Analisis Technology Acceptance Model (TAM) pada pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di Library And Knowledge Center (LKC) The Joseph Wibowo Center (JWC) Binus International University
(LKC) THE JOSEPH WIBOWO CENTER (JWC) BINUS
INTERNATIONAL UNIVERSITY
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh
SAPARI
NIM : 1110025000019
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H / 2014 M
(2)
KNOWLEDGE
CENTER
(tKC)
THE
JOSEPHWIBOWO
CBI{TER
(JWC) BINUS
II{TERI{ATIONAL
UNIVERSITY
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi persyaratan Memperoreh
Gelar Sarjana
Ilmu
perpustakaan (S.Ip)SAPARI
MM:
1110025000019PROGRAM
STUDI ILMU
PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN
IIUMANIORA
UNIVERSITAS
ISLAM
NEGERI
SYARIF
IIIDAYATULLAH
JAKARTA
1436H
I
2014M
Di bawah Bimbingan(3)
Nama : Sapari
:1110025000019
: Ilmu Perpustakaan NIM
Jurusan
Dengan
ini saya
menyatakan bahwa skripsi yang berjudul 66AnalisisTechnology Acceptance Model (TAI1{) pada Pengguna Sistem Temu Balik
Informasi Berbasis Bahasa Indeks di Library and Knowledge Center (LKC) The Joseph Wibowo Center
(JWC)
Binus International University" adalahbenar merupakan karya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam
penlusunan skripsi ini telah saya cantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka.
Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan undang-undang
jika
temyata skripsiini
secara prinsip merupakan plagiat ataujiplakan dari karya orang lain.
Demikian pernyataan
ini
dibuat dengan segala akibat yang timbuldikemudian hari menjadi tanggung jawab saya.
(4)
Judul
Skripsi
: Analisis Technology Acceptance Model (TAM) pada PenggunaSistem Temu Balik Informasi Berbasis Bahasa Indeks di LKC JWC Binus International Universify
Idian
Skripsi
: 4 Desember 2014Skripsi tersebut telah diperbaiki sesuai saran dan komentar Tim penguji sebagai
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata
(Sl)
pada Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Iakarta, 4 Desember 2014
TandaTangan
TanggalMM
1. Ketua Sidang
2. Sekretaris Sidang
'olrf'04
:1110025000019
Pungki Purnomo. MLIS
NIP: 19641215 199903 1 005
Mukmin Suprayogi. M.Si
NIP: 19620301 199903 I
Ade Abdul Hak. M.Hum
NIP: 19710103 200003 1 00
Ida Farida. MLIS
MP: 19700407 200003 2 003
Mukmin Supra]'ogi. M. Si MP: 19620301 199903 1001
&'/
eLn\
/
l't'
3. Pembimbing
4. Penguji
I
"'if1t
f
zc,g5. Penguji
II
lll
(5)
iv
INDEKS DI LKC JWC BINUS INTERNATIONAL UNIVERSITY
Oleh : Sapari
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran variabel, hubungan dan pengaruh LDO (Library Desain OPAC) , TR (Terminology), SK (Abilities and Skill) terhadap PEU (Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness), ATU (Attitude Toward Using), BIU (Behavioral Intention to Use), dan AUB (Actual Usage Behavior). Responden pada penelitian ini berjumlah 95 mahasiswa yang aktif memakai LKC JWC (Library and Knowladge Center The Joseph Wibowo Center) Binus International University yang berada di jalan. Hang Lekir I no. 6 Senayan, Jakarta Selatan. Peneliti ini menggunakan analisis linier berganda sebagai alat statistik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran deskripsi variabel LDO (4,23), PEU (4,25), PU (4,13) sangat tinggi. Sementara variabel ATU (4,13), TR (4,02), SK (4,00), BIU (3,96), dan AUB (4,01) tinggi. Hal ini menunjukan nilai rata-rata dari semua variabel adalah tinggi (4,00). Untuk mengetahui hubungan antara variabel independen yaitu; LDO, TR, SK, PEU, PU, ATU, BIU, terhadap AUB sebagai variabel dependen, maka peneliti mengemukakan 25 hipotesis. Hasil dari uji hipotesis menunjukkan pengaruh antara variabel independen yaitu; LDO, TR, SK, PU, dan PEU signifikan (antara 0,000 s/d 0,001), sedangkan hubungan antara lima variabel independen tersebut terhadap variabel ATU, BIU, dan AUB tidak signifikan (0,0315 s/d 0,103). Hasil akhir dari uji korelasi menemukan pengaruh dari keseluruhan variabel independent terhadap dependen pada penelitian ini adalah sangat lemah dan berlawanan (0,163) sehingga korelasi tidak signifikan. Dengan demikian dari 25 hipotesis, 7 hipotesis diterima dan 19 hipotesis ditolak.
Kata kunci: Technology Acceptance Model (TAM), sistem temu balik informasi, bahasa indeks
(6)
v
LANGUAGE BASED
IN LKC JWC BINUS INTERNATIONAL UNIVERSITY
By: Sapari
This research attemps to know the description of the variables, the relations and the influence of LDO (Library Desain OPAC) , TR (terminology), SK (Abbilities and Skill) toward PEU (Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness), ATU (Attitude Toward Using), BIU (Behavioral Intention to Use), dan AUB (Actual Usage Behavior). The respondents of this research are 95 collage students who are actively using the LKC JWC (Library and Knowladge Center The Joseph Wibowo Center) Binus International University at jalan. Hang Lekir I no. 6 Senayan, South Jakarta. The research user linier analysis as a statistic instrument.
The result of the research shows that the description of the variables LDO (4,23), PEU (4,25), PU (4,13) are very high, while the variables of ATU (4,13), TR (4,02), SK (4,00), BIU (3,96), and AUB (4,01) are high. Thus the average of the variable is high (4,00). To know the connection between the independent variables: LDO, TR, SK, PEU, PU, ATU, BIU, toward AUB as the dependent variable, the researcher formulates 25 hypotesis. The result from the hypotesis shows the influence among the independent variables; LDO, TR, SK, PU, and PEU are significant (between 0,000 s/d 0,001), whereas the correlation among those 5 variables toward ATU, BIU, and AUB are not significant (0,315- 0,103). The final test result correlation found that the influence from all independent variables from this research on contrary very weak significant. Therefore from the 25 hypotesis, there are 7 hypotesis are accepted and 19 hypotesis are rejected.
Keywords: Technology Acceptance Model (TAM), information retrieval system, language index
(7)
vi
pencipta yang maha kaya atas berkat, rahmat, taufik, hidayah, dan limpahkan petunjuk-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Analisis Technology Acceptance Model (TAM) Pada Pengguna Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Bahasa Indeks di Library and Knowladge center The Joseph Wibowo Center (LKC JWC) Binus International University. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membawa petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia.
Oleh karena itu, tanpa mengurangi rasa terima kasih kepada orang-orang yang tidak penulis sebutkan namanya.
Penulis perlu menyampaikan terima kash khususnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum selaku dekan Fakultas Adab dan Humaniora
2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan. Terima kasih atas perhatian yang telah bapak berikan.
3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan. Terima kasih atas perhatian yang telah bapak berikan
4. Bapak Ade Abdul Hak, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing. Terima kasih atas bimbingan serta saran dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Imam Budi Prasetiawan, SS selaku kepala LKC JWC Binus International University. terima kasih telah memperbolehkan penulis untuk melakukan penelitian di perpustakaan yang Bapak pimpin.
(8)
vii
untuk menyumbangkan informasi kepada penulis.
7. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Jurusan Ilmu Perpustakaan untuk setiap ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang telah diberikan kepada penulis selama kuliah.
8. Kepada para sahabatku JIPERS terutama IPI A 2010, IPI B 2010 dan IPI C 2010, Komunitas Sepeda Sehat UINJKT, rekan-rekan staf LKC JWC Binus International University, ARKADIA dan KKN SINERGI 2010 terimakasih atas informasi dan motivasi serta bertukar pikiran baik dalam hal akademis maupun non akademis.
9. Serta semua pihak yang Penulis tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan Skripsi ini.
10.Bapak dan Ibu yang selalu setia memberikan segalanya demi kebaikanku. Terima kasih atas setiap doa yang engkau lantunkan untukku dan dukungan yang tiada henti-hentinya.
Sesungguhnya Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis terbuka dan bersedia menerima setiap kritik dan saran yang membangun dari Pembaca untuk kebaikan pembuataun laporan penelitian selanjutnya, penulis juga memohon maaf apabila ada kekeliruan atau hal yang tidak berkenan dalam penyususnan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis dan setiap pembacanya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Jakarta, Desember 2014 Penulis
(9)
viii
LEMBAR PENGESAHAN ... i
SURAT PERNYATAAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Pematasan dan Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
D. Metode Penelitian ... 8
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian... 8
2. Sumber Data Penelitian ... 9
3. Teknik Pengumpulan Data ... 9
4. Populasi dan Sampel ... 10
5. Teknik Analisis Data ... 11
6. Operasional Variabel Penelitian ... 19
7. Model Penelitian ... 23
(10)
ix
1. Definisi Perpustakaan Perguruan Tinggi... 26
2. Fungsi Perpustakaan ... 28
3. Tujuan Perpustakaan ... 29
B. Technology Acceptance Model ... 30
1. Konsep Technology Acceptance Model ... 30
2. Model TAM ... 32
a. External Variabel ... 33
b. Perceived Ease of Use (PEU) ... 35
c. Perceived Usefullness (PU) ... 35
d. Attitude Toward Using (ATU) ... 35
e. Behavioral Intention to Use (BIU) ... 36
f. Actual Usage Behavior (AUB) ... 36
C. Sistem Temu Balik Informasi ... 37
1. Pengertian Sistem Temu Balik Informasi ... 37
2. Fungsi Sistem Temu Balik Informasi ... 39
3. Tujuan Sistem Temu Balik Informasi ... 40
D. Bahasa Penelusuran ... 41
1. Pengertian Bahasa Penelusuran ... 41
2. Bahasa Alami ... 41
3. Bahasa Terkontrol ... 44
E. TAM pada Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Bahasa Indeks ... 47
(11)
x
1. Sejarah Singkat LKC JWC ... 55
2. Visi dan Misi ... 55
3. Jenis Layanan LKC JWC ... 56
4. Struktur Organisasi ... 61
5. Koleksi LKC JWC ... 61
6. Fasilitas LKC JWC... 62
7. Sumber Daya Manusia ... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64
A. Profil Responden ... 64
1. Karakteristik Profil Responden ... 64
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 65
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 66
2. Deskriptif Responden Berdasarkan Variabel ... 66
B. Hasil Penelitian ... 72
1. Hasil Uji Kualitas Data ... 72
a. Hasil Uji Validitas Data ... 72
b. Hasil Uji Reliabilitas... 80
2. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 82
a. Hasil Uji Normalitas ... 82
b. Hasil Uji Multikolonieritas ... 88
3. Analisis Regresi Linier Berganda ... 90
a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 90
(12)
xi
e. Menghitung Pengaruh Langsung (Direct Effect atau
DE) ... 117
f. Menghitung Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect atau IE) ... 119
g. Pengaruh Total ... 120
h. Diagram Jalur Model ... 121
C. Pembahasan ... 123
BAB V PENUTUP ... 128
A. Kesimpulan ... 128
B. Saran ... 131
DAFTAR PUSTAKA ... 132 LAMPIRAN
(13)
xii
1.1 Jenis anggota LKC JWC ... 10
2.1 Penelitian Terdahulu ... 53
4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner ... 64
4.2 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis kelamin ... 65
4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan ... 66
4.4 Hasil Uji Statistik Deskripsi LDO ... 67
4.5 Hasil Uji Statistik Deskripsi TR ... 68
4.6 Hasil Uji Statistik Deskripsi SK ... 68
4.7 Hasil Uji Statistik Deskripsi PEU ... 69
4.8 Hasil Uji Statistik Deskripsi PU ... 69
4.9 Hasil Uji Statistik Deskripsi ATU ... 70
4.10 Hasil Uji Statistik Deskripsi BIU ... 70
4.11 Hasil Uji Statistik Deskripsi AUB ... 71
4.12 Hasil Uji Validitas Variabel LDO ... 73
4.13 Hasil Uji Validitas Variabel TR ... 74
4.14 Hasil Uji Validitas Variabel SK ... 75
4.15 Hasil Uji Validitas Variabel PU ... 76
4.16 Hasil Uji Validitas Variabel PEU ... 77
4.17 Hasil Uji Validitas Variabel ATU ... 78
4.18 Hasil Uji Validitas Variabel BIU ... 79
4.19 Hasil Uji Validitas Variabel AUB ... 80
4.20 Hasil Uji Relibiltas ... 81
(14)
xiii
4.24 Hasil Uji Multikolonieritas AUB ... 90
4.25 Hasil Uji Koefisien Determinasi ATU ... 91
4.26 Hasil Uji Koefisien Determinasi BIU ... 91
4.27 Hasil Uji Koefisien Determinasi AUB ... 92
4.28 Hasil Uji Simultan ATU ... 93
4.29 Hasil Uji Simultan BIU ... 93
4.30 Hasil Uji Simultan AUB ... 94
4.31 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) LDO ... 95
4.32 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) LDO ... 95
4.33 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) TR ... 96
4.34 Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) TR ... 967
4.35 Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) SK ... 97
4.36 Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) SK ... 98
4.37 Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) PEU ... 99
4.38 Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) ATU ... 99
4.39 Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) BIU ... 101
4.40 Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) AUB ... 103
4.41 Hasil Uji Korelasi ... 105
4.42 Hasil Uji Hipotesis ... 123
4.43 Nilai Rata-rata Variabel Perolehan Konstruk ... 125
(15)
xiv
1.1 Model Penelitian ... 23
1.2 Hipotesis Penelitian ... 24
2.1 Technology Acceptance Model (TAM) ... 31
2.2 Model TAM Fred Davis Hasil Modifikasi ... 33
2.3 TAM Pada Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Bahasa Indeks (J.Y.L Thong 2002) ... 47
4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ATU ... 82
4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ATU ... 83
4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas BIU ... 84
4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas BIU ... 84
4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas AUB ... 85
4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas AUB ... 85
4.7 Diagram Jalur Untuk Model III ... 122
5.1 Hasil TAM Pada Pengguna Sistem Temu Balik Berbasis Bahasa Indeks ... 129
(16)
1
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi yang tidak lagi terbatas pada informasi seperti surat kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang salah satu diantaranya melalui sistem informasi dan teknologi.
Di dunia perpustakaan saat ini sangatlah didukung oleh perkembangan teknologi informasi dan pemanfaatannya yang telah merambah keberbagai bidangnya. Teknologi informasi memberikan peran yang sangat besar dalam memberikan informasi kepada masyarakat pengguna perpustakaan. Tantangan diera ini perpustakaan harus siap untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi informasi dan kesiapan dalam berkolaborasi dengan teknologi yang lainnya.
Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model penelitian
yang paling luas digunakan untuk meneliti adopsi teknologi informasi, dalam kurun waktu 18 tahun terakhir TAM merupakan model yang paling populer dan banyak digunakan dalam berbagai penelitian mengenai proses adopsi dari penggunaan atau penerimaan sistem informasi. Kesederhanaan dan kemampuan menjelaskan hubungan sebab akibat merupakan alasan utama penggunaan TAM.1
1Fuad Budiman dan Fefri Indra Arza, “Pendekatan Technology Acceptance Model
Kesuksesan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah”, Jurnal WRA, Vol. 1, No. 1 (April 2013), h. 88.
(17)
Dalam bentuk TAM (Technology Acceptance Model) tingkat penggunaan nyata atau penerimaan pemakai atas suatu teknologi dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu faktor eksternal, persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, sikap maupun niat untuk menggunakannya. Faktor-faktor tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.
Konsep dalam penelitian ini adalah model penerimaan teknologi. Model ini meyebutkan bahwa pengguna sistem teknologi cenderung menggunakannya, apabila sistem tersebut mudah digunakan dan bermanfaat baginya. Konsep TAM dilandasi oleh teori tindakan beralasan TRA (Theory of
Reasoned Action), dalam TAM, penerimaan pemakai teknologi ditentukan
oleh dua faktor kunci yaitu persepsi kemanfaatan adalah tingkat kepercayaan individu bahwa penggunaan teknologi akan meningkatkan kinerjanya
(Perceived Usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (Perceived Ease
of Use), adalah tingkat kepercayaan individu bahwa penggunaan teknologi
membuatnya lebih mudah menyelesaikan pekerjaan.2
Penyediaan sistem temu balik informasi diperpustakaan merupakan salah satu fasilitas yang diberikan perpustakaan sebagai fasilitator bagi pengguna. Sistem temu balik informasi pada dasarnya merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi, kemudian memanggil (Retrieval), suatu dokumen dari suatu simpanan (File), sebagai jawaban atas permintaan informasi. Sistem temu balik informasi pada perpustakaan merupakan bentuk layanan pasif yang diberikan perpustakaan sebagai penyedia informasi untuk user atau pengguna.
2
Ni Luh Nyoman Sherina Devi dan I WayanSuartana, “Analisi Technology Acceptance Model (TAM) Terhadap Penggunaan Sistem Informasi di Nusa Dua Beach Hotel & SPA,” E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, ISSN: 2302-8556 (2014),h. 168-169.
