IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1. Gambaran Umum Perusahaan
1.1.1. Sejarah singkat BRI Unit Ciampea
BRI Unit dibentuk pada pertengahan tahun 1970 sebagai bagian dari upaya pencapaian swasembada pangan. BRI Unit
dibentuk untuk menyalurkan kredit Bimbingan Masyarakat Bimas, yaitu menyalurkan pinjaman yang disubsidi kepada petani untuk
pembudidayaan padi. Sumber pembiayaan kredit Bimas berasal dari windfall profit
keuntungan tambahan dari minyak dan gas. Desain dari kredit Bimas mengikuti pendekatan tradisional yang percaya
masyarakat tani tidak memiliki kemampuan untuk membiayai sendiri kemampuan menabung sehingga tujuan peningkatan pendapatan
melalui peningkatan produksi tingkat bunga harus disubsidi. Program ini ditutup pada awal 1980-an ketika terjadi penumpukan
kredit macet dan penyimpangan penggunaan kredit yang tidak sesuai dengan tujuannya. Dua tahun kemudian, yaitu tahun 1984, BRI
memperkenalkan instrumen pinjaman yang disebut Kredit Umum Pedesaan atau yang biasa dikenal dengan Kupedes.
BRI Unit Ciampea mulai beroperasi pada tahun 1972, yaitu ketika BRI Unit Ciampea menjadi penyalur paket- paket Bimas
Bimbingan Massal. BRI Unit Ciampea merupakan salah satu dari 26 BRI Unit yang ada di wilayah kantor cabang Bogor. BRI Unit
Ciampea terletak di Jalan Letnal Sukarna, Warung Borong Ciampea. Ruang lingkup BRI Ciampea meliputi dua kecamatan, yaitu
Kecamatan Ciampea dan Kecamatan Tenjolaya. Kecamatan Ciampea terdiri dari 13 desa, yaitu Cihideung Udik, Cihideung Ulir, Bojong
Jengkol, Benteng, Ciampea, Ciampea Udik, Cibadak, Cinangka, Tegal Waru, Cicadas, Cibuntu, dan Bojong Rangkas. Sedangkan
Kecamatan Tenjolaya terdiri dari enam desa, yaitu Tapos I, Tapos II, Gunung Malang, Situ Daun, Cibitung Tengah, dan Cinangneng.
1.1.2. Organisasi BRI Unit Ciampea
BRI Unit Ciampea adalah unit usaha BRI dibawah supervisi Kantor Cabang BRI Bogor dengan sistem operasional dan
pembukuan yang terpisah, sehingga merupakan suatu profit center tersendiri yang accountable bagi Kantor Cabang BRI Bogor. Dalam
pelaksanaanya, BRI Unit harus berkoordinasi dengan kantor cabang. BRI Unit Ciampea dipimpin oleh seorang Kepala Unit Kaunit
yang membawahi dua orang Mantri, tiga orang Deskman atau Customer Service
, dan dua orang Teller. Struktur organisasi BRI Unit Ciampea dapat dilihat pada lampiran 3. Sebagai pembanding,
struktur organisasi BRI Kantor Cabang terdapat pada lampiran 4. 1. Kepala Unit kaunit
Seorang Kepala Unit bertugas sebagai pimpinan organisasi, pembuat kebijakan, dan pengambil keputusan. Kaunit
bertanggung jawab penuh dalam memajukan dan menjadikan BRI Unit Ciampea sebagai yang terbaik. Dalam pelaksanaan
tugasnya, Kaunit selalu diawasi oleh seorang Asisten Manajer Bidang Mikro yang berkantor di BRI Cabang Bogor.
2. Mantri
Seorang Mantri atau Credit Officer bertugas untuk menganalisis
dan memerikasa permintaan pinjaman, melaksanakan pembinaan terhadap nasabah pinjaman dan simpanan dalam rangka
meningkatkan dan mempertahankan kualitas aset, serta memperkenalkan dan memasarkan produk-produk BRI Unit
untuk mencapai profit maksimal. Analisis kredit mencakup latar belakang debitur, prospek usaha debitur, jaminan yang diberikan,
serta faktor- faktor lainnya. Untuk itu, seorang mantri dituntut untuk memiliki jiwa investigasi yang baik. Baik tidaknya
nasabah dalam mengembalikan pinjamannya salah satunya tergantung pada kejelian Mantri dalam menganalisis karakter
nasabah tersebut.
3. Deskman Seorang Deskman memiliki tugas ganda, yaitu sebagai front
office dan back office. Sebagai front office, Deskman bertugas
untuk melayani nasabah, dan memberikan informasi produk perbankan lainnya. Pelayanan ini hanya terbatas pada pelayanan
secara administratif. Seorang Deskman juga bertugas memberikan pembinaan pada nasabah pinjaman, khususnya
dalam hal pembayaran pinjaman serta hak dan kewajiban seorang peminjam. Sebagai back office, seorang Deskman bertugas untuk
melakukan segala bentuk register dan pembuatan laporan yang diperlukan oleh kantor cabang dan kantor wilayah.
4. Teller Seorang Teller bertugas untuk melayani segala bentuk transaksi
tunai perbankan. Transaksi tunai meliputi setoran dan penarikan simpanan, setoran transfer dan kliring, pembayaran tagihan
rekening telepon dan listrik, serta berbagai transaksi tunai lainnya. Seorang Teller dituntut untuk teliti dalam melakukan
tugasnya. Ketidaktelitian teller akan menyebabkan kerugian yang harus ditanggungnya, baik berupa finansial maupun sanksi yang
dapat menghambat karirnya di BRI.
1.1.3. Produk BRI Unit Ciampea