Teknis Analisi Data Metode Penelitian
14
Inflantion Factor VIF. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolonieritas multikom. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance
Inflantion Factor VIF serta besaran korelasi antar variabel independen.
11
Suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 dan mempunyai angka
tolerance, sedangkan dilihat dengan besaran korelasi antar variabel independen, maka suatu model regresi dapat dikatakan bebas
multiko jika koefisien korelasi antar variabel independen haruslah lemah dibawah 0,5. Jika korelasinya kuat, maka terjadi problem
multiko.
12
d. Analisis Regresi Linier Berganda Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan
regresi linier berganda. Model regresi linier berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data
variabel independen yang sudah diketahui besarnya. Model ini digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel
independen OPLibrary Desain OPAC, TR Terminology, SK Skill,PEU Perceived Easy of Use, PU Perceived Usefulness
terhadap variabel dependent ATU Attitude Toward Using, BIU Behavioral Intention to Use. dan AUB Actual Usage Behavior.
11
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 95.
12
Santoso Singgih, Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS Jakarta: PT. Alex Media Komputindo, 2010, h. 213.
15
Untuk menguji hipotesis tersebut, maka rumus persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
1 Rumus persamaan regresi ATU Y = Py X + Py X + Py X +Py X + Py X + e
Keterangan:
Y = ATU Py = Koefisien regresi
X = OP X = SK
X = TR X = PU
X = PEU e = Erol
2 Rumus persamaan regresi BIU Y = Py X + Py X + Py X +Py X + Py X + Y + e
Keterangan:
Y = BIU Py = Koefisien regresi
X = OP X = SK
X = TR X = PU
16
X = PEU Y = ATU
e
2
= Erol 3 Rumus persamaan regresi AUB
Y = Py X + Py X + Py X +Py X + Py X + Y + Y +e Keterangan:
Y = AUB Py = Koefisien regresi
X = OP X = SK
X = TR X = PU
X = PEU Y = ATU
Y = BIU e = Erol
Terkait dengan penggunaan alat uji regresi linier berganda terdapat beberapa analisis yang digunakan, antara lain:
a. Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi R pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai
R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen
17
dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independent memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
13
b. Uji Signifikan Simultan Uji Statistik F Uji Statisitk F menunjukkan apakah semua variabel independen
atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji F
digunakan untuk rnengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05.
14
Dasar pengambil keputusan adalah sebagai berikut: 1 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H diterima
atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. 2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak
atau Ha diterima, ini berani menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen atau terikat.
13
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 83.
14
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 84.
18
c. Uji Signifikansi Parsial Uji Statistik t Uji statisitik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu
variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang
diuji pada tingkat signifikansi 0,05.
15
Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
1 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel
independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.
2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel
independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.
d. Analisis Korelasi Metode korelasi bertujuan untuk mengetahui dan menemukan ada
tidaknya antara variabel yang telah ditetapkan untuk penelitian hingga dapat mengukur karakteristik hubungan, serta arti maupun
implikasinya dari hubungan positif + maupun negatif -. Metode yang digunakan untuk menghitung karakteristik besarnya korelasi
15
Imam Ghozali. Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 83.
19
adalah metode korelasi multivariat, yaitu metode statistik yang dapat menggambarkan dan menemukan hubungan antara beberapa
variabel. Untuk mentafsirkan angka tersebut digunakan kriteria sebagai berikut
16
: – 0,25
: Korelasi sangat lemah dianggap tidak ada 0,25
– 0,5 : Korelasi cukup kuat 0,5
– 0,75 : korelasi kuat 0,75
– 1 : Korelasi sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis: Ho; p = 0: tidak ada hubungan korelasi yang signifikan antara dua variabel.
Ha; p ≠ 0 : ada hubungan korelasi yang signifikan antara dua
variabel. Pengujian berdasarkan signifikan: Jika probabilitas 0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas 0,05 Ho ditolak