Analisis Multivariat HASIL PENELITIAN

60 dengan kategori tindakan baik dan 10 bidan 40 dengan kategori tindakan tidak baik. Diketahui nilai � = 0,02 berarti terdapat hubungan yang signifikan masa kerja bidan dan tindakan bidan.Prevalence ratio tindakan bidan dalam pencegahan penularan HIVAIDS pada responden dengan masa kerja kurang dari 10 tahun dan lebih dari 10 tahun adalah 1,435, dengan 95 CI = 1,016-2,028. Hal ini menunjukkan bahwa bidan dengan masa kerjalebih dari 10 tahun memiliki perkiraan peluang 1,435kali untuk melakukan tindakanbaik dalam melakukan upaya pencegahan penularan HIVAIDS dibandingkan dengan bidan dengan masa kerja kurang dari 10 tahun.

4.4 Analisis Multivariat

Pada penelitian ini, variabel bebas yang memenuhi kriteria kemakanaan statistik p0,25 dimasukkan ke dalam analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda, yaitu variabel usia, pendidikan dan masa kerja. Untuk mendapatkan faktor yang paling dominan dengan tindakan bidan dalam pencegahan penularan HIVAIDS, maka semua kandidat diuji bersama-sama dengan menggunakan metode Backward Stepwise Wald. Faktor yang dipertimbangkan untuk masuk dalam tiap seleksi dilihat dengan nilai p. Pada tiap tahapan seleksi variabel yang tidak signifikan dikeluarkan satu per satu mulai dari p terbesar. Dari hasil seleksi pertama terlihat variabel yang tidak berhubungan bermakna dengan tindakan bidan 0,05, tetapi yang dikeluarkan pada tahap ini adalah variabel yang Universitas Sumatera Utara terbesar saja, yaitu masa kerja. Pada hasil seleksi terakhir diperoleh dua variabel dengan nilai p 0,05, yaitu variabel pendidikan dan usia, seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel 4.10 Hasil analisis multivariat Uji Regresi Logistik Ganda Variabel B Sig. p-value Exp B Usia Pendidikan Constant 3,706 4,892 -2,433 0,004 0,001 0,020 40,638 133,255 0,088 Dari hasil seleksi terakhir diperoleh dua variabel yang berhubungan yaitu usia dan pendidikan. Untuk melihat variabel yang paling dominan adalah variabel yang mempunyai variabel yang mempunyai nilai Exp B paling besar, dalam hal ini variabel pendidikan mempunyai nilai Exp B yang paling besar yaitu 133,255. Maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah variabel yang paling dominan berhubungan dengan tindakan bidan dalam pencegahan penularan HIVAIDS. Universitas Sumatera Utara 44

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Tindakan bidan dalam pencegahan penularan HIVAIDS

Berdasarkan hasil penelitian diketahui tindakan bidan dengan kategori baik dalam pencegahan penularan HIVAIDS pada pertolongan persalinan sebanyak 46 bidan 75,4, dan dengan kategori tidak baik sebanyak 15 bidan 24,6. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum, para bidan di klinik bersalin di Kota Kabanjahe telah menerapkan upaya pencegahan penularan HIVAIDS saat melakukan pertolongan persalinan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nursadah 2013 yang menyatakan bahwa perilaku bidan baik tentang pencegahan infeksi saat menolong persalinan. Tindakan bidan sebagai penolong persalinan sangat penting dalam menghasilkan pertolongan persalinan yang aman bagi ibu dan bayi serta bagi bidan itu sendiri sehingga bidan harus mematuhi prinsip dan langkah kewaspadaan standar secara benar dalam pencegahan penularan HIVAIDS. Dalam Permenkes no. 21 tahun 2013 tentang penanggulangan HIV dan AIDS pasal 42 ayat 1 dan 2 menyatakan, Setiap fasilitas pelayanan kesehatan wajib melaksanakan tindakan preventif untuk mencegah penularan infeksi termasuk HIV. Tindakan preventif tersebut meliputi kewaspadaan umum universal precaution, kepatuhan terhadap program pencegahan infeksi sesuai dengan standar, penggunaan darah yang aman dari HIV dan komunikasi, informasi dan edukasi kepada pasien. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Ibu Bersalin dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di Klinik Adinda Karang Sari Medan Tahun 2013

0 71 76

Faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan bidan dalam pencegahan penularan HIV/AIDS pada pertolongan pervaginam di Klinik Bersalin di Kota Kabanjahe

0 48 103

perilaku bidan dalam penatalaksanaan pencegahan infeksi pada pertolongan persalinan diwilayah kerja puskesmas hamparan perak kabupaten deli serdang medan tahun 2014

0 41 81

Faktor-faktor yang berhubungan dengan ruptur perineum pada ibu bersalin diKlinik Bersalin Eka Kecamatan Medan Denai Tahun 2015

5 52 68

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Risiko HIV/AIDS terhadap Kelompok Waria di Klinik Infeksi Menular Seksual (IMS) Bestari Kota Medan Tahun 2014

5 54 177

Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan musculosletal disorders pada welder di bagian fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia

2 14 120

Faktor-faktor yang berhubungan dengan stres pengasuhan pada ibu dengan anak usia prasekolah di Posyandu Kemiri Muka

4 27 136

Faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan bidan dalam pencegahan penularan HIV/AIDS pada pertolongan pervaginam di Klinik Bersalin di Kota Kabanjahe

0 0 26

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 Pengertian - Faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan bidan dalam pencegahan penularan HIV/AIDS pada pertolongan pervaginam di Klinik Bersalin di Kota Kabanjahe

0 0 14

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan bidan dalam pencegahan penularan HIV/AIDS pada pertolongan pervaginam di Klinik Bersalin di Kota Kabanjahe

0 0 8