BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat analitik, dengan desain Cross sectional, yaitu untuk menganalisis pengaruh variabel independen pengetahuan dan motif ekonomi
terhadap variabel dependen penggunaan formalin dan boraks dalam bakso.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi
Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Medan Denai dan Medan Tuntungan di kota Medan, karena berdasarkan survey awal yang dilakukan terhadap
10 sepuluh sampel di dua kecamatan ini ditemukan 3 tiga bakso yang positif mengandung boraks.
3.2.2. Waktu
Waktu penelitian mulai bulan Agustus sampai Oktober tahun 2011.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh penjual bakso yang berada di Kecamatan Medan Denai dan Medan Tuntungan di kota Medan.
3.3.2. Sampel
Universitas Sumatera Utara
Sampel dalam penelitian ini adalah responden yaitu penjual bakso yang berjumlah 40 orang yang berada di Kecamatan Medan Denai dan Medan Tuntungan
di kota Medan. Pemilihan sampel dilakukan secara inklusi dengan kriteria sebagai berikut :
a. Penjual bakso yang membuat sendiri baksonya.
b. Penjual bakso adalah penjual yang menetap dan mempunyai tempat permanen dan
tidak berpindah-pindah. c.
Penjual bakso yang terletak di jalan protokol yang berada di Kecamatan Medan Denai, Medan Tuntungan di kota Medan.
Besarnya sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total populasi.
3.3.3. Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini adalah bakso.
3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer
a. Sumber data diperoleh dari data primer yang diperoleh dari
respondensampel dengan teknik wawancara. Wawancara mengacu pada kuesioner yang telah disiapkan.
b. Pemeriksaan Laboratorium
Dalam penelitian ini uji yang dilakukan adalah uji kualitatif formalin dan boraks,ini mengacu kepada peraturan Permenkes No.722 tahun 1988, yaitu
syarat untuk formalin dan boraks adalah tidak boleh ada. Sehingga dalam
Universitas Sumatera Utara
jumlah sekecil apapun jika terdapat bakso yang mengandung formalin dan boraks sudah dikatakan tidak memenuhi syarat.
Langkah-langkah penelitian : 1.
Sampel bakso yang diambil sebanyak 100 g, dan diambil pada saat siang hari dengan teknik pengambilan secara acak. Pengambilan sampel
dilakukan selama 2 dua hari. 2.
Kemudian sampel bakso tersebut dibawa ke laboratorium dan dilakukan uji kualitatif terhadap boraks dan formalin.
a. Uji kualitatif boraks
Uji kualitatif boraks dapat dilakukan dengan cara reaksi nyala. Sampel sebanyak 10 g, diabukan terlebih dahulu dengan penambahan
suspensi Na
2
CO
3
b. Uji kualitatif formalin
dalam air dan dimasukkan ke dalam tanur, setelah menjadi abu, sampel tersebut ditambahkan metanol dan asam sulfat
pekat kemudian dibakar, bila memberikan warna nyala hijau maka positif boraks PPOMN, 2000.
Uji kualitatif formalin dengan metode asam kromatopat 5 dalam larutan H
2
SO
4
60 . Sebanyak 10 gram contoh dicampurkan dengan 50 ml air dengan cara menggerusnya dalam lumpang. Campuran
dipindahkan kedalam labu Kjedahl dan diasamkan dengan H
3
PO
4
10. Labu kjedahl dihubungkan dengan pendingin dan didestilasi.
Destilat ditampung dalam labu ukur 25 ml. Sebanyak 1 ml destilat,
Universitas Sumatera Utara
dimasukkan ke dalam tabung pereaksi, ditambahkan 5 ml pereaksi asam kromatopat 5 dalam larutan H
2
SO
4
Hasil uji kualitatif terhadap boraks dan formalin diperoleh dalam waktu 2 dua hari.
60 . Tabung pereaksi dipanaskan dalam penangas air yang mendidih selama 15 menit, dan
diamati perubahan warna yang terjadi. Adanya formalin ditunjukkan dengan adanya warna ungu terang sampai ungu tua PPOMN, 2000.
3. Dilakukan wawancara kepada penjual bakso di mulai dari kecamatan Medan Tuntungan, kemudian Medan Denai selama 3 tiga hari.
Wawancara yang dilakukan mengacu kepada kuesioner. 4. Data – data yang diperoleh baik dari hasil uji laboratorium maupun hasil
wawancara di tabulasi dan diolah dengan mengunakan SPSS.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari beberapa instansi yaitu : Dinas Kesehatan Kota Medan berupa data penyuluhan tentang bahan tambahan makanan yang dilarang,
Balai Besar POM di Medan berupa data hasil pengujian laboratorium terhadap formalin dan boraks dalam makanan, Kecamatan Medan Denai dan Kecamatan
Medan Tuntungan berupa data umum kecamatan. Data sekunder diambil awal sebelum penelitian dimulai.
3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas
Universitas Sumatera Utara
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada 30 orang penjual mie bakso yang berada di Kecamatan Medan Petisah, dimana sampel yang dipilih adalah sampel yang
memiliki karakteristik yang sama dengan sampel dalam penelitian. A.
Uji Validitas Uji Validitas dalam penelitian ini berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan
yang terdapat dalam kuesioner mengenai substansi pertanyaan tingkat pengetahuan serta alasan penjual menggunakan formalin dan boraks dalam mie basah dan bakso.
