III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Perbankan sebagai lembaga intermediasi memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dalam
penyediaan modal bagi UMKM. UMKM memiliki peran yang nyata dalam pembangunan, baik dalam penyerapan tenaga kerja maupun kontribusinya
terhadap produk domestik bruto PDB. Untuk itu, UMKM perlu ditunjang dengan adanya akses permodalan dari perbankan agar UMKM tetap berdiri
kokoh. Bank Rakyat Indonesia BRI merupakan salah satu bank yang
memiliki komitmen yang kuat terhadap pengembangan dan pemberdayaan UMKM. Hal ini terlihat dari besarnya portofolio pinjaman UMKM di BRI
yang mencapai 85,82 persen dari total portofolio kredit BRI www.bri.co.id. Produk BRI yang terkenal dalam penyaluran kredit ke
UMKM adalah Kupedes Kredit Umum Pedesaan yang ada di setiap BRI Unit.
Sebagai lembaga yang memiliki komitmen tinggi terhadap penyaluran kredit ke UMKM, BRI Unit Ciampea dihadapkan pada risiko
kredit. Agar BRI Unit Ciampea dapat selalu memegang komitmennya, maka BRI Unit Ciampea harus mempunyai sistem tata kelola risiko yang baik
untuk meminimalisir kerugian, sehingga BRI Unit Ciampea bisa terus menyalurkan kredit ke UMKM. Identifikasi dan analisis risiko kredit sangat
penting dan berguna sebagai salah satu input alternatif dalam perumusan strategi tata kelola risiko kredit.
Risiko kredit yang dihadapi perusahaan biasanya meliputi risiko gagal bayar, risiko eksposur, dan risiko recovery. Ukuran risiko gagal bayar
adalah probabilitas terjadinya gagal bayar pada periode tertentu. Risiko eksposur merupakan risiko yang melekat pada besarnya kredit yang
menghadapi risiko gagal bayar. Risiko recovery berkaitan dengan terjadinya gagal bayar dari konsumen. Semakin kecil kemungkinan perolehan dari
kredit macet, semakin kecil recovery rates. Risiko recovery dinyatakan dalam bentuk persentase kemungkinan recovery dari kredit macet.
Manajemen risiko kredit meliputi kegiatan identifikasi, pengukuran, serta penetapan strategi pengelolaan dan pengendalian risiko yang timbul
dalam penyaluran kredit. Pada proses identifikasi diharapkan akan teridentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kredit Kupedes dan
jenis risiko yang dihadapi BRI Unit Ciampea. Pengukuran risiko kredit yang mencerminkan kualitas dan kuantitas risiko kredit dilakukan menggunakan
metode CreditRisk+ Portofolio dengan bantuan program komputer Visual Basic 6.0.
Pada metode
CreditRisk+Portofolio dihitung berdasarkan data historis perusahaan seperti data eksposur debitur, probability of default, dan
recovery rate debitur. Pengukuran risiko kredit dengan metode CreditRisk+ Portofolio akan menghasilkan besarnya potensi risiko kredit yang tercermin
dari besarnya economic capital. Metode tersebut kemudian diuji tingkat kevalidannya dengan menggunakan metode backtesting, sehingga akan
diketahui seberapa valid metode tersebut dalam menghitung potensi kerugian kredit Kupedes.
Pada tahap akhir proses manajemen risiko kredit, diketahui pengelolaan dan pengendalian risiko kredit Kupedes di BRI Unit Ciampea,
serta sejumlah modal yang efisien untuk dapat menutupi dan meminimalisir kerugian dari risiko kredit Kupedes dan implikasi manajerial yang dapat
digunakan sebagai input BRI Unit Ciampea dalam meminimalisir kerugian dan menjaga tingkat kesehatan bank guna mencapai visi BRI. Adapun
kerangka pemikiran konseptual dari penelitian ini, dapat di gambarkan pada Gambar 4.
Kupedes Kredit Umum Pedesaan
Risiko Kredit
Pengukuran Risiko Identifikasi Risiko
Analisis Deskriptif
Pengelolaan dan Pengendalian Risiko Kredit Mitigasi Risiko
Metode CreditRisk+ Portofolio
Minimalisasi Kerugian BRI Unit Ciampea
Misi: Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik
dengan mengutamakan pelayanan kepada UMKM untuk menunjang ekonomi masyarakat
Gambar 4. Kerangka pemikiran konseptual
Lingkungan:
Kebijakan BI
Peraturan pemerintah
input Output Kondisi saat ini:
Peningkatan
nilai kredit Kupedes
Risiko kredit
Peningkatan
NPL
Survei
Wawancara
Studi Literatur
Data atau informasi aktual:
Data kredit outstanding
debitur, NPL, kolektibilitas,
recovery rate, besar PPAP,
plafond kredit
.
Hasil yang diharapkan:
Faktor yang
mempengaruhi risiko kredit
Kupedes
Potensi kerugian yang tercermin
dari economic capital
Tingkat
kesesuaian metode
Pengelolaan
dan pengendalian
risiko kredit
Implikasi manajerial
Minimali sasi
kerugian Proses:
Identifikasi
risiko
Pengukuran risiko metode
CreditRisk+
Uji validitas
Parameter control:
Kebijakan BI
Kebijakan BRI
Feedbac
k
Peningka tan laba
kredit Kupedes
Faktor berpengaruh yang tidak bisa
dikendalikan:
Kebijakan BI dan pemerintah
Karakter debitur
Kondisi ekonomi
dan politik Faktor berpengaruh
yang dapat dikendalikan:
Besar nilai kredit
Analisis kredit
Gambar 5. Alur pikir penelitian
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian