BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Pinasih 2005 melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Efisiensi Biaya Bahan Baku dan Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Rasio
Profit Margin Studi Kasus pada Perusahaan Meubel PT. Jaya Indah Furniture Kabupaten Jepara” mengemukakan bahwa berdasarkan teknik analisis data yang
digunakan, yaitu analisis regresi linear berganda dua prediktor untuk uji F statistik tingkat signifikansi adalah 5 dan regresi sederhana untuk uji t statitik dengan
tingkat signifikansi yang digunakan sebesar α = 5, dan pengolahan data
menggunakan program SPSS menunjukkan bahwa efisiensi biaya bahan baku dan efisiensi biaya tenaga kerja langsung secara bersama-sama berpengaruh terhadap
rasio profit margin pada tahun 2002 - 2004 dengan koefisiensi determinasi sebesar 27.2. Secara parsial efisiensi biaya bahan baku dan pengendalian biaya tenaga
kerja langsung berpengaruh terhadap rasio profit margin. Amin 2008 meneliti tentang ”Analisis Biaya Bahan Baku dan Biaya
Overhead Pabrik yang Berpengaruh Terhadap Efisiensi Biaya Produksi Pada PT. Autokorindo Pratama Gresik” menjelaskan bahwa dengan menggunakan alat
analisis model regresi linier berganda dengan bantuan SPSS Ver 10.0 for Windows, pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dan uji F, keduanya
dengan pada level of significan 5 menunjukkan bahwa biaya bahan baku, biaya overhead pabrik langsung, dan biaya overhead pabrik tidak langsung berpengaruh
secara simultan terhadap efesiensi biaya produksi.
Universitas Sumatera Utara
B. Pengertian Laba Bersih
Menurut Wikipedia, laba atau keuntungan dapat didefinisikan dengan dua cara. Laba dalam ilmu ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan
kekayaan seorang investor sebagai hasil penanam modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan penanaman modal tersebut termasuk di
dalamnya, biaya kesempatan. Sementara itu, laba dalam akuntansi didefinisikan sebagai selisih antara harga penjualan dengan biaya produksi.
Salah satu indikator keberhasilan perusahaan adalah kemampuan mencetak laba secara efisien, yaitu bahwa manajer perusahaan tersebut mampu
membukukan pendapatan dan sales yang signifikan, dan dalam waktu yang sama manajer mampu meminimalisir biaya–biaya. Mengingat laba adalah selisih antara
pendapatan dan biaya, maka ukuran efisiensi dapat dilihat dengan membandingkan rasio antara laba terhadap pendapatan. Rasio ini terkenal
dengan sebutan NPM Net Profit Margin, yaitu rasio yang membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dengan penjualan bersih untuk menunjukkan
berapa bagian dari penjualan bersih yang menjadi laba setelah bunga dan pajak. NPM tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
Sales Total
Tax After
Income Net
NPM =
Rasio ini menunjukkan tingkat keuntungan bersih perusahaan-perusahaan terhadap total penjualan. Semakin tinggi rasio ini, semakin menguntungkan
karena laba bersih perusahaan makin besar. Selain itu, tingginya NPM menyiratkan keahlian manajer dalam mencetak laba dengan meminimalisir biaya–
biaya. Investor di bursa seringkali mengkaitkan antara NPM terhadap return
Universitas Sumatera Utara
saham, dimana perusahaan dengan NPM yang tinggi dipersepsikan sebagai perusahaan yang memiliki prospek baik di masa datang.
C. Biaya 1. Pengertian Biaya