Uji Kerapuhan Cangkang Kapsul dengan berbagai Kadar Uap Air

selama percobaan. Akibatnya, dapat terjadi variasi permeasi uap air selama pengujian. Laju permeasi uap air tertinggi terjadi pada 24 jam pertama kemudian menurun dengan bertambahnya waktu lebih mendekati orde satu . Hal ini disebabkan karena berkurangnya kemampuan CaCl 2 anhidrat dalam mengikat air.

4.2.5 Uji Kerapuhan Cangkang Kapsul dengan berbagai Kadar Uap Air

Pengaruh kondisi penyimpanan RH terhadap kadar uap air dan kerapuhan cangkang kapsul kosong dan cangkang kapsul berisi dapat dilihat pada tabel 6, 7. Tabel 6. Pengaruh kondisi penyimpanan RH terhadap kadar uap air dan kerapuhan cangkang kapsul kosong pada suhu 25 C No Kondisi Penyimpanan RH Kadar uap air Kerapuhan 1 30 14,99 100,00 2 45 15,19 33,33 3 60 18,51 0,00 4 75 21,10 0,00 5 90 23,19 0,00 Tabel 7. Pengaruh kondisi penyimpanan RH terhadap kadar uap air dan kerapuhan cangkang kapsul berisi pada suhu 25 C No Kondisi Penyimpanan RH Kadar uap air Kerapuhan 1 30 14,99 100,00 2 45 15,19 66,67 3 60 18,51 0,00 4 75 21,10 0,00 5 90 23,19 0,00 Universitas Sumatera Utara Gambar 8. Grafik pengaruh kadar uap air terhadap kerapuhan cangkang kapsul kosong pada suhu 25 o C dengan kelembaban yang bervariasi Gambar 9. Grafik pengaruh kadar uap air terhadap kerapuhan cangkang kapsul berisi pada suhu 25 o C dengan kelembaban yang bervariasi Pengaruh kadar uap air terhadap kerapuhan ini berbeda antara kapsul alginat yang mengandung ponceau 4R dengan kapsul alginat tanpa ponceau 4R. Hendra 2010 telah menguji pengaruh kadar uap air terhadap kerapuhan kapsul alginat tanpa ponceau 4R menggunakan alat dan metode yang sama dengan uji kerapuhan kapsul alginat yang mengandung ponceau 4R. Hendra 2010, Universitas Sumatera Utara melaporkan bahwa cangkang kapsul alginat tanpa ponceau 4R dengan kadar uap air 18,44 sudah menunjukkan tanda-tanda kerapuhan sebesar 66,67 untuk cangkang kapsul kosong Gambar 8 dan 50 untuk cangkang kapsul berisi Gambar 9. Persentase kerapuhan ini berbeda dengan kapsul alginat yang mengandung ponceau 4R ketika kadar uap airnya 18,51 pada cangkang kapsul kosong dan berisi. Pengaruh kadar uap air terhadap kerapuhan cangkang kapsul alginat yang mengandung ponceau 4R dapat dilihat pada Gambar 8 dan 9. Dari Gambar 8 terlihat bahwa kadar uap air berpengaruh terhadap kerapuhan cangkang kapsul kosong. Hal yang sama juga diamati pada Gambar 9, dimana kadar uap air juga berpengaruh terhadap kerapuhan cangkang kapsul berisi. Jadi, kapsul alginat yang mengandung ponceau 4R lebih tahan terhadap tekanan pada kadar uap air yang lebih rendah daripada kapsul alginat yang tidak mengandung ponceau 4R. Gambar 10. Grafik pengaruh kelembapan terhadap kerapuhan cangkang kapsul kosong pada suhu 25 o C dengan kelembaban yang bervariasi Universitas Sumatera Utara Gambar 11. Grafik pengaruh kelembapan terhadap kerapuhan cangkang kapsul berisi pada suhu 25 o C dengan kelembaban yang bervariasi Pada kadar uap air 18, kapsul alginat yang