Uji Hipotesis 1 Uji Simultan dengan F-Test ANOVA Koefisien Determinasi R

d. Uji Multikolinieritas Menurut Situmorang, dkk. 2008: 96 uji multikolinieritas merupakan adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang dapat menjelaskan dari model regresi. Untuk mengetahui adanya multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya Tolorance dan Variance Inflation Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut: 1 VIF 5, maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas. 2 VIF 5, maka tidak terdapat multikolinieritas. 3 Tolorance 0,1, maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas. 4 Tolorance 0,1, maka tidak terdapat multikolinieritas.

d. Uji Hipotesis 1 Uji Simultan dengan F-Test ANOVA

Uji-F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas yg dimasukkan dalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah: H o : b 1 ,b 2 = 0, artinya secara simultan tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari seluruh variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 terhadap variabel terikat Y. H o : b 1 ,b 2 ≠ 0, artinya secara simultan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari seluruh variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 terhadap variabel terikat Y. Universitas Sumatera Utara Kriteria pengambil keputusannya adalah: H o diterima, jika t hitung t tabel pada α = 5 H o diterima, jika t hitung t tabel pada α = 5 2 Uji-t Uji secara Parsial Uji-t yaitu secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel terikat terhadap variabel bebas. Kriteria pengujiannya adalah: H o : b 1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari masing-masing variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 terhadap variabel terikat Y. H o : b 1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari masing-masing variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 terhadap variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H o diterima, jika t hitung t tabel pada α = 5 H o diterima, jika t hitung t tabel pada α = 5

e. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen atau variabel terikat. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary b dan tertulis R Square. Besarnya R Square berkisar antara 0 – 1 yang berarti semakin kecil besarnya R Square, maka hubungan kedua variabel semakin lemah, artinya semakin Universitas Sumatera Utara lemah variabel bebas menerangkan variasi variabel terikat. Jika R Square semakin mendekati 1, maka hubungan kedua variabel semakin kuat. Universitas Sumatera Utara

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Pinasih 2005 melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Efisiensi Biaya Bahan Baku dan Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Rasio Profit Margin Studi Kasus pada Perusahaan Meubel PT. Jaya Indah Furniture Kabupaten Jepara” mengemukakan bahwa berdasarkan teknik analisis data yang digunakan, yaitu analisis regresi linear berganda dua prediktor untuk uji F statistik tingkat signifikansi adalah 5 dan regresi sederhana untuk uji t statitik dengan tingkat signifikansi yang digunakan sebesar α = 5, dan pengolahan data menggunakan program SPSS menunjukkan bahwa efisiensi biaya bahan baku dan efisiensi biaya tenaga kerja langsung secara bersama-sama berpengaruh terhadap rasio profit margin pada tahun 2002 - 2004 dengan koefisiensi determinasi sebesar 27.2. Secara parsial efisiensi biaya bahan baku dan pengendalian biaya tenaga kerja langsung berpengaruh terhadap rasio profit margin. Amin 2008 meneliti tentang ”Analisis Biaya Bahan Baku dan Biaya Overhead Pabrik yang Berpengaruh Terhadap Efisiensi Biaya Produksi Pada PT. Autokorindo Pratama Gresik” menjelaskan bahwa dengan menggunakan alat analisis model regresi linier berganda dengan bantuan SPSS Ver 10.0 for Windows, pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dan uji F, keduanya dengan pada level of significan 5 menunjukkan bahwa biaya bahan baku, biaya overhead pabrik langsung, dan biaya overhead pabrik tidak langsung berpengaruh secara simultan terhadap efesiensi biaya produksi. Universitas Sumatera Utara