Bentuk-Bentuk Perdagangan Orang Peran Biro Pemberdayaan Perempuan Propinsi Sumatera Utara Dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang Di Propinsi Sumatera Utara

Berlian Evi Yenni Pakpahan : Peran Biro Pemberdayaan Perempuan Propinsi Sumatera Utara Dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang Di Propinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 Perempuan yang jadi korban biasanya dijerat di pusat-pusat perbelanjaan. Dimana pundak mereka ditepuk dihipnotis lalu mereka mengikuti perkataan pelaku. Selain itu korban sebut saja SH dijerat pacar mereka sendiri yang menghipnotis mereka lalu menyetubuhi korban dan menjual kepada orang lain. Saat ini korban masih berada di Drop In Center DIC PKPA.

B. Bentuk-Bentuk Perdagangan Orang

Ada beberapa bentuk perdagangan manusia yang terjadi, yaitu: 1. Penjualan Anak Sale of Children dan Bayi Penjualan anak adalah setiap tindakan atau transaksi seorang anak dipindahkan kepada orang lain oleh siapa pun atau kelompok, demi keuntungan atau dalam bentuk lain. Dalam konteks penjualan anak-anak seperti yang didefinisikan pasal 2 dari Optional Protocol of CRC on the Sale of Children and Trafficking, Child Prostitution, and Child Poronography: menawarkan, mengantarkan, atau menerima anak dengan berbagai cara untuk tujuan-tujuan: eksploitasi seksual anak, mengambil organ anak tubuh anak untuk mengambil suatu keuntungan, dan keterlibatan anak dalam kerja paksa. Beberapa buruh migran Indonesia TKI ditipu dengan perkawinan palsu saat di luar negeri dan kemudian mereka dipaksa untuk menyerahkan bayinya untuk diadopsi ilegal. Dalam kasus yang lain, ibu rumah tangga Indonesia ditipu oleh PRT kepercayaannya yang melahirkan bayi ibu tersebut danm kemudian menjual bayi tersebut ke pasar gelap. Berlian Evi Yenni Pakpahan : Peran Biro Pemberdayaan Perempuan Propinsi Sumatera Utara Dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang Di Propinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 Penjualan bayi yang terkadang digunakan sebagai cara untuk menghindari persyaratan resmi adopsi, mencakup pemindahan seorang anak dengan paksaan atau bujukan, atau situasi di mana penipuan atau kompensasi berlebihan digunakan untuk mempengaruhi pelepasan seorang anak. Penjualan bayi bukan jalan adopsi yang bisa diterima dan melibatkan banyak hal yang sama dengan unsur perdagangan orang trafiking. 21 Dari laporan-laporan yang ada menunjukkan bahwa penjualan bayi telah terjadi di Indonesia sejak tahun 1998. Batam menjadi tempat transit untuk banyak bayi yang secara gelap dijual ke pasangan-pasangan dari Singapura dan Malaysia. Bayi-bayi tersebut didapatkan dari banyak daerah di Indonesia. 22 2. Penyelundupan Manusia Smuggling of Person 23 Penyelundupan manusia adalah usaha untuk mendapatkan keuntungan berupa uang atau materi lain, terhadap masuknya seseorang secara tidak resmi ke dalam suatu kelompok negara dimana orang tersebut bukanlah warga negara tersebut atau warga negara tetap. 3. Migrasi dengan Tekanan Migrasi migration, baik yang bersifat legal maupun ilegal adalah proses dimana orang atas kesadaran mereka sendiri memilih untuk meninggalkan suatu tempat dan pergi ke tempat lain. Trafiking merupakan bentuk migrasi dengan tekanan, yaitu orang yang diperdagangkan direkrut atau dipindahkan ke tempat 21 Abhijit Dasgupta, et al, Op. cit, hal 45 22 Ibid, hal 45 23 Chairul Bariah Mozasa, Op.cit., hal. 16 Berlian Evi Yenni Pakpahan : Peran Biro Pemberdayaan Perempuan Propinsi Sumatera Utara Dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang Di Propinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 lain secara paksa, dengan ancaman kekerasan atau penipuan. Hal ini dapat terjadi baik dalam migrasi secara legal maupun ilegal. Meskipun banyak orang Indonesia yang bermigrasi sebagai Pembantu Rumah Tangga PRT, yang lainnya dijanjikan mendapatkan pekerjaan yang tidak memerlukan keahlian di pabrik, restoran, industri