Perkembangan BRI Unit Ciampea

4. Tabungan Haji Tabungan haji atau yang dikenal dengan ONH Ongkos Naik Haji ditujukan bagi nasabah yang hendak naik haji. BRI Unit akan mendaftarkan nasabah sebagai calon jemaah haji ketika saldo tabungan telah mencukupi. 5. Deposito Deposito merupakan simpanan berjangka yang dapat diambil pada jangka waktu tertentu. Deposito menawarkan suku bunga yang cukup tinggi dibandingkan produk simpanan yang lainnya. Hal ini karena simpanan dalam bentuk deposito tidak bisa diambil sewaktu- waktu. Pengambilan deposito berdasarkan jangka waktu yang telah disepakati antara nasabah dengan bank. 6. Jasa Perbankan BRI Unit Ciampea berusaha untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabahnya guna meningkatkan kepuasan nasabah yang diikuti dengan peningkatan laba. Tindakan nyata yang dilakukan oleh BRI Unit Ciampea adalah dengan menawarkan dan melayani jasa perbankan lainnya, di antaranya pelayanan setoran rekening listrik dan telepon, pelayanan setoran pembiayaan kendaraan FIF, Busan, Pelayanan setoran Pajak Bumi dan Bangunan, dan jasa transfer serta kliring. Seluruh jasa perbankan tersebut dapat menambah fee based income BRI Unit Ciampea yang akan meningkatkan laba.

1.1.4. Perkembangan BRI Unit Ciampea

Dalam dua tahun terakhir ini, BRI Unit Ciampea mengalami peerkembangan dalam bertuk pendapatan dan laba. Pada tahun 2006 BRI Unit Ciampea memperoleh pendapatan sebesar Rp 2.204.210.000,00 dengan laba sebesar Rp 588.892.000,00. Jumlah pendapatan meningkat menjadi Rp 2.800.456.000,00 dengan laba sebesar Rp 831.665.000,00 pada akhir tahun 2007. 500,000,000 1,000,000,000 1,500,000,000 2,000,000,000 2,500,000,000 3,000,000,000 2006 2007 Tahun R upi a h Pendapatan Laba Gambar 7. Perkembangan pendapatan dan laba BRI Unit Ciampea BRI Unit Ciampea, 2008 Pendapatan dan laba terbesar diperoleh dari produk Kupedes, karena Kupedes merupakan salah satu produk unggulan BRI Unit Ciampea selain Simpedes. Pada akhir tahun 2007, Kupedes berhasil memberikan pembiayaan sebesar Rp 5.683.500.000,00. Besar nilai pembiayaan untuk masing- masing sektor dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Nilai pembiayaan BRI Unit Ciampea per sektor tahun 2007 Kupedes 000 Rp Sektor Nilai pembiayaan 000 Rp Eksploitasi Investasi Pertanian 184.500 164.500 20.000 Perindustrian 219.500 219.500 Perdagangan 4.362.500 4.341.500 21.000 Jasa Lainnya 285.000 223.500 61.500 Golbertap 632.000 15.000 617.000 Total 5.683.500 4.964.000 719.500 Sumber: BRI Unit Ciampea, 2008 diolah Pembiayaan BRI Unit Ciampea yang terbesar adalah di sektor perdagangan. Hal ini karena sebagian besar mata pencaharian masyarakat Ciampea adalah berdagang. Persentase mata pencaharian masyarakat Ciampea dapat dilihat pada Gambar 8. 5 1 16 39 1 5 32 1 P NS TNIP OLRI P egawaikaryawan P edagangwiraswasta P etani Jasa B uruh Lainnya Gambar 8. Persentase mata pencaharian Kecamatan Ciampea tahun 2007 BAPPEDA Bogor, 2008 Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa pada tahun 2007 jenis mata pencaharian berdagang memiliki persentase tertinggi, sehingga sangat wajar jika kredit Kupedes yang diajukan debitur rata- rata ada pada sektor perdagangan. Jumlah debitur Kupedes yang terangkum pada Desember 2007 sebanyak 811 debitur dengan plafond kredit antara Rp 1.500.000,00 sampai Rp 70.000.000,00. Adapun perinciannya dapat dilihat pada Gambar 9. 20 46 25 9 ≤ 5,000,000 5,500,000-10,000,000 11,000,000-20,000,000 20,000,000 Gambar 9. Jumlah debitur berdasarkan plafond kredit pada Desember 2007 BRI Unit Ciampea, 2008 Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa debitur yang terangkum pada Desember 2007 rata-rata berada pada plafond kredit adalah Rp 5.500.000,00- Rp 10.000.000,00, yaitu sebanyak 46 persen. Perkembangan pendapatan, laba, dan jumlah pembiayaan di BRI Unit Ciampea tidak diikuti dengan posisi Non Performing Loan NPL yang baik. 1 2 3 4 5 6 7 Okt 2007 Nov 2007 Des 2007 Jasinga Leuw iliang Ciampea Ciomas Cisarua Cibinong Citereup Gunung Putri Jonggol Parung Semplak Bojonggede Gambar 10. Perkembangan NPL BRI Unit di Supervisi Kantor Cabang Bogor BRI Unit Ciampea, 2008 Gambar 10 menunjukkan bahwa BRI Unit Ciampea memiliki NPL yang cukup besar dibandingkan dengan BRI Unit lain yang ada di wilayah Bogor. Hal ini mengindikasikan bahwa BRI Unit Ciampea memiliki tingkat kredit bermasalah yang relatif tinggi. Untuk itu, perlu adanya peningkatan manajemen risiko kredit guna meminimalisir kerugian. Manajemen risiko kredit ini di antaranya meliputi identifikasi risiko kredit, pengukuran risiko kredit, dan pengelolaan risiko kredit yang ada.

1.2. Faktor Yang Mempengaruhi Risiko Kredit Kupedes