mengandung ponceau 4R rapuh. Sebaliknya, pada kadar uap air 23, kapsul alginat yang mengandung ponceau 4R mulai melunak, lembab dan berair tetapi tidak lengket dan disertai warna merah yang terlepas. Oleh karena itu, kapsul alginat yang mengandung ponceau 4R sebaiknya tidak disimpan pada kelembaban 60, karena pada kelembaban tersebut kadar uap air akan berkurang sehingga kapsul menjadi rapuh hal ini dapat dilihat pada kelembapan 45 cangkang kapsul sudah menjadi rapuh. Cangkang kapsul alginat yang mengandung ponceau 4R juga sebaiknya jangan disimpan pada kelembaban 90, karena kapsul cenderung akan melunak dan warna merah akan terlepas pada kelembaban tersebut. Di samping itu, dengan kadar uap air yang cukup tinggi pada cangkang kapsul alginat yang mengandung ponceau 4R ada kemungkinan kapsul alginat yang mengandung ponceau 4R dapat ditumbuhi jamurbakteri mikroorganisme. Universitas Sumatera Utara Pengaruh kelembaban terhadap kerapuhan juga berbeda antara kapsul alginat yang mengandung ponceau 4R dengan kapsul alginat tanpa ponceau 4R. Hendra 2010, melaporkan bahwa cangkang kapsul tanpa ponceau 4R pada kelembaban 60±2,5 sudah menunjukkan tanda-tanda kerapuhan sebesar 66,67 untuk cangkang kapsul kosong Gambar 10, 50 untuk cangkang kapsul berisi Gambar 11 dan 100 rapuh pada kelembaban 45±2,5 . Sedangkan cangkang kapsul alginat yang mengandung ponceau 4R pada kelembaban 60±2,5 masih belum menunjukkan tanda-tanda kerapuhan. Cangkang kapsul alginat yang mengandung ponceau 4R mulai rapuh ketika kelembaban diturunkan menjadi 45 ±2,5 dengan persentase kerapuhan yang berbeda dengan kapsul alginat tanpa ponceau 4R yang disimpan pada kelembaban 60±2,5 yaitu 33.33 untuk cangkang kapsul kosong dan 66.67 untuk cangkang kapsul berisi . Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kapsul alginat yang mengandung ponceau 4R lebih tahan terhadap tekanan pada kelembaban yang lebih rendah daripada kapsul alginat yang tidak mengandung ponceau 4R. a b Gambar 12. a cangkang kapsul kosong Alginat yang mengandung ponceau 4R yang rapuh b cangkang kapsul berisi Alginat yang mengandung ponceau 4R yang rapuh Universitas Sumatera Utara 4.3 Uji Stabilitas 4.3.2 Penyimpanan pada Suhu Kamar Kondisi penyimpanan di lemari : 27,9 ± 0,6 C, RH 70,7 ± 1,8

4.3.2.1 Pengamatan Warna

Setelah penyimpanan selama 3 bulan pada suhu kamar, cangkang kapsul alginat yang mengandung ponceau 4R tidak mengalami perubahan warna. Hal ini disebabkan karena warna merah dari ponceau 4R stabil pada suhu kamar. Hendra 2010 dalam penelitiannya melaporkan bahwa penyimpanan cangkang kapsul alginat tanpa ponceau 4R pada suhu kamar mengalami perubahan warna dari warna transparan menjadi sedikit kecoklatan. Jadi, penambahan ponceau 4R dalam formula kapsul alginat ternyata mampu menutupi perubahan warna yang terjadi selama penyimpanan pada suhu kamar. a b Gambar 13. Cangkang kapsul yang telah disimpan pada suhu kamar 25±2 C, RH 60±5 selama 3 bulan a mula-mula b setelah 3 bulan Universitas Sumatera Utara