5. Memeriksa rencana pelaksanaan dan pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan, khusus rencana diklat, dan kemudian menyetujui
rencana itu jika tidak ada hal-hal yang perlu diubah.
2.4. Penelitian Terdahulu
Widya Indah Rizky, 2002 Penelitian yang berudul “Pengaruh Kompetensi Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan
Keuangan Asset Daerah Kabupaten Labuhan Batu. Berdasarkan uji F diperoleh nilai sebesar 101.086 lebih besar dari F tabel yakni 2,78, artinya variabel bebas
kompetensi komunikasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat kinerja karyawan. Melalui pengujian koefisien korelasi R
diperoleh nilai sebesar 0,846, artinya koefisien bersifat positif dan ada keterkaitan anatara kompetensi komunikasi dan kinerja karyawan.
Dalimunte, 2009 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Informasi Komunikasi Dan
Pengolahan Data Elektronik Kota Medan”. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan dilanutkan dengan menganalisa data, maka terdapat hubungan yang
cukup kuat antara budaya organisasi terhadap kinerja pegawai sebesar 0,578 hal ini bearti koefisien bersifat positif, sehingga hipotesa yang menyatakan bahwa ada
hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja pegawai dapat diterima. Nasution, Agus Rizaldi, 2011 melakukan penelitian yang berudul “Pengaruh
Kompetensi komunikasi, kecerdasan emosional dan budaya organisasi terhadap kinera karyawan Pada Badan Kepegawaian Provinsi Sumatera Utara” berdasarkan
analisis dan evaluasi dapat diperoleh kesimpulan yaitu hasil analisis data menunjukan bahwa kompetensi komunikasi X1, kecerdasan emosional X2, budaya organisasi
Universitas Sumatera Utara
X3 berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian Provinsi Sumatera Utara. Variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan
sebesar 62,7 oleh kompetensi komunikasi, kecerdasan emosional dan budaya organisasi sedfangkan sisanya 37,3 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel yang
tidak diteliti oleh penelitian ini.
2.5. Kerangka Konseptual
Secara umum kinerja didefinisikan sebagi tingkat keberhasilan seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya. Kinerja pegawai mempengaruhi seberapa
banyak mereka memberikan kontribusi kepada organisasi, kontribusi itu dapat diukur dari kualitas hasil kerja, ketepatan waktu, efektifitas kerja, kemandirian
dan komitmen kerja. Efektifitas kinerja yang dihasilkan dalam suatu tugas dalam organisasi ditentukan oleh penciptaan efesiensi tugas dan relasi antar pribadi hal
inilah yang menadi dasar terbentuknya kompetensi dalam komunikasi. Kompetensi komunikasi merupakan kemampuan seorang individu untuk
mendemonstrasikan pengetahuan dari prilaku berkomunikasi yang tepat dalam situasi waktu Jubaedah 2009:375, secara kontekstual kompetensi komunikasi
penilaian atas komunikasi yang berhasil dimana tujuan dari mereka yang berinteraksi dipenuhi dengan menggunakan pesan-pesan yang dianggap tepat dan
efektif didalam konteks organisasi tersebut. Budaya organisasi dimaksudkan sebagai keterkaitan antara organisasi dