Faktor Pendukung Mutu Kepemimpinan Kepala Sekolah

98 menyebabkan sarana dan prasarana yang kurang mendukung menjadi faktor penghambat dalam kepemimpinan kepala sekolah di sekolah tersebut. b. Kemampuan SDM yang kurang sesuai dengan implementasi dari ide kepala sekolah. Pemimpin yang inovatif akan tersendat dalam mengimplementasikan ide-idenya jika kemampuan pelaksananya kurang sesuai untuk menjalankan ide-ide tersebut. Salah satu contoh yang terjadi di SMP Negeri 2 Yogyakarta berkaitan dengan masalah ini adalah belum terlaksananya sistem website dengan dua bahasa dikarenakan pelaksana yang belum menguasai. c. Perbedaan Pendapat antar Warga Sekolah. Dalam setiap kepemimpinan selalu ada perbedaan pendapat dikalangan warga yang dipimpinnya. Begitupun di SMP Negeri 2 Yogyakarta, perbedaan pendapat merupakan salah satu faktor yang menghambat mutu kepemimpinan kepala sekolah. Perbedaan pendapat antar guru menyebabkan program terlaksana tidak sesuai dengan target dan rencana awal. Perbedaan pendapat biasa terjadi disaat pembahasan kebijakan atau ide-ide baru yang akan diselenggarakan di sekolah. Perbedaan pendapat antara guru juga sering terjadi saat rapat. Pada situasi seperti ini, kepala sekolah yang bijak sangat dibutuhkan. 99

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini masih memiliki keterbatasn dan kekurangan, antara lain : 1. Kurang optimalnya hasil observasi dikarenakan kepala sekolah yang tidak selalu ada di sekolah. 2. Data hasil penelitian lebih terpacu pada hasil wawancara. Sedangkan data dari hasil observasi dan dokumentasi lebih sedikit. 3. Informan hanya dari kalangan warga sekolah saja. Peneliti belum mampu mendapatkan data informasi dari masyarakat sekitar ataupun komite sekolah. 100

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diperoleh kesimpulan bahwa: 1. Mutu Kepemimpinan Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Yogyakarta Mutu kepemimpinan kepala sekolah SMP Negeri 2 Yogyakarta dikategorikan baik. Hal ini dilihat dari terpenuhinya semua syarat-syarat kepemimpinan oleh kepala sekolah SMP Negeri 2 Yogyakarta. Fungsi dan tugas kepala sekolah di SMP Negeri 2 Yogyakarta terlaksana dengan baik. Tipe kepemimpinan demokratis yang diterapkan oleh kepala sekolah menciptakan budaya dan silaturahmi yang baik di lingkungan sekolah. Prestasi kepala sekolah yang cukup banyak menjadi simbol bahwa kepala sekolah SMP Negeri 2 Yogyakarta memiliki kualitas yang sudah diakui masyarakat umum. 2. Faktor pendukung dan penghambat mutu kepemimpinan kepala sekolah SMP Negeri 2 Yogyakarta. Adapun aktor pendukung mutu kepemimpinan kepala sekolah SMP Negeri 2 Yogyakarta adalah: a budaya mutu sudah berjalan sejak lama: kerjasama yang baik antar warga sekolah, kesadaran dari masing-masing guru dalam mempertahankan prestasi yang telah dicapai SMP Negeri 2 Yogyakrta, guru-guru yang bekerja secara profesional; b sosok pemimpin yang berkualitas baik memiliki wawasan luas, pribadi yang baik, inovatif, serta demokratis. 101 Sedangkan faktor penghambat mutu kepemimpinan di SMP Negeri 2 Yogyakarta adalah: a Sarana dan prasarana yang kurang mendukung; b Kemampuan SDM yang kurang sesuai dengan implementasi dari ide kepala sekolah. c Perbedaan pendapat antar warga sekolah.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, saran yang peneliti berikan kepada sekolah adalah: 1. Bagi Kepala Sekolah Melihat guru di SMP Negeri 2 Yogyakarta yang tidak semuanya berumur muda, akan lebih baik jika workshop ataupun penyuluhan- penyuluhan yang akan diselenggarakan selanjutnya disesuaikan dengan tingkatan umur. Hal ini agar guru yang berumur lanjut mampu mengimbangi daya fikir guru-guru muda. 2. Bagi Sekolah. Melihat kepemimpinan Pak EH yang akan segera berakhir, akan lebih baik jika program sekolah yang baik bagi perkembangan mutu sekolah, dijadikan program tetap. Program tetap disini berarti program dari kepemimpinan Pak EH yang akan diteruskan dikepemimpinan kepala sekolah selanjutnya. Program tersebut antara lain: Praktek Bahasa Inggris rutin ke Kampung Pare setiap libur sekolah, budaya-budaya sekolah tadarus, siraman rohani, penyanyian lagu Indonesia Raya, salaman, buang sampah pada tempatnya, gerbang tutup jam 07:00, budaya 3S field study, dan sister school. Melihat setiap pemimpin memiliki pandangan yang