(18)
Walaupun sistem temu balik informasi merupakan layanan pasif tetapi layanan ini tidak bisa dianggap remeh, karena dengan sistem ini akan membantu pengguna untuk dapat menelusuri koleksi yang ada di perpustakaan3.
Didalam sistem temu balik informasi memiliki dua tahapan yaitu tahapan masukkan dan tahapan luaran, tahap masukkan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan yaitu, semua koleksi diorganisasi, dikelolah, dikatalog dan diklasifikasi yang menghasilkan penyusunan bahan pustaka di rak dan wakil ringkasan bahan pustaka berupa katalog, indeks, bibliografi dan lainnya. Pada tahap luaran merupakan kegiatan temu balik informasi yang dilakukan oleh pemakai perpustakaan. Kedua tahapan tersebut memiliki hubungan sebab dan akibat antara tahap masukkan dari perpustakaan dengan tahap luaran dari pemakai. Hal ini dikarenakan kemudahan pengguna perpustakaan dalam menemukan atau menelusuri koleksi yang sesuai dan berhubungan dengan penerapan sistem temu balik informasi yang dilakukan perpustakaan.
Didalam sistem temu balik informasi memiliki dua bahasa yaitu bahasa alamiah dan kosakata terkontrol atau bahasa terkendali. Kedua bahasa tersebut memegang peranan yang sangat penting dalam efektivitas dan efesien penelusuran pada suatu sistem temu balik informasi. Kegiatan penelusuran pada sistem temu balik informasi yang berbasis indeks hanya dapat
3
Hasugian, Jonner. “Penggunaan Bahasa Alamiah dan Kosa Kata Terkontrol Dalam Sistem
Temu Kembali Informasi Berbasis Teks Dalam USU digital library Medan Perpustakaan
Universitas Sumatra Utara,” artikel diakses pada tanggal 25 september 2011 dari
(19)
berlangsung bila menggunakan kosa kata, sebab kosa kata inilah yang digunakan sebagai istilah berupa query untuk menemukan dokumen yang diinginkan4.
Library and Knowladge Center The Joseph Wibowo Center Binus International University atau BINUS LKC JWC merupakan Salah satu perpustakaan perguruan tinggi yang menggunakan bahasa alami dan bahasa terkontrol sebagai bahasa penelusuran. Peneliti melakukan penelitian yang bertempat di perpustakaan LKC JWC Bimus International University (Library and Knowledge Center The Joseph Wibowo Center Binus International
University) yang berada digedung lantai empat, di jalan Hang Lekir I no. 6
Senayan, Jakarta Selatan.
Dengan beberapa pemaparan diatas penulis bermaksud untuk melakukan penelitian tentang.“Analisi Technology Acceptance Model (TAM) pada Pengguna Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Bahasa Indeks di Library and Knowledge Center (LKC) The Joseph Wibowo
Center (JWC) Binus International University”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Agar peneliti tentang Analisis technology Acceptance Model (TAM) Pada pengguna Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Bahasa Indeks di LKC JWC Binus International university, maka peneliti perlu membatasi masalah penelitian ini hanya pada tiga aspek sebagai berikut:
4
Jonner Hasugian, “ Penggunaan Bahasa Alamiah dan Kosakata Terkendali dalam Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Teks”, Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi (Sumatera Utara, USU, 2006), h.1.
(20)
1. gambaran pengguna deskripsi Library Desain OPAC (LDO), Terminologi
(TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived
Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to
Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) memuat pandangan pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus Internasional University
2. hubungan antara Library Desain OPAC (LDO), Terminologi (TR),
Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived
Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to
Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus Internasional University
3. pengaruh antar variabel Library Desain OPAC (LDO), Terminologi (TR),
Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived
Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to
Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus Internasional University
Dari latar belakang dan batasan masalah diatas, maka ditetapkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran pengguna deskripsi Library Desain OPAC (LDO),
Terminologi (TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU),
Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral
(21)
pandangan pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus Internasional University?
2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara Library Desain OPAC
(LDO), Terminologi (TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use
(PEU) , Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU),
Behavioral Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB)
pada pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus Internasional University?
3. Seberapa besar pengaruh antara variabel Library Desain OPAC (LDO),
Terminologi (TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU),
Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral
Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada pengguna
sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus Internasional University?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui peneliti ini adalah: 1. Mengetahui gambaran tentang Library Desain OPAC (LDO), Terminologi
(TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived
Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to
Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) memuat pandangan pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus Internasional University
(22)
2. Mengetahui hubungan antara Library Desain OPAC (LDO), Terminologi
(TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived
Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to
Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus Internasional University
3. Mengetahui pengaruh antara Library Desain OPAC (LDO), Terminologi
(TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived
Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to
Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus Internasional University
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Bagi Penulis
Berguna untuk memperluas pengetahuan tentang techonology acceptance model (TAM) pada sistem temu balik informasi agar dapat memperoleh hasil yang bermanfaat serta dapat menerapkan teori yang telah diperoleh selama ini.
2. Bagi Akademis
Peneliti ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber refrensi tambahan bagi para mahasiswa maupun pihak lain yang berkepentingan untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta memungkinkan peneliti berikutnya mengenai topik-topik yang berkaitan yang bersifatnya melanjutkan atau melengkapi.
(23)
3. Bagi Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi penelitian selanjutnya dan pengetahuan mendalam tentang technology acceptance model (TAM).
D. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian kuasalitas, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat dari variabel-variabel yang diteliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Jenis penelitian ini proporsional stratifed random
sampling. Proporsional stratifed random sampling adalah metode
penarikan sampel responden yang dilakukan dengan menggunakan teknik acak.5 Pendekatan yang digunakan untuk penelitian ini yaitu kuantitatif. Kuantitatif ini adalah menyebarkan kuesioner yang akan diisi oleh sampel yang telah ditentukan. selanjutnya adalah mengolah data tersebut hingga tercipta kesimpulan dan hasil yang diinginkan. Dalam metode penelitian ini menggunakan model diagram jalur dengan menggunakan software SPSS 2.1 . Model diagram jalur terdiri dari lima variabel bebas, yaitu: variabel LDO (Library Desain OPAC), TR (Terminology), SK (Abilities
and Skill), PEU (Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness)
dengan tiga variabel terikat, yaitu: ATU (Attitude Toward Using), BIU
(Behavioral Intention to Use), dan AUB (Actual Usage Behavior).
5
(24)
2. Sumber Data
a. Data Primer yaitu data yang diambil langsung, tanpa perantara, dari sumbernya. Dalam hal ini peneliti dapat memperoleh data yang langsung ditemui dilapangan dalam hal ini mahasiswa yang aktif menggunakan perpustakaan LKC JWC Binus International tahun 2014. b. Data Sekunder yaitu data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya bersumber dari kepustakaan, yang diteliti dari literatur-literatur, buku-buku, dokumen dan artikel yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpilan data dalam penelitian ini menggunkan tiga cara, yaitu penelitian pustaka, penelitian lapangan dan kuesioner.
a. Penelitian Pustaka (Library Research)
Kepustakaan merupakan bahan utama penelitian data sekunder.6 Penelitian ini memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, internet, dan perangkat lain yang berkaitan dengan kinerja individual.
b. Penelitian Lapangan (Field Research)
Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, penelii ini memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer). Pada penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah mahasiswa JWC yang aktif memakai LKC JWC.
6
Nur Indrianto, dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
(25)
c. Kuesioner
Kuesioner merupakan suatu instrument pengumpulan data yang memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden untuk memperoleh respon atas daftar pertanyaan tersebut.
4. Populasi dan Sampel
Populasi pada dasarnya adalah kesatuan atau keseluruhan yang terdiri dari unit-unit. Populasi dalam penelitian ini adalah pemustaka atau mahasiswa yang aktif menggunakan LKC JWC Binus International University di tahun 2014 yang berada di jalan Hang Lekir 1 no. 6 Senayan, Jakarta Selatan.
Tabel 1.1
Jenis anggota LKC JWC yang aktif menggunakan perpustakaan tahun 2014
Sumber: LKC JWC Binus International University 2014
Sedangkan sampel adalah wakil dari populasi yang mewakili daftar aktual elemen-elemen yang mungkin dalam populasi. Jumlah sampel yang disebarkan di LKC JWC sebanyak 95 sampel dengan responden mahasiswa yang memakai LKC JWC. Proses penarikan sampel dalam penelitian ini menurut Nugraha Setiawan dalam penentuan ukuran sampel memakai rumus Slovin dan Tabel Krejcie-Morgan. Pengambilan sampling
(26)
pada penelitian ini menggunakan model Slovin dengan rumus sebagai berikut7:
n
keterangan N: Populasi n: Ukuran Sampel d: Galat Pendugaan n
= 95.22 = 95 (Pembulatan)
Instrument pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner yang diadaptasi dari beberapa penelitian yang menggunakan Technologiy
Acceptance Model, yang lebih dikhususkan pada 8 variabel utama yaitu
LDO (Library Desain OPAC), TR (Terminology), SK (Abilities and Skill),
PEU (Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness) dengan tiga
variabel terikat, yaitu: ATU (Attitude Toward Using), BIU (Behavioral
Intention to Use), dan AUB (Actual Usage Behavior).
