Metode Analisis METODOLOGI PENELITIAN
20 =
Nilai tersebut mengikuti distribusi chi-kuadrat dengan df=1. Jika
,
, maka H ditolak yang artinya variabel bebas secara signifikan
mempengaruhi variabel terikat. Sedangkan apabila
,
, maka H diterima yang artinya variabel bebas tidak signifikan mempengaruhi variabel
terikat. Tujuan penelitian ketiga adalah analisis nilai land rent. Adapun
menentukan nilai land rent
dan pendapatan usahatani padi anorganik,
semiorganik, dan organik menggunakan analisis land rent dan analisis pendapatan dengan alat bantu Microsof Excell. Analisis yang dibangun untuk tujuan ini
mengacu pada nilai land rent yang secara sederhana didefinisikan sebagai pengembalian ekonomi dari lahan yang dapat bertambah atau akan bertambah
akibat penggunaannya dalam proses produksi Barlowe 1978. Nilai land rent pada setiap lokasi dapat diformulasikan sebagai berikut :
P
c
t = N [ P
c
– C – K
c
t ]
Dimana : P
c
t : nilai land rent per satuan unit lahan pada jarak t dari pasar
N : jumlah produk yang diproduksi per satuan unit lahan
P
c
: harga produk per unit di pasar C
: biaya produksi K
c
t : biaya transportasi satu unit produk pada jarak t ke pasar
Nilai land rent untuk lahan sawah dihitung berdasarkan selisih penerimaan dan pengeluaran dari pengelolaan lahan sawah dalam satu tahun. Pengelolaan padi
lahan sawah irigasi teknis di Desa Triyoso ini terdiri dari 2 musim tanam. Berhubung petani di desa ini menjual padi maupun berasnya di sawah atau pabrik
penggilingan padi, maka biaya transportasi ke pasar
K
c
t
diasumsikan dengan nol. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa nilai rente lahan sawah padi
anorganik, semiorganik, dan organik dalam diproksi melalui pendapatan usahatani padi anorganik, semiorganik, dan organiknya.
21 Perhitungan pendapatan usahatani padi anorganik, semiorganik, dan
organik menggunakan rumus pendapatan baku, sebagai berikut:
PdT = PnT – BT
Dimana penerimaan dihitung dengan menggunakan rumus:
PnT = Y x Hy
Dimana biaya total dihitung dengan menggunakan rumus:
BpT = BTpT + BVT
Keterangan : PdT
= Pendapatan atau keuntungan Rphath PnT
= Penerimaan total Rphath BpT
= Biaya produksi total Rphath Y
= Jumlah produksi Kghath HY
= Harga jual Rpkgth BTpT = Biaya total tetap Rphath
BVT = Biaya variabel total Rphath
Kemudian nilai pendapatan masing-masing usahatani padi semiorganik dan organik ini dirasiokan terhadap pendapatan usahatani padi anorganik untuk
mendapatkan nilai rente lahannya. Adapun untuk menganalisis perbedaan nilai rente lahan padi semiorganik dan organik terhadap padi anorganik, digunakan Uji-
t Beda Sampel Bebas Independent Sample T Test merupakan salah satu jenis perbedaan dua rata-rata yang digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata dari
dua sampel yang saling atau tidak berpengaruh. Asumsi yang digunakan pada pengujian ini adalah sampel menyebar secara normal. Adapun rumus yang
digunakan untuk mencari thitung dan standar deviasi adalah Walpole, 1993:
t
=
dimana:
S
d
=
22 Keterangan :
d = Rata-rata selisih pasangan
d
1
= Contoh responden S
d
= Standar deviaso selisih pasangan n
= Jumlah sampel Hipotesis :
Ho : µ
X
= 0 ≤
H
1
: µ
X
Dengan kaidah keputusan : t
hitung
≤ t
tabel
: Terima Ho, artinya tidak terdapat perbedaan antara nilai rente lahan padi semiorganik dan padi organik.
t
hitung
t
tabel
: Tolak Ho, artinya terdapat perbedaan antara nilai rente lahan padi semiorganik dan padi organik.
