Domain Perilaku Perilaku Kesehatan .1 Pengertian

9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 Pengertian Menurut Notoatmodjo 2010, perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat-sakit, penyakit dan faktor-faktor yang mempengaruhi sehat-sakit kesehatan seperti lingkungan, makanan, minuman, dan pelayanan kesehatan.

2.1.2 Domain Perilaku

Menurut Bloom 1908, seperti dikutip Notoatmodjo 2010, membedakanadanya 3 domain perilaku yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Kognitif dinilai atau diukur dari pengetahuan, afektif diukur dari sikap atau tanggapan dan psikomotor diukur melalui tindakan. Perilaku seseorang yang diukur melalui pengetahuan, sikap dan psikomotor dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Pengetahuan Knowlegde Pengetahuan kognitif adalah domain yang sangat penting dalam membentuk perilaku seseorang. Pengetahuan merupakan hasil tahu setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan manusia panca indra meliputi indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Apabila perilaku baru dibentuk melalui proses yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang Universitas Sumatera Utara positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng long lasting. Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama. Ada enam tingkatan pengetahuan menurut Notoatmodjo 2003 yaitu : a. Tahu Know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telahdipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkatini adalah mengingat kembali recall terhadap suatu yangspesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yangtelah diterima. Oleh sebab itu “tahu” ini adalah merupakantingkat pengetahuan yang saling rendah. Kata kerja untukmengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari yaitumenyebutkan, menguraikan, mengidentifikasi, menyatakan dansebagainya. b. Memahami Comprehention Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untukmenjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dandimana dapat menginterpretasikan secara benar. Orang yangtelah paham terhadap objek atau materi terus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dansebagainya terhadap suatu objek yang dipelajari. c. Aplikasi Application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakanmateri yang telah dipelajari pada situasi ataupun kondisi riilsebenarnya. Aplikasi dapat diartikan Universitas Sumatera Utara menggunaan hukumhukum,rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteksatau situsi yang lain. d. Analisis Analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atausuatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satusama lain. e. Sintesis Syntesis Sintesis yang dimaksud menunjukan pada suatu kemampuanuntuk melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesisadalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dariformulasi yang ada. f. Evaluasi Evaluation Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukanjustifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Notoatmodjo 2003 adalah: 1 Umur Umur adalah lamanya hidup seseorang dalam tahun yang dihitung sejak dilahirkan. Semakin tinggi umur seseorang, maka semakin bertambah pula ilmu atau pengetahuan yang dimiliki karena pengetahuan seseorang diperoleh dari pengalaman sendiri maupun pengalaman yang diperoleh dari orang lain. Universitas Sumatera Utara MenurutHuclok 1998 semakin cukup umur, tingkat kematangan dankekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir danbekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yanglebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggikedewasaannya. Pembagian umur menurut Hurlock, 2001 yaitu ; a. Dewasa awal : dimulai pada umur 18 tahun sampai umur 40 tahun. b. Dewasa madya : dimulai pada umur 41 tahun sampai umur 60 tahun c. Dewasa lanjut : dimulai pada umur 60 tahun sampai kematian 2 Pendidikan Pendidikan merupakan proses menumbuhkembangkan seluruhkemampuan dan perilaku manusia melalui pengetahuan, sehingga dalam pendidikan perlu dipertimbangkan umur prosesperkembangan klien dan hubungan dengan proses belajar. Tingkatpendidikan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhipersepsi seseorang atau lebih mudah menerima ide-ide danteknologi. Pendidikan seseorang mempengaruhi cara berfikir dalammenghadapi pekerjaan. Faktor pendidikan adalah salah satu halyang sangat besar pengaruhnya terhadap peningkatanproduktivitas kerja yang di lakukan, semakin tinggi tingkatpendidikan maka semakin besar kemungkinan tenaga kerja dapatbekerja dan melaksanakan pekerjaannya Ravianto,1990 3 Pengalaman Pengalamam adalah guru yang paling baik mengajarkan kita tentang apa yang telah kita lakukan, baik itu pengalaman baik maupun buruk, sehingga kita dapat Universitas Sumatera Utara memetik hasil dari pengalaman tersebut. Semakin lama bekerja semakin banyak pengalaman dan semakin banyak kasus yang ditangani akan membuat seorang akan mahir dan terampilan dalam penyelesaikan pekerjaan. WHO 1984 menyatakan bahwa seseorang menerima objek tertentu dan diperoleh dari pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain. Pengalaman bekerja juga mempengaruhi tingkat pengetahuan dan prilaku seseorang. Semakin lama seseorang bekerja, semakin baik pengetahuan dan pengalaman yang dia dapat dari bekerja. Adapun pembagian lamanya untuk masa bekerja yaitu: kurang dari atau sama dengan 10 tahun dan lebih dari10 tahun. b. Sikap Sikap merupakan perilaku yang masih tertutup, manifestasi sikap tidak dapatdilihat secara langsung. Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi dari tindakan. Menurut Allport dalamNotoatmodjo 2007 sikap terdiri dari tiga komponen yaitu: 1 Kepercayaan keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu objek kognitif 2 Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek afektif 3 Kecenderungan untuk bertindak konatif c. Praktik atau tindakan Practice Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan overt behavior. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor Universitas Sumatera Utara pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas dan faktor dukungan support. Green menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan, bahwa kesehatan seseorang dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yaitu faktor perilaku behavior causes dan faktor diluar perilaku non behavior causes. Green 1980 menganalisis bahwa faktor perilaku sendiri ditentukan oleh tiga faktor yaitu : a. Predisposisi Factor yaitu faktor-faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain : pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan,nilai-nilai, tradisi dan sebagainya. b. Enabling Factor adalah faktor-faktor yang memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku atau tindakan. Yang dimaksud dengan faktor pemungkin adalah sarana dan prasarana atau fasilitas untuk terjadinya perilaku kesehatan. c. ReinforcingFactor adalah faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku, meliputi dukungan sosial sikap dan perilaku petugas kesehatan, dukungan keluarga, guru, majikan, teman, dan kebijakan atau peraturan. Faktor-faktor yang berpengaruh dan menentukan perilaku kesehatan oleh Green 1980 digambarkan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 Model Teori Perilaku Kesehatan dari Green 2.2 Pencegahan penularan HIVAIDS

