Analisis Multivariat 1. Uji Regresi Logistik

23,45 Jumlah 22 55,0 18 45,0 40 100 Berdasarkan tabel 4.9 diatas ternyata ada 8 dari 26 responden atau 30,8 yang mempunyai motif ekonomi tidak baik yang tidak menggunakan boraks. Sedangkan diantara motif ekonomi baik ada 10 dari 14 responden yang tidak menggunakan boraks. Hasil uji Chi Square memberikan nilai p =0,033 p=0,0330,05, ini berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan boraks. Dari hasil uji statistik terlihat bahwa nilai OR 5,62 95 CI 1,35-23,45 artinya responden yang memiliki motif ekonomi tidak baik mempunyai 5,62 kali untuk menggunakan boraks dengan rentang antara 1,35 sampai 23,45. 4.5. Analisis Multivariat 4.5.1. Uji Regresi Logistik Analisis ini dilakukan untuk melihat hubungan variabel independen dengan variabel dependen secara bersama-sama dengan menggunakan uji regresi logistik ganda multiple logistic regression untuk mencari faktor-faktor dominan terhadap penggunaan formalin dan borak dengan melalui langkah yaitu : 1. Melakukan analisa pada model deskriptif pada setiap variabel dengan tujuan untuk mengestimasi peranan variabel masing-masing. Universitas Sumatera Utara 2. Melakukan pemilihan variabel yang potensial dimasukkan dalam model. Variabel yang dipilih atau dianggap signifikan yaitu variabel yang mempunyai nilai p kurang dari 0,25 p 0,25. 3. Setelah diidentifikasi variabel yang signifikan, selanjutnya dilakukan pengujian secara bersama-sama dengan metode enter untuk mengidentifikasi faktor paling dominan yang berpengaruh terhadap penggunaan formalin dan borak dengan nilai p 0,05 dan dimasukkan dalam model persamaan regresi logistik berganda. Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yang diduga berpengaruh terhadap penggunaan formalin dan borak yaitu pengetahuan dan motif ekonomi. Tahap selanjutnya kedua variabel ini dimasukkan sebagai kandidat untuk dilakukan analisis multivariat. Analisis multivariat bertujuan untuk mendapatkan model yang terbaik dalam menentukan variabel dominan yang berpengaruh terhadap penggunaan formalin dan borak. Dalam pemodelan ini semua variabel yang memiliki nilai p 0,25 akan dikeluarkan secara bertahap backward selection seperti pada Tabel 4.19 berikut ini Tabel 4.10. Hasil Uji Regresi Logistik Ganda untuk Identifikasi Variabel yang Akan Masuk Dalam Model Penggunaan Formalin Universitas Sumatera Utara B ExpB P Value Ket Step 1 a Pengetahuan 1.271 3.566 0.024 Motif 1.258 3.517 0.140 Dikeluarkan dari model Konstanta -1.237 .290 0.059 Sumber : Lampiran 5 Setelah dikeluarkan, variabel dengan nilai p 0,05 secara bertahap, maka didapatkan 1 variabel yang akan masuk sebagai kandidat model yaitu pengetahuan. Secara keseluruhan model ini dapat memprediksi besarnya pengaruh pengetahuan dan motif ekonomi terhadap penggunaan formalin sebesar 70,0 overall percentage 70,0 sedangkan 30,0 dipengaruhi oleh faktor lainnya. Variabel pengetahuan di peroleh nilai p = 0,024 0,05 dan motif ekonomi diperoleh nilai p = 0,140 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel pengetahuan berpengaruh terhadap penggunaan formalin. Adapun persamaan regresi logistik yang diperoleh dengan fit model sebagai berikut : Penggunaan formalin = - 1,237constanta + 1,271 pengetahuan + 1,258 motif ekonomi Persamaan regresi logistik tersebut diperoleh nilai eksp B untuk pengetahuan sebesar 3,566, dengan p value 0,024, sedangkan nilai eksp B untuk motif ekonomi Universitas Sumatera Utara sebesar 3,517 dengan p value 0,140. Hal ini berarti bahwa pengetahuan berpeluang 3,56 kali terhadap penggunaan formalin. Tabel 4.11. Hasil Uji Regresi Logistik Ganda untuk Identifikasi Variabel yang Akan Masuk Dalam Model Penggunaan Boraks B ExpB P Value Ket Step 1 a Pengetahuan 1.104 5.316 0.047 Motif 1.139 3.122 0.179 Dikeluarkan dari model Konstanta -1.191 .304 0.066 Sumber : Lampiran 5 Setelah dikeluarkan variabel dengan nilai p 0,05 secara bertahap, maka didapatkan 1 variabel yang akan masuk sebagai kandidat model yaitu pengetahuan. Secara keseluruhan model ini dapat memprediksi besarnya pengaruh pengetahuan dan motif ekonomi terhadap penggunaan boraks sebesar 72,5 overall percentage 72,5 sedangkan 27,5 dipengaruhi oleh faktor lainnya. Variabel pengetahuan diperoleh nilai p = 0,047 0,05 dan variabel motif ekonomi diperoleh nilai p = 0,179 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel pengetahuan sangat berpengaruh Universitas Sumatera Utara terhadap penggunaan borak. Adapun persamaan regresi logistik yang diperoleh dengan fit model sebagai berikut : Penggunaan borak = - 1,191 constanta + 1,104 pengetahuan + 1,139 motif ekonomi Persamaan regresi logistik tersebut diperoleh nilai eksp B untuk pengetahuan sebesar 5,316, dengan p value 0,047, sedangkan nilai eksp B untuk motif ekonomi sebesar 3,122 dengan p value 0,179. Hal ini berarti bahwa pengetahuan berpeluang 5,3 kali terhadap penggunaan boraks. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Pengetahuan terhadap Penggunaan Formalin dan Boraks

dalam Bakso Pengetahuan dalam penelitian ini adalah sejauh mana responden mengetahui segala sesuatu tentang formalin dan boraks, termasuk penyalahgunaan dan bahaya formalin dan boraks. Hasil statistik dengan uji chi square menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan formalin dengan nilai p = 0,016 p 0,05. Dari hasil analisis multivariat ternyata pengetahuan memberikan pengaruh paling besar terhadap penggunaan formalin. Besarnya pengaruh tersebut dapat diprediksi bahwa responden yang memiliki pengetahuan rendah berpeluang 3,56 kali terhadap penggunaan formalin dibandingkan dengan responden yang berpengetahuan tinggi. Hasil statistik juga menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan boraks dengan nilai p=0,0320,05. Universitas Sumatera Utara