Analisis Regresi Linier Berganda Pengujian Hipotesis 1 Uji Signifikansi Simultan Uji-F

Su mber :Hasil Pengujian SPSS 17.0 for windows April, 2013 Pada Tabel diatas variabel Kompetensi komunikasi dan budaya organisasi memiliki nilai tolerance 1,0 ; 1,0 0,1 dan nilai VIF 1,0 ; 1,0 5 maka variabel tersebut tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

4.2.3. Analisis Regresi Linier Berganda

Metode ini digunakan penulis untuk mengetahui pengaruh hubungan dari variable-variabel independen, yaitu Kompetensi Komunikasi X 1 dan Budaya Organisasi X 2 serta variable dependen yaitu Kinerja Karyawan Y. metode regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17.0 for windows. Model persamaan yang digunakan adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Penjelasan dari hasil pengolahan SPSS akan ditunjukkan pada tabel berikut ini: Tabel 4.9 Analisis Regresi Berganda Kompetensi Komunikasi .321 .093 .355 3.449 .001 1.000 1.000 Budaya Organisasi .162 .085 .196 1.899 .061 1.000 1.000 a. Dependent Variable: KinerjaKaryawan Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 13.391 2.085 6.423 .000 Universitas Sumatera Utara Sumber :Hasil Pengujian SPSS 17.0 for windows April, 2013 Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam Tabel tersebut, maka diperoleh persamaan hasil regresi linier berganda sebagi berikut : Y = 13,391 + 0,321 X 1 + 0,162 X 2 + e Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : a.Konstanta = 13,391. Ini menunjukkan dimana jika variabel Kompetensi komunikasi X 1 , Budaya Organisasi X 2 = o maka kinerja karyawan 13,391. b.Koefisien X 1 = 0,321. Ini berarti bahwa variabel kompetensi berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 0,321. Artinya setiap terjadi peningkatan variabel kompetensi komunikasi maka variabel kinerja karyawan meningkat. c.Koefisien X 2 = 0,162. Ini berarti bahwa variabel budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 0,162. Artinya setiap terjadi peningkatan variabel budaya organisasi maka kinerja karyawan tidak akan meningkat. 4.2.4. Pengujian Hipotesis 4.2.4.1 Uji Signifikansi Simultan Uji-F Uji-F uji serentakdilakukan untuk melihat secara bersama–sama pengaruh atau hubungan positif dan signifikan variabel bebas X 1 , X 2 berupa variabel KompetensiKomunikasi .321 .093 .355 3.449 .001 BudayaOrganisasi .162 .085 .196 1.899 .061 a. Dependent Variable: KinerjaKaryawan Universitas Sumatera Utara Kompetensi Komunikasi, Budaya Organisasi dan variabel terikat Y berupa kinerja karyawan . Model hipotesis yang digunakan dalam uji F adalah sebagai berikut: H : b 1 = b 2 = 0 artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 berupa variabel Kompetensi Komunikasi, Budaya Organisasi dan variabel terikat Y berupa kinerja karyawan H : b 1 ≠ b 2 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 berupa variabel Kompetensi Komunikasi, Budaya Organisasi dan variabel terikat Y berupa kinerja karyawan. Nilai F hitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS for windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai F tabel pada tingkat α = 5 dengan kriteria sebagai berikut : H diterima bila F hitung F tabel pada α = 5 H ditolak bila F hitung ≥ F tabel pada α = 5 Tabel 4.10 Hasil Uji F ANOVAb Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 36.032 2 18.016 7.611 .001 a Residual 186.992 79 2.367 Universitas Sumatera Utara Total 223.024 81 a. Predictors: Constant, BudayaOrganisasi, KompetensiKomunikasi b. Dependent Variable: KinerjaKaryawan Sumber :Hasil Pengujian SPSS 17.0 for windows April, 2013 Pada tabel tersebut dapat dilihat : 1. Hasil pengujian ANOVA dengan menggunakan uji-F pada tabel meperlihatkan nilai F hitung adalah 7,611 dan tingkat signifikansinya 0,000, dengan df 1 = 2 dan df = 79 maka nilai F tabel adalah 3,110, dimana F hitung F tabel 7,611 3,110 . Dengan hasil tersebut berarti H ditolak dan H a diterima yang artinya secara serempak simultan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel – variabel independen yaitu kompetensi komunikasi dan budaya organisasi terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan. 2. Kolom pertama dari uji ANOVA yaitu kolom regresi adalah jumlah kuadrat dari varians yang dihasilkan oleh model persamaan regresi, yaitu sebesar 36,032 sedangkan kolom kedua yaitu residual adalah jumlah kuadrat varians yang tidak dihasilkan dari model persamaan regresi sebesar 186,992