5. Teknis Analisi Data
a. Statistik Deskriptif
Menurut Imam Ghozali dalam aplikasi multivariate program spss, menyatakan bahwa statistik deskriptif memberikan gambaran
7
Nugraha Setiawan, “Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin dan Tabel
Krejcie-Morgan: Telaah Konsep dan Aplikasinya” diakses pada 25 Februari 2014 dari
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/upload/2009/03/penentuan_sampel_memakai_rumus_ slovin.pdf
(27)
suatu data yang dilihat dari mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum.8
b. Uji Kualitas Data
Untuk melakukan uji kualitas data diatas data primer ini, maka peneliti menggunakan uji validitas dan reliabilitas.
1) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. pengujian validitas ini menggunakan
Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara
nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson
Correlation yang didapat memilik nilai di bawah 0,05 berarti data
yang diperoleh adalah valid.9 2) Uji Reliabiltas
Uji reliabiltas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika seseorang terhadap pernyataan tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji berkali-kali.
8
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS (Semarang: Universitas
Diponegoro, 2009), h. 19. 9
(28)
c. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji heteroskedastisitas.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dab variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Cara mendeteksinya yaitu dengan penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.10 Selanjutnya dilakukan uji one
sample Kolmogrov – Smirnov test yang digunakan untuk
mengetahui distribusi data, uji one sample Kolmogrov – Smirnov test ini biasanya digunakan untuk menguji normalitas data berskala interval atau rasio.
2) Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance
10
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
(29)
Inflantion Factor (VIF). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolonieritas (multikom). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance
Inflantion Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel
independen.11 Suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 dan mempunyai angka
tolerance, sedangkan dilihat dengan besaran korelasi antar variabel
independen, maka suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika koefisien korelasi antar variabel independen haruslah lemah (dibawah 0,5). Jika korelasinya kuat, maka terjadi problem multiko.12
d. Analisis Regresi Linier Berganda
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan regresi linier berganda. Model regresi linier berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya. Model ini digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen OP(Library Desain OPAC), TR (Terminology), SK
(Skill),PEU (Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness)
terhadap variabel dependent (ATU (Attitude Toward Using), BIU
(Behavioral Intention to Use). dan AUB (Actual Usage Behavior).
11
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 95. 12
Santoso Singgih, Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS (Jakarta: PT. Alex Media Komputindo, 2010), h. 213.
(30)
Untuk menguji hipotesis tersebut, maka rumus persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Rumus persamaan regresi ATU
Y = Py X + Py X + Py X +Py X + Py X + e
Keterangan: Y = ATU
Py = Koefisien regresi X = OP
X = SK X = TR X = PU X = PEU e = Erol
2) Rumus persamaan regresi BIU
Y = Py X + Py X + Py X +Py X + Py X + Y + e
Keterangan: Y = BIU
Py = Koefisien regresi X = OP
X = SK X = TR X = PU
(31)
X = PEU Y = ATU e2 = Erol
3) Rumus persamaan regresi AUB
Y = Py X + Py X + Py X +Py X + Py X + Y + Y +e
Keterangan: Y = AUB
Py = Koefisien regresi X = OP
X = SK X = TR X = PU X = PEU Y = ATU Y = BIU e = Erol
Terkait dengan penggunaan alat uji regresi linier berganda terdapat beberapa analisis yang digunakan, antara lain:
a. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi (R ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen
(32)
dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.13
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Uji Statisitk F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji F digunakan untuk rnengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05.14 Dasar pengambil keputusan adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak atau Ha diterima, ini berani menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
13
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 83. 14
(33)
c. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)
Uji statisitik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05.15 Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.
d. Analisis Korelasi
Metode korelasi bertujuan untuk mengetahui dan menemukan ada tidaknya antara variabel yang telah ditetapkan untuk penelitian hingga dapat mengukur karakteristik hubungan, serta arti maupun implikasinya dari hubungan positif (+) maupun negatif (-). Metode yang digunakan untuk menghitung karakteristik besarnya korelasi
15
(34)
adalah metode korelasi multivariat, yaitu metode statistik yang dapat menggambarkan dan menemukan hubungan antara beberapa variabel. Untuk mentafsirkan angka tersebut digunakan kriteria sebagai berikut16:
0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada) > 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat
> 0,5 – 0,75 : korelasi kuat
> 0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis: Ho; p = 0: tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel. Ha; p ≠ 0 : ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel. Pengujian berdasarkan signifikan: Jika probabilitas >0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 Ho ditolak
6. Opersional Variabel Penelitian
Pada bagian ini diuraikan dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan definisi operasional dan cara pengukurannya.
a. Library Desain OPAC (X1)
Sebagai media antara sistem dan pemakai, antarmuka bertindak sebagai platformm untuk tindakan pemakai. Suatu antarmuka dirancang dengan baik supaya dapat membantu para pemakai dalam menggunakan sistem secara mudah dengan mengurangi usaha dalam mengidentifikasi obyek tertentu pada layar atau penyediaan navigasi
16
Jonathan Sarwono & Ely Suhayati, “Riset Akuntansi Menggunakan SPSS”, Yogyakarta: Graha Ilmu, h. 200.
(35)
yang jelas antara layar satu dengan yang lainnya. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).
b. Terminology (X2)
Dengan variabel tertentu seseorang pemakai OPAC perlu untuk memahami bahasa tertentu dalam rangka menerima dan menggunakan teknologi tersebut. Keberhasilan suatu perpustakaan pada generasi sistem temu kembali informasi yang baru tergantung pada banyaknya para pemakai yang saling berhubungan dengan sistem melalui query terstruktur yang pada gilirannya tergantung pada pemahaman pemakai atas istilah yang digunakan oleh perpustakaan. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).
c. Abilities and Skill (X3)
Pare dan Elam dalam Imam menemukan bahwa ketika perilaku adopsi adalah sukarela, pengaruh faktor pribadi atas pemakaian komputer bisa jadi lebih kuat dari faktor sosial atau faktor lingkungan. Perbedaan individu terutama dalam kemampuan dan keahliannya juga berperan penting dalam menentukan pencapaian pemakaian atas sistem temu kembali informasi. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).
(36)
d. Perceived Ease of Use (X5)
Persepsi tentang kemudahan dalam penggunaan sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa teknologi komputer bisa dapat dengan mudah dipahami dan digunakan. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).
e. Perceived Usefullness (X4)
Sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi bisa dapat dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya. Dimensi tentang kemanfaatan teknologi informasi meliputi: Kegunaan dan Efektivitas. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).
f. Attitude Toward Using (Y1)
Attitude Toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya. Peneliti lain menyatakan bahwa faktor sikap (Attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur kognitif atau cara pandang (Cognitive), afektif (Affective), dan komponen-komponen yang berkaitan dengan perilaku (Behavioral Components). Variabel ini
(37)
diukur dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).
g. Behavioral Intention to Use (Y2)
Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginanan menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain. Peneliti selanjutnya menyatakan bahwa sikap perhatian untuk menggunakan adalah prediksi yang baik untuk mengetahui Actual Usage. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat setuju (1), setuju (2), netral (3), tidak setuju (4), dan sangat tidak setuju (5).
h. Actual System Usage (Y3)
kondisi nyata penggunaan sistem. Dikonsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi. Seseorang akan puas menggunakan system jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).
(38)
7. Model Penelitian
Model penelitian ini dikembang dalam merujuk pada model sebagai berikut:
Variabel Respon Kognitif Respon Tingkah Laku Usability
Gambar 1.1 Model Penelitian
Seperti diuraikan diatas bahwa peneliti ini menggunakan model (TAM) Technology Acceptance Model dengan modifikasi pada variabel eksternal. Variabel modelnya adalah variabel eksternal yang berpengaruh atas persepsi kemudahan pengguna (perceivedease of use) dan persepsi kegunaan (perceived usefulness) atas sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks. Model tersebut telah dikembangkan dari hasil adopsi dari model asli TAM .
