potensi masyarakat serta lingkungan tempat ia beroperasi demi menunjang eksistensinya.
199
Tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan terhadap karyawan harus dilaksanakan dengan baik mengingat bahwa tanpa karyawan, perusahaan
tidak akan dapat melaksanakan kegiatan produksinya. Untuk itu perusahaan harus memikirkan kesejahteraan hidup karyawannya dengan pemberian berbagai
intensif sesuai dengan kebutuhan karyawan dan sesuai dengan kinerja dan prestasi karyawannya. Dengan demikian, karyawan akan merasa betah dan
nyaman bekerja diperusahaan tersebut dan akan terus berupaya melakukan peningkatan kinerja. Sehingga produktivitas perusahaan tidak terganggu dan
perusahaan dapat memenuhi target kerja dan keuntungan ekonomi.
C. Manfaat Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Terhadap Perusahaan
Keuntungan merupakan unsur terpenting dan menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha. Tak heran bila fokus utama dari seluruh kegiatan dalam
pemisahaan adalah mengejar keuntungan atau mendongkrak harga saham setinggi tingginya, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Inilah bentuk
tanggung jawab ekonomi yang paling esensial terhadap pemegang saham. Keuntungan sendiri pada hakikatnya merupakan tambahan pendapatan yang
dapat digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Sedangkan aktivitas yang dapat ditempuh untuk mendongkrak keuntungan antara lain
199
Hendrik Budi Untung, Op. Cit. hal. 40-41.
Universita Sumatera Utara
dengan meningkatkan produktivitas dan melakukan efisiensi biaya, maka Perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan
tambahan semaksimal mungkin. Peningkatan produktivitas bisa diperoleh dengan memperbaiki manajemen kerja melalui penyederhanaan proses,
mengurangi aktivitas tidak efisien, menghemat waktu proses dan pelayanan. Termasuk juga menggunakan material sehemat mungkin dan memangkas biaya
serendah mungkin.
200
Perusahaan sebagai sebuah sistem, dalam keberlanjutan dan keseimbangan nya tidak bisa berdiri sendiri. Perusahaan memerlukan kemitraan yang saling timbal balik
dengan institusi lain. Perusahaan selain mengejar keuntungan ekonomi untuk kesejahteraan dirinya, juga memerlukan alam untuk sumber daya olahannya dan
stakeholders lain untuk mencapai tujuannya. Dengan menggunakan pendekatan
tanggung jawab sosial perusahaan, perusahaan tidak hanya mendapatkan keuntungan ekonomi, tetapi juga keuntungan secara sosial. Dengan demikian keberlangsungan
usaha tersebut dapat berlangsung dengan baik dan secara tidak langsung akan mencegah konflik yang merugikan. Etika dalam berbisnis adalah mutlak dilakukan.
Maju mundurnya bisnis yang dijalankan adalah tergantung dari pelaku bisnis itu sendiri. Pebisnis yang menjunjung tinggi nilai etika akan mendapat point reward
terhadap apa yang telah dia lakukan. Kemajuan perusahaan, kepercayaan pelanggan, Keuntungan yang terus meningkat, pangsa pasar terus meluas, merupakan dambaan
bagi setiap pebisnis dan ini akan diperoleh dengan menjunjung tinggi nilai etika.
200
Ibid , hal. 33.
Universita Sumatera Utara
Menyadari bahwa masyarakat sekitar perusahaan merupakan salah satu stakeholder
penting bagi perusahaan, karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan, kelangsungan hidup, dan perkembangan
perusahaan, maka sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan, perusahaan perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat
sebesar-besarnya kepada masyarakat.
201
Menghadapi masa tersebut, saatnya perusahaan melihat serius pengaruh dimensi sosial dari setiap aktivitas bisnisnya, karena aspek tersebut bukanlah
suatu pilihan yang terpisah, melainkan berjalan beriringan untuk meningkatkan keberlanjutan operasi perusahaan. Untuk memperkokoh komitmen dalam
tanggung jawab sosial, perusahaan memang perlu memiliki pandangan bahwa CSR adalah investasi masa depan. Artinya, CSR bukan lagi dilihat sebagai
sentra biaya cost centre, melainkan sentra laba profit centre dimasa mendatang. Karena melalui hubungan yang harmonis dan citra yang baik, timbal
baliknya masyarakat juga akan ikut menjaga eksistensi perusahaan.
