Berlian Evi Yenni Pakpahan : Peran Biro Pemberdayaan Perempuan Propinsi Sumatera Utara Dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang Di Propinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
c. Bagian Peningkatan Peran Serta Masyarakat, terdiri dari : 1
Sub Bagian Kordinasi dan Kerjasama Pemberdayaan 2
Sub Bagian Peran Serta Masyarakat.
d. Visi
Pernyataan Visi adalah jawaban dari pertanyaan “Menjadi apa yang diinginkan” What do we want to become. Pernyataan visi juga memikirkan
tentang “Apa tugas atau misi dimasa datang” What is our business or mission in the future. Secara sederhana visi adalah gambaran tentang masa depan yang
realistis yang dipilih dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Berdasarkan batasan tersebut, visi Biro Pemberdayaan Perempuan
Setdapropsu selama 4 empat tahun kedepan atau sampai tahun 2009 adalah: “Menjadi Penggerak Untuk Terwujudnya Kesadaran Aparat dan Publik Akan
Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam keluarga, Masyarakat dan Negara Tahun
2009.” e.
Misi
Untuk merealisasi Visi Biro Pemberdayaan Perempuan dan memberikan gambaran yang jelas tentang usaha dan upaya yang harus dilakukan untuk
mencapai Visi tersebut maka dirumuskan misi Biro Pemberdayaan Perempuan
Setdapropsu, sebagai berikut :
1 Mengembangkan kapasitas kelembagaan Pengarusutamaan Gender
capacity building. 2
Meningkatkan kesadaran aparat dan masyarakat public awearness. 3
Membangun jaringan kerja pemberdayaan perempuan networking building.
Berlian Evi Yenni Pakpahan : Peran Biro Pemberdayaan Perempuan Propinsi Sumatera Utara Dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang Di Propinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
F. Metode Penelitian 1.
Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis yaitu menggambarkan dan menganalisis permasalahan yang bertujuan untuk mendeskriptifkan secara
konkrit tentang ruang lingkup perdagangan orang dan perkembangannya. Metode deskriptif analitis adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk meneliti
sekelompok manusia, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membuat
deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.
11
2. Sumber Data
Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah pendekatan normatif yaitu penelitian dilakukan dengan cara lebih dahulu meneliti bahan-bahan perpustakaan
hukum yang berhubungan dengan permasalahan dan pendekatan sosiologis yang melihat kenyataan-kenyataan yang ada dalam masyarakat.
Secara umum dalam penelitian yang dijadikan sebagai bahan dalam pengolahan data, bersumber dari :
12
a. Bahan hukum primer, yakni bahan-bahan hukum yang mengikat, dan terdiri
dari: 1
Norma atau kaedah dasar, yakni Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,
11
M.Manullang, Pedoman Teknis Menulis Skripsi, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2004, hal. 35 Dikutip dari: Moh. Nazir, Metode Penelitian, Ghalik Indonesia, Jakarta, 1985, hal. 63.
12
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, 2005, hal. 52