Uji Normalitas Hasil Uji Kualitas Data a. Hasil Uji Validitas Data

85 gambar 4 grafik histogram memperlihatkan pola distribusi mendekati normal. Dapat disimpulkan bahwa grafik normal plot dan grafik histogram menunjukan model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas. Gambar 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Gambar 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Dengan melihat tampilan grafik normal probability plots memperhatikan titik-titik menyebar berhimpit disekitar garis diagonal 86 atau mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukan bahwa residual terdistribusi normal, maka model regresi layak digunakan. Pada gambar 6 grafik histogram memperlihatkan pola distribusi mendekati normal. Dapat disimpulkan bahwa grafik normal plot dan grafik histogram menunjukan model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas. Pengujian normalitas juga diperkuat oleh nilai Kolmogorov- Smirnov Test yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.21 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test LDO TR SK PEU PU ATU BIU AUB N 95 95 95 95 95 95 95 95 Normal Parameters a,b Mean 20.368 4 19.231 6 18.705 3 20.526 3 20.431 6 18.515 8 18.947 4 16.915 8 Std. Deviation 2.8398 9 3.0298 3 4.0917 3.5124 2 2.9774 1 3.2644 5 3.2201 8 4.1735 3 Most Extreme Differences Absolute .107 .104 .119 .146 .115 .114 .144 .070 Positive .072 .095 .071 .101 .094 .114 .098 .062 Negative -.107 -.104 -.119 -.146 -.115 -.100 -.144 -.070 Kolmogorov-Smirnov Z 1.040 1.017 1.159 1.420 1.124 1.113 1.403 .687 Asymp. Sig. 2-tailed .230 .252 .136 .035 .160 .168 .039 .733 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data primer 2014 Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov adalah salah satu cara untuk menguji goodness fit. Dalam hal ini yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel skor yang diobservasi dengan distribusi teoritis tertentu normal, uniform, atau posion. 87 Berdasarkan tabel 13 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dapat disimpulkan bahwa: a. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. 2-tailed variabel LDO adalah 0,23 dan 1.04 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini berarti variabel OP berdistribusi normal. b. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. 2-tailed variabel TR adalah 0.252dan 1.017 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini berarti variabel TR berdistribusi normal. c. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. 2-tailed variabel SK adalah 0,136 dan 1.159 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini berarti variabel SK berdistribusi normal. d. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. 2-tailed variabel PEU adalah 0,035 dan 1.42 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini berarti variabel PEU berdistribusi normal. e. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. 2-tailed variabel PU adalah 0,16 dan 1.124 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini berarti variabel PU berdistribusi normal. f. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. 2-tailed variabel ATU adalah 0,168 dan 1.113 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini berarti variabel ATU berdistribusi normal. g. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. 2-tailed variabel BIU adalah 0,039 dan 1.403 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini 88 berarti variabel BIU berdistribusi normal. h. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. 2-tailed variabel AUB adalah 0,733 dan 0.687 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini berarti variabel AUB berdistribusi normal. b. Uji Moltikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik mensyarakatkan tidak adanya multikolinieritas dengan cara melihat nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Motede pengambilan keputusan yaitu jika semakin mendekati terjadinya masalah multikolinieritas. Dalam kebanyakan penelitian menyebutkan bahwa jika Tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Tabel 4.22 Hasil Uji Multikolonieritas ATU Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF 1 Constant 2.911 2.632 1.106 .272 LDO -.024 .132 -.021 -.184 .855 .585 1.710 TR .285 .103 .264 2.772 .007 .844 1.185 SK .117 .075 .147 1.561 .122 .862 1.160 PEU .183 .124 .197 1.482 .142 .432 2.314 PU .228 .137 .208 1.670 .099 .493 2.029 a. Dependent Variable: ATU Sumber: Data primer 2014 Berdasarkan tabel 4.22 terlihat bahwa nilai Variance Inflantion Factor VIF tidak lebih dari angka 0,10 untuk setiap variabel yang 89 ditunjukkan dengan nilai VIF sebesar 1,710 untuk variabel LDO; 1,185 untuk variabel TR; 1,160 untuk variabel SK; 2,314 untuk variabel PEU; 2,029. Maka berdasarkan nilai VIF tidak ditemui masalah multikolonieritas antar variabel independent. Tabel 4.23 Hasil Uji Multikolonieritas BIU Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF 2 Constant 5.179 2.637 1.964 .053 LDO .179 .131 .158 1.368 .175 .585 1.710 TR -.028 .106 -.026 -.264 .792 .777 1.287 SK .033 .076 .042 .434 .665 .839 1.192 PEU -.244 .125 -.266 -1.955 .054 .422 2.371 PU .535 .138 .495 3.875 .000 .478 2.093 ATU .222 .105 .225 2.104 .038 .682 1.467 a. Dependent Variable: BIU Sumber: Data primer 2014 Berdasarkan tabel 4.23 terlihat bahwa nilai Variance Inflantion Factor VIF tidak lebih dari angka 0,10 untuk setiap variabel yang ditunjukkan dengan nilai VIF sebesar 1,710 untuk variabel LDO; 1,287 untuk variabel TR; 1,192 untuk variabel SK; 2,371 untuk variabel PEU; 2,093 untuk variabel PU, dan 1,467 untuk variabel ATU. Maka berdasarkan nilai VIF tidak ditemui masalah