202
Unsur ketiga yang mesti diperhatikan juga adalah planet atau lingkungan. perusahaan ingin eksis dan akseptabel maka harus disertakan pula tanggung
jawab kepada lingkungan. Lingkungan adalah sesuatu yang terkait dengan seluruh bidang kehidupan kita. Semua kegiatan yang kita lakukan mulai kita
bangun tidur di pagi hari hingga kita terlelap di malam hari berhubungan dengan
201
Ibid , hal. 34.
202
Ibid, hal. 35.
Universita Sumatera Utara
lingkungan. Air yang kita minum, udara yang kita hirup, seluruh peralatan yang kita gunakan, semuanya berasal dari lingkungan. Lingkungan dapat menjadi
teman atau musuh kita, tergantung bagaimana kita memperlakukannya. Hubungan kita dengan lingkungan adalah hubungan sebab akibat, dimana jika
kita merawat lingkungan, maka lingkungan pun akan memberikan manfaat kepada manusia. Sebaliknya, jika manusia merusaknya, maka umat manusia
akan menerima akibatnya.
203
Pembatasan bisnis atas hasil kesepakatan KTT Bumi oleh para pemimpin dunia adalah untuk mengkompromikan berbagai rencana besar terkait dengan
pembangunan berkelanjutan yang didasarkan atas perlindungan lingkungan hidup, pembangunan ekonomi dan sosial yang dituangkan dalam tiga dokumen
yang secara hukum mengikat legally binding dan tiga dokumen yang secara hukum tidak mengikat non legally binding.
204
Legally binding documents terdiri dari tiga konvensi, yaitu:
1. Convention on Biological Diversity CBD atau Konvensi Keanekaragaman Hayati yang bertujuan untuk melestarikan beraneka sumber daya genetika,
spesies, habitat dan ekosistem. Juga bertujuan untuk menjamin pemanfaatan secara berkelanjutan berbagai sumber daya hayati dan untuk menjamin
pembagian manfaat keanekaragaman hayati secara adil. Hingga kini telah diratifikasi lebih dari 180 negara.
203
Ibid, hal. 36
204
Ibid
Universita Sumatera Utara
2. United Nations Framework Convention on Climate Change UNFCCC atau Konvensi Kerangka PBB tentang Perubahan Iklim. Konvensi yang mengikat
secara hukum dan ditandatangani oleh 154 negara ini bertujuan untuk menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfir sampai pada tingkat
yang dapat mencegah campur tangan manusia yang berbahaya yang berkaitan dengan iklim.
3. Convention to Combat Desertification OCD atau Konvensi tentang Mengatasi Degradasi Lahan.
Sedangkan non legally binding documents terdiri dari tiga kesepakatan yaitu:
1. Rio Declaration DeUarasi Rio tentang 27 prinsip yang menekankan hubungan antara lingkungan dan pembangunan. Prinsip tersebut dapat
diaplikasikan secara universal untuk menjamin perlindungan lingkungan dan
■
pembangunan yang bertanggung jawab. Dimaksudkan sebagai hak-hak asasi lingkungan Environmental Bill of Rights. Pada deklarasi ini tertuang
prinsip kehati-hatian precautionary principle dan prinsip bersama tapi dengan tanggung jawab yang berbeda common but differentiated
responsibilities. 2. Forest Principles Authoritative Statement of Principles for a Global
Consensus on Management, Conservation, and Sustainable Development of all Types of Forests,
menyatakan pentingnya hutan bagi pembangunan ekonomi, penyerap karbon atmosfir, perlindungan keragaman hayati, dan
Universita Sumatera Utara
pengelolaan daerah aliran sungai. Ada 15 prinsip yang secara hukum mengikat para pengambil keputusan di tingkat nasional dan internasional
dalam rangka perlindungan, pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya hutan secara berkelanjutan dan sekaligus meletakkan dasar-dasar proses bagi
Konvensi Kehutanan Internasional International Forestry Convention. 3. Agenda 21 yang merupakan rencana komprehensif mengenai program
pembangunan berkelanjutan ketika memasuki abad ke-21. Didalam Agenda 21 disebutkan, selain kepala pemerintahan dunia, lembaga PBB, dan lembaga
internasional lainnya, segenap lapisan masyarakat perlu memahami mengenai pembangunan berkelanjutan. Terdapat sembilan kelompok utama major
groups, yang diharapkan berpartisipasi dalam program ini yaitu Lembaga
Swadaya Masyarakat LSM, pemuda, buruh, petani dan nelayan, pemerintah local government,
bisnisindustri, perempuan, ilmuwan, dan pemuka adat.