8. Hipotesis
hipotesis yang akan digunakan pada penelitian adalah: > 0,005 maka Ho diterima
< 0,005 maka Ho ditolak
Attitude Toward Using
Usage Behavior Perceived
Usefulness
Perceived Ease of Use
Intention to Use Library
Desain Opac
Terminology
Abilities & Skills
(39)
Gambar 1.2 Hipotesis penelitian
Keterangan:
1. Ha1 :Pengaruh LDO terhadap PU
2. Ha2 : Pengaruh LDO terhadap PEU
3. Ha3 : Pengaruh TR terhadap PU
4. Ha4 : Pengaruh TR terhadap PEU
5. Ha5 : Pengaruh SK terhadap PU
6. Ha6 : Pengaruh SK terhadap PEU
7. Ha7 : Pengaruh PEU terhadap PU
8. Ha8 : Pengaruh OP terhadap ATU
(40)
10. Ha10 : Pengaruh SK terhadap ATU
11. Ha11 : Pengaruh PU terhadap ATU
12. Ha12 : Pengaruh PEU terhadap ATU
13. Ha13 : Pengaruh OP terhadap BIU
14. Ha14 : Pengaruh TR terhadap BIU
15. Ha15 : Pengaruh SK terhadap BIU
16. Ha16 : Pengaruh PEU terhadap BIU
17. Ha17 : Pengaruh PU terhadap BIU
18. Ha18 : Pengaruh ATU terhadap BIU
19. Ha19 : Pengaruh OP terhadap AUB
20. Ha20 : Pengaruh TR terhadap AUB
21. Ha21 : Pengaruh SK terhadap AUB
22. Ha22 : Pengaruh PEU terhadap AUB
23. Ha23 : Pengaruh PU terhadap AUB
24. Ha24 : Pengaruh ATU terhadap AUB
(41)
26
A. Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya. Dalam mendirikan suatu perpustakaan diperlukan beberapa unsur yaitu; landasan hukum, struktur organisasi, sumber daya manusia, koleksi, gedung dan perlengkapan, dan dana.
1. Definisi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi adalah sumber ilmu pengetahuan, sering disebut sebagai jantung perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan penunjang Tri Dharma perguruan tinggi yaitu sebagai pusat kegiatan belajar mengajar, pusat penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang mencakup universitas, sekolah tinggi, institut, akademik, dan lain sebagainya. Perpustakaan tersebut berada di lingkungan kampus. Pemakainya adalah civitas akademi perguruan tinggi tersebut, dan tugas dan fungsinya yang utama adalah menunjang proses pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi). Dalam pengelola dan penanggung jawabnya adalah perguruan tinggi yang bersangkutan. Sementara itu bentuk lembaga perpustakaan tersebut
(42)
bervariasi, untuk tingkat universitas disebut Unit Pelaksana Perpustakaan (UPT).1
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di lingkungan perguruan tinggi, akademi dan pendidikan tinggi lainnya, yang pada hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu perguruan tinggi2.
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang diselenggarakan olehlembaga pendidikan tinggi yang layanannya diperuntukan bagi civitas akademika perguruan tinggi yang bersangkutan.3
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi dengan cara memilih, menghimpau, mengolah, merawat, dan melayankan sistem informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya, kelima tugas tersebut dilaksanakan dengan tatacara administrasi, dan organisasi yang berlaku bagi penyelenggaraaan sebuah perpustakaan.4
Pendidikan tinggi merupakan pendidikan tingkat akhir dimana seseorang akan menuju pendidkan yang lebih matang untuk bidang yang diambil. Perguruan tinggi diarahkan sebagai pusat pendidikan yang
1
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu pendekatan Praktik (Jakarta; CV. Sagung Seto, 2006), hal. 36.
2
Abdul Rahman Saleh dan Fahidin, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta:
Universitas Terbuka, Depdikdub, 1995), h. 17. 3
Anisa Nusantri, Penerapan Manajemen Pengetahuan Untuk Meningkatkan Kinerja
Perpustakaan Perguruan Tinggi. Visi Pustaka. Volum 11 No. 2 (Agustus 2009), h.1. 4
Syihabuddin Qalyubi, dkk, Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi, (Jogyakarta; Fakultas Adab Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi,2007), hal. 10.
(43)
menyelenggarakan pendidikan, peneltian, dan pengabdian masyrakat atau disebut juga Tri Dharma perguruan tinggi.
2. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Fungsi perpustakaan sebagai penunjang Tri Dharma merupakan sarana kelengkapan penyediaan informasi, ada tiga macam fungsi perpustakaan diantaranya sebagai berikut5:
a. Dalam menunjang dharma pendidikan dan pengajaran, perpustakaan merupakan sarana mengumpulkan, mengolah, menyediakan, serta menyebarluaskan informasi sesuai kurikulum untuk memperkaya pengetahuan serta mempertinggi mutu hasil belajar mahsiswa maupun dosen. Fungsi ini merupakan fungsi edukasi (pendidikan) dimana perpustakaan sebagai sumber belajar bagi para anggota civitas akademika yang menyediakan koleksi pendukung kegiatan mengajar di perguruan tinggi.
b. Dalam menunjang penelitian, perpustakaan memiliki fungsi yang sama dalam menunjang pendidikan, akan tetapi dalam penelitian perpustakaan juga sebagai penyebarluasan dan pelestarian informasi yang relevan sebagai sumber literatur bagi suatu penelitian. Oleh karean itu perpustakaan harus dapat menyediakan bahan-bahan pustaka yang mutakhir sehingga mendukung pelaksana penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi.
5
(44)
c. Dan fungsi perpustakaan sebagai penunjang pengabdian masyarakat, juga memiliki fungsi yang sama seperti fungsi penunjang pendidikan dan penelitian, melalui pengabdian masyarakat perpustakaan memiliki hasil-hasil penelitian sebagai bahan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Fungsi tersebut merupakan fungsi deposit dimana perpustakaan menjadi pusat penyimpanan karya ilmiah yang dihasilkan oleh para anggota civitas akademiknya.
Selain fungsi penunjang Tri Dharma tersebut, fungsi perpustakaan perguruan tinggi secara umum adalah:
a. Fungsi informasi: perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh para pencari dan pengguna informasi.
b. Fungsi rekreasi: perpustakaan menyediakan koleksi yang dapat membantu untuk mengembangkan minat, kreatifitas, dan daya inovatif para penggunanya.
3. Tujuan Perpustakaan perguruan Tinggi
Tujuan perpustakaan perguruan diantaranya sebagai berikut6:
a. Menyediakan dan mengolah bahan pustaka untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat perguruan tinggi.
b. Memberikan layanan dan pendayagunaan bahan pustaka bagi masyarakat perguruan tinggi,
c. Menyediakan bahan pustaka dan layanan referensi pada semua tingkatan akademis dari mahasiswa yang baru masuk sampai kepada mahasiswa pasca sarjana, bahkan kepada staf pengajar.
6
(45)
d. Menyediakan ruang belajar untuk pemakai perpustakaan.
e. Menyediakan jasa peminjaman bagi seluruh pemakai perpustakaan (anggota).
f. Menyediakan jasa informasi aktif baik kepada pemakai di lingkungan perguruan tinggi maupun kepada masyarakat diluar peguruan tinggi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi sebagai unit pelaksana Tri Dharma yang menyediakan berbagai kebutuhan informasi pemakainnya yaitu seluruh civitas akademika, seperti dosen, mahasiswa dan para staf akademik perguruan tinggi. Serta perpustakaan harus menyediakan informasi dan bahan pustaka yang bermanfaat dan terbaru, sehingga dapat diakses oleh pemakai atau pengguna perpustakaan.
B. Technology Acceptance Model
1. KonsepTechnology Acceptance Model
Konsep TAM dikembangkan oleh Davis (1989) menurut Ni Luh Nyoman Sherina Devi dan I Wayan Suartana, menawarkan sebuah teori sebagai landasan untuk mempelajari dan memahami perilaku pemakai dalam menerima dan menggunakan sistem informasi7.
Menurut Lambertus P. Wairisal dan Nur Khusniyah dalam Jurnal Aplikasi Manajemen, salah satu teori tentang penggunaan sistem teknologi informasi yang dianggap sangat berpengaruh dan umumnya digunakan untuk menjelaskan penerimaan individual terhadap penggunaan sistem
7
Ni LuhNyomanSherina Devi dan I WayanSuartana. Analisis Technology Acceptance
(46)
teknologi informasi adalah model penerimaan teknologi (Technologi
Acceptance Model) TAM.8
Menurut Jogiyanto dalam sistem teknologi keperilakuan, model TAM yang dikembangkan dari teori psikologis, menjelaskan perilaku pengguna teknologi informasi yaitu berlandaskan pada kepercayaan
(Belief), sikap (Attitude), keinginan (Intention), dan hubungan perilaku
pengguna (User Behavior Relationship)9
Dalam jurnal aplikasi manajemen menurut Lambertus P. Wairisal dan Nur Khusniyah I, Technology acceptance model (TAM) yang pertama belum dimodifikasi menggunakan lima konstruk utama. Kelima konstruk ini adalah sebagai berikut ini:10
Gambar 2.1 Model Technology Acceptance Model (TAM)
Menurut Saomi Rizqiyanto dalam Analisis Technology Acceptance Model (TAM) Pada Pengguna Electronic Banking di Lingkungan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, secara garis besar
8
Lambertus P. Wairisal danNur Khusniyah I, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon. Jurnal Aplikasi Manajemen vol. 10. No. 4 (Ambon: Universitas Pattimura Ambon, 2012), hal. 763.
