Gambaran Umum Usahatani Padi di Desa Triyoso
37 [ersemaian basah. Petani biasanya menyiapkan benih sebanyak 3 sampai 5
kilogram per 0,18 hektarnya. Penyemaian benih padi dilakukan dengan cara ditebarkan langsung ke sawah ditempat yang telah dipersiapkan sebelumnya .
Penanaman dilakukan setelah bibit padi yang disemai berumur 12 sampai 21 hari sejak awal pembibitan. Jarak tanam antara bibit biasanya 30cm x 30cm.
Penanaman padi dilakukan oleh petani dengan cara mengingat beberapa bibit dalam satu ikatan, dimana setiap lubang ditanami 1 sampai 2 batang bibit padi.
Kegiatan penanaman ini membutuhkan banyak tenaga kerja sehingga petani biasanya mengupah tenaga kerja atau menggunakan sistem borongan. Setelah
bibit padi ditanam, tahap selanjutnya yaitu pemeliharaan. Pemeliharaan meliputi penyulaman, pemupukan, dan pengendalian hama
penyakit tumbuhan. Penyulaman dilakukan petani untuk menggantikan bibit yang pertumbuhannya tidak baik atau mati. Penyulaman sangat penting dilakukan
supaya tidak mengurangi produksi padi. Penyulaman dilakukan pada saat bibit berumur satu minggu atau paling lam sepuluh hari setelah ditanam. Selain itu,
petani juga harus melakukan pemupukan terhadap tanaman padi. Kegiatan pemeliharaan terhadap tanaman padi tidak sebatas hanya penyulaman dan
pemupukan saja, namun pengendalian hama penyakit tanaman juga sangat penting untuk meningkatkan produksi.
Panen dilakukan oleh petani setelah padi berumur 3 sampai 4 bulan dan bulir-bulir padi telah menguning secara merata. Kegiatan pemanenan tidak
dilakukan secara serentak. Petani di Desa Triyoso ini sudah menggunakan alat modren dalam kegiatan pemanenan padi yaitu menggunakan tresher untuk
merontokkan padi dan tahun ini mulai menngunkan mesin perontok padi yang lebih canggih.
Tenaga kerja yang digunakan untuk beberapa bagian proses usahatani petani biasanya menggunakan tenaga kerja upahan atau borongan, yaitu seperti
upah pengolahan lahan Traktor, tanam sudah termasuk mencabut benih, Panen dengan sitem bawen 8:1 dan ada juga yang 1:7, penjemuran dan penganggutan
juga biasanya di borongkan. Alasan petani menggunakan tenaga kerja upahan atau borongan karena untuk mengefisienkan waktu serta tenaga kerja upahan atau
borongan ini sudah sering atau berpengalaman melakukan proses-proses usahatani
38 tersebut. Alasan lain petani menggunakan tenaga kerja upahan atau borongan
karena kebanyakan anggota keluarga petani masih tergolong anak-anak dan masih masih sekolah. Namun untuk proses persiapan tanamapersemaian, penyiangan,
pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit petani biasanya melakukan pekerjaan tersebut sendiri,
Kegiatan usahatani di desa ini sudah memanfaatkan kemajuan teknologi, diantaranya petani sudah menggunakan handractor dalam pengolahan lahan agar
menjadi lahan yang siap tanam. Petani telah menggukan tresher untuk proses panen. Petani juga telah menggunakan mesin penggilingan padi untuk mengelolah
padi menjadi beras. Serta petani tahun ini menggunakan mesin panen perontok padi yang lebih canggih dan modren dari tresher sehingga lebih memudahkan
petani utuk panen dan lebih mengefisinkan waktu karena proses pemanen yang lebih cepat. Penggunaan alat-alat ini tentunya sangat membantu petani dalam
melakukan usahatani padi, dengan adanya teknologi tersebut petani dapat melakukan usahatni dengan lebih efisien dan lebih cepat.
Kelompok tani di Desa Triyoso ini juga aktif . Beberapa kelompok tani di desa ini tergabung dalam anggota gapoktan “Rukun Sejahtera”. Anggota
gapoktan sering melakukan pertemuan untuk membahas kendala-kendala dalam berusahatni padi dan menacari solusinya melalui bantuan penyuluh pertanian.
Serta anggota gapoktan ini juga telah mampu membuat atau memproduksi pupuk organik sendiri dengan bantuan penyuluh. Peran penyuluh pertanian ini sangat
besar memberikan arahan atau masukan-masukan serta bimbingan kepada petani. Petani di Desa Triyoso ini telah memulai menerapkan pertani yang ramah
lingkungan, yaitu petani telah mengurangi penggunaan pupuk kimia dan menggantinya dengan menggunakan pupuk organik ini disebut dengan sistem
pertani semiorganik dan ada sebagian petani yang telah benar-benar tidak memakai pupuk kimia lagi dan ini disebut dengan sistem pertanian organik.
Kegiatan pertanian menggunakan pupuk organik dilatarbelakangi oleh peran penyuluh yang sering melakukan penyuluhan lapangan kepada petani. Dan petani
telah memiliki kesadaran akan bahayanya penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan.
39 Hasil panen yang dihasilkan petani di jual dalam bentuk gabah kering
panen GPK dan dalam bentuk beras, tetapi kebanyakan petani menjual dalam bentuk beras, hal ini dikarenakan harga yang lebih tinggi dan untuk menggiling
padi menjadi beras pun tidak lah terlalu sulit dan tidak juga membutuhkan waktu yang lama karena sudah tersedianya jasa penggilangan padi dengan skala besar
yang ada di desa dan jasa penjemuran padi. Untuk harga gabah kering GKP padi semiorganik dan organik tidak ada perbedaan yaitu sebesar Rp 3.400,00
sampai Rp 4.000,00, begitu juga untuk harga beras tidak ada perbedaan diantara keduanya yaitu sebesar Rp 6.700,00 sampai Rp 7.500,00. Hal ini dikarenakan
belum adanya label resmi dari pemerintah yang terkait, untuk menyatakan bahwa padi yang menggunakan pupuk organik di Desa Triyoso ini merupakan beras
organik dan di Desa ini belum memiliki gudang penampungan. Di Desa Triyoso ini ada beberapa petani yang mampu menjual beras
organik lebih mahal di bandingkan dengan yang lainnya dengan harga Rp 10.00,00 sampai 15.000,00, hal ini dikarenakan petani tersebut memasarkan
berasnya sendiri dan tidak menjual beras mereka ke penggilingan. Harga beras organik bisa lebih tinggi dikarenakan beras organik dihasilkan melalui proses-
proses organis yang ditanam dan disemai di tanah yang ramah lingkungan, dan tidak sama sekali menggunakan pupuk dan pestisida kimia dari awal penanaman
sampai proses pengolahan sampai menjadi beras yang siap di konsumsi. Sehingga kualitas dari beras organik ini sangat baik dan tentu sehat karena terbebas dari
bahan-bahan yang mengandung kimia sehingga harga yang lebih tinggi dari pasaran dapat diterima oleh konsumen.
Penerimaan dari hasil penjualan dua panen tersebut digunakan untuk biaya hidup selama satu tahun dan untuk
menanam padi pada musim berikutnya.
40