205
CSR merupakan konsep yang menyeimbangkan perusahaan dalam mendapatkan keuntungan dengan aspek sosial dan lingkungan. Perusahaan
modern adalah perusahaan yang seharusnya mentransformasi diri menjadi institusi sosial, kata Berle dan Means dalam bukunya The Modern Corporation
and Private Property.
206
205
Ibid , hal. 16-18
Rachel Carson dalam bukunya yang berjudul Silent Spring
menyatakan bahwa pestisida dapat mematikan lingkungan dan
206
http:www.google.co.id, diakses tanggal 7 Desember 2011
Universita Sumatera Utara
kehidupan. Perusahaan harus sadar akan lingkungan, karena rusaknya lingkungan akan membawa kehancuran bersama.
207
Buku Beyond the Bottom Line,
tulisan Courtney C. Brown menekankan adanya tanggung jawab sosial bagi perusahaan disamping mencari keuntungan dan memperhatikan lingkungan.
Hubungan antara komunitas dan perusahaan telah mengalami pergeseran. Awalnya perusahaan meluncurkan program Community Development dalam
upayanya membina hubungan dengan komunitas. Kemudian dengan aktivitas CSR sebagai lisensi sosial untuk beroperasi. Dan terakhir, perusahaan dituntut
untuk mempuyai peran kepemimpinan dalam komunitasnya.
208
Setidaknya ada tiga alasan penting mengapa kalangan dunia usaha mesti merespon dan mengembangkan isu tanggung jawab sosial sejalan dengan operasi
usahanya. Pertama, perusahaan adalah bagian dari masyarakat dan oleh
karenanya wajar bila perusahaan memperhatikan kepentingan masyarakat. Perusahaan harus menyadari bahwa mereka beroperasi dalam suatu tatanan
lingkungan masyarakat. Kegiatan sosial ini berfungsi sebagai kompensasi atau upaya timbal balik atas penguasaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi
oleh perusahaan yang kadang bersifat ekspansif dan eksplorasif, disamping sebagai kompensasi sosial karena timbulnya ketidak nyamanan discomfort
pada masyarakat. Kedua, kalangan bisnis dan masyarakat sebaiknya memiliki
hubungan yang bersifat simbiosis mutualisme. Untuk mendapatkan dukungan
207
http:www.google.co.id, diakses tanggal 10 Desember 2011
208
Susanto A. B. A Stratetegi Management Approach, Jakarta: The Jakarta C.G. 2007, hal.7
Universita Sumatera Utara
dari masyarakat, setidaknya licence to operate, wajar bila perusahaan juga dituntut untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, sehingga bisa
tercipta harmonisasi hubungan bahkan pendongkrakan citra dan performa
perusahaan. Ketiga, kegiatan tanggung jawab sosial merupakan salah satu cara
untuk meredam atau bahkan menghindari konflik sosial. Potensi konflik itu berasal akibat dampak operasional perusahaan ataupun akibat kesenjangan
struktural dan ekonomis yang timbul antara masyarakat dengan komponen perusahaan.
209
Disamping tujuan dan manfaat diatas, CSR bagi perusahaan bertujuan dan memiliki manfaat sebagai berikut
210
a. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan brand image perusahaan. :
Perbuatan destruktif pasti akan menurunkan reputasi perusahaan. Begitupun sebaliknya, kontribusi positif pasti juga akan mendongkrak reputasi dan
image positif Perusahaan. Inilah yang menjadi modal non finansial utama
bagi perusahaan bagi stakeholders nya yang menjadi nilai tambah bagi pemisahaan untuk dapat tumbuh secara berkelanjutan.
b. Layak mendapatkan social licence to operate. Masyarakat sekitar perusahaan merupakan komunitas utama perusahaan.
Ketika mereka mendapatkan manfaat dari keberadaan perusahaan, maka pasti dengan sendirinya mereka ikut merasa memiliki perusahaan. Sehingga
209
Wibisono Yusuf, Membedah Konsep Aplikasi CSR, Gresik: Francho Publisihing, 2007, hal 71
210
Ibid hal.72.