9
Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan, (Yogyakarta: Andi Offset, 2007), h. 112. 10
Lambertus P. Wairisal dan NurKhusniyah I, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, hal. 763.
Perceived Ease of Use
Behavioral Intention to
Use Perceived
Usefulness
Actual System Use Attitude
Toward Using
(47)
diartikan sebagai berikut, Technology Acceptance Model (TAM) adalah teori dalam sistem informasi yang menggambarkan perilaku pengguna dalam menerimaan dan menggunakan teknologi baru. Perilaku pengguna dalam menerima dan menggunakan teknologi baru dipengaruhi oleh dua faktor yaitu;
a. Perceived Usefulness didefinisakan sebagai tingkat dimana pengguna percaya bahwa menggunakan teknologi baru akan mengingatkan performa kinerja pengguna.
b. Perceived Ease of Use didefinisikan sebagai tingkat dimana pengguna percaya bahwa menggunakan teknologi baru akan bebas dari kesulitan atau resiko.
Kedua variabel ini dapat dijelaskan keperilakuan pengguna. Kesimpulannya adalah bahwa model TAM dapat menjelaskan bahwa persepsi pengguna akan menentukan sikap memanfaatkan teknologi. Model ini menggambarkan penerimaan penggunaan teknologi dipengaruhi oleh kedua variabel tersebut.
2. Model TAM
Menurut Jogiyanto dalam sistem teknologi keperilakuan bahwa model TAM yang dikembangkan oleh Fred Devis yang telah dimodifikasi dengan lima konstruk ialah persepsi tentang kemudahan penggunaan
(Perceived Ease of Use), persepsi terhadap kemanfaatan (Perceived
(48)
untuk tetap menggunakan (Behavioral Intention to Use), dan kondisi nyata pengguna sistem (Actual System Usage). 11
Gambar 2.2 Model TAM Fred Davis hasil modifikasi
a. External Variable
Externa Variable secara langsung akan mempengaruhi mempengaruhi persepsi manfaat dan persepsi kemudahan dari pengguna. Persepsi kemudahan pengguna dipengaruhi oleh variabel exteral yang berkenaan dengan karakteristik sistem yang meningkat penggunaan dari teknologi, seperti mouse, icon dan menu. Selain itu pelatihan individu akan mempengaruhi kemudahaan dalam penggunaannya. Semakin banyak pelatihan yang diterima oleh individu, semakin besar tingkat kemudahan dalam penggunaannya.
Davis (1989) mengatakan bahwa walaupun variabel eksternal tidak mempengaruhi secara langsung pada sikap dan tingkah laku penggunaan teknologi, TAM menggaris bawahi aturan yang
11
Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan, h. 112. Attitude
Toward External
Variables
Perceived Usefulness
Perceived Ease of Use
Behavioral Intention to
Use
Actual System
(49)
menjembatani kepercayaan dan sikap antara varaibel eksternal dan sikap. Ini terjadi karena perbedaan tiap individu, misalnya kepribadian dan karakteristik dan kecacatan12.
Persepsi penggunaan terhadap kemudahan dalam menggunakan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor pertama berfokus pada teknologi itu sendiri misalnya pengalaman pengguna terhadap pengguna teknologi yang sejenis. Faktor yang kedua adalah reputasi akan teknologi tersebut diperoleh dari pengguna. Reputasi yang baik didengar oleh pengguna akan mendorong keyakinan pengguna akan kemudahan penggunaan teknologi tersebut. Faktor yang ketiga yang mempengaruhi persepsi pengguna terhadap kemudahan menggunakan teknologi adalah tersedianya mekanisme support yang terpercaya akan membuat pengguna merasa yakin bahwa terdapat mekanisme support yang handal jika kesulitan menggunakan teknologi akan mendorong persepsi pengguna kearah lebih positif13.
Beberapa faktor dibawah ini dapat digunakan untuk mengukur persepsi pengguna terhadap kemudahan pengguna:
1) Menggunakan teknologi tidaklah menyulitkan pengguna.
2) Pengguna merasa yakin bahwa mudah untuk mengerjakan apa yang diperlukan dengan teknologi yang tersedia.
12
Aufa Ibna, Penggunaan Kerangka Technology Acceptance Model (TAM) Didalam
Melakukan Penilaian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adopsi E-Gevornment Pemko Medan. USU Repository, 2009, h. 47.
13
(50)
3) Pengguna merasa yakin bahwa belajar menggunakan teknologi tidaklah memerlukan usaha yang keras.
b. Perceived Ease of Use (PEU)
Persepsi tentang kemudahan dalam penggunaan sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa teknologi komputer bisa dapat dengan mudah dipahami dan digunakan.14
c. Perceived Usefullness (PU)
Sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi bisa dapat dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya. Dimensi tentang kemanfaatan teknologi informasi meliputi:
1) Kegunaan, meliputi dimensi: menjadikanpekerjaan lebih sangat mudah, dan bermanfaat,menambah produktivitas
2) Efektivitas, meliputi dimensi: mempertinggiefektivitas, pengembangan kinerja pekerjaan.
d. Attitude Toward Using (ATU)
Attitude Toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya. Peneliti lain menyatakan bahwa faktor
14
(51)
sikap (Attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur kognitif atau cara pandang (Cognitive), afektif (Affective), dan komponen-komponen yang berkaitan dengan perilaku (Behavioral Components).15
e. Behavioral Intention to Use (BIU)
Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginanan menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain. Peneliti selanjutnya menyatakan bahwa sikap perhatian untuk menggunakan adalah prediksi yang baik untuk mengetahui Actual Usage.
f. Actual Usage Behavioral (AUB)
kondisi nyata penggunaan sistem. Dikonsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi. Seseorang akan puas menggunakan system jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan.
15
(52)
C. Sistem Temu Balik Informasi
1. Pengertian Sistem Temu Balik Informasi
Menurut Zainab dalam Janu menjelaskan bahwa sistem temu balik informasi sebagai suatu proses pencarian dokumen dengan menggunakan istilah-istilah pencarian untuk mendefinisikan dokumen sesuai dengan subjek yang diinginkan.16
Dalam Jurnal perpustakaan pertanian, sistem temu balik informasi sebagai suatu proses pencarian dokumen dengan menggunakan istilah-istilah pencarian untuk mendifinisikan dokumen sesuai dengan subyek yang diinginkan.17
Menurut Wibowo dalam Devita bahwa sistem temu balik informasi (Information Retrieval) adalah ilmu mencari informasi dalam suatu dokumen, mencari dokumen itu sendiri dan mencari meta data yang menggambarkan suatu dokumen.18
Sementara itu menurut Salton dalam Janu menjelaskan bahwa secara sederhana temu balik informasi merupakan suatu sistem yang menyimpan informasi dan menemukan kembali informasi tersebut.19
Dalam jurnal media libri-net menyebutkan bahwa sistem temu balik informasi merupakan cabang dari ilmu komputer terapan (applied
16
Purwono Janu Saptari, Temu Kembali Informasi Bibliografi Dengan Bahasa Alami Pada
Field Judul dan subjek (Studi Efektivitas Katalog Induk Terpasang Perpustakaan UGM). Jurnal Berkala ilmu Perpustakaan dan Informasi. Vol III. No.1 (Jogjakarta: UGM, 2006), hal. 2.
17
Ratu Siti Zaenab, Efektivitas Temu Kembali Informasi dengan Menggunakan Bahasa
Alami pada CD-ROM Agris dan CAB Abstract s, J urn a I Perpustakaan Pertanian, vol. 11,no. 2 (2002), h. 41.
18
Devita Kusumawardani, Temu Kembali Informasi Bibliografi Dengan Bahasa Alami
Pada Field, Judul, dan Subyek, (Studi Efektivitas KatalogInduk Terpasang Perpustakaan UGM), Jurnal Media Libri-Net, Vol, II, no. 1 (2013), h. 4
19
(53)
computer science) yang berkonsentrasi pada representasi, penyimpanan, pengorganisasian, akses dan distribusi informasi.20
Dalam buku Retrieval System Theory and Implementation yang dikemukakan oleh Kowalski menjelaskan temu balik informasi merupakan sistem yang mampu, menyimpan, mengambil, dan memelihara informasi.21
Menurut Ingwaersen dalam Janu menjelaskan bahwa sistem temu balik informasi merupakan proses yang berhubungan dengan representasi, penyimpanan dengan pemanggilan informasi yang relevan dengan kebutuhan informasi yang diinginkan pengguna.22
“Representation” dari gambar disebelah kiri menunjukan representasi
dokumen, data dan informasi. “Query” pada komponen sebelah kanan
merupakan representasi dari pertanyaan pengguna, serta "matching function" komponen yang ditengah merupakan fungsi pencocokan antara representasi data atau dokumen dengan pertanyaan..