multikolonieritas antar variabel independent. Tabel 4.24 Hasil Uji Multikolonieritas AUB Coefficients a 90 Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF 3 Constant 3.368 3.613 .932 .354 LDO .027 .177 .019 .154 .878 .573 1.747 TR .259 .143 .188 1.815 .073 .776 1.288 SK .460 .102 .451 4.515 .000 .837 1.195 PEU .153 .171 .129 .896 .373 .404 2.474 PU -.269 .200 -.192 -1.341 .183 .408 2.450 ATU -.146 .145 -.114 -1.010 .315 .649 1.540 BIU .236 .143 .182 1.649 .103 .686 1.458 a. Dependent Variable: AUB Sumber: Data primer 2014 Berdasarkan tabel 4.24 terlihat bahwa nilai Variance Inflantion Factor VIF tidak lebih dari angka 0,10 untuk setiap variabel yang ditunjukkan dengan nilai VIF sebesar 1,747 untuk variabel LDO; 1,288 untuk variabel TR; 1,195 untuk variabel SK; 2,474 untuk variabel PEU; 2,450 untuk variabel PU; 1,540 untuk variabel ATU dan 1,458 untuk variabel BIU. Maka berdasarkan nilai VIF tidak ditemui masalah multikolonieritas antar variabel independent. 3. Analisis Regresi Linier Berganda a. Uji Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen LDO, TR, SK, PEU, dan PU dalam menjelaskan variasi variabel dependen ATU, BIU dan AUB. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Penelitian ini menggunakan nilai R 2 , jika nilai R 2 adalah sebesar 1 berarti fluktuasi 91 variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen. Nilai R berkisar dari 0 sampai 1, jika nilai R semakain mendekati angka 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel independen untuk menjelaskan fluktuasi variabel dependen. 2 Tabel 4.25 Hasil Uji Koefisien Determinasi ATU Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .564 a .318 .280 2.77029 a. Predictors: Constant, PU, SK, TR, LDO, PEU b. Dependent Variable: ATU Sumber: Data primer 2014 Nilai Adjusted R Square sebesar 0,280 atau 28,0 menunjukkan bahwa variabel PU, SK, TR, LDO, dan PEU sebesar 31,8, sedangkan sisanya sebesar 68,2 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. Tabel 4.26 Hasil Uji Koefisien Determinasi BIU Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .560 a .314 .267 2.75658 a. Predictors: Constant, ATU, SK, TR, LDO, PU, PEU b. Dependent Variable: BIU Sumber: Data primer 2014 Nilai Adjusted R Square sebesar 0,267 atau 26,7 menunjukkan bahwa variabel ATU, SK, TR, LDO, PU, dan PEU sebesar 31,4, 2 Imam Ghozali, “Aplikasi Multivariate Program SPSS”, Semarang: Universitas Diponegoro, h. 97 92 sedangkan sisanya sebesar 68,6 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. Tabel 4.27 Hasil Uji Koefisien Determinasi AUB Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .523 a .274 .215 3.69720 a. Predictors: Constant, BIU, SK, TR, PEU, ATU, LDO, PU b. Dependent Variable: AUB Sumber: Data primer 2014 Nilai Adjusted R Square sebesar 0,215 atau 21,5 menunjukkan bahwa variabel BIU, SK, TR, PEU, ATU, LDO, dan PU sebesar 27,4, sedangkan sisanya sebesar 72,6 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. b. Uji Signifikansi Simultan Uji F Uji F digunakan untuk menguji pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama- sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifika 0,05. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.28, jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha. 93 Tabel 4.28 Hasil Uji Simultan ATU ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 318.696 5 63.739 8.305 .000 b Residual 683.031 89 7.675 Total 1001.726 94 a. Dependent Variable: ATU b. Predictors: Constant, PU, SK, TR, LDO, PEU Data: Primer yang diolah 2014 Hasil Uji Simultan F dapat dilihat pada tabel 4.28 bahwa nilai F diperoleh 8,305 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variabel PU, SK, TR, LDO, dan PEU berpengaruh secara bersama-sama dan signifikan terhadap ATU. Tabel 4.29 Hasil Uji Simultan BIU ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 2 Regression 306.047 6 51.008 6.713 .000 b Residual 668.689 88 7.599 Total 974.737 94 a. Dependent Variable: BIU b. Predictors: Constant, ATU, SK, TR, LDO, PU, PEU Data: Primer yang diolah 2014 Hasil Uji Simultan F dapat dilihat pada tabel 4.29 bahwa nilai F diperoleh 6,713 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variabel ATU, SK, TR, LDO, PU, dan PEU berpengaruh secara bersama-sama dan signifikan terhadap BIU. 94 Tabel 4.30 Hasil Uji Simultan AUB ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 3 Regression 448.096 7 64.014 4.683 .000 b Residual 1189.230 87 13.669 Total 1637.326 94 a. Dependent Variable: AUB b. Predictors: Constant, BIU, SK, TR, PEU, ATU, LDO, PU Data: Primer yang diolah 2014 Hasil Uji Simultan F dapat dilihat pada tabel 4.30 bahwa nilai F diperoleh 4,683 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variabel BIU, SK, TR, PEU, ATU, LDO, dan PU berpengaruh secara bersama-sama dan signifikan terhadap AUB. c. Uji Signifikansi Parsial Uji t Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel independen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 4.31, jika nilai probabilitas t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan jika nilai probabilitas t lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha. 95 Tabel 4.31 Hasil Uji T Library Desain OPAC Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 9.446 1.917 4.927 .000 LDO .539 .093 .514 5.786 .000 1.000 1.000 a. Dependent Variable: PU Hasil Hipotesis 1: Pengaruh LDO terhadap PU Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.31 variabel LDO mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.000. Hal ini berarti variabel LDO berpengaruh dan bersignifikan terhadap PU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel LDO lebih kecil dari 