Uji validitas ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana ukuran atau nilai yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu alat ukur dengan cara mengukur korelasi antar
variabel. Dengan score total variabel pada analisis reliabilitas dengan melihat nilai correlation corrected item dengan ketentuan jika nilai r hitung r tabel 0,361 maka
dinyatakan valid dan sebaliknya. B.
Uji Reliabilitas Pertanyaan dinyatakan reliable jika jawaban responden terhadap pertanyaan
kuesioner adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya
juga. Apabila datanya sesuai dengan kenyataan maka berapa kali pun diambil tetap akan sama Arikunto, 2005.
Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat menunjukkan ketepatan dan dapat dipercaya dengan menggunakan metode
Universitas Sumatera Utara
Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari suatu pengukuran dengan ketentuan jika nilai r Alpha r table 0,361, makan dinyatakan reliable
Sugiyono, 2004. Nilai r tabel dalam penelitian ini menggunakan taraf signifikan 95.
Hasil uji validitas untuk pertanyaan pengetahuan menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan berjumlah 10 pertanyaan, nilai Corrected Item Total terendah 0,663 dan
nilai tertinggi 0,904. Nilai Cronbach Alpha 0,930. Ini berarti nilai r hitung r tabel 0,361. Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan tentang pengetahuan valid dan
reliabel. Hasil uji validitas untuk pertanyaan motif ekonomi menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan berjumlah 10 pertanyaan, nilai Corrected Item Total terendah
0,648 dan nilai tertinggi 0,880. Nilai Cronbach Alpha 0,965. Ini berarti nilai r hitung r tabel 0,361. Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan tentang motif ekonomi valid
dan reliabel.
3.5. Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1. Variabel
Variabel dibedakan menjadi 2 yaitu variabel Independen dan variabel Dependen. 1. Variabel Independen adalah motif ekonomi dan pengetahuan.
2. Variabel Dependen adalah penggunaan formalin dan boraks dalam pangan siap saji bakso.
3.5.2. Definisi Operasional
Universitas Sumatera Utara
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah : 1.
Penggunaan formalin dan boraks dalam pangan siap saji bakso adalah : a.
Ditemukan positif mengandung boraks dalam bakso yang ditandai dengan nyala hijau pada uji kualitatif yang dilakukan.
b. Ditemukan positif mengandung formalin dalam bakso yang ditandai dengan
warna ungu muda sampai ungu tua pada uji kualitatif yang dilakukan. 2.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh penjual bakso mengenai formalin dan boraks.
3. Motif ekonomi tidak baik adalah penggunaan formalin dan boraks pada bakso
oleh pedagang dengan tujuan mendapatkan keuntungan yang besar 4.
Motif ekonomi baik adalah tidak menggunakan formalin dan boraks pada bakso oleh pedagang dengan tujuan mendapatkan keuntungan yang besar
5. Formalin adalah bahan tambahan makanan yang dilarang, digunakan oleh
pedagang dengan maksud untuk menambah daya tahan bakso. 6.
Boraks adalah bahan tambahan makanan yang dilarang, digunakan oleh pedagang dengan maksud untuk mengenyalkan bakso dan membuat bentuk bakso
lebih bagus.
3.6. Metode Pengukuran
Metode Pengukuran dalam penelitian ini : 1.
Variabel Dependen
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengukur variabel penggunaan formalin dan boraks dalam pangan siap saji bakso digunakan skala ukur ordinal, dan dikategorikan menjadi baik dan
tidak baik. Untuk menentukan skala pengukuran dengan kategori baik dan tidak baik dilakukan uji laboratorium terhadap bakso,dengan kriteria:
Baik : - Negatif formalin atau boraks. Tidak baik : + Positif formalin atau boraks .
2. Variabel Independen
a. Variabel motif ekonomi
Untuk mengukur variabel motif ekonomi digunakan skala ukur ordinal menggunakan skala Likert, jika menjawab sangat tidak setuju skor 5, tidak
setuju skor 4, kurang setuju skor 3, setuju skor 2, sangat setuju skor 1. Total skor dikategori menjadi 2 yaitu baik dan buruk. Untuk menentukan skala
pengukuran dengan kategori baik dan buruk digunakan pembobotan jumlah pertanyaan yang diajukan sebanyak 10 sepuluh dikalikan dengan jumlah
skor tertinggi, dengan total skor 50 lima puluh dengan kriteria : 1.
Baik, apabila jawaban responden memiliki total skor ≥ 25 atau ≥ 50
dari 10 sepuluh pertanyaan yang diajukan. 2.
Tidak baik, apabila jawaban responden memiliki total skor 24 atau 49 dari 10 sepuluh pertanyaan yang diajukan.
Universitas Sumatera Utara
b. Variabel Pengetahuan
Untuk mengukur variabel motif pengetahuan digunakan skala ukur ordinal dengan 2 kategori yaitu tinggi dan rendah. Untuk menentukan skala
pengukuran dengan kategori tinggi dan rendah digunakan sistem skor atau pembobotan jumlah pertanyaan yang diajukan sebanyak 10 sepuluh
pertanyaan dengan total skor 10 sepuluh dengan kriteria : 1.
Jawaban benar, diberi skor 1 2.
Jawaban salah, diberi skor 0 Berdasarkan jumlah nilai diklasifikasikan dalam 2 kategori, yaitu :
3. Tinggi, apabila jawaban responden memiliki total skor
≥ 5 atau ≥ 50 menjawab benar dari 10 sepuluh pertanyaan yang diajukan.
4. Rendah, apabila jawaban responden memiliki total skor 5 atau 49
menjawab benar dari 10 sepuluh pertanyaan yang diajukan.
3.7. Metode Analisis data