Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Manajemen Sekolah

8

BAB II LANDASAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Manajemen Sekolah

Pendidikan karakter ditanamkan melalui keluarga, dikembangkan di lingkungan sekolah dan diterapkan di lingkungan masyarakat. Berdasarkan pernyataan tersebut lembaga pendidikan khususnya sekolah memiliki peran penting dalam pengembangan dan penilaian pendidikan karakter tujuan pendidikan nasional Indonesia. Tujuan pendidikan nasional dalam Bab II Pasal 3 UUSPN Nomor 20 tahun 2003 mengamanatkan bahwa pendidikan nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat , berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Berdasarkan amanat tujuan pendidikan nasional tersebut sangatlah kaya nilai-nilai karakter jika diterapkan kepada peserta didik. Tantangan bagi institusi pendidikan dan pendidik dalam menerjemahkan dan mengimplementasikan tujuan pendidikan nasional menjadi strategi dan pendekatan pembelajaran yang efektif dan dicita-citakan. Suryadi. A. 2014: 97 mengemukakan bahwa mutu karakter yang diinginkan dapat dikembangkan secara terpadu melalui manajemen pendidikan dan pembelajaran berdasarkan nilai-nilai yang menjadi rujukan. Diperkuat dengan konsep yang dikemukakan oleh Siregar Jamal Ma’ruf Asmani, 2013: 60 menyatakan bahwa managemen adalah proses yang membeda-bedakan atas perencanaan planning, pengorganisasian organizing, penggerakan, pelaksanaan 9 dan pengendalian controling. Menejemen didefinisikan sebagai kumpulan orang yang memiliki tujuan bersama dan bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengertian tersebut sumber daya manusia merupakan salah satu faktor utama guna menggerakan atau mengimplementasikan suatu kebijakan di sekolah. Kebijakan tersebut memiliki tahapan yang harus dilalui dari mulai perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pelaksanaan, pengendalian sampai dengan evaluasi kebijakan. Penerapan atau penanaman pendidikan karakterpun merupakan salah satu kebijakan yang diterapkan di sekolah khususnya di sekolah dasar. Penyelenggaraan pendidikan karakter memerlukan pengelolaan yang memadai. Pengelolaan tersebut berupa perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang baik dan memadai terutama di lingkup dunia pendidikan. Diperkuat dengan Tatang A. Amirin, dkk 2013: 11 menjelaskan yang termasuk kategori manajemen pendidikan adalah merencanakan pendidikan, yaitu merencanakan sistem dan keperluan penyelenggaraan pendidikan di masa depan. Juga termasuk penyelenggaraan kurikulum dan sistem evaluasi pendidikan serta pembuatan berbagai peraturan perundangan. Wibowo. A. 2016 : 15 menguraikan bahwa “Implementasi pendidikan karakter dapat diintegrasikan melalui pembelajaran, dalam pengembangan diri melalui ektrakulikuler, dan terintegrasi dalam manajemen sekolah”. Manajemen sekolah selalu berkaitan dengan manajemen peserta didik yang dibutuhkan karena merupakan subjek serta objek dalam keberlangsungan proses penyampaian ilmu dalam pembelajaran. Pendidikan karakter yang terintegrasikan dengan proses pembelajaran dalam skema sebagai berikut: 10 Gambar 1. Skema Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Proses Pembelajaran Menurut Wibowo. A. 2016 Judiani. S. 2010: 285 mengemukakan bahwa prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengembangan pendidikan karakter yang dikembangkan dari pusat kurikulum, yaitu : 1 berkelanjutan; proses pengembangan nilai karakter merupakan penanaman nilai tiada henti; 2 melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah, serta muatan lokal; 3 nilai tidak diajarkan tetapi dikembangkan dan dilaksanakan dan diterapkan dalam muatan mata pelajaran yang diajarkan kepada peserta didik; dan proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan yang berarti peserta didik lebih dominan berperan dalam pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah. Prinsip ini juga menyatakan bahwa peserta didik belajar dalam suasana yang menyenangkan dan aktif dalam merumuskan pertanyaan, mencari sumber informasi, merekonstruksi kata, data ataupun nilai serta mendiskusikannya dengan teman sebaya. Amirin. T. M, dkk 2013: 51 mengemukakan bahwa “Manajemen peserta didik memiliki tahapan kegiatan yang harus dijalani, yaitu perencanaan terhadap peserta didik, pembinaan peserta didik, evaluasi peserta didik dan mutasi peserta Perencanaan -Penyususnan silabus,RPP, dan bahan ajar Pelaksanaan -Kegiatan, pembelajaran yang aktif Evaluasi Siswa SD berkarakter Nilai-nilai karakter 11 didik”. Berdasarkan tahapan kegiatan yang harus dijalani dalam manajemen peserta didik inilah yang menguatkan tahapan penanaman karakter kepada peserta didik di sekolah. Pendidikan karakter yang terintegrasi dengan managemen sekolah berbagai hal yang terkait dengan karakter direncanakan, diimplementasikan, serta dievaluasi melalui managemen sekolah. Menurut Wibowo. A. 2016: 19, pendidikan karakter yang terintegrasi dalam managemen sekolah tergambar dalam skema berikut. Gambar 2. Tahap Skema Pendidikan Karakter yang Terintegrasi dengan Managemen Sekolah Menurut Wibowo. A. 2016 Penanaman pendidikan karakter melalui manajemen sekolah bermula dari nilai- nilai karakter yang dirancang melalui perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi. Penanaman pendidikan karakter dikuatkan dengan beberapa komponen yang saling berintegrasi melalui proses pembelajaran didukung sarana prasarana yang menunjang sampai dengan pendanaan dalam manajemen sekolah. Semua komponen yang saling terkait tesebut akan menghasilkan peserta didik yang mengimplementasikan nilai karakter yang telah membudaya di sekolah. Nilai-nilai karakter Peserta didik SD -SI SKL -pendidikan -sarana dan prasarana - kesiswaan - pendanaan Kemandirian, kemitraan, partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas Perencanaan, pelaksanaan, supervisi ME 12

2. Pendidikan Karakter