0,05. X 4 = 9.446 + 0.000 X 1 + e 1 Tabel 4.32 Hasil Uji T Library Desain OPAC Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 5.465 2.114 2.585 .011 LDO .739 .103 .598 7.193 .000 1.000 1.000 a. Dependent Variable: PEU 96 Hasil Hipotesis 2: Pengaruh LDO terhadap PEU Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.32 variabel LDO mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.000. Hal ini berarti variabel LDO berpengaruh dan bersignifikan terhadap PEU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel LDO lebih kecil dari 0,05. X 5 = 5.465+ 0.000 X 1 + e 1 Tabel 4.33 Hasil Uji T Terminology Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 14.046 1.867 7.523 .000 TR .332 .096 .338 3.462 .001 1.000 1.000 a. Dependent Variable: PU Hasil Hipotesis 3: Pengaruh TR terhadap PU Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.33 variabel TR mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.001. Hal ini berarti variabel TR berpengaruh dan bersignifikan terhadap PU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel TR lebih kecil dari 0,05. X 4 = 14.046+ 0.001 X 2 + e 2 97 Tabel 4.34 Hasil Uji T Terminology Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 14.455 2.252 6.420 .000 TR .316 .116 .272 2.729 .008 1.000 1.000 a. Dependent Variable: PEU Hasil Hipotesis 4: Pengaruh TR terhadap PEU Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.34 variabel TR mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.008. Hal ini berarti variabel TR tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap PEU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel TR lebih besar dari 0,05. X 5 = 14.455+ 0.008 X 2 + e 2 Tabel 4.35 Hasil Uji T Abiliies and Skill Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 17.198 1.403 12.257 .000 SK .173 .073 .238 2.359 .020 1.000 1.000 a. Dependent Variable: PU 98 Hasil Hipotesis 5: Pengaruh SK terhadap PU Hasil uji hipotesis 5 dapat dilihat pada tabel 4.35 variabel SK mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.020. Hal ini berarti variabel SK tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap PU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel SK lebih besar dari 0,05. X 4 = 17.198 + 0.020 X 3 + e 3 Tabel 4.36 Hasil Uji T Abilities and Skill Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 15.145 1.605 9.434 .000 SK .288 .084 .335 3.430 .001 1.000 1.000 a. Dependent Variable: PEU Hasil Hipotesis 6: Pengaruh SK terhadap PEU Hasil uji hipotesis 6 dapat dilihat pada tabel 4.36 variabel SK mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.001. Hal ini berarti variabel SK berpengaruh dan bersignifikan terhadap PEU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel SK lebih kecil dari 0,05. X 5 = 15.145+ 0.001 X 3 + e 3 99 Tabel 4.37 Hasil Uji T Perceived Ease of Use Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 8.459 1.328 6.369 .000 PEU .583 .064 .688 9.145 .000 1.000 1.000 a. Dependent Variable: PU Hasil Hipotesis 7: Pengaruh PEU terhadap PU Hasil uji hipotesis 7 dapat dilihat pada tabel 4.37 variabel PEU mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.000. Hal ini berarti variabel PEU berpengaruh dan bersignifikan terhadap PU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel SK lebih kecil dari 0,05. X 5 = 8.459+ 0.000 X 4 + e 4 Tabel 4.38 Hasil Uji Signifikansi Parsial Uji t ATU Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 2.911 2.632 1.106 .272 LDO -.024 .132 -.021 -.184 .855 .585 1.710 TR .285 .103 .264 2.772 .007 .844 1.185 SK .117 .075 .147 1.561 .122 .862 1.160 PEU .183 .124 .197 1.482 .142 .432 2.314 PU .228 .137 .208 1.670 .099 .493 2.029 a. Dependent Variable: ATU Sumber: Data primer yang diolah 100 Hasil Hipotesis 8: Pengaruh LDO terhadap ATU Hasil uji hipotesis 8 dapat dilihat pada tabel 4.38 variabel LDO mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.855. Hal ini berarti variabel LDO tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap ATU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel LDO lebih besar dari 0,05. Hasil Hipotesis 9: Pengaruh TR terhadap ATU Hasil uji hipotesis 9 dapat dilihat pada tabel 4.38 variabel TR mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.007. Hal ini berarti variabel TR berpengaruh dan bersignifikan terhadap ATU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel TR lebih kecil dari 0,05. Hasil Hipotesis 10: Pengaruh SK terhadap ATU Hasil uji hipotesis 10 dapat dilihat pada tabel 4.38 variabel SK mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,122. Hal ini berarti variabel SK tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap ATU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel SK lebih besar dari 0,05. Hasil Hipotesis 11: Pengaruh PEU terhadap ATU Hasil uji hipotesis 11 dapat dilihat pada tabel 4.38 variabel PEU mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,142. Hal ini berarti variabel PEU tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap ATU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel PEU lebih besar dari 0,05. 