Universita Sumatera Utara
imbalan yang diberikan ke perusahaan paling tidak adalah keleluasaan perusahaan untuk menjalankan roda bisnisnya diwilayah tersebut. Jadi
program CSR diharapkan menjadi bagian dari asuransi sosial social insurance
yang akan menghasilkan harmoni dan persepsi positif dari masyarakat terhadap eksistensi perusahaan.
c. Mereduksi risiko bisnis perusahaan. Mengelola risiko di tengah kompleksnya permasalahan perusahaan
merupakan hal yang esensial untuk suksesnya usaha. Perusahaan mesti menyadari bahwa kegagalan untuk memenuhi ekspektasi stakeholders pasti
akan menjadi bom waktu yang dapat memicu risiko yang tidak diharapkan. Misalnya, ketidak harmonisan dengan stakeholders hingga pembatalan atau
penghentian operasi, yang ujungnya akan merusak dan menurunkan reputasi bahkan kinerja perusahaan. Bila hal itu terjadi, maka disamping menanggung
opportunity loss, perusahaan juga harus mengeluarkan biaya yang mungkin
justru berlipat besarnya dibanding biaya untuk mengimplementasikan CSR. Karena itu, menempuh langkah antisipatif dan preventif melalui penerapan
CSR merupakan upaya investatif yang dapat menurunkan risiko bisnis perusahaan.
d. Melebarkan akses sumber daya. Track record
yang baik dalam pengelolaan CSR merupakan keunggulan bersaing bagi perusahaan yang dapat membantu untuk memuluskan jalan
menuju sumber daya yang diperlukan perusahaan.
Universita Sumatera Utara
e. Membentangkan akses menuju market. Investasi yang ditanamkan untuk program CSR ini dapat menjadi tiket bagi
perusahaan menuju peluang pasar yang terbuka lebar. Termasuk didalamnya akan memupuk loyalitas konsumen dan menembus pangsa pasar baru. Sudah
banyak bukti akan resistensi konsumen terhadap produk-produk yang tidak comply
pada aturan dan tidak tanggap terhadap isu sosial dan lingkungan. f. Mereduksi biaya.
Banyak contoh yang dapat menggambarkan keuntungan perusahaan yang dapat dari penghematan biaya yang merupakan buah dari implementasi dari
penerapan program tanggung jawab sosialnya. Yang mudah dipahami adalah upaya untuk mereduksi limbah melalui proses recycle atau daur ulang
kedalam siklus produksi. Disamping mereduksi biaya, proses itu tentu juga mereduksi buangan ke luar sehingga menjadi lebih aman.
g. Memperbaiki hubungan dengan stakeholders. Implementasi program CSR tentunya akan menambah frekwensi komunikasi
dengan stakeholders. Nuansa seperti itu dapat membentangkan karpet merah bagi terbentuknya trust kepada perusahaan.
h. Memperbaiki hubungan dengan regulator. Perusahaan yang menerapkan program CSR pada dasarnya merupakan upaya
untuk meringankan beban pemerintah sebagai regulator. Sebab pemerintahlah yang menjadi penanggung
jawab utama untuk mensejahterakan masyarakat dan melestarikan lingkungan. Tanpa bantuan
Universita Sumatera Utara
dari perusahaan, umumnya terlalu berat bagi pemerintah untuk menanggung beban tersebut.
i. Meningkatkan semangat dan produktifitas karyawan. Kesejahteraan yang diberikan para pelaku CSR umumnya sudah jauh
yang melebihi standar normatif kewajiban yang dibebankan kepada perusahaan. Oleh karenanya wajar bila karyawan menjadi terpacu untuk
meningkatkan kinerjanya. Disamping itu reputasi perusahaan yang baik dimata stakeholders juga merupakan vitamin tersendiri bagi karyawan untuk
meningkatkan motivasi dalam berkarya. j. Peluang mendapatkan penghargaan
Banyak reward ditawarkan bagi penggiat CSR sehingga kesempatan untuk mendapatkan kesuksesan yang cukup tinggi.
211
Manfaat tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan terhadap perusahaan tersebut adalah bahwa dengan pelaksanaan CSR , perusahaan akan
dinilai lebih beretika dan memiliki pengelolaan yang baik. Perusahaan akan dianggap lebih perduli dan cepat diterima oleh masyarakat. Apabila kita melihat
melalui teori hukum alam maka apabila perusahaan berbuat baik maka perusahaan juga akan diperlakukan dengan baik. Dengan demikian kinerja
perusahaan tidak akan terganggu dan perusahaan akan menghasilkan produksi
211
Wibisiono Yusuf, Membedah Konsep Aplikasi CSR Corporate Social Responsibility, Gresik: Fasco Publishing, 2007 hal. 78
Universita Sumatera Utara
dan keuntungan yang sebesar besarnya karena perusahaan akan dengan mudah diterima oleh seluruh stakeholders.
D. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan Terhadap Masyarakat