133 Alam Bengawan Solo y
aitu “Selama bisa dilakukan sendiri jangan meminta tolong pada orang lain”. Asumsi yang mencerminkan nilai mandiri muncul sesuai perilaku
yang dibiasakan oleh fasilitator kepada peserta didik. Asumsi yang mencerminkan nilai mandiri tidak disepakati bersama tetapi berdampak langsung pada budaya
mandiri di Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo.
d. Implementasi Nilai Rasa Ingin Tahu
Berdasarkan indikator keberhasilan sekolah dan kelas dalam Panduan Penerapan Pendidikan Karakter Bangsa Kementerian Pendidikan Nasional 2010:
28. Implementasi nilai rasa ingin tahu terwujud dalam sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat, dan didengar. Berdasarkan indikator keberhasilan sekolah maupun kelas dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa,
Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo memenuhi seluruh aspek ketercapaian yaitu menyediakan media komunikasi atau informasi media cetak atau media elektronik
untuk berekspresi bagi warga sekolah; memfasilitasi warga sekolah untuk bereksplorasi dalam pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya;
menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin tahu; eksplorasi lingkungan secara terprogram; tersedia media komunikasi atau informasi media
cetak atau elektronik. Nilai rasa ingin tahu di Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo dapat diamati dari kurikulum dan metode mengajar dengan spider web yang
memberikan kebebasan
kepada peserta
didik untuk
berfikir ilmiah, mengembangkan pengetahuan, mencari dan memecahkan masalah sendiri dengan
mengamati, mencatat data, sampai dengan membentuk teori baru. Rasa ingin tahu
134 peserta didik di sekolah alam ini mulai dibangun sedini mungkin, dari kelas satu
mulai dibiasakan berfikir dengan nalar, logis dan visioner. Seperti beberapa peserta didik kelas satu yang tertarik dan ingin mempelajari bidang-bidang tertentu.
Implementasi nilai rasa ingin tahu terwujud dalam fisik dan perilaku rasa ingin tahu. Keterwujudan fisik merupakan fasilitas pendukung dalam melaksanakan
kegiatan yang terwujud dalam berperilaku warga sekolah. Perwujudan perilaku rasa ingin tahu di Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo terdukung dengan fasilitator
yang berperan aktif memfasilitasi peserta didik untuk menemukan jawaban dari rasa ingin tahunya. Selain fasilitator, kondisi kelas yang aktif, ruang belajar tanpa
batas semakin menambah semangat peserta didik untuk menggali yang ingin diketahui.
Memenuhi rasa ingin tahu orang tuawali peserta didik, pihak sekolah menyediakan media sosial berupa group yang aktif bertukar informasi baik dari
pihak sekolah kepada orang tua dan sebaliknya. Media sosial eksternal juga digunakan Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo sebagai wadah menampung
ekspresi warga sekolah serta kegiatan yang sedang berlangsung yang dikelola secara aktif oleh sekolah. Media sosial eksternal juga memberikan kesempatan
kepada masyarakat luas untuk memantau dan mengetahui perkembangan kegiatan yang ada di Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo.
Lapisan asumsi di Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo yang mencerminkan nilai rasa ingin tahu dapat dilihat dari perilaku-perilaku warga sekolah yang tidak
disadari dan diungkapkan. Asumsi yang mencerminkan nilai rasa ingin tahu di Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo yaitu “ Wadah rasa ingin tahu adalah blajar
135 langsung kepada narasumbernya”. Asumsi tersebut sesuai dengan hasil observasi
dan dokumentasi selama melakukan penelitian. Rasa ingin tahu peserta didik difasilitasi dengan berbagai proyek atau kegiatan. Kegiatan tersebut disebut sebagai
outing class mengarahkan peserta didik untuk belajar langsung pada sumbernya.
e. Implementasi Nilai Bersahabat Komunikatif