101 Hasil Hipotesis 12: Pengaruh PU terhadap ATU Hasil uji hipotesis 12 dapat dilihat pada tabel 4.38 variabel PU mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,099. Hal ini berarti variabel PU tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap ATU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel PU lebih besar dari 0,05. Y = 2.911+ 0.855 Py X + 0.007 Py X + 0,122 Py X + 0,099 Py X + 0,142 Py X + Tabel 4.39 Hasil Uji Signifikansi Parsial Uji t BIU Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 2 Constant 5.179 2.637 1.964 .053 LDO .179 .131 .158 1.368 .175 .585 1.710 TR -.028 .106 -.026 -.264 .792 .777 1.287 SK .033 .076 .042 .434 .665 .839 1.192 PEU -.244 .125 -.266 - 1.955 .054 .422 2.371 PU .535 .138 .495 3.875 .000 .478 2.093 ATU .222 .105 .225 2.104 .038 .682 1.467 a. Dependent Variable: BIU Sumber: Data primer 2014 Hasil Hipotesis 13: Pengaruh LDO terhadap BIU Hasil uji hipotesis 13 dapat dilihat pada tabel 4.39 variabel LDO mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,175 Hal ini berarti variabel LDO tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap BIU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel LDO lebih besar dari 0,05. 102 Hasil Hipotesis 14: Pengaruh TR terhadap BIU Hasil uji hipotesis 14 dapat dilihat pada tabel 4.39 variabel TR mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,792 Hal ini berarti variabel TR tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap BIU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel TR lebih besar dari 0,05. Hasil Hipotesis 15: Pengaruh SK terhadap BIU Hasil uji hipotesis 15 dapat dilihat pada tabel 4.39 variabel SK mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,665 Hal ini berarti variabel SK tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap BIU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel SK lebih besar dari 0,05. Hasil Hipotesis 16: Pengaruh PEU terhadap BIU Hasil uji hipotesis 16 dapat dilihat pada tabel 4.39 variabel PEU mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,054 Hal ini berarti variabel PEU tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap BIU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel PEU lebih besar dari 0,05. Hasil Hipotesis 17: Pengaruh PU terhadap BIU Hasil uji hipotesis 17 dapat dilihat pada tabel 4.39 variabel PU mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000 Hal ini berarti variabel PU berpengaruh dan bersignifikan terhadap BIU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel PU lebih kecil dari 0,05. 103 Hasil Hipotesis 18: Pengaruh ATU terhadap BIU Hasil uji hipotesis 18 dapat dilihat pada tabel 4.39 variabel ATU mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,038 Hal ini berarti variabel ATUtidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap BIU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel ATU lebih besar dari 0,05. Y = 5.179 + 0,179 Py X + 0,028 Py X + 0,033 Py X + 0,054 Py X + 0,244 Py X + 0,222 Y +e Tabel 4.40 Hasil Uji Signifikansi Parsial Uji t AUB Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 3 Constant 3.368 3.613 .932 .354 LDO .027 .177 .019 .154 .878 .573 1.747 TR .259 .143 .188 1.815 .073 .776 1.288 SK .460 .102 .451 4.515 .000 .837 1.195 PEU .153 .171 .129 .896 .373 .404 2.474 PU -.269 .200 -.192 -1.341 .183 .408 2.450 ATU -.146 .145 -.114 -1.010 .315 .649 1.540 BIU .236 .143 .182 1.649 .103 .686 1.458 a. Dependent Variable: AUB Sumber: Data primer 2014 Hasil Hipotesis 19: Pengaruh LDO terhadap AUB Hasil uji hipotesis 19 dapat dilihat pada tabel 4.40 variabel LDO mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,878 Hal ini berarti variabel LDO tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap AUB karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel LDO lebih besar dari 0,05. 104 Hasil Hipotesis 20: Pengaruh TR terhadap AUB Hasil uji hipotesis 20 dapat dilihat pada tabel 4.40 variabel TR mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,073 Hal ini berarti variabel TR tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap AUB karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel TR lebih besar dari 0,05. Hasil Hipotesis 21: Pengaruh SK terhadap AUB Hasil uji hipotesis 21 dapat dilihat pada tabel 4.40 variabel SK mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000 Hal ini berarti variabel SK berpengaruh dan bersignifikan terhadap AUB karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel SK lebih kecil dari 0,05. Hasil Hipotesis 22: Pengaruh PEU terhadap AUB Hasil uji hipotesis 22 dapat dilihat pada tabel 4.40 variabel PEU mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,373 Hal ini berarti variabel PEU tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap AUB karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel PEU lebih besar dari 0,05. Hasil Hipotesis 23: Pengaruh PU terhadap AUB Hasil uji hipotesis 23 dapat dilihat pada tabel 4.40 variabel PU mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,183 Hal ini berarti variabel PU tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap AUB karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel PU lebih besar dari 0,05. 105 Hasil Hipotesis 24: Pengaruh ATU terhadap AUB Hasil uji hipotesis 24 dapat dilihat pada tabel 4.40 variabel ATU mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,315 Hal ini berarti variabel ATU tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap AUB karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel ATU lebih besar dari 0,05. Hasil Hipotesis 25: Pengaruh BIU terhadap AUB Hasil uji hipotesis 25 dapat dilihat pada tabel 4.40 variabel BIU mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,103 Hal ini berarti variabel BIU tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap AUB karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel BIU lebih besar dari 0,05. Y = 3.368 + 0,878 Py X + 0,073 Py X + 0,000 Py X + 0,183 Py X + 0,373 Py X + 0,315 Y + 0,103 Y + e d. Uji Analisis Korelasi Antar Variabel Tabel 4.41 Hasil Uji Korelasi Correlations LDO TR SK PEU PU ATU BIU AUB LDO Pearson Correlation 1 .332 .309 .598 .514 .337 .334 .221 Sig. 2-tailed .001 .002 .000 .000 .001 .001 .032 N 95 95 95 95 95 95 95 