Permeabilitas Uap air Viskositas

 dapat terjadi reaksi selama pemanasan yang menghasilkan air atau zat mudah menguap lainnya. Contoh gula mengalami karamelisasi, lemak mengalami oksidasi dan sebagainya.  bahan yang mengandung bahan yang dapat mengikat air secara kuat sulit melepaskan airnya meskipun sudah dipanaskan. Suatu bahan yang telah mengalami pengeringan ternyata lebih bersifat higroskopis daripada bahan asalnya. Oleh karena itu selama pendinginan sebelum penimbangan, bahan selalu ditempatkan dalam ruang tertutup yang kering misalnya dalam eksikator atau desikator yang telah diberi zat penyerap air. Penyerap air uap air ini dapat menggunakan kapur aktif; asam sulfat; silika gel; alluminium oksida; kalium klorida; kalium hidroksida; kalium sulfat; atau barium oksida. Silika gel yang digunakan sering diberi warna untuk memudahkan mengetahui bahan tersebut sudah atau belum jenuh dengan air. Bila sudah jenuh akan berwarna merah muda dan bila dipanaskan menjadi kering berwarna biru Sudarmadji, 1989.

2.7 Permeabilitas Uap air

Banyak makanan dan bahan farmasetik yang sensitif terhadap uap air, sehingga perlu mengontrol laju permeasi uap air dari lingkungan untuk mendapatkan kualitas, keamanan dan waktu edar yang dikehendaki. Ada beberapa teknik untuk mengukur laju permeasi uap air, mulai dari teknik gravimetri yang mengukur penambahan atau pengurangan uap air melalui berat kalsium klorida anhidrat, sampai teknik yang menggunakan instrumen yang sangat rumit untuk mengukur laju permeasi uap air. Banyak metode standar yang digunakan dalam Universitas Sumatera Utara industri, seperti ISO,ASTM, BS, DIN, dll untuk mengukur laju permeasi uap air. Kondisi selama pengukuran sangat mempengaruhi hasil yang diperoleh. Temperatur dan kelembaban selama pengukuran harus dicatat, karena tidak dapat membandingkan dua hasil yang diperoleh jika kondisi tersebut tidak diketahui. Satuan laju permeasi uap air yang paling banyak dipakai adalah gm 2 hari.Laju permeasi uap air dapat sangat rendah, seperti pada aluminium foil 0,001 gm 2 hari maupun sangat tinggi seperti pada kain dapat mencapai beberapa ribu gm 2 hari Anonim, 2010.

2.8 Viskositas

Viskositas kekentalan merupakan pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir dari suatu system dibawah stress yang digunakan. Makin tinggi viskositas akan makin besar tahanannya. Makin kental suatu cairan makin besar kekuatan yang diperlukan untuk digunakan supaya cairan tersebut dapat mengalir dengan laju tertentu. Data viskositas dapat digunakan untuk mendapatkan berat molekul bahan yang menyusun fase dispers dari suatu koloid. Semakin tinggi viskositas, akan makin tinggi pula berat molekul suatu bahan Martin, et.al.,1993. Untuk lebih mudah viskositas dapat dianggap sebagai suatu sifat yang relative terhadap air sebagai bahan rujukan dan semua viskositas dinyatakan dalam istilah-isilah viskositas air murni pada suhu 20 C. Viskositas air dianggap satu centipoise sebenarnya 1,0087 centipoise. Suatu bahan cair yang 10x kental viscous daripada air pada suhu yang sama viskositasnya sama dengan 10 centipoise cps Ansel, 1989. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Penelitian ini bersifat eksperimental yaitu dilakukan pengujian pengaruh penambahan bahan tambahan ponceau 4R terhadap stabilitas fisik kapsul alginat. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel bebas adalah penambahan ponceau 4R. Sedangkan variabel terikat adalah sifat-sifat fisik kapsul alginat.

3.1 Alat-alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan analitis Metler Toledo, Oven Memmeth, Higrometer Friedrichs, termometer, climatic chamber Memmeth, disintegration tester Erweka, pHmeter Hanna, anak timbangan 50 g dan 2 kg, desikator, jangka sorong Tricle, mikrometer Delta, penunjuk waktu stopwatch, water bath Erweka, alat pencetak kapsul yang terbuat dari batang stainless steel berbentuk silindris dengan panjang 10 cm serta berdiameter 7,5 mm untuk bagian badan cangkang kapsul dan 8,0 mm untuk bagian tutup cangkang kapsul, cawan petri, cawan penguap, bola besi, labu tentukur Pyrex, beaker glass Pyrex, gelas ukur Pyrex, dan botol timbang Pyrex

3.2 Bahan-bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Natrium alginat 500-600 cp Wako pure chemical industries, Ltd Japan, Ponceau 4R, Titanium dioksida Brataco Chemical Medan, Gliserin Merck, Kalsium klorida anhidrat Wako pure chemical industries, Ltd Japan, Kalsium klorida dihidrat Merck, HCl p Merck, Natrium fosfat Merck, Kalium sulfat Merck, Kalium bromida Universitas Sumatera Utara