Potensi Pengembangan KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

29 185 km dari Ibu Kota Provinsi, Kota Palembang. Kecamatan Belitang beribu kota di Gumawang. Luas wilayah Kecamtan Belitang seluas 73,04 Km 2 , yang terdiri dari 22 Desa dengan jumlah penduduk 52.111 jiwa, yang sebagian besar merupakan masyarakat transmigran kurang lebih mencapai 60 yang telah ditempatkan sejak kolonisasi di kawasan Belitang. Belitang di lalui oleh saluran irigasi buatan yang terbagi dalam beberapa bendungan. Oleh penduduk Belitang, bendungan tersebut diberi nama Bendungan Komering BK. Sebutan yang kemudian digunakan juga untuk memberi nama daerah-daerah yang dibagi bendungan tersebut. Tak ada keterangan yang jelas dan resmi, mengapa daerah ini dinamakan Belitang. Adapun batasan-batasan wilayah admistrasi Kecamatan Belitang adalah sebagai berikut: 1. Sebelah Utara: Berbatasan dengan Kecamatan Belitang Madang Raya 2. Sebelah Timur: Berbatasan dengan Buay Madang Timur dan Kecamatan Belitang Raya 3. Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kecamatan Belitang III dan Kecamatan Belitang Jaya 4. Sebelah Barat: Berbatasan dengan Kecamatan Buay Madang Timur Desa Triyoso A.1. Lokasi dan Batas Wilayah Desa Triyoso merupakan salah satu desa yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Belitang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Sumatera Selatan. Desa Triyoso ini terbagi menjadi empat dusun yaitu dusun I, dusun II, dusun III, dan dusun IV. Desa Triyoso ini dipimpin oleh seorang kepala desa Kades dan setiap dusun dipimpin oleh kepala dusun Kadus. Luas wilayah Desa Triyoso sebesar 260,4 hektar yang terdiri dari permukiman, perkantoran, dan lain-lain. Sedangkan luas persawahan di desa triyoso sebesar 286,75 hektar. Desa Triyoso ke ibukota berjarak sekitar 8 Km dengan Kecamatan Belitang, sedangkan jarak Desa Triyoso ke ibukota Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur 57 Km. Adapun batasan wilayah administrasi Desa Triyoso sebagai berikut: 1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Sidodadi. 30 2. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Sidomulyo. 3. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Karang Kemiri. 4. Sebelah barat berbatasan dengan jalan provinsi. A.2. Kondisi Geografis dan Topografi Desa Triyoso merupakan salah satu dari dua puluh dua desa yang ada di Kecamatan Belitang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Jenis tanah yang terdapat di Desa Triyoso berupa tanah datar dan berombak sedangkan jenis tanah sawah dengan tipe pengairan irigasi teknis dan irigasi setengah teknis. Desa Triyoso berada pada ketinggian kurang dari 500 m dari permukaan laut. Sebagian besar luas wilayah Desa Triyoso merupakan lahan pertanian dengan mayoritas lahan digunakan untuk lahan persawahan. A.3. Keadaan Penduduk Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Kepala Desa Triyoso, jumlah penduduk di Desa Triyoso terdiri dari 461 KK Kepala Keluarga dengan jumlah seluruh penduduk sebanyak 1.672 jiwa yang terdiri dari 821 jiwa laki-laki dan 851 jiwa perempuan. Jumlah penduduk Desa Triyoso berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Triyoso No. Jenis Kelamin Jumlah Orang Persentase 1. Laki-laki 821 49,11 2. Perempuan 851 50,89 Jumlah 1.672 100,00 Sumber: Kepala Desa, Profil Desa Triyoso, 2015. Berdasarkan data pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk di Desa Triyoso yang berjenis kelamin laki-laki tidak berbeda jauh dengan jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan, yaitu dengan persentase penduduk yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 49,11 persen dan 50,89 persen penduduk yang berjenis kelamin perempuan. Mata pencaharian penduduk di Desa Triyoso mayoritasnya di sektor pertanian. 31 A.4. Sarana dan Prasarana A.4.1. Sarana Komunikasi dan Kesehatan Sarana komunikasi sangat penting bagi perkembangan dan pembangunan yang ada di Desa Triyoso. Saranan komunikasi di desa ini pun sudah cukup baik. Hal ini dapat kita lihat berdasarkan media yang telah masuk di desa, yaitu media elektronik dan media cetak seperti televise, radio, dan surat kabar. Dengan adanya sarana komunikasi ini penduduk mudah dapat menerima informasi- informasi yang penting, terutama informasi di bidang pertanian, dan pemasaran hasil pertanian. Sedangkan untuk melakukan komunikasi jarak jauh kebanyakkan penduduk telah menggunakan telphon genggam Handphone, bahkan sebagian penduduk juga telah mempunyai laptop untuk mengakses informasi mengetai usahatani pertanian menggunakan jaringan internet. A.4.2. Sarana Kesehatan Sarana kesehatan merupakan salah satu aspek yang berperan penting dalam menangggulangui kesehatan penduduk. Fasilitas kesehatan yang ada di Desa Triyoso hanyalah 1 unit gedung Pos Pelayanan Terpadu Posyandu. Desa ini tidak memiliki Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas maupun rumah sakit karena jaraknya tidak terlalu jauh dari pusat kota, sehingga hanya terdapat Pos Pelayanan Terpadu Posyandu. A.4.3. Sarana Pendidikan Sarana dan prasarana adalah faktor penunjang bagi peningkatan kualitas sumberdaya manusia di suatu wilayah. Sarana pendidikan yang tersedia di Desa Tryoso hanyalah sebatas 1 unit gedung TKTPA. Sedangkan masyarakat desa yang ingin melanjutkan pedidikan kejenjang yang lebih tinggi harus pergi ke desa lain yang berdekatan dengan Desa Triyoso atau masih dalam kawasan Kecamatan Belitang. Namun tingkat kesadaran masyarakat Desa Triyoso cukup tinggi terhadap pentingnya pendidikan untuk menunjang kehidupan yang lebih layak atau berkecukupan, sehingga banyak masyarakat Desa Triyoso yang mau menempuh jarak yang cukup jauh ke desa lain. 32 A.4.4. Sarana Ibadah Sarana ibadah merupakan tempat yang suci bagi setiap umat yang beragama dalam menjalankan ibadahnya. Penduduk yang ada di Desa Triyoso ini mayoritas penduduknya beragaman islam dan kristen. Untuk agama kristen terdiri dari dua macam yaitu agama Kristen Katolik dan Kristen Protestan. Saran peribadahan yang tersedia berupa dua unit masjid, empat unit musholla, dan satu unit gereja yang digunakan penduduk untuk melaksanakan kewajibannya sebagai umat yang beragama dan juga untuk kegiatan keagamaan lainnya.

