42 Penelitian deskriptif kualitatif fenomenologi dapat menggunakan teknik
pengumpulan data berupa kegiatan wawancara mendalam dengan subjek penelitian. Kelengkapan data penelitian dapat diperdalam dengan teknik observasi partisipasi
yang disempurnakan dengan penelusuran dokumen dan komponen pendukung lainnya.
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di lingkungan Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo yang beralamat di Desa Gondangsari, Juwiring, Bulakan, Klaten, Kabupaten
Sukoharjo, Jawa Tengah. Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo SD SABS terletak di tepi sungai Bengawan Solo dan memiliki lingkungan yang menunjang
pembelajaran dengan konsep sekolah alam atau pendidikan luar kelas. Penentuan lokasi penelitian dilakukan melalui pertimbangan pre-research
yaitu Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo memiliki tujuan menanamkan nilai-nilai karakter. Proses penanaman nilai karakter di SD SABS dimulai dengan pembiasaan
kepada peserta didik melalui program yang terencana mau program isidental. Selain proses penanaman pembiasaan nilai-nilai karakter pada peserta didik, pemilihan
Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo sebagai lokasi penelitian dikarenakan sekolah yang setara dengan pendidikan dasar ini merupakan sekolah yang memiliki
karakteristik khas menjadikan SD SABS berbeda dengan sekolah pada umumnya, seperti sekolah berkonsep alam sebagai sumber belajar, penanaman nilai religius
yang kental sesuai pembiasaan berupa sholat berjamaah di masjid, tahajud bersama, penanaman nilai komunikatif atau interaksi yang baik dengan orang lain dengan
43 pembiasaan senyum, salam, sapa, sopan, dan santun, penanaman nilai mandiri
kepada peserta didik dengan pembiasaan tidak bergantung pada orang lain seperti diajarkannya berwirausaha, penanaman nilai peduli lingkungan dengan pembiasaan
membersihkan sungai dan lingkungan sekitar sekolah. Pembiasaan, nilai, perilaku khas dari Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo tersebut sesuai dengan teori budaya
sekolah yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya dan membuat peneliti semakin tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai implementasi bidaya sekolah berbasis
karakter di Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo.
C. Sumber Data
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang implementasi budaya sekolah berbasis karakter di Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo. Penentuan
sumber data atau subjek penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik porpisive-sampling yang dimaksud untuk memperoleh data yang lebih fokus dan
terarah dari setiap subjek. Menurut Sugiyono 2016: 146 menyatakan bahwa teknik porposive-sampling dalam menentukan subjek penelitian dengan cara
mengidentifikasi subjek yang relevan, berpengaruh dan sesuai dengan kriteria guna menunjang hasil penelitian. Subjek yang dipilih merupakan orang yang menjadi
kunci dari informasi yang akan digunakan dalam penelitian. Subjek yang dipilih yaitu pemilik yayasan, kepala sekolah Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo sebagai
informan utama yang mengetahui informasi implementasi budaya di sekolah alam tersebut khususnya pembudayaan karakter, guru kelas rendah dan guru kelas tinggi
sebagai informan yang langsung melaksanakan dan mendampingi peserta didik
44 dalam menerapkan budaya sekolah. Guru informan utama dianggap peneliti lebih
mengetahui proses penanaman karakter dan kendala yang terjadi di lapangan. Selain pemilik yayasan, kepala sekolah dan guru sebagai sumber informasi
utama, dalam penelitian ini juga menggunakan informan pendukung yaitu peserta didik dan wali orang tua. Subjek penelitian dari pihak peserta didik terdiri dari dua
peserta didik dari kelas tinggi yang dianggap peneliti memahami kondisi, kultur, atau budaya sekolah yang menjadi khas Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo. Dua
peserta didik dari kelas rendah yang dianggap peneliti sebagai subjek baru atau belum lama menjadi peseta didik yang merasakan budaya sekolah yang telah
berjalan sehingga dapat menjadi perbandingan dengan peserta didik kelas tinggi. Orangtua wali dari peserta didik sebagai subjek penelitian bertujuan untuk
mendapat variasi data pengaruh perilaku peserta didik di rumah dari penanaman nilai karakter yang membudaya di sekolah. Sebagai penyempurna data yang
diperoleh dari berbagai nara sumber, peneliti memilih warga sekitas Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo yang dianggap memiliki pemahaman mengenai perilaku
warga sekolah khussnya peserta didik dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial dan masyarakat.
D. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data