Kemudian dalam temu balik informasi, ilustrasi dari sistem temu balik informasi dapat digambarkan dibawah.23
20
Devita Kusumawardani, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 7.
21
Gerald Kowalski, Information Retrieval System: Theory and Implementation. (Boston: Kluwer Academic Publisher, 1945), h. 3.
22
Jonner Hasugian, Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, h. 74. 23
Purwono Janu Saptari, Jurnal Berkala ilmu Perpustakaan dan Informasi, hal. 3.
(54)
Maka dapat disimpulkan bahwa sistem temu balik informasi merupakan sistem yang berguna dalam menemukan dokumen kembali didalam database sesuai dengan permintaan pengguna. Sistem temu balik ini memiliki tujuan yaitu memberikan kepuasan dalam penelusuran informasi bagi pengguna sistem. Jadi sistem temu balik informasi merujuk seluruh kegiatan yang meliputi kegiatan perwakilan informasi (representation), penyimpanan (storage), sampai ke pengambilan (access).
2. Fungsi sistem temu balik informasi
Menurut Salton dalam jurnal studi perpustakaan dan informasi mengemukakan bahwa fungsi utama dari sistem temu balik informasi sebagai berikut:24
a. Mengidentifikasikan sumber informasi yang relevan dengan minat masyarakat pengguna yang ditargetkan.
b. Menganalisis sumber informasi.
c. Mempresentasikan isi sumber informas dengan cara tertentu yang memungkinkan untuk dipertemukan dengan pertanyaan pengguna.
24
Purwono Janu Saptari, Jurnal Berkala ilmu Perpustakaan dan Informasi, hal. 4.
Query dengan bahasa alami dan terkontrol
Hasil Pencarian Dokumen
STBI Koleksi
Dokumen
Perolehan dan Kecepatan
(55)
d. Mempresentasikan pertanyaan pengguna dengan cara tertentu yang memungkinkan untuk dipertemukan sumber informasi yang terdapat dalam basis data.
e. Mempertemukan pernyataan pencarian dengan data yang tersimpan dalam basis data.
f. Mengembalikan informasi yang relevan.
g. Menyempurnakan untuk kerja sistem berdasarkan umpan balik yang diberikan oleh pengguna.
Jadi informasi yang tersimpan didalam database bisa diakses melalui online dan komputer yang sudah dilengkapi dengan dengan sistem temu balik informasi yang berhubungan dengan pemilihan koleksi.
3. Tujuan sistem temu balik informasi
Menurut Siti Zaenab dalam jurnal perpustakaan pertanian menyatakan bahwa tujuan sistem temu balik informasi adalah mendapatkan data yang relevan bagi pengguna.25
Dalam Jurnal Media Libri-Net yang dikemukakan oleh Devita bahwa tujuan dari sistem temu balik informasi untuk menyimpan informasi didalam sebuah kumpulan laporan yang tersimpan secara bersama-sama dalam satu tempat penyimpanan.26
25
Ratu Siti Zaenab, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen
Universitas Pattimura Ambon, h. 41. 26
Devita Kusumawardani, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 4
(56)
D. Bahasa Penelusuran
1. Pengertian Bahasa Penelusuran
Menurut Devita dalam Jurnal media libri-tet bahwa bahasa penelusuran adalah Bahasa atau kosa kata penelusuran pada dasarnya terdapat dua bahasa yang sering digunakan dalam penyusunan bahasa penelusuran, yaitu bahasa alami dan bahasa terkontrol.27
Di dalam Jurnal Media Libri-Net menjelaskan bahasa atau kosa kata penelusuran pada dasarnya terdapat dua bahasa yang sering digunakan dalam penyusunan bahasa penelusuran yaitu bahasa alami dan bahasa terkontrol.28
Menurut Janu dalam Jurnal berkala ilmu perpustakaan dan informasi menyatakan bahwa bahasa penulusuran dapat berupa kosa kata bahasa alami maupun kosa kata bahsa terkontrol. Bahasa alami berasal dari setiap istilah yang ada pada field judul, sementara bahasa terkontrol berasal dari istilah khusus yang berasal dari fieldsubjek.29
Jadi kesimpulannya bahwa bahasa indeks adalah bahasa penelusuran yang berupa kosakata dengan menggunakan bahasa alami maupun bahasa terkontrol.
2. Bahasa Alami
Menurut Lancaster dalam Hasugian menjelaskan bahasa alamiah adalah bahasa dari dokumen yang di indeks dan biasanya bahasa tersebut merupakan bahasa yang tidak terkendali (uncontrolled vocabulary).30
27
Devita Kusumawardani, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 6.
28
Devita Kusumawardani, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 6
29
Purwono Janu Saptari, Jurnal Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, h. 4. 30
Devita Kusumawardani, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon h.6.
(57)
Menurut Allen dalam Janu menjelaskan bahasa alami sebagai kata yang digunakan dalam temu balik informasi, yang akan dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu fonetik, morfologi, sintaksis, semantik,pragmatik dan pengetahuan perkembangan dunia.31
Menurut Mattoon dalam Hasugian “Natural language indexing
includes any user-created terms assigned to images by users, such as tags, folksonomies, and keywords. The term natural language indicates that such tags typically reflect natural speech, and are usually less formal, without a structured definition, hierarchy, or external control.
Berdasarkan pengertian bahasa alami menurut Matton dalam Hasugian dapat diartikan bahwa pengindeksan bahasa alami meliputi setiap pengguna dapat menciptakan istilah, seperti tag, folksonomi, dan kata kunci. Istilah bahasa alami menunjukkan bahwa tag tersebut biasanya mencerminkan ucapan yang alami, dan biasanya kurang formal, tanpa definisi yang terstruktur, hirarki, atau kontrol eksternal.32
Didalam sistem temu balik informasi terdapat kelebihan dan kekurangan bahasa alamiah dalam penelusuran informasi. Berikut ini beberapa macam kelebihan dari bahasa alamiah dalam penelusuran yaitu:33
a. Bahasa alami dapat dengan mudah dimengerti oleh pengguna
31
Purwono Janu Saptari, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 4.
32
Devita Kusumawardani, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon h. 7.
33
Purwono Janu Saptari, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 4.
(58)
b. Bahasa alamiah memiliki spesifikasi yang tinggi. Spesifikasi istilah ini muncul karena dapat menggunakan seluruh istilah yang terdapat dalam setiap judul dan subjek sebagai query.
c. Bahasa alamiah memiliki kedalaman yang tinggi. Artinya, banyak tema atau subjek baru yang dihasilkan dokumen yang dapat dijadikan sebagai istilah baru dalam penelusuran. Pada prinsipnya bahwa semua kata terkecuali stop word dapat dijadikan sebagai kata kunci dalam penelusuran.
d. Penelusur yang merupakan praktisi dalam bidangnya, dapat melakukan penelusuran dengan bahasa alamiah dengan lebih efektif. e. Ketuntasan memungkinkan perolehan yang tinggi.
f. Selalu terbarukan/up date, istilah-istilah baru langsung bisa ditelusur. g. Penelusuran dapat dilakukan dengan menggunakan kata dan frasa
secara lebih leluasa.
h. Biaya untuk pemasukan/entri data lebih murah.
i. Pertukaran data antar pangkalan data mudah dilakukan, tidak terhambat oleh perbedaan bahasa indeks.
Akan tetapi bahasa alamiah juga memiliki kekurangan dalam penelusuran informasi dalam sistem temu balik informasi yaitu sebagai berikut;34
a. Bahasa alamiah kurang ringkas. Query yang digunakan penelusur sering berupa kata atau istilah tidak standar sehingga sering terjadi kehilangan infonnasi saat penelusuran.
34
Purwono Janu Saptari, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 5.
(59)
b. Mempunyai ambiguitas yang tinggi. Ambiguitas adalah kata atau istilah yang dapat memiliki lebih dari satu arti sehingga mengakibatkan kerancuan. Ambiguitas dapat terjadi karena sinomim atau homograf. c. Kesulitan komputer untuk menginterpretasikan teks. Kelemahan ini
terjadi karena ketidak mampuan sistem menyerap atau menangkap makna dari suatu pernyataan.
d. Beban intelektual ada pada penelusur, yaitu masalah istilah dengan banyak sinonim dan beberapa species/variasi istilah.
e. Masalah sintaksis, terjadinya false drops karena penggabungan istilah yang tidak tepat. Contoh kata library school dengan school library akan menghasilkan temuan yang berbeda.
