Gambar 5 Stadia pupa E. blanda pada daun sengon koleksi pribadi Husaeni. Seluruh tubuh kupu-kupu warnanya kuning dan pada pinggir-pinggir
sayapnya terdapat warna hitam Gambar 6. Rentang sayapnya adalah 4,5 cm Suratmo, 1962. Kupu-kupu betina mempunyai ciri-ciri yaitu pita hitam pada
sayap-sayapnya lebih lebar dari pada yang jantan, dan terdapat bintik-bintik yang terang pada pita ini terutama pada sayap depan Borror et al., 1992.
Gambar 6 Stadia imago Eurema blanda Anonim, 2010a.
b. Siklus hidup
Eurema blanda berkembang melalui beberapa stadia mulai dari telur 3 - 4
hari, larva ulat 17 hari, kepompong 5 - 6 hari dan stadia dewasa atau kupu-kupu 10 hari. Siklus hidup serangga ini sekitar 36 hari Suratmo, 1974, Natawiria,
1988.
c. Daerah penyebaran
Eurema blanda tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Asia Tenggara
Intari et al., 1990; Kalshoven, 1981. Penyebaran E. blanda sangat luas mulai dari Afrika, Tiongkok, Jepang, Korea, Asia Tenggara, Australia, Asia Selatan
sampai Kepulauan Pasifik, dan di Indonesia banyak tersebar di Pulau Jawa, Sumatra dan Kalimantan Suratmo, 1962.
d. Pohon inang
Selain menyerang Paraserianthes falcataria, E. blanda juga menyerang Dadap Erythrina sp, Johar Cassia siamea, Turi Sesbania grandifora, Jengkol
Pithecelobium lobatum dan Petai Parkia speciosa Suratmo, 1974. Larva E. blanda
pada umumnya menyerang tanaman Leguminosae sekarang famili Fabacecae
Kalsoven, 1981. Saketi 1989 mengadaan percobaan tentang jenis pohon inang yang paling disukai oleh E. blanda. Pada percobaan tersebut
diberikan daun dari 10 jenis ;pohon yang tergolong famili Fabaceae pada ulat E. blanda
, yaitu Paraserianthes falcataria, Cassia siamea, Pithecelobium lobatum, Calliandra callothyrsus, C. tetragona,
Acacia mangium, Bauhinia purpurea, Gliricidia maculata
, Caesalpinia pulcherima dan Pterocarpus indicus. Hasil percobaan menunjukkan bahwa daun P. falcataria adalah yang paling disukai
oleh ulat E. blanda. Daun jenis pohon lain yang diuskai berikutnya berturut- turut adalah Cassia siamea, P. lobatum, C. callothysrsus dan C. tetragona. Jenis
pohon lainnya tidak disukai E. blanda. Ada dua pendapat mengenai pemilihan tanaman inang oleh serangga yaitu
: 1 Nutrisi bukan merupakan faktor yang menyebabkan serangga menyukai suatu jenis tanaman karena secara umum daun-daun tanaman cukup mengandung
nutrisi Detheir, 1974; Lipke dan Frankel, 1956 dalam Wulandari, 2003, namun faktor yang menyebabkan suatu serangga menyukai jenis tanaman adalah faktor
fisik bentuk daun, halus, lunak dan tidak berbulu dan faktor kimia glukosa, alkaloid dan minyak-minyak esensial; 2 Nutrisi merupakan faktor yang
menyebabkan suatu serangga menyukai jenis tanaman tertentu Kennedy dan Both, 1981 dalam Wulandari, 2003. Komposisi zat-zat nutrisi pada daun sengon
adalah protein 19,84 , lemak 6,02 , serat kasar 28,28 , kalsium Ca 1,68 dan posfor P 0,29 Yulifah, 1991 dalam Nasution, 1994, sehingga pohon
sengon sangat disukai oleh E. blanda.
e. Cara penyerangan