cottage, atau toko kecil. Beberapa dari buruh migran ini ditrafik ke dalam kondisi kerja yang sewenang-wenang dan berbahaya dengan bayaran sedikit atau bahkan tidak dibayar sama sekali. Banyak juga yang dijebak di tempat kerja seperti itu melalui jeratan hutang, paksaan, atau kekerasan. Buruh migran dieksploitasi sepanjang proses migrasi, mulai dari perekrutan hingga proses prakeberangkatan, selama bekerja, dan setelah kembali. Sejumlah studi menunjukkan bahwa baik broker resmi maupun ilegal menggunakan metode perekrutan dan pengiriman yang sama. 4. Prostitusi Anak Perempuan dan Laki-laki Prostitution of Child Prostitusi anak adalah anak yang dilacurkan atau menggunakan seorang anak untuk aktivitas seksual demi keuntungan atau dalam bentuk lain. Pengertian tersebut meliputi menawarkan, mendapatkan, dan menyediakan anak untuk prostitusi. Tabel 4. Jumlah Perempuan dan Anak Perempuan dalam Prostitusi di Indonesia Periode 1994 -1995 dan 2004 24 Jumlah Perempuan dan Anak Kenaikan dalan 10 tahun Kemungkinan Jumlah Perekrutan Jumlah kasar pelacuran 24 Abhijit Dasgupta, et al, Op. cit. hal 51 Berlian Evi Yenni Pakpahan : Peran Biro Pemberdayaan Perempuan Propinsi Sumatera Utara Dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang Di Propinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 Perempuan dalam Prostitusi di Lokalisasi dan daerah- daerah Teridentifikasi Lainnya Baru antara 1994 dan 2004 dengan memperhitung kan jumlah 50 yang digantikan di wilayah yang dapat Diidentifik asi Nanggroe Aceh Darussalam 149 193 44 118 25 Sumatera Utara 4850 5584 734 2159 10 Sumatera Barat 132 312 80 246 24 Riau dan Kepulauan Riau 4277 6874 2597 4736 2 Jambi 494 1220 726 973 17 Sumatera Selatan 7728 6117 -1611 2253 9 Bengkulu dan Bangka Belitung 375 4247 3872 4059 5 Lampung 3512 3218 -294 1462 14 DKI Jakarta 9000 9515 515 5015 1 Jawa Barat dan Banten 6175 7293 1118 4205 4 Jawa Tengah 8842 9018 176 4597 3 Daerah Istimewa 1307 1464 157 811 18 Berlian Evi Yenni Pakpahan : Peran Biro Pemberdayaan Perempuan Propinsi Sumatera Utara Dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang Di Propinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 Yogyakarta Jawa Timur 14190 10733 -3457 3638 6 Bali 849 2129 1340 1765 11 Nusa Tenggara Barat 758 389 -369 10 26 Nusa Tenggara Timur 290 567 277 422 22 Kalimantan Barat 1656 2324 668 1496 13 Kalimantan Tengah 1088 1942 854 1398 15 Kalimantan Selatan 826 1164 338 751 20 Kalimantan Timur 4449 3739 -710 2935 8 Sulawesi Utara dan Gorontalo 1106 860 -246 799 19 Sulawesi Tengah 400 735 335 535 21 Sulawesi Selatan dan Barat 621 1427 806 1116 16 Sulawesi Tenggara 435 483 48 266 23 Maluku dan Maluku Utara 987 2047 1060 1553 12 Berlian Evi Yenni Pakpahan : Peran Biro Pemberdayaan Perempuan Propinsi Sumatera Utara Dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang Di Propinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 Papua dan Irian Jaya Barat 1047 3958 2884 3221 7 5. Kerja Paksa Seks Eksploitasi Seks di luar maupu n di wilayah Indonesia 25 Dalam banyak kasus, perempuan dan anak-anak dijanjikan bekerja sebagai buruh migran, PRT, pekerja restoran, penjaga toko, atau pekerjaan-pekerjaan tanpa keahlian tetapi kemudian dipaksa bekerja pada industri seks saat mereka tiba di daerah tujuan. Dalam kasus lain, beberapa perempuan tahu bahwa mereka akan memasuki indusri seks tetapi mereka ditipu dengan kondisi-kondisi kerja dan mereka dikekang di bawah paksaan dan tidak diperbolehkan menolak bekerja. Ada berbagai jalan masuk ke dalam industri seks di Indonesia khususnya di Sumatera Utara dan tidak semuanya merupakan perdagangan orang. Sebagian perempuan memasukinya secara sadar, karena merasa hanya sedikit pilihan yang tersedia bagi perempuan yang berpendidikan rendah dan hanya memiliki sedikit keterampilan seperti mereka. Meski sering kali tidak diakui, orang tua dapat memperdagangkan anak mereka dengan cara menyalahgunakan