai rata-rata kontribusi paling kecil adalah pertambangan dan penggalian yang tidak memberikan kontribusi 0 terhadap PDRB Kota Medan. Hal ini dapat terlihat semakin banyaknya kebutuhan listrik, gas dan air bersih, industri pengolahan dan hotel berbintang dan restoran di kota Medan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perekonomian Kota Medan digerakkan oleh seluruh kelompok sektor yaitu primer, sekunder dan tersier secara simultan. Berdasarkan laju petumbuhan ekonominya, sektor yang memiliki pertumbuhan yang paling tinggi adalah sektor perdagangan hotel dan restoran yaitu Sektor Ekonomi Kota Medan Sumatera Utara Rata-Rata Rata-Rata Rata-Rata Rata-Rata Pertumbuhan Kontribusi Pertumbuhan Kontribusi Pertanian 2.572 2.074 4.818 23.194 Pertambangan dan Penggalian -1.164 4.31 1.162 Industri Pengolahan 3.392 12.936 3.322 21.162 Listrik, Gas dan Air Bersih 4.652 1.338 5.52 0.728 Bangunan 7.41 11.222 7.16 6.892 Perdagangan, Hotel dan Restoran 8.77 27.204 7.012 18.746 Pengangkutan dan Komunikasi 4.76 20.068 8.578 10.042 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 7.714 14.904 10.008 7.824 Jasa-jasa 8.184 10.566 7.272 10.248 sebesar 8.77, kemudian diikuti oleh sektor jasa-jasa yaitu sebesar 8.184. Sedangkan sektor yang memiliki pertumbuhan paling rendah adalah sektor pertambangan dan penggalian yang memiliki rata-rata pertumbuhan yang negatif sebesar -1.164. Selain itu jika dilihat data pada Provinsi Sumatera Utara sebagai daerah referensi, sektor-sektor yang memiliki kontribusi rata-rata paling besar adalah sektor pertanian dengan kontribusi rata-rata 23.194 kemudian diikuti oleh sektor industri pengolahan dengan kontribusi rata-rata sebesar 21.162. Sedangkan sektor yang menyumbangkan kontribusi rata-rata selama periode analisis tahun 2009-2013 yang paling kecil adalah sektor listrik, gas dan air bersih dengan kontribusi sebesar 0.728. Hal ini berbanding timbal balik jika dibandingkan dengan kontribusi rata- rata sektor-sektor ekonomi terhadap PDRB Kota Medan. Berdasarkan laju pertumbuhan ekonominya, sektor yang memiliki laju pertumbuhan paling tinggi adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dengan laju pertumbuhan sebesar 10.008, kemudian diikuti oleh sektor pengangkutan dan komunikasi yakni sebesar 8.578. Sementara sektor yang memiliki laju pertumbuhan paling rendah yaitu sektor industri pengolahan yakni sebesar 3.322. Berdasarkan data pada tabel diatassektor-sektor dalam PDRB Kota Medan tahun 2009-2013 dapat diklasifikasikan berdasarkan analisis TipologiKlassen yang hasilnya ditunjukkan pada tabel dibawah ini. Klasifikasi Sektor PDRB Kota Medan Tahun 2009-2013 berdasarkan Tipologi Klassen Berdasarkan hasil analisis Tipologi Klassen terhadap PDRB Kota Medan tahun 2009-2013 sebagaimana pada tabel diatas sektor yang dikategorikan sebagai sektor prima Kuadran I yaitu sektor maju dan tumbuh pesat adalah sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor jasa-jasa. Hal ini juga dapat terlihat melalui besarnya laju pertumbuhan dan kontribusi yang diberikan dan Tumbuh Cepat rik ≥ rip Tumbuh Lambat rik rip SEKTOR PRIMA 1. Bangunan 2. Perdagangan, Hotel Restoran 3. Jasa-Jasa SEKTOR POTENSIAL 1. Listrik, Gas Air Bersih 2. Pengangkutan dan Komunikasi 3. Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan SEKTOR BERKEMBANG 1. Industri Pengolahan SEKTOR TERBELAKANG 1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian Tumbuh Cepat rik ≥ rip Tumbuh Lambat rik rip K ont ri bus i B es ar ki k K ont ri bus i K ec il ki k ki p K ont ri bus i K ec il ki k ki p K ont ri bus i B es ar ki k selalu mengalami peningkatan untuk setiap tahunnya terhadap peningkatan PDRB Kota Medan. Sementara itu, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan termasuk ke dalam sektor potensial kuadaran II, yaitu sektor yang mempunyai kontribusi rata- rata tinggi namun tertekan. Jika dianalisis maka sektor-sektor ekonomi di Kota Medan lebih banyak yang masuk ke dalam kategori sektor maju tapi tertekan jenuh. Sektor yang tergolong ke dalam sektor berkembang kuadran III adalah sektor industri pengolahan yang memiliki rata-rata pertumbuhan yang cukup tinggi tetapi memiliki kontribusi rata-rata yang kecil. Hasil analisis menunjukkan bahwa sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian yang seharusnya menjadi sektor primer di Kota Medan selama periode analisis 2009-2013 tergolong ke dalam sektor terbelakang kuadran IV, walaupun sektor pertanian bukan penyumbang tekecil dalam PDRB kota Medan. Jika dibandingkan dengan daerah laiinya, hal ini sungguh sangat jauh berbeda dengan Kota atau Kabupaten laiinya, dimana sektor pertanian biasanya akan menjadi sektor yang layak untuk dikembangkan. Hal ini sejalan jika dilihat dari nilai rata-rata pertumbuhan sektor pertanian hanya sebesar 2.572 dan sektor pertambangan dan penggalian yang tidak memberikan kontribusi terhadap bahkan memiliki laju pertumbuhan yang negative yang berbanding timbal balik dengan pertumbuhan PDRB Provinsi Sumatera Utara . Hal ini dikarenakan memang Kota Medan memang bukan daerah pertanian sehingga struktur PDRB Kota Medan didominasi oleh subsektor tersier.Kualitas perekonomian daerah terkait erat dengan aspek ketenagakerjaan dan kemiskinan.Peningkatan kualitas perekonomian daerah seogianya dapat meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan menyerap angkatan kerja sehingga tingkat pengangguran dan kemiskinan semakin berkurang, karena ketersediaan kesempatan kerja yang menjamin perolehan pendapatan. Kondisi tersebut memberikan gambaran bahwa struktur atau pola perekonomianKota Medan telah bergeser dari sektor pertanian agraris ke sektor sekunder atau sektor jasa yang merupakan ciri spesifik dari daerah perkotaan.Hal ini sejalan dengan fenomena di daerah perkotaan dimana mata pencaharian penduduk mengarah kepada sektor-sektor non aggraris. Gejala ini bisa dipahami karena beberapa faktor yang menyebabkan antara lain luas lahan pertanian di daerah perkotaan sangat sempit sehingga daya serap tenaga kerja sektor pertanian semakin sedikit dan tidak memungkinkan bagi penduduk untuk memiliki lahan pertanian yang cukup luas serta lahan diperkotaan merupakan barang berharga dan bernilai sangat tinggi sehingga dari segi ekonomis dimungkinkan untuk kegiatan sektor lainnya, seperti kawasan industri, pertokoan ataupun permukiman.

4.4 Investasi Ekonomi