Adapun tujuan penelitian yang keempat adalah menganalisis peluang dan hambatan usahatani
petani padi semiorganik dan
organik. Analisis ini menggunakan metode skoring skala Likert. Penggolahan data ini menggunakan
alat analisis yang dilihat berdasarkan 3 aspek yaitu aspek lingkungan sosial, lingkungan ekonomi, dan manfaat teknis untuk melihat peluang usahatani petani
padi semiorganik dan organik, sedangkan untuk melihat hambatan usahatani padi semiorgnik dan organik dilihat berdasarkan 2 aspek yaitu aspek pengenalan dan
keputusan. Setiap indikator mengandung 3 pertanyaan, umtuk pengkategorian diukur
berdasarkan 3 kriteria yaitu jawaban dengan pilahan 5 skor 3 kriteria tinggi, jawaban dengan pilihan 3 sampai 4 skor 2 kriteria sedang dan jawaban dengan
pilahan 2 sampai 1 skor 1 kriteria rendah. Adapun rumus yang digunakan dalam interval kelas sebagai berikut:
NR = NST
– NSR PI
= NR : JIK Keterangan :
NR = Nilai Range
NST = Nilai Skor tertinggi
23 NSR
= Nilai Skor Terendah PI
= Panjang Interval Kelas JIK
= Jumlah Interval Kelas Perhitungan untuk membuat interval kelas total peluang usahatani petani
padi semiorganik dan organik untuk setiap indikator. NST
= 27 3 Indikator x 3 pertanyaan x 3 NRT
= 9 3 Indikator x 3 pertanyaan x 1 Maka perhitunganya
NR = 27
– 9 = 18
PI = 18 : 3
= 6 Perhitungan untuk membuat interval kelas peluang usahatani petani padi
semiorganik dan organik pada setiap indikator adalah sebagai berikut: NST
= 9 3 pertanyaan x 3 NRT
= 3 3 pertanyaan x 1 Maka perhitunganya
NR = 9
– 3 = 6
PI = 6 : 3
= 2 Kemudian untuk perhitungan membuat interval kelas pada setiap pertanyaan:
NST = 3 1 pertanyaan x 3
NRT = 1 1 pertanyaan x 1
Maka perhitunganya NR
= 3 – 1
= 2 PI
= 2 : 1 = 0,66
24 Berdasarkankan perhitungan di atas, maka secara rinci, nilai interval kelas
untuk peluang usahatani petani padi semiorganik dan organik di Desa Triyoso dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Nilai Interval Kelas Setiap Indikator Peluang Usahatani Padi Semiorganik dan Organik
No Nilai Interval
Kelas Skor total
Nilai interval Kelas
Per Indikator Nilai Interval
Kelas Per Pertanyaan
Kriteria 1
09,00 x 15,00
3,00 x 5,00
1,00 x 1,66
Rendah 2
15,00 x 21,00
5,00 x 7,00
1,66 x 2,32
Sedang 3
21,00 x 27,00
7,00 x 9,00
2,32 x 3,00
Tinggi
Perhitungan untuk membuat interval kelas total hambatan usahatani petani padi semiorganik dan organik untuk setiap indikator.
NST = 18 2 Indikator x 3 pertanyaan x 3
NRT = 6 2 Indikator x 3 pertanyaan x 1
Maka perhitunganya adalah sebagai berikut: NR
= 18 – 6
= 12 PI
= 12 : 3 = 4
Perhitungan untuk membuat interval kelas peluang usahatani petani padi semiorganik dan organik pada setiap indikator adalah sebagai berikut:
NST = 9 3 pertanyaan x 3
NRT = 3 3 pertanyaan x 1
Maka perhitunganya NR
= 9 – 3
= 6 PI
= 6 : 3 = 2
Kemudian untuk perhitungan membuat interval kelas pada setiap pertanyaan: NST
= 3 1 pertanyaan x 3 NRT
= 1 1 pertanyaan x 1
25 Maka perhitunganya
NR = 3
– 1 = 2
PI =2 : 1
= 0,66 Berdasarkankan perhitungan diatas, nilai interval kelas untuk hambatan
usaahtani petani padi semiorganik dan organik dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3. Nilai Interval Kelas Setiap Indikator Hambatan Usahatani Padi Semiorganik dan Organik
No Nilai Interval
Kelas Skor total
Nilai interval Kelas
Per Indikator Nilai Interval
Kelas Per Pertanyaan
Kriteria 1
06,00 x 10,00
3,00 x 5,00
1,00 x 1,66
Rendah 2
10,00 x 14,00
5,00 x 7,00
1,66 x 2,32
Sedang 3
14,00 x 18,00
7,00 x 9,00
2,32 x 3,00
Tinggi
26