3. Bahasa Terkontrol
Berdasarkan pengertian bahasa terkontrol menurut Matton dalam Devita menyebutkan bahwa bahasa terkontrol dapat diartikan Kosa kata terkontrol adalah hirarki terstruktur mengani istilah yang digunakan untuk mengkategorikan gambar.35
Banyak keunggulan dan kekurangan dari pengguna kosa kota terkontrol atau bahasa terkendali (Controlled Vocabulary) dalam sistem temu balik informasi, ada beberapa keunggulan dari bahas terkontrol diantarnya adalah:36
35
Devita Kusumawardani, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 7.
36
Janu Saptari, Purwono, Temu Kembali Informasi Bibliografi Dengan Bahasa Alami Pada
(1)
Hasil Uji TTerminology
Hasil Uji TTerminology
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant)
14.455 2.252 6.420 .000
TR .316 .116 .272 2.729 .008 1.000 1.000 a. Dependent Variable: PEU
Hasil Uji TAbiliies andSkill
Coefficientsa Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant)
17.198 1.403 12.257 .000
SK .173 .073 .238 2.359 .020 1.000 1.000 a. Dependent Variable: PU
Hasil Uji TAbilities andSkill
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant)
15.145 1.605 9.434 .000
SK .288 .084 .335 3.430 .001 1.000 1.000 a. Dependent Variable: PEU
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant)
14.046 1.867 7.523 .000
TR .332 .096 .338 3.462 .001 1.000 1.000 a. Dependent Variable: PU
(2)
Hasil Uji TPerceived Ease of Use
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 8.459 1.328 6.369 .000
PEU .583 .064 .688 9.145 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: PU
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ATU Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 2.911 2.632 1.106 .272
LDO -.024 .132 -.021 -.184 .855 .585 1.710
TR .285 .103 .264 2.772 .007 .844 1.185
SK .117 .075 .147 1.561 .122 .862 1.160
PEU .183 .124 .197 1.482 .142 .432 2.314
PU .228 .137 .208 1.670 .099 .493 2.029
a. Dependent Variable: ATU
Sumber: Data primer yang diolah
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) BIU Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
2
(Constant) 5.179 2.637 1.964 .053
LDO .179 .131 .158 1.368 .175 .585 1.710
TR -.028 .106 -.026 -.264 .792 .777 1.287
SK .033 .076 .042 .434 .665 .839 1.192
PEU -.244 .125 -.266
-1.955
.054 .422 2.371
PU .535 .138 .495 3.875 .000 .478 2.093
ATU .222 .105 .225 2.104 .038 .682 1.467
a. Dependent Variable: BIU
(3)
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) AUB Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
3
(Constant) 3.368 3.613 .932 .354
LDO .027 .177 .019 .154 .878 .573 1.747
TR .259 .143 .188 1.815 .073 .776 1.288
SK .460 .102 .451 4.515 .000 .837 1.195
PEU .153 .171 .129 .896 .373 .404 2.474
PU -.269 .200 -.192 -1.341 .183 .408 2.450
ATU -.146 .145 -.114 -1.010 .315 .649 1.540
BIU .236 .143 .182 1.649 .103 .686 1.458
a. Dependent Variable: AUB
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Korelasi Correlations
LDO TR SK PEU PU ATU BIU AUB
LDO
Pearson Correlation 1 .332** .309** .598** .514** .337** .334** .221*
Sig. (2-tailed) .001 .002 .000 .000 .001 .001 .032
N 95 95 95 95 95 95 95 95
TR
Pearson Correlation .332** 1 .038 .272** .338** .387** .210* .176
Sig. (2-tailed) .001 .713 .008 .001 .000 .042 .089
N 95 95 95 95 95 95 95 95
SK
Pearson Correlation .309** .038 1 .335** .238* .266** .178 .463**
Sig. (2-tailed) .002 .713 .001 .020 .009 .084 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95
PEU
Pearson Correlation .598** .272** .335** 1 .688** .449** .277** .209*
Sig. (2-tailed) .000 .008 .001 .000 .000 .007 .042
N 95 95 95 95 95 95 95 95
PU
Pearson Correlation .514** .338** .238* .688** 1 .457** .497** .115
Sig. (2-tailed) .000 .001 .020 .000 .000 .000 .267
N 95 95 95 95 95 95 95 95
ATU
Pearson Correlation .337** .387** .266** .449** .457** 1 .386** .125
Sig. (2-tailed) .001 .000 .009 .000 .000 .000 .227
N 95 95 95 95 95 95 95 95
BIU
Pearson Correlation .334** .210* .178 .277** .497** .386** 1 .204*
Sig. (2-tailed) .001 .042 .084 .007 .000 .000 .047
N 95 95 95 95 95 95 95 95
AUB
Pearson Correlation .221* .176 .463** .209* .115 .125 .204* 1
Sig. (2-tailed) .032 .089 .000 .042 .267 .227 .047
N 95 95 95 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
(4)
Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis Hubungan Hasil Uji T Nilai Pengaruh signifikansi Keterangan
H1 LDO ---> PU 5.786 0,514 0,000 Diterima
H2 LDO ---> PEU 7.193 0,598 0,000 Diterima
H3 TR ---> PU 3.462 0,338 0,001 Diterima
H4 TR ---> PEU 2.729 0,272 0,008 Ditolak
H5 Sk ---> PU 2.359 0,238 0,020 Ditolak
H6 SK---> PEU 3.43 0,335 0,001 Diterima
H7 PEU ---> PU 9.145 0,688 0,000 Diterima
H8 LDO ---> ATU -184 -184 0,855 Ditolak
H9 TR ---> ATU 2.772 0,264 0,007 Ditolak
H10 SK ---> ATU 1.561 0,147 0,122 Ditolak
H11 PU---> ATU 1.67 0,208 0,099 Ditolak
H12 PEU ---> ATU 1.482 0,197 0,142 Ditolak
H13 LDO ---> BIU 1.368 0,158 0,175 Ditolak
H14 TR ---> BIU -0.264 -0.026 0,792 Ditolak
H15 SK ---> ATU 0.434 0,042 0,665 Ditolak
H16 PU ---> ATU 3.875 0,495 0,000 Diterima
H17 PEU---> ATU -1.955 -0.266 0,054 Ditolak
H18 ATU ---> BIU 2.104 0,225 0,038 Ditolak
H19 LDO --->
AUB 0.154 0,019 0,878 Ditolak
H20 TR ---> AUB 1.815 0,188 0,073 Ditolak
H21 SK ---> AUB 4.515 0,451 0,000 Diterima
H22 PU ---> AUB -1.341 -0.192 0.183 Ditolak
H23 PEU ---> AUB 0.896 0,129 0,373 Ditolak
H24 ATU --->
ABU -1.01 -114 0,315 Ditolak
H25 BIU ---> AUB 1.649 0,182 0,103 Ditolak
(5)
Nilai Rata-rata Variabel Perolehan Konstruk
Konstruk Rata-rata Keterangan
Library Desain OPAC (LDO) 4,23 Sangat Tinggi
Terminologi (TR) 4,02 Tinggi
Abilities and Skill (SK) 4,00 Tinggi
Perceived Easy of Use (PEU) 4,25 Sangat Tinggi
Perceived Usefulness (PU) 4,36 Sangat Tinggi
Attitude Toward Using (ATU) 4,13 Tinggi
Behavioral Intention to Use (BIU) 3,96 Tinggi
Actual Usage Behavior (AUB) 4,01 Tinggi
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Konstruk
LDO AUB 0,221
TR AUB 0,176
SK AUB 0,463
PEU AUB 0,209
PU AUB 0,115
ATU AUB 0,125
(6)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Pekalongan, Jawa Tengah pada tanggal 13 September 1990, putra keempat dari Bapak Casdi dengan Ibu Daiyah. Peneliti bertempat tinggal di Jalan Cirendeu Raya Komplek Prima Indah Kav. 26 Ciputat, Tangerang Selatan. Menyelesaikan pendidikan
dasar di Pekalongan yaitu Sekolah Dasar Negeri Legokgunung 1 (tahun 1996), kemudian melanjutkan sekolah menengah di Doro, Sawangan yaitu Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Doro (tahun 2003), dan Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata YMJ Ciputat (2007). Kemudian penulis melanjutkan pendidikan pada program studi (S1) Jurusan Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2010). Penulis menyelesaikan
kuliahnya dengan menulis skripsi berjudul “Analisis Technology Acceptance Model
(TAM) pada Pengguna Sistem Temu Balik Informasi di Library and Knowledge
Center (LKC) The Joseph Wibowo Center (JWC) Binus International University.”
Peneliti pernah menjalani Praktek Kerja Lapangan di LKC JWC Binus International University selama satu bulan pada tahun 2013. Selama kuliah peneliti aktif di organisasi KSSUINJKT (Komunitas Sepeda Sehat UIN Jakarta) sebagai Pembina KSSUINJKT (2012- Sekarang).