95 TR Pearson Correlation .332 1 .038 .272 .338 .387 .210 .176 Sig. 2-tailed .001 .713 .008 .001 .000 .042 .089 N 95 95 95 95 95 95 95 95 106 SK Pearson Correlation .309 .038 1 .335 .238 .266 .178 .463 Sig. 2-tailed .002 .713 .001 .020 .009 .084 .000 N 95 95 95 95 95 95 95 95 PEU Pearson Correlation .598 .272 .335 1 .688 .449 .277 .209 Sig. 2-tailed .000 .008 .001 .000 .000 .007 .042 N 95 95 95 95 95 95 95 95 PU Pearson Correlation .514 .338 .238 .688 1 .457 .497 .115 Sig. 2-tailed .000 .001 .020 .000 .000 .000 .267 N 95 95 95 95 95 95 95 95 ATU Pearson Correlation .337 .387 .266 .449 .457 1 .386 .125 Sig. 2-tailed .001 .000 .009 .000 .000 .000 .227 N 95 95 95 95 95 95 95 95 BIU Pearson Correlation .334 .210 .178 .277 .497 .386 1 .204 Sig. 2-tailed .001 .042 .084 .007 .000 .000 .047 N 95 95 95 95 95 95 95 95 AUB Pearson Correlation .221 .176 .463 .209 .115 .125 .204 1 Sig. 2-tailed .032 .089 .000 .042 .267 .227 .047 N 95 95 95 95 95 95 95 95 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Sumber: Data primer 2014 1 Korelasi antara LDO dan TR Berdasarkan perhitungan diperoleh angka antar variabel LDO dan TR sebesar 0,332. Untuk mentafsirkan anka tersebut digunakan kriteria sebagai berikut 3 : – 0,25 → : Korelasi sangat lemah dianggap tidak ada 0,25 – 0,5 → : Korelasi cukup kuat 3 Jonathan Sarwono Ely Suhayati, Riset Akuntansi Menggunakan SPSS, Yogyakarta: Graha Ilmu, h. 200. 107 0,5 – 0,75 : korelasi kuat 0,75 – 1 → : Korelasi sangat kuat Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis: Ho; p = 0 : tidak ada hubungan korelasi yang signifikan antara dua variabel. Ha; p ≠ 0 : ada hubungan korelasi yang signifikan antara dua variabel. Pengujian berdasarkan signifikan: Jika probabilitas 0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas 0,05 Ho ditolak Korelasi sebesar 0,332 mempunyai maksud hubungan antara variabel OP dan TR cukup kuat dan searah. Maka inflasi juga akan mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabiltas sebesar 0,001 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 2 Korelasi antara LDO dan SK Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel LDO dan SK sebesar 0,309. Korelasi sebesar 0,309 mempunyai maksud hubungan antara variabel LDO dan SK cukup kuat dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan LDO, maka SK akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,002 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 108 3 Korelasi antara LDO dan PEU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel LDO dan PEU sebesar 0,598. Korelasi sebesar 0,598 mempunyai maksud hubungan antara variabel LDO dan PEU kuat dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan LDO, maka PEU akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,000 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 4 Korelasi antara LDO dan PU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel LDO dan PU sebesar 0,514. Korelasi sebesar 0,514 mempunyai maksud hubungan antara variabel LDO dan PU kuat dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan LDO, maka PU akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,000 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 5 Korelasi antara LDO dan ATU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel LDO dan ATU sebesar 0,337. Korelasi sebesar 0,337 mempunyai maksud hubungan antara variabel LDO dan ATU cukup kuat dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan LDO, maka ATU akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,001 0,05, maka telah cukup bukti 109 untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 6 Korelasi antara LDO dan BIU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel LDO dan BIU sebesar 0,334. Korelasi sebesar 0,334 mempunyai maksud hubungan antara variabel LDO dan BIU cukup kuat dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan LDO, maka BIU akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,001 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 7 Korelasi antara LDO dan AUB Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel LDO dan AUB sebesar 0,221. Korelasi sebesar 0,221 mempunyai maksud hubungan antara variabel LDO dan AUB cukup kuat dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan LDO, maka AUB akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,032 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 8 Korelasi TR dan SK Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel TR dan SK sebesar 0,038. Korelasi sebesar 0,038 mempunyai maksud hubungan 110 antara variabel TR dan SK sangat lemah dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan TR, maka SK akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,713 0,05, maka tidak cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi tidak bersignifikan. 