22
diukur dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, netral 3, setuju 4, dan sangat setuju 5.
g. Behavioral Intention to Use Y
2
Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah
teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginanan
menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain. Peneliti selanjutnya
menyatakan bahwa sikap perhatian untuk menggunakan adalah prediksi yang baik untuk mengetahui Actual Usage. Variabel ini
diukur dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat setuju 1, setuju 2, netral 3, tidak setuju 4, dan sangat tidak setuju 5.
h. Actual System Usage Y
3
kondisi nyata penggunaan sistem. Dikonsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan
teknologi. Seseorang akan puas menggunakan system jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan
meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 5 poin
dari sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, netral 3, setuju 4, dan sangat setuju 5.
23
7. Model Penelitian
Model penelitian ini dikembang dalam merujuk pada model sebagai
berikut:
Variabel Respon Kognitif
Respon Tingkah Laku Usability
Gambar 1.1 Model Penelitian
Seperti diuraikan diatas bahwa peneliti ini menggunakan model TAM Technology Acceptance Model dengan modifikasi pada variabel
eksternal. Variabel modelnya adalah variabel eksternal yang berpengaruh atas persepsi kemudahan pengguna perceivedease of use dan persepsi
kegunaan perceived usefulness atas sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks. Model tersebut telah dikembangkan dari hasil adopsi dari
model asli TAM .
8. Hipotesis
hipotesis yang akan digunakan pada penelitian adalah: 0,005 maka Ho diterima
0,005 maka Ho ditolak
Attitude Toward
Using Usage
Behavior Perceived
Usefulness
Perceived Ease of Use
Intention to Use
Library Desain Opac
Terminology
Abilities Skills
24
Gambar 1.2 Hipotesis penelitian
Keterangan: 1.
Ha
1
: Pengaruh LDO terhadap PU
2. Ha
2
: Pengaruh LDO terhadap PEU 3.
Ha
3
: Pengaruh TR terhadap PU 4.
Ha
4
: Pengaruh TR terhadap PEU 5.
Ha
5
: Pengaruh SK terhadap PU 6.
Ha
6
: Pengaruh SK terhadap PEU 7.
Ha
7
: Pengaruh PEU terhadap PU 8.
Ha
8
: Pengaruh OP terhadap ATU 9.
Ha
9
: Pengaruh TR terhadap ATU
25
10. Ha
10
: Pengaruh SK terhadap ATU 11.
Ha
11
: Pengaruh PU terhadap ATU 12.
Ha
12
: Pengaruh PEU terhadap ATU 13.
Ha
13
: Pengaruh OP terhadap BIU 14.
Ha
14
: Pengaruh TR terhadap BIU 15.
Ha
15
: Pengaruh SK terhadap BIU 16.
Ha
16
: Pengaruh PEU terhadap BIU 17.
Ha
17
: Pengaruh PU terhadap BIU 18.
Ha
18
: Pengaruh ATU terhadap BIU 19.
Ha
19
: Pengaruh OP terhadap AUB 20.
Ha
20
: Pengaruh TR terhadap AUB 21.
Ha
21
: Pengaruh SK terhadap AUB 22.
Ha
22
: Pengaruh PEU terhadap AUB 23.
Ha
23
: Pengaruh PU terhadap AUB 24.
Ha
24
: Pengaruh ATU terhadap AUB 25.
Ha
25
: Pengaruh BIU terhadap AUB
26
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi
dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya. Dalam mendirikan suatu perpustakaan diperlukan
beberapa unsur yaitu; landasan hukum, struktur organisasi, sumber daya
manusia, koleksi, gedung dan perlengkapan, dan dana. 1. Definisi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi adalah sumber ilmu pengetahuan, sering disebut sebagai jantung perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan
tinggi merupakan penunjang Tri Dharma perguruan tinggi yaitu sebagai pusat kegiatan belajar mengajar, pusat penelitian dan pengabdian pada
masyarakat.
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang mencakup universitas, sekolah tinggi, institut, akademik, dan lain
sebagainya. Perpustakaan tersebut berada di lingkungan kampus. Pemakainya adalah civitas akademi perguruan tinggi tersebut, dan tugas
dan fungsinya yang utama adalah menunjang proses pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Dalam pengelola dan penanggung jawabnya adalah perguruan tinggi yang bersangkutan. Sementara itu bentuk lembaga perpustakaan tersebut