Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2009
BAB II - 15
Gambar 2.6 Persentase APS Usia SLTA 16-18
Tahun Menurut Jenis Kelamin
Propinsi Jawa Timur 2003-2007
Peningkatan tersebut,
terutama disebabkan oleh meningkatnya harga BBM
secara tajam pada tahun 2005 yang telah berakibat pada menyusutnya daya beli
masyarakat secara tajam. Pencapaian APS setiap tahun sejak tahun 2003 sampai
dengan 2007 selalu diatas target yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu sebesar
81,4 persen ; 81,7 persen ; 81,9 persen , 85,35 persen dan 85,71 persen.
Terakhir, APS SLTA pada tahun 2003 adalah 52,14 persen. Kemudian pada tahun 2004, 2005, 2006 dan 2007 meningkat terus berturut-turut
menjadi 52,80 persen ; 54,64 persen, 53,98 persen dan 58,19 persen. Namun, pencapaian APS SLTA sejak tahun 2003 – 2007 selalu dibawah
target yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu 54,1 persen ; 54,3 persen ; 54,7 persen , 59,65 persen dan 62,02 persen.
f. Rasio Murid SMK terhadap SMU
Rasio Murid SMK terhadap SMU pada tahun 2003 adalah 0,65. Berarti dari setiap 100 murid SMU terdapat sekitar 65 murid SMK. Kemudian pada tahun
2004, 2005 dan 2006 meningkat berturut-turut menjadi 0,68 ; 0,68 dan 0,69. Sedangkan pada tahun 2007 tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun
sebelumnya, yaitu tetap sebesar 0,69, seperti dapat dilihat tabel berikut.
Tabel 2.9 Rasio Murid SMK terhadap Murid SMU
Propinsi Jawa Timur Tahun Pelajaran 20022003 – 20062007
Uraian 20022003
20032004 20042005
20052006 20062007
1 2
3 4
5 6
Murid SMK 361.771
461.634 421.299
424.939 462.378
Murid SMU 558.929
609.936 619.561
612.814 674.272
Rasio Murid SMK terhadap Murid
SMU 0,65
0,68 0,68
0,69 0,69
Keterangan : Termasuk Madrasah Aliyah Sumber : Diolah dari data Dinas P dan K Propinsi Jawa Timur
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2009
BAB II - 16
Gambar 2.7 Angka Kematian Bayi
Propinsi Jawa Timur 2003-2007
Sumber : BPS Propinsi Jawa Timur
Dari data tersebut terlihat bahwa animo masyarakat untuk memasuki SMK makin besar. Hal ini mungkin disebabkan oleh harapan agar lebih cepat
terserap oleh pasar tenaga kerja. Pencapaian rasio murid SMK terhadap SMU dari tahun ke tahun selalu lebih besar dari target yang ditetapkan oleh
pemerintah, yaitu 0,47 ; 0,47 ; 0,48, 0,69 dan 0,70.
g. Kematian Bayi
Kematian bayi sangat berkaitan dengan kondisi kehamilan ibu, perawatan bayi baru lahir. Penyebab langsung kematian bayi baru lahir
adalah infeksi dan bayi lahir dengan berat badan rendah. Sedangkan penyebab tidak langsung mencakup jumlah sarana dan kualitas pelayanan
kesehatan pada saat persalinan dan setelah bayi lahir. Pada tahun 2003, Angka Kematian Bayi Jawa Timur adalah 42,0 ,
berarti terdapat 42 bayi meninggal pada setiap 1000 kelahiran hidup. Kemudian pada tahun 2004, 2005, 2006 dan 2007 turun berturut-turut
menjadi 39,3 ; 36,65 , 35,32 dan 35.09, atau seperti pada gambar berikut. Turunnya
Angka Kematian
Bayi terutama disebabkan oleh adanya
peningkatan kualitas
pelayanan dan penyediaan fasilitas kesehatan, peningkatan kualitas
penolong persalinan oleh tenaga medis, keberhasilan program KB
dan lain-lain. Namun demikian, masih ada
beberapa daerah
yang perlu
mendapat perhatian lebih serius,yaitu Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten
Pasuruan dan wilayah pulau Madura. Menurut jenis kelamin, Angka Kematian Bayi laki-laki selalu lebih tinggi
dari bayi perempuan. Pada tahun 2006 terdapat 38 bayi laki-laki yang meninggal, sedangkan bayi perempuan hanya 28 orang.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2009
BAB II - 17
Gambar 2.8 Angka Harapan Hidup Penduduk
Jawa Timur Tahun 2003-2007
Capaian Angka Kematian Bayi selalu lebih baik dari target yang ditetapkan pemerintah, yaitu 42, 40, 39 , 38 dan 37.
h. Angka Harapan Hidup AHH