9 Korelasi antara TR dan PEU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel TR dan PEU sebesar 0,272. Korelasi sebesar 0,272 mempunyai maksud hubungan antara variabel TR dan PEU cukup kuat dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan TR, maka PEU akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,008 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 10 Korelasi antara TR dan PU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel TR dan PU sebesar 0,338. Korelasi sebesar 0,338 mempunyai maksud hubungan antara variabel TR dan PU cukup kuat dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan TR, maka PU akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,001 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 111 11 Korelasi antara TR dan ATU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel TR dan ATU sebesar 0,387. Korelasi sebesar 0,387 mempunyai maksud hubungan antara variabel TR dan ATU cukup kuat dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan TR, maka ATU akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,000 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 12 Korelasi antara TR dan BIU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel TR dan BIU sebesar 0,210. Korelasi sebesar 0,210 mempunyai maksud hubungan antara variabel TR dan BIU cukup kuat dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan TR, maka BIU akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,042 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 13 Korelasi antara TR dan AUB Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel TR dan BIU sebesar 0,176. Korelasi sebesar 0,176 mempunyai maksud hubungan antara variabel TR dan AUB sangat lemah dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan TR, maka AUB akan mengalami 112 penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,089 0,05, maka tidak cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi tidak bersignifikan. 14 Korelasi SK dan PEU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel SK dan PEU sebesar 0,335. Korelasi sebesar 0,335 mempunyai maksud hubungan antara variabel SK dan PEU cukup kuat dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan SK, maka PEU akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,001 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 15 Korelasi antara SK dan PU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel SK dan PU sebesar 0,238. Korelasi sebesar 0,238 mempunyai maksud hubungan antara variabel SK dan PU cukup kuat dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan SK, maka PU akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,020 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 16 Korelasi antara SK dan ATU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel SK dan ATU sebesar 0,266. Korelasi sebesar 0,266 mempunyai maksud 113 hubungan antara variabel SK dan ATU cukup kuat dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan SK, maka ATU akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,009 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 17 Korelasi SK dan BIU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel SK dan BIU sebesar 0,178 Korelasi sebesar 0,178 mempunyai maksud hubungan antara variabel SK dan BIU sangat lemah dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan SK, maka BIU akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,084 0,05, maka tidak cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi tidak bersignifikan. 18 Korelasi antara SK dan AUB Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel SK dan AUB sebesar 0,463. Korelasi sebesar 0,463 mempunyai maksud hubungan antara variabel SK dan AUB cukup kuat dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan SK, maka AUB akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,000 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 114 19 Korelasi antara PEU dan PU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel PEU dan PU sebesar 0,688. Korelasi sebesar 0,688 mempunyai maksud hubungan antara variabel PEU dan PU kuat dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan PEU, maka PU akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,000 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 20 Korelasi antara PEU dan ATU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel PEU dan ATU sebesar 0,448. Korelasi sebesar 0,448 mempunyai maksud hubungan antara variabel PEU dan ATU cukup kuat dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan PEU, maka ATU akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,000 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 21 Korelasi antara PEU dan BIU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel PEU dan BIU sebesar 0,277. Korelasi sebesar 0,277 mempunyai maksud hubungan antara variabel PEU dan BIU cukup kuat dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan PEU, maka BIU akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,007 0,05, maka telah cukup bukti untuk 115 menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 22 Korelasi antara PEU dan AUB Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel PEU dan AUB sebesar 0,209. Korelasi sebesar 0,209 mempunyai maksud hubungan antara variabel PEU dan AUB cukup kuat dan serah. Artinya, apabila terjadi kenaikan PEU, maka AUB akan mengalami peningktan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,042 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 23 Korelasi antara PU dan ATU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel PU dan ATU sebesar 0,457. Korelasi sebesar 0,457 mempunyai maksud hubungan antara variabel PU dan ATU cukup kuat dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan PU, maka ATU akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,000 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 24 Korelasi antara PU dan BIU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel PU dan BIU sebesar 0,497. Korelasi sebesar 0,497 mempunyai maksud 116 hubungan antara variabel PU dan BIU cukup kuat dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan PU, maka BIU akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,000 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 25 Korelasi PU antara AUB Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel PU dan AUB sebesar 0,115 Korelasi sebesar 0,115 mempunyai maksud hubungan antara variabel PU dan AUB sangat lemah dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan PU, maka AUB akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,267 0,05, maka tidak cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi tidak bersignifikan. 