35
3 Pengguna merasa yakin bahwa belajar menggunakan teknologi tidaklah memerlukan usaha yang keras.
b.
Perceived Ease of Use PEU Persepsi tentang kemudahan dalam penggunaan sebuah teknologi
didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa teknologi komputer bisa dapat dengan mudah dipahami dan
digunakan.
14
c.
Perceived Usefullness PU Sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi bisa
dapat dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya. Dimensi tentang kemanfaatan teknologi informasi
meliputi: 1 Kegunaan, meliputi dimensi: menjadikanpekerjaan lebih sangat
mudah, dan bermanfaat,menambah produktivitas
2 Efektivitas, meliputi
dimensi: mempertinggiefektivitas,
pengembangan kinerja pekerjaan.
d.
Attitude Toward Using ATU Attitude Toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap
terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu
teknologi dalam pekerjaannya. Peneliti lain menyatakan bahwa faktor
14
Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan, h. 115
36
sikap Attitude sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur kognitif atau cara
pandang Cognitive, afektif Affective, dan komponen-komponen yang berkaitan dengan perilaku Behavioral Components.
15
e.
Behavioral Intention to Use BIU Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk
tetap menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap
perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginanan menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan,
serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain. Peneliti selanjutnya menyatakan bahwa sikap perhatian untuk menggunakan adalah
prediksi yang baik untuk mengetahui Actual Usage.
f.
Actual Usage Behavioral AUB kondisi nyata penggunaan sistem. Dikonsepkan dalam bentuk
pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi. Seseorang akan puas menggunakan system jika mereka
meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata
penggunaan.
15
Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan, h. 116.
37
C. Sistem Temu Balik Informasi
1. Pengertian Sistem Temu Balik Informasi
Menurut Zainab dalam Janu menjelaskan bahwa sistem temu balik informasi sebagai suatu proses pencarian dokumen dengan menggunakan
istilah-istilah pencarian untuk mendefinisikan dokumen sesuai dengan subjek yang diinginkan.
16
Dalam Jurnal perpustakaan pertanian, sistem temu balik informasi sebagai suatu proses pencarian dokumen dengan menggunakan istilah-
istilah pencarian untuk mendifinisikan dokumen sesuai dengan subyek yang diinginkan.
17
Menurut Wibowo dalam Devita bahwa sistem temu balik informasi Information Retrieval adalah ilmu mencari informasi dalam suatu
dokumen, mencari dokumen itu sendiri dan mencari meta data yang menggambarkan suatu dokumen.
18
Sementara itu menurut Salton dalam Janu menjelaskan bahwa secara sederhana temu balik informasi merupakan suatu sistem yang menyimpan
informasi dan menemukan kembali informasi tersebut.
19
Dalam jurnal media libri-net menyebutkan bahwa sistem temu balik informasi merupakan cabang dari ilmu komputer terapan applied
16
Purwono Janu Saptari, Temu Kembali Informasi Bibliografi Dengan Bahasa Alami Pada Field Judul dan subjek Studi Efektivitas Katalog Induk Terpasang Perpustakaan UGM. Jurnal
Berkala ilmu Perpustakaan dan Informasi. Vol III. No.1 Jogjakarta: UGM, 2006, hal. 2.
17
Ratu Siti Zaenab, Efektivitas Temu Kembali Informasi dengan Menggunakan Bahasa Alami pada CD-ROM Agris dan CAB Abstract s, J urn a I Perpustakaan Pertanian, vol. 11,no. 2
2002, h. 41.
18
Devita Kusumawardani, Temu Kembali Informasi Bibliografi Dengan Bahasa Alami Pada Field, Judul, dan Subyek, Studi Efektivitas KatalogInduk Terpasang Perpustakaan UGM,
Jurnal Media Libri-Net, Vol, II, no. 1 2013, h. 4
19
Purwono Janu Saptari, hal. 2.
38
computer science yang berkonsentrasi pada representasi, penyimpanan, pengorganisasian, akses dan distribusi informasi.
20
Dalam buku Retrieval System Theory and Implementation yang dikemukakan oleh Kowalski menjelaskan temu balik informasi merupakan
sistem yang mampu, menyimpan, mengambil, dan memelihara informasi.
21
Menurut Ingwaersen dalam Janu menjelaskan bahwa sistem temu balik informasi merupakan proses yang berhubungan dengan representasi,
penyimpanan dengan pemanggilan informasi yang relevan dengan kebutuhan informasi yang diinginkan pengguna.
22
“Representation” dari gambar disebelah kiri menunjukan representasi dokumen, data dan informasi. “Query” pada komponen sebelah kanan
merupakan representasi dari pertanyaan pengguna, serta matching function komponen yang ditengah merupakan fungsi pencocokan antara
representasi data atau dokumen dengan pertanyaan.. Kemudian dalam temu balik informasi, ilustrasi dari sistem temu
balik informasi dapat digambarkan dibawah.
23
20
Devita Kusumawardani, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 7.
21
Gerald Kowalski, Information Retrieval System: Theory and Implementation. Boston: Kluwer Academic Publisher, 1945, h. 3.
22
Jonner Hasugian, Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, h. 74.
23
Purwono Janu Saptari, Jurnal Berkala ilmu Perpustakaan dan Informasi, hal. 3.
Representation Matching Function
Query
39
Maka dapat disimpulkan bahwa sistem temu balik informasi merupakan sistem yang berguna dalam menemukan dokumen kembali didalam
database sesuai dengan permintaan pengguna. Sistem temu balik ini memiliki tujuan yaitu memberikan kepuasan dalam penelusuran informasi
bagi pengguna sistem. Jadi sistem temu balik informasi merujuk seluruh kegiatan yang meliputi kegiatan perwakilan informasi representation,
penyimpanan storage, sampai ke pengambilan access.
2. Fungsi sistem temu balik informasi
Menurut Salton dalam jurnal studi perpustakaan dan informasi mengemukakan bahwa fungsi utama dari sistem temu balik informasi
sebagai berikut:
24
a. Mengidentifikasikan sumber informasi yang relevan dengan minat masyarakat pengguna yang ditargetkan.
b. Menganalisis sumber informasi. c. Mempresentasikan isi sumber informas dengan cara tertentu yang
memungkinkan untuk dipertemukan dengan pertanyaan pengguna.
24
Purwono Janu Saptari, Jurnal Berkala ilmu Perpustakaan dan Informasi, hal. 4. Query dengan
bahasa alami dan terkontrol
Hasil Pencarian
Dokumen STBI
Koleksi Dokumen
Perolehan dan Kecepatan
?
40
d. Mempresentasikan pertanyaan pengguna dengan cara tertentu yang memungkinkan untuk dipertemukan sumber informasi yang terdapat
dalam basis data. e. Mempertemukan pernyataan pencarian dengan data yang tersimpan
dalam basis data. f. Mengembalikan informasi yang relevan.
g. Menyempurnakan untuk kerja sistem berdasarkan umpan balik yang diberikan oleh pengguna.
Jadi informasi yang tersimpan didalam database bisa diakses melalui online dan komputer yang sudah dilengkapi dengan dengan sistem
temu balik informasi yang berhubungan dengan pemilihan koleksi.
3. Tujuan sistem temu balik informasi
Menurut Siti Zaenab dalam jurnal perpustakaan pertanian menyatakan bahwa tujuan sistem temu balik informasi adalah
mendapatkan data yang relevan bagi pengguna.
25
Dalam Jurnal Media Libri-Net yang dikemukakan oleh Devita bahwa tujuan dari sistem temu balik informasi untuk menyimpan
informasi didalam sebuah kumpulan laporan yang tersimpan secara bersama-sama dalam satu tempat penyimpanan.
26
25
Ratu Siti Zaenab, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 41.
26
Devita Kusumawardani, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 4