4.2.4.2 Uji Koefisien Determinan R

2 Pengujian koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat.Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu 0 ≤ R 2 ≤ 1. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel Universitas Sumatera Utara terikat dan demikian sebaliknya. Derajat pengaruh variabel X 1 , X 2 terhadap variabel Y dapat dilihat pada hasil berikut ini Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi R2 Model Summary Sumber : Data Primer Diolah Peneliti April, 2013 Pada Tabel diatas dapat dilihat bahwa : 1. R = 0, 402 berarti hubungan relation antara kompetensi komunikasi dan budaya organisasi sebesar 40,2 artinya hubungan cukup erat. Untuk memastikan tipe hubungan antara variabel dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.12 Hubungan Antara Variabel Sumber : Situmorang dan Lufti 2012:155 2. Untuk regresi dengan lebih dari dua variabel, digunakan Adjusted R Square sebagai koefisien determinasi. Adjusted R Square sebesar 0,140 berarti 14,0 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh kompetensi komunikasi dan budaya organisasi. Sedangkan sisanya 86 dapat dijelaskan oleh faktor – faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .402 a .162 .140 1.53850 a. Predictors: Constant, BudayaOrganisasi, KompetensiKomunikasi Nilai Interpretasi 0.0 – 0.19 Sangat Tidak Erat 0,2 – 0,39 Tidak Erat 0,4 – 0,59 Cukup Erat 0,6 – 0,79 Erat 0,8 – 0,99 Sangat Erat Universitas Sumatera Utara 3. Standar Error Of Estimated artinya mengukur varians dari nilai yang diprediksi. Standar Error of Estimated juga dapat disebut standar deviasi. Standar error of Estimated dalam penelitian ini adalah 1,53850 semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.2.4.3 Uji Signifikan Parsial Uji-t

Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial variabel bebas yang terdiri dari variabel Kompetensi Komunikasi X 1 , budaya organisasi X 2 , dan variabel terikat Y berupa kinerja karyawan. Model hipotesis yang digunakan dalam uji-t adalah sebagai berikut : H : b 1 = b 2 = 0, yang berarti variabel bebas yang terdiri dari variabel kompetensi komunikasi X 1 , budaya organisasi X 2 tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y berupa kinerja karyawan. H : b 1 ≠ b 2 ≠ 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari komunikasi X 1 , budaya organisasi X 2 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y berupa kinerja karyawan. Kriteria pengambilan keputusan : H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H ditolak jika t hitung ≥ t tabel pada α = 5 Tabel 4.13 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta Universitas Sumatera Utara 1 Constant 13.391 2.085 6.423 .000 Kompetensi Komunikasi .321 .093 .355 3.449 .001 BudayaOrganisasi .162 .085 .196 .899 .061 a. Dependent Variable: KinerjaKaryawan Sumber :Hasil Pengujian SPSS 17.0 for windows April, 2013 Pada Tabel diatas dapat dilihat bahwa : 1. Variabel Kompetensi Komunikasi X 1 berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini terlihat bahwa nilai signifikansinya 0,001 lebih kecil dari 0,05. Nilai t hitung3,449 t tabel 1,664 artinya apabila kompetensi komunikasi ditingkatkan maka kinerja karyawan akan meningkat 2. Variabel budaya organisasi X 2 berpengaruh secara positifa dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini terlihat bahwa nilai signifikansinya 0,061 lebih besar dari 0,05 atau nilai t hitung 0,899 t tabel 1,664 artinya apabila budaya organisasi ditingkatkan maka kinerja karyawan tidak akan meningkat atau menurun 3. Konstanta sebesar 13,391 artinya walaupun variabel bebas bernilai nol maka kinerja karyawan sebesar 13,391

4.3 Pembahasan

Universitas Sumatera Utara