26 Korelasi antara ATU dan BIU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel ATU dan BIU sebesar 0,368 Korelasi sebesar 0,368 mempunyai maksud hubungan antara variabel ATU dan BIU sangat cukup dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan PU, maka BIU akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,000 0,05, maka telah cukupbukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi tidak bersignifikan. 117 27 Korelasi antara ATU dan AUB Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel ATU dan AUB sebesar 0,125 Korelasi sebesar 0,125 mempunyai maksud hubungan antara variabel ATU dan AUB sangat lemah dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan ATU, maka AUB akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,227 0,05, maka tidak cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi tidak bersignifikan. 28 Korelasi antara BIU dan AUB Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel BIU dan AUB sebesar 0,204. Korelasi sebesar 0,204 mempunyai maksud hubungan antara variabel BIU dan AUB cukup kuat dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan BIU, maka AUB akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,047 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. e. Menghitung Pengaruh Langsung Direct Effect atau DE Untuk menghitung pengaruh langsung atau DE digunakan formula sebagai berikut: 1 Pengaruh variabel LDO terhadap PEU X 1 → X 5 = 0,598 118 2 Pengaruh variabel TR terhadap PEU X 2 →  X 5 = 0,272 3 Pengaruh variabel SK terhadap PEU X 3 → X 5 = 0,335 4 Pengaruh variabel LDO terhadap PU X 1 → X 4 = 0,514 5 Pengaruh variabel TR terhadap PU X 2 → X 4 = 0,338 6 Pengaruh variabel SK terhadap PU X 3 → X 4 = 0,238 7 Pengaruh variabel PU terhadap PEU X 4 → X 5 = 0,688 8 Pengaruh variabel PU terhadap ATU X 4 → Y 1 = 0,208 9 Pengaruh variabel PEU terhadap ATU X 5 → Y 1 = 0,182 10 Pengaruh variabel ATU terhadap BIU Y 1 → Y 2 = 0,225 11 Pengaruh variabel BIU terhadap AUB Y 2 → Y 3 = 0,182 12 Pengaruh variabel LDO terhadap BIU X 5 → Y 2 = 0,158 119 f. Menghitung Pengaruh Tidak Langsung Indirect Effect atau IE Untuk menghitung pengaruh langsung atau IE digunakan formula sebagai berikut: 1 Pengaruh variabel LDO terhadap PEU melalui ATU, BIU dan AUB X 1 → X 5 → Y 1 → Y 2 → Y 3 = 0,598 X 0,182 X 0,225 X 0,182 = 0,004457 2 Pengaruh variabel TR terhadap PEU melalui ATU, BIU dan AUB X 2 → X 5 → Y 1 → Y 2 → Y 3 = 0,272 X 0,182 X 0,225 X 0,182 = 0,00203 3 Pengaruh variabel SK terhadap PEU melalui ATU, BIU dan AUB X 3 → X 5 → Y 1 → Y 2 → Y 3 = 0,335 X 0,182 X 0,225 X 0,182 = 0,0025 4 Pengaruh variabel LDO terhadap PU melalui ATU, BIU dan AUB X 1 → X 4 → Y 1 → Y 2 → Y 3 = 0,514 X 0,182 X 0,225 X 0,182 = 0,0039 5 Pengaruh variabel TR terhadap PU melalui ATU, BIU dan AUB X 2 → X 4 → Y 1 → Y 2 → Y 3 = 0,338 X 0,182 X 0,225 X 0,182 = 0,00250 6 Pengaruh variabel SK terhadap PU melalui ATU, BIU dan AUB X 3 → X 4 → Y 1 → Y 2 Y 3 = 0,238 X 0,208 X 0,225 X 0,182 = 7 Pengaruh variabel PU terhadap PEU melalui ATU, BIU dan AUB X 4 → X 5 → Y 1 → Y 2 → Y 3 = 0,688 X 0,208 X 0,225 X 0,182 = 0,00203 120 8 Pengaruh variabel PU terhadap ATU melalui BIU dan AUB X 4 → Y 1 → Y 2 → Y 3 = 0,208 X 0,225 X 0,182 = 0,00851 9 Pengaruh variabel PEU terhadap ATU melalui BIU dan AUB X 5 → Y 1 → Y 2 → Y 3 = 0,182 X 0,225 X 0,182 = 0,00844 10 Pengaruh variabel ATU terhadap BIU melalui AUB Y 1 → Y 2 → Y 3 = 0,225 X 0,182 = 0,04095 g. Pengaruh Total Total effect 1 Pengaruh variabel LDO terhadap PEU melalui ATU, BIU dan AUB X 1 → X 5 → Y 1 → Y 2 → Y 3 = 0,598 + 0,182 + 0,225 + 0,182 = 1,187 2 Pengaruh variabel TR terhadap PEU melalui ATU, BIU dan AUB X 2 → X 5 → Y 1 → Y 2 → Y 3 = 0,272 + 0,182 + 0,225 + 0,182 = 0,861 3 Pengaruh variabel SK terhadap PEU melalui ATU, BIU dan AUB X 3 → X 5 → Y 1 → Y 2 → Y 3 = 0,335 + 0,182 + 0,225 + 0,182 = 0,924 4 Pengaruh variabel LDO terhadap PU melalui ATU, BIU dan AUB X 1 → X 4 → Y 1 → Y 2 → Y 3 = 0,514 + 0,182 + 0,225 + 0,182 = 1,103 5 Pengaruh variabel TR terhadap PU melalui ATU, BIU dan AUB X 2 → X 4 → Y 1 → Y 2 → Y 3 = 0,338 + 0,182 + 0,225 + 0,182 = 0,927 121 6 Pengaruh variabel SK terhadap PU melalui ATU, BIU dan AUB X 3 → X 4 → Y 1 → Y 2 → Y 3 = 0,238 + 0,208 + 0,225 + 0,182 = 0,827 7 Pengaruh variabel PU terhadap PEU melalui ATU, BIU dan AUB X 4 → X 5 → Y 1 → Y 2 → Y 3 = 0,688 + 0,208 + 0,225 + 0,182 = 1,277 8 Pengaruh variabel PU terhadap ATU melalui BIU dan AUB X 4 → Y 1 → Y 2 → Y 3 = 0,208 + 0,225 + 0,182 = 0,615 9 Pengaruh variabel PEU terhadap ATU melalui BIU dan AUB X 5 → Y 1 → Y 2 → Y 3 = 0,182 + 0,225 + 0,182 = 0,589 10 Pengaruh variabel ATU terhadap BIU melalui AUB Y 1  →Y 2 → Y 3 = 0,225 + 0,182 = 0,407 11 Pengaruh variabel BIU terhadap AUB Y 2 → Y 3 = 0,182 12 Pengaruh variabel LDO terhadap BIU X 5 → Y 2 = 0,158 h. Diagram Jalur Untuk Model III Secara keseluruhan pengaruh langsung masing-masing variabel dapat dilihat dari diagram jalur sebagai berikut: 122 Py 1 x 1 0,598 Py 1 x 1 0,158 Py 1 x 1 0,514 Py 1 x 5 0,182 Py 1 x 2 0,272 Py 1 x 4 0,688 Py 2 y 2 0,225 Py 3 y 2 0,182 Py 1 x 2 0,338 Py 1 x 4 0,208 Py 1 x 3 0,335 C 0,318 C 0,314 C 0,274 Py 1 x 3 0,238 Gambar 4.7 Diagram jalur untuk model III Keterangan: 1 Pengaruh variabel LDO terhadap PEU secara langsung sebesar 0,598 2 Pengaruh variabel TR terhadap PEU secara langsung sebesar 0,272 3 Pengaruh variabel SK terhadap PEU secara langsung sebesar 0,335 4 Pengaruh variabel LDO terhadap PU secara langsung sebesar 0,514 5 Pengaruh variabel TR terhadap PU secara langsung sebesar 0,338 6 Pengaruh variabel SK terhadap PU secara langsung sebesar 0,238 7 Pengaruh variabel PU terhadap PEU secara langsung sebesar 0,688 8 Pengaruh variabel PEU terhadap ATU secara langsung sebesar 0,208 9 Pengaruh variabel PU terhadap ATU secara langsung sebesar 0,182 10 Pengaruh variabel ATU terhadap BIU secara langsung sebesar 0,225 X 1 X 2 X 5 X 3 Y 2 Y 3 Y 1 X 4 123 11 Pengaruh variabel BIU terhadap AUB secara langsung sebesar 0,182 12 Pengaruh variabel PEU terhadap BIU secara langsung sebesar 0,158 13 Pengaruh variabel-variabel lain diluar model terhadap AUB sebesar 0,000