5.2. IDENTITAS PETANI CONTOH

Petani contoh dalam penelitian ini adalah petani yang melakukan usahatani padi anorganik, semiorganik dan petani padi organik. Jumlah petani contoh yang menjadi responden dalam penelitian ini berjumlah 90 orang yang terdiri dari 30 orang petani yang mengusahakan padi anorganik, 30 orang petani padi semiorganik dan 30 orang petani yang menggusahakan padi organik. Identitas petani contoh dalam penelitian ini digolongkan berdasarkan umur petani, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, dan pengalaman usahatani padi.

5.2.1. Umur Petani

Umur merupakan salah satu faktor yang berpengaruh besar dalam menggelola usahatani. Petani yang memiliki umur yang produktif memiliki kemampuan dan tenaga yang lebih besar untuk melaksanakan pekerjaan yang berada di lapangan. Sebaliknya petani yang memiliki umur tidak produktif lagi akan mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan yang berada di lapangan karena tenaga yang sudah semakin lemah. Adapum petani contoh yang diambil dalam penelitian ini bervariasi, dimana responden petani padi semioganik dan organik dalam penelitian ini masing-masing berjumlah 60 orang. Berdasarkan hasil wawancara, umur responden petani padi semiorganik mulai dari yang termuda 34 tahun sampai yang tertua 70 tahun, sedangkan umur responden petani organik mulai dari yang termuda 34 tahun sampai yang tertua 73 tahun. Karakter umur petani contoh di Desa Triyoso ini diklasifikasikan di dalam tabel. 33 Untuk lebih jelasnya, umur petani contoh yang menjadi responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Karakteristik umur petani contoh di Desa Triyoso, 2015 No Umur Petani Padi Semi-organik Petani Padi Organik Total Jumlah Orang Persentase Jumlah Orang Persentase Jumlah Orang Persentase 1 30-41 5 16,67 10 33,33 15 25,00 2 42-53 12 40,00 13 43,33 25 41,67 3 4 54-65 66-77 10 3 33,33 10,00 4 3 13,33 10 14 6 23,33 10,00 Jumlah 30 100,00 30 100,00 60 100,00 Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2015 Berdasarkan Tabel 6, diketahui bahwa kelompok umur terbanyak dari petani contoh yaitu kelomok umur 42-53 yaitu sebanyak 25 orang atau 41,67 persen, dimana 12 orang atau 40,00 persen dari petani yang mengusahakan padi semiorganik dan 13 orang atau 43,33 persen dari petani yang mengusahakan padi organik. Sedangkan kelompok umur yang paling sedikit adalah kelompok umur 66-77 yaitu sebanyak 6 orang atau 10 persen, dimana 3 orang dari petani yang mengusahakan padi semiorganik dan 3 orang dari petani yang mengusahakan padi organik. Klasifikasi umur ini menunjukkan bahwa petani berusia produktif lebih banyak dari pada petani yang berusia tidak produktif, dimana rentang umur petani contoh produktif berada antara 30 sampai dengan 65 tahun.

5.2.2. Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu unsur yang penting dalam meningkatkan sumberdaya manusia. Tingkat pendidikan yang ditempuh oleh petani contoh yang menjadi responden dalam penelitian ini bervariasi, mulai dari Sekolah Dasar SD, Sekolah Menengah Pertama SMP, Sekolah Menengah Atas SMA, dan ada juga yang sampai tingkat Sarjana S1. Pengetahuan petani contohg sudah cukup baik dalam berusahatani walaupun lulusan pada tingkat pendidikan apapun, hal tersebut bisa saja dikarenakan oleh pengalaman berusahatani yang sudah cukup lama. Untuk lebih jelasnya, tingkat pendidikan petani contoh di Desa Triyoso dapat dilihat pada Tabel 7.