Alasan Bertani Sayuran Karakteristik Petani Responden

Berdasarkan data pada Tabel 25, dapat diketahui bahwa sebagian besar petani responden memiliki pengalaman bertani sayuran pada kisaran diatas 20 tahun, dengan komposisi 40 persen untuk petani anggota Gapoktan dan 33,33 persen untuk petani bukan angota Gapoktan. Petani anggota Gapoktan memiliki komposisi pengalaman usahatani yang lebih tinggi daripada petani bukan anggota Gapoktan. Seharusnya petani anggota Gapoktan memiliki peluang untuk mendapatkan hasil produksi yang lebih tinggi daripada petani bukan anggota Gapoktan. Akan tetapi pengalaman usahatani oleh petani anggota Gapoktan ini tidak berpengaruh banyak tehadap kegiatan usahatani karena umur responden yang rata-rata sudah berusia lanjut dan sulit untuk menerima teknologi dan ilmu pengetahuan baru di bidang pertanian. Demikian pula dengan tingkat inovasi yang seharusnya dimunculkan oleh petani anggota Gapoktan, namun tidak banyak yang mampu memunculkan inovasi tersebut. Bahkan sebagian besar petani anggota Gapoktan masih mempertahankan cara bertani konvensional seperti yang menjadi kebiasaan secara turun temurun. Sementara bagi petani bukan anggota Gapoktan, dengan modal yang dimiliki mampu menciptakan kegiatan usahatani yang lebih maksimal dengan pengupayaan input produksi yang lebih baik serta kegiatan budidaya yang lebih sungguh-sungguh.

5.4.6. Alasan Bertani Sayuran

Alasan bertani sayuran merupakan tujuan utama dari petani melakukan budidaya sayuran. Alasan ini menjadi prioritas bagi petani menanam sayuran dan bukan komoditas pertanian yang lain. Pada penelitian ini terdapat beberapa alasan bagi petani responden melakukan usahatani sayuran. Padahal secara geografis wilayah Desa Citapen cukup baik untuk ditanami berbagai jenis komoditi pertanian tidak hanya sayuran. Adapun alasan petani responden melakukan kegiatan budidaya sayuran dapat dilihat pada Tabel 26. Berdasarkan informasi pada Tabel 26, diketahui bahwa sebagian besar responden melakukan kegiatan usahatani sayuran karena faktor kesesuaian atau kecocokan lahan untuk tanaman sayuran dengan persentase sebesar 35,29 persentase. Alasan yang serupa juga menjadi alasan utama baik bagi petani anggota Gapoktan maupun bukan anggota Gapoktan. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya persentase responden yang menyatakan bahwa alasan utama bertani sayuran karena faktor kesesuaian lahan. Persentase tersebut yaitu sebesar 25 persen untuk petani anggota Gapoktan, dan 50 persen untuk petani bukan anggota Gapoktan. Sementara itu, alasan yang lain adalah karena faktor tradisiturun temurun sebesar 8,82 persen, hobikesenanganketerampilan sebesar 11,76 persen, modal yang terbatas sebesar 2,94 persen, cepat panen merupakan alasan terbesar kedua setelah kesesuaian lahan yaitu sebesar 23,53 persen, menambah penghasilanpekerjaan sampingan sebesar 11,76 persen, budidaya yang mudah sebesar 2,94 persen, dan yang terakhir yaitu alasan daripada tidak bekerja yaitu sebesar 2,94 persen. Tabel 26 . Alasan Bertani Sayuran Petani di Desa Citapen Kecamatan Ciawi Tahun 2012 No Alasan Bertani Sayuran Anggota Gapoktan Bukan Anggota Gapoktan Jumlah Jumlah orang Persentase Jumlah orang Persentase Jumlah orang Persentas e 1 Tradisiturun temurun 3 15 3 8,82 2 Hobikesenangan keterampilan 2 10 2 14,29 4 11,76 3 Kecocokan lahan 5 25 7 50 12 35,29 4 Modal yang terbatas 1 7,14 1 2,94 5 Cepat panen 5 25 3 21,43 8 23,53 6 Menambah penghasilan pekerjaan sampingan 3 15 1 7,14 4 11,76 7 Budidaya yang mudah 1 5 1 2,94 8 Daripada tidak kerja 1 5 1 2,94 Jumlah 20 100 14 100 34 100

5.4.7. Modal Usahatani

Dokumen yang terkait

Analisis pendapatan usahatani kangkung organik petani binaan Agribusiness Development Center (ADC) di Kabupaten Bogor

1 22 101

Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) dan Hubungannya dengan Kapasitas Kelompok Tani di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat

1 8 156

Analisis Risiko Produksi Cabai Merah Keriting pada Kelompoktani Pondok Menteng, Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

1 25 159

Analisis Pendapatan Usahatani dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Cabai Merah Keriting di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor

7 111 205

Analisis Kinerja Keuangan dan Kepuasan Nasabah Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) Rukun Tani, Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

1 15 229

Analisis Pendapatan Usahatani dan Optimalisasi Pola Tanam Sayuran di Kelompok Tani Pondok Menteng Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

8 46 272

Analisis Risiko Usaha Diversifikasi Sayuran pada Petani Gapoktan Rukun Tani di Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor Jawa Barat

0 8 96

Pengaruh Kemitraan Terhadap Pendapatan Petani Manggis Di Desa Karacak Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor

1 6 61

Pemasaran dan Pendapatan Usahatani Cabai Merah Keriting Anggota dan Non Anggota Gapoktan Rukun Tani, Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor

4 14 128

Analisis Pengaruh Kemitraan terhadap Pendapatan Usahatani Jamur Tiram Putih (Kasus Kemitraan UD Ragheed Pangestu dengan Petani Jamur Tiram Putih di Kecamatan Ciawi Bogor)

7 29 72