2.2.1 Pengertian

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Ibu Bersalin dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di Klinik Adinda Karang Sari Medan Tahun 2013

0 71 76

Faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan bidan dalam pencegahan penularan HIV/AIDS pada pertolongan pervaginam di Klinik Bersalin di Kota Kabanjahe

0 48 103

perilaku bidan dalam penatalaksanaan pencegahan infeksi pada pertolongan persalinan diwilayah kerja puskesmas hamparan perak kabupaten deli serdang medan tahun 2014

0 41 81

Faktor-faktor yang berhubungan dengan ruptur perineum pada ibu bersalin diKlinik Bersalin Eka Kecamatan Medan Denai Tahun 2015

5 52 68

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Risiko HIV/AIDS terhadap Kelompok Waria di Klinik Infeksi Menular Seksual (IMS) Bestari Kota Medan Tahun 2014

5 54 177

Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan musculosletal disorders pada welder di bagian fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia

2 14 120

Faktor-faktor yang berhubungan dengan stres pengasuhan pada ibu dengan anak usia prasekolah di Posyandu Kemiri Muka

4 27 136

Faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan bidan dalam pencegahan penularan HIV/AIDS pada pertolongan pervaginam di Klinik Bersalin di Kota Kabanjahe

0 0 26

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 Pengertian - Faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan bidan dalam pencegahan penularan HIV/AIDS pada pertolongan pervaginam di Klinik Bersalin di Kota Kabanjahe

0 0 14

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan bidan dalam pencegahan penularan HIV/AIDS pada pertolongan pervaginam di Klinik Bersalin di Kota Kabanjahe

0 0 8