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian terhadap beberapa konstruk dalam model penelitian ini, dapat digambarkan beberapa jawaban hipotesis yang telah dirumuskan sebagai berikut ini: Tabel 4.42 Hasil Uji Hipotesis Hipotesis Hubungan Hasil Uji T Nilai Pengaruh signifikansi Keterangan H1 LDO → PU 5.786 0,514 0,000 Diterima H2 LDO → PEU 7.193 0,598 0,000 Diterima H3 TR → PU 3.462 0,338 0,001 Diterima H4 TR → PEU 2.729 0,272 0,008 Ditolak H5 Sk → PU 2.359 0,238 0,020 Ditolak H6 SK → PEU 3.43 0,335 0,001 Diterima H7 PEU → PU 9.145 0,688 0,000 Diterima H8 LDO → ATU -184 -184 0,855 Ditolak H9 TR → ATU 2.772 0,264 0,007 Ditolak H10 SK → ATU 1.561 0,147 0,122 Ditolak H11 PU → ATU 1.67 0,208 0,099 Ditolak H12 PEU → ATU 1.482 0,197 0,142 Ditolak H13 LDO → BIU 1.368 0,158 0,175 Ditolak H14 TR → BIU -0.264 -0.026 0,792 Ditolak H15 SK → ATU 0.434 0,042 0,665 Ditolak H16 PU → ATU 3.875 0,495 0,000 Diterima H17 PEU → ATU -1.955 -0.266 0,054 Ditolak H18 ATU → BIU 2.104 0,225 0,038 Ditolak 124 Hipotesis Hubungan Hasil Uji T Nilai Pengaruh signifikansi Keterangan H19 LDO → AUB 0.154 0,019 0,878 Ditolak H20 TR → AUB 1.815 0,188 0,073 Ditolak H21 SK → AUB 4.515 0,451 0,000 Diterima H22 PU → AUB -1.341 -0.192 0.183 Ditolak H23 PEU → AUB 0.896 0,129 0,373 Ditolak H24 ATU → ABU -1.01 -114 0,315 Ditolak H25 BIU → AUB 1.649 0,182 0,103 Ditolak Sumber: Data primer 2014 Hasil uji T pada hipotesis 1, 2 dan 3 pada tabel diatas menunjukan bahwa ada hubungan signifikan antara Library Desain OPAC LDO dan Terminology TR dengan Perceived Usefulness PU dan Perceived Ease of Use PEU, dimana pada ketiga nilai bersignifikansi lebih kecil dari 0,001. Penelitian menunjukan bahwa nilai konstruk eksternal Library Desain OPAC LDO dan Terminology TR terhadap Perceived Usefulness PU dan Perceived Ease of Use PEU adalah signifikansi dengan nilai signifikans 0,000 dan 0,001 Hasil uji T pada hipotesis 4 dan 5 menunjukan bahwa tidak ada hubungan signifikansi antara Terminology TR dan Abilities and Skill SK dengan Perceived Usefulness PU dan Perceived Ease of Use PEU, dimana nilai Terminology TR dan Abilities and Skill SK lebih besar dari 0,005. Penelitian ini menunjukan bahwa konstruk eksternal Terminology TR dan Abilities and Skill SK terhadap Perceived Usefulness PU dan Perceived Ease of Use PEU adalah tidak signifikansi dengan nilai signifikansi 0,008 dan 0,020. 125 Hasil uji T pada hipotesis 5 pada tabel diatas menunjukan bahwa ada hubungan signifikan antara Abilities and Skill SK dengan Perceived Usefulness PU dan Perceived Ease of Use PEU, dimana Abilities and Skill SK nilai signifikansi lebih kecil dari 0,001. Penelitian menunjukan bahwa nilai konstruk eksternal Abilities and Skill SK terhadap Perceived Usefulness PU dan Perceived Ease of Use PEU adalah signifikansi dengan nilai signifikansi 0,001. Hal ini ditunjukan dengan nilai rata-rata variabel library desain OPAC LDO pada pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC sebesar 4,23 pada rentang nilai 0-5. Nilai rata-rata ini menunjukan bahwa variabel library desain OPAC LDO pada pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks adalah sangat tinggi. Tabel 4.43 Nilai Rata-rata Variabel Perolehan Konstruk Konstruk Rata-rata Keterangan Library Desain OPAC LDO 4,23 Sangat Tinggi Terminologi TR 4,02 Tinggi Abilities and Skill SK 4,00 Tinggi Perceived Easy of Use PEU 4,25 Sangat Tinggi Perceived Usefulness PU 4,36 Sangat Tinggi Attitude Toward Using ATU 4,13 Tinggi Behavioral Intention to Use BIU 3,96 Tinggi Actual Usage Behavior AUB 4,01 Tinggi Sumber: Data primer 2014 Dari beberapa jawaban yang diberikan oleh mahasiswa yang aktif memakai LKC JWC tahun 2014 menunjukan bahwa penggunanan sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC rata-rata dari nilai 126 kontruks TR dan SK adalah tinggi. Dan rata-rata dari konstruk diatas yang paling berdominan adalah tinggi. Dari hasil gambaran kuesioner yang telah diisi oleh para responden menunjukan bahwa nilai rata-rata konstruk PEU sebesar 4,25 dan PU sebesar 4,36. gambaran ini menunjukan bahwa PEU dan PU terhadap sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks adalah sangat tinggi. Dapat diketahui gambaran konstruk dari nilai rata-rata yang didapat dari konstruk ATU sebesar 4,13 hal ini menunjukan bahwa variabel ATU adalah tinggi, begitu juga dengan variabel BIU sebesar 3,96 adalah tinggi, variabel tentang AUB memilik nilai rata-rata sebesar 4,01 hal ini menunjukan bahwa variabel AUB juga tinggi. Hasil pengujian korelasi antara variabel ditemukan hasil perhitungan korelasi antara LDO, BIU dan AUB sebesar 0,221 dan 0,204, hal ini menunjukan bahwa nilai antara variabel LDO, BIU dan AUB memiliki nilai lebih besar dari 0,25- 0,5 sehingga hubungan antara variabel LDO, BIU dan AUB cukup kuat dan searah. Tabel 4.44 Hasil Uji Konstruk LDO →AUB 0,221 TR → AUB 0,176 SK → AUB 0,463 PEU → AUB 0,209 PU → AUB 0,115 ATU → AUB 0,125 BIU → AUB 0,204 Sumber: Data primer 2014