Tabel 3.6 Lanjutan
Variabel Cara Ukur
Alat Ukur Skala
Ukur Hasil Ukur
Sikap Dengan mengisi
kuesioner sebanyak 10 pertanyaan diukur
dengan : Pertanyaan positif
Sangat setuju: 4 Setuju : 3
Tidak setuju : 2 Sangat tidak setuju : 1
Pertanyaan Negatif Sangat setuju: 1
Setuju : 2 Tidak setuju : 3
Sangat tidak setuju : 4 Kuesioner
Ordinal 1. Baik, jika nilai ≥ 75
33-40 2. Tidak baik, jika nilai
75 10-32
Sarana Prasarana
Dengan mengisi kuesioner sebanyak 10
pertanyaan. diukur dengan
Ada : 1 Tidak ada : 0
Kuesioner Observasi
Ordinal 1. Lengkap, jika nilai 10
2. Tidak lengkap, jika
nilai 10
Dukungan teman
Dengan mengisi kuesioner sebanyak 5
pertanyaan diukur dengan
Selalu : 3 Sering : 2
Kadang-kadang : 1 Tidak pernah : 0
Kuesioner Ordinal 1. Baik, jika nilai
≥ 75 12-15
2. Tidak baik, jika nilai 75 0-11
3.7 Metode Analisa Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisa dengan menggunakan analisa univariat, bivariat dan multivariat.
a. Analisa univariat yaitu menjelaskan setiap variabel penelitian dengan penyajian dalam tabel distribusi frekwensi.
Universitas Sumatera Utara
b. Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel independen dan variabel dependen. Uji statistik digunakan chi square pada tingkat
kepercayaan 95 p0,05. Untuk melihat kemungkinan timbul atau berkembangnya suatu perilaku
dihubungkan dengan faktor risiko maka dilakukan perhitungan dengan angka risiko relatif. Perhitungan risiko relatif untuk rancangan penelitian cross sectional
dicerminkan dengan angka ratio prevalensi prevalence ratio = PR. PR diperoleh dengan membandingkan proporsi perilaku pencegahan penularan HIVAIDS dengan
faktor risiko dan proporsi perilaku pencegahan penularan HIVAIDS dengan tanpa faktor risiko.PR dihitung dengan menggunakan rumus :
�� = �� + �
�� + � Keterangan :
a = pencegahan penularan HIVAIDS tidak baik dengan faktor risiko b = pencegahan penularan HIVAIDS baik dengan faktor risiko
c = pencegahan penularan HIVAIDS tidak baik dengan tanpa faktor risiko d = pencegahan penularan HIVAIDS baik dengan tanpa faktor risiko
c. Analisa multivariat dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku bidan dalam pencegahan penularan HIVAIDS pada pertolongan
persalinan pervaginamdengan menggunakan Uji Regresi Logistik Berganda pada taraf kepercayaan 95.
Universitas Sumatera Utara
33
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitan 4.1.1Letak Geografis
Secara Geografis letak Kabupaten Karo berada diantara 02 50’ – 03
19’ Lintang utara dan 97
55’ – 98 38’ Bujur timur dengan luas 2.127,25 Km
2
. Kabupaten Karo terletak pada jajaran Bukit Barisan dan sebagian besar wilayahnya merupakan
dataran tinggi. Batas-batas wilayah Kabupaten Karo adalah sebelah Utara berbatasan dengan
Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang, sebelah Selatan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Toba Samosir, sebelah Timur dengan Kabupaten Deli Serdang
dan Kabupaten Simalungun dan Sebelah Barat dengan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Ibu kota dari Kabupaten Karo adalah Kota Kabanjahe. Kabupaten Karo terletak di dataran tinggi, terhampar di punggung Bukit Barisan yang dikelilingi
pegunungan dengan ketinggian 140 sd 1400 m diatas permukaan laut. Luas wilayah Kabanjahe adalah sekitar 44,65Km
2
. Jarak kota Kabanjahe dengan ibu kota propinsi Medan adalah 67Km.
Universitas Sumatera Utara