wewenang formal dan informal mereka sebagai orang tua. 25 Wawancara dengan Ibu Emmy Suryana Lubis, SH staf pegawai Biro Pemberdayaan Perempuan Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara yang menangani perdagangan orang pada tanggal 7 Oktober 2008. Berlian Evi Yenni Pakpahan : Peran Biro Pemberdayaan Perempuan Propinsi Sumatera Utara Dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang Di Propinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 6. Pembantu Rumah Tangga PRT baik di luar ataupun di wilayah Indonesia. Pembantu Rumah Tangga PRT baik yang diluar negeri maupun yang di Indonesia di trafik ke dalam kondisi kerja yang sewenang-wenang termasuk: a. jam kerja wajib yang sangat panjang; b. penyekapan ilegal; c. upah yang tidak dibayar atau yang dikurangi; d. kerja karena jeratan hutang; e. penyiksaan fisik ataupun psikologis; f. penyerangan seksual; g. tidak diberi makan atau kurang makanan; h. dan tidak boleh menjalankan agamanya atau diperintah untuk melanggar agamanya; dan i. beberapa majikan dan agen menyita paspor dan dokumen lain untuk memastikan para pembantu tersebut tidak mencoba melarikan diri. Karena profesi pembantu rumah tangga masuk dalam sektor informal, profesi ini sering kali tidak diatur oleh pemerintah dan berada di luar jangkauan undang-undang ketenagakerjaan nasional. Beberapa studi melaporkan bahwa lebih dari 25 pembantu rumah tangga di Indonesia berusia di bawah 15 tahun usia kerja minimum di Indonesia menurut hukum sementara sejumlah studi lain menyatakan bahwa jumlah pembantu rumah tangga di bawah umur lebih dari 50 dari jumlah keseluruhannya. 26 Berlian Evi Yenni Pakpahan : Peran Biro Pemberdayaan Perempuan Propinsi Sumatera Utara Dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang Di Propinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 7. Penari, Penghibur Pertukaran Budaya Perempuan dan anak perempuan dijanjikan bekerja sebagai penari duta budaya, penyanyi, atau penghibur di negara asing, Pada saat kedatangannya, banyak dari perempuan ini dipaksa untuk bekerja di industri seks atau pada pekerjaan dengan kondisi mirip perbudakan. 8. Perbudakan Berkedok Pernikahan dan Pengantin Pesanan Pengantin pesanan merupakan manifestasi modern dari perjodohan dan dapat menjadi kasus perdagangan orang ketika seorang gadis menikah atas tekanan keluarganya khususnya bila ia berumur di bawah 18 tahun dan berakhir dalam kondisi perbudakan atau eksploitatif. Sepuluh tahun terakhir, telah terjadi peningkatan tajam arus perkawinan lintas wilayah antar Asia di antara Asia Tenggara dan Asia Timur. Perkawinan tersebut memiliki dua karasteristik, yaitu: 27 1 Ketidakseimbangan gender dan geografis, mayoritas prianya berasal dari negara-negara yang lebih kaya dan perempuannya dari negara yang ekonominya kurang berkembang; 2 Mayoritas pasangan dikenalkan dengan niat awal untuk dikawinkan dengan masa perkenalan yang singkat. Beberapa perempuan dan anak perempuan yang berimigrasi sebagai istri dari orang berkebangsaan asing, telah ditipu dengan perkawinan. Dalam kasus 26 Indrasari Tjandraningsih, Pemberdayaan Pekerja Anak, Studi Mengenai Pendampingan Pekerja Anak, Yayasan Akatiga, Bandung, 1995, hal 10 27 Abhijit Dasgupta, et al, Op. cit, hal. 34 Berlian Evi Yenni Pakpahan : Peran Biro Pemberdayaan Perempuan Propinsi Sumatera Utara Dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang Di Propinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 semacam itu, para suami mereka memaksa istri-istri baru ini bekerja untuk keluarga mereka dengan kondisi mirip perbudakan atau menjual mereka ke industri seks. Foto-foto mereka dipilih oleh para pria di luar negeri yang bermaksud untuk mendapatkan pengantin dari Indonesia. Dalam banyak kasus, perempuan yang terpilih tidak dapat melihat suami mereka sampai mereka sendiri tiba di Taiwan. Dalam beberapa contoh yang mengenaskan, para perempuan tersebut benar-benar dipaksa oleh suami mereka untuk memasuki industri seks atau langsung dijual ke rumah bordil. 9. Jermal Salah satu bentuk perdagangan anak laki-laki yang diketahui di Indonesia adalah jermal-jermal. Jermal adalah tempat pemancingan di lepas pantai sepanjang pantai timur Sumatera Utara. Meskipun secara signifikan telah berkurang karena upaya-upaya berkelanjutan Oranisasi Buruh Internasioanl ILO, tetapi praktik mempekerjkan anak-anak kecil untuk bekerja di jermal- jermal ini tetap berlanjut. Pekerjaan di jermal adalah pekerjaan yang berbahaya. Rutinitas harian di jermalterdiri dari mengangkat jaring berat yang berisi ikan teri, dengan gilingan tangan dalam suatu proses yang disebut menggiling. Jaring-jaring tersebut digiling dengan semua tangan menariknya bersama-sama, masing-masing tangan memegang satu giliran, setiap jermal memiliki 10-15 gilingan. Keselamatan seorang pekerja dalam proses ini sangat bergantung pada kerja sama dengan pekerja lain ketika sedang menggiling. Para pekerja menghadapi risiko jatuh ke Berlian Evi Yenni Pakpahan : Peran Biro Pemberdayaan Perempuan Propinsi Sumatera Utara Dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang Di Propinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 laut atau terantuk oleh gilingan yang mereka pegang. Di samping proses penggilingan yang dilakukan setiap 2 jam sekali, para pekerja harus memisahkan teri dari ubur-ubur dan ular laut yang menyengat, kemudia mereka harus merebus, menggarami dan menjemur setiap tangkapan. Lamanya jam kerja tidak tetap, tergantung pada musim dan arus. Pada saat pasang sedang tinggi misalnya, pekerjaan dapat dimulai pada jam 2 pagi dan terus berlanjut sampai tengah malam, sementara selama siklus pasang surut pekerjaan mungkin akan dimulai pada jam 7 pagi dan selesai pada jam 3 sore. Selama jam kerja, kecil kemungkinan untuk beristirahat. 28 10. Perdagangan Narkoba Internasional Anak-anak yang bekerja di jermal tidak memiliki kesempatan untuk bersekolah, bermain dengan teman, atau bertemu dengan keluarga. Isolasi seperti ini menempatkan anak-anak tersebut pada posisi di mana mereka mungkin akan menderita masalah kejiwaan dan dapat membuat mereka rawan terhadap kekerasan fisik. Di atas jermal, sering kali terjadi perkelahian antara anak-anak tersebut dan terkadang terjadi kekerasan mental, verbal, fisik dan bahkan seksual oleh para pekerja yang lebih tua atau mandor. 29 Sebuah fenomena lain yang mungkin merupakan bentuk perdagangan lain yang merupakan bentuk perdagangan lain yang belum terdokumentasi dengan baik adalah perdagangan perempuan untuk memaksa mereka menjual atau menyelundupkan narkotika dan obat-obatan berbahaya narkoba perdagangan 28 Jamie Davis, Perdagangan Perempuan dan Anak, International Catholic Migration Commission ICMC, Jakarta, hal. 127 29 Ibid, hal. 132 Berlian Evi Yenni Pakpahan : Peran Biro Pemberdayaan Perempuan Propinsi Sumatera Utara Dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang Di Propinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 narkoba. Temuan awal dari penelitian yang dilakukan oleh Pusat Kajian Wanita dan Gender Universitas Indonesia mengindikasikan bahwa sejumlah perempuan Indonesia maupun asing telah ditipu atau dipaksa untuk membawa narkoba dari dan ke Indonesia. Tampaknya pelaku perdagangan narkoba internasional mula- mula mengencani para perempuan yang kemudian akan dimanipulasi atau dipaksa untuk membawa narkoba ke tempat lain. Temuan awal mengindikasikan ada berbagai jenis metode yang digunakan oleh pelaku perdagangan, anatara lain penggunaan kekerasan atau intimidasi; membius perempuan dan memaksa mereka untuk menelan kapsul yang berisiskan narkoba lalu memaksa mereka untuk naik ke pesawat; dan menipu para perempuan tersebut sehingga mereka membawa narkoba tanpa sepengetahuan mereka sendiri, pada saat kembali dari apa yang mereka anggap sebagai liburan singkat di luar negeri. Aspek-aspek penting dari berbagai tujuan perdagangan orang yang sering terjadi di Indonesia dapat dilihat pada tabel di bawah ini : 30 Tujuan Tabel 5. Gambaran dasar untuk pemahaman lebih baik tentang bentuk-bentuk trafiking terhadap perempuan, laki-laki, dan anak-anak Indonesia. Jaringan Perekrut- an Pola Pemin- dahan Tujuan Akhir Profil Orang yang Dire- krut Jum- lah Kor- ban Resiko Trafi- king Prio- ritas PRT di luar negeri Tersebar merata; sangat terorgani sasi Diawasi dengan ketat dan sering kali dikawal Sebagian besar ke Malaysia tetapi juga ke Singa- pura, Taiwan, Arab Perem- puan dan anak perem- puan Sangat tinggi Tinggi Tinggi 30 Abhijit Dasgupta, et al, Op. cit, hal. 49 Berlian Evi Yenni Pakpahan : Peran Biro Pemberdayaan Perempuan Propinsi Sumatera Utara Dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang Di Propinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 Saudi, dsb. Prosti- tusi di luar negeri kerja di tempat hibu- ran Agak tersebar dengan keberada an daerah- daerah kantong; terorgani sasi sering kali sama seperti di atas Diawasi dengan ketat dan sering kali dikawal Sebagian besar ke Malaysia tetapi juga ke Singa- pura, Jepang, dsb Perem- puan dan anak perem- puan Se- dang Se- dang Se- dang Perka winan deng- an orang asing Lokal; terorgani sasi Tidak diketa- hui Sebagian besar ke Taiwan Perem- puan dan anak perem- puan Ren- dah Ren- dah Ren- dah Peker- jaan di tempat kon- struksi ,perke bunan, dsb Agak tersebar dengan keberada an daerah- daerah; terorgani sasi Diawasi dengan ketat Sebagian besar ke Malaysia Sebagi- an besar laki- laki, selebih- nya adalah perem- puan dan anak laki-laki Tinggi Tinggi Tinggi PRT di Indone sia Terse- bar; sebagian besar informal dan melalui teman sebaya Acak, sering tidak terorgan isir dan tidak dikawal Sebagian besar di pulau yang sama. Namun, PRT asal Jawa juga ditemu- kan di pulau- pulau Perem- puan, anak perem- puan dan kadang anak laki-laki Tinggi Se- dang sampai deng- an rendah Se- dang Berlian Evi Yenni Pakpahan : Peran Biro Pemberdayaan Perempuan Propinsi Sumatera Utara Dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang Di Propinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 lain Prostit usi dalam negeri Terse bar; sangat terorgani sasi Diawasi dengan ketat dan dikawal Tersebar dengan beberapa pengecu alian Perem- puan dan anak perem- puan Se- dang Sangat tinggi Tinggi Pen- jualan bayi Agak tersebar; terorgani sasi Dikawal Sebagian besar ke Malaysia dan Singa- pura Anak- anak Ren- dah Tidak berarti Ren- dah Lingka ran penge mis terorga nisasi Lokal; terorgani sasi Dikawal Lokal Anak- anak Ren- dah Se- dang Ren- dah Kawin kon- trak Lokal; informal Lokal Lokal Perem- puan dan anak perem- puan Ren- ah Tidak ada Ren- dah Tabel di atas dapat membantu menkonseptualisasikan berbagai bentuk trafiking yang dilakukan terhadap perempuan, laki-laki dan anak-anak di Indonesia dan kemana seharusnya fokus para pembuat kebijakan diarahkan agar dapat meraih hasil-hasil yang permanen. Bentuk-bentuk perdagangan orang yang paling banyak terjadi khususnya di propinsi Sumatera Utara berdasarkan penelusuran pustaka, internet dan wawancara adalah: 1 Pembantu Rumah Tangga PRT baik di luar ataupun di wilayah Indonesia. 2 Prostitusi perempuan dan anak perempuan serta eksploitasi seks di luar maupun di wilayah Indonesia. 3 Penjualan anak dan bayi. Berlian Evi Yenni Pakpahan : Peran Biro Pemberdayaan Perempuan Propinsi Sumatera Utara Dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang Di Propinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 Kasus ini banyak terjadi pada anak-anak jalanan. Dimana mereka dipaksa untuk mengamen dan mengemis di perempatan jalan. BAB III PERAN BIRO PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PROPINSI SUMATERA UTARA DALAM TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG DI PROPINSI SUMATERA UTARA

A. Kedudukan dan Tugas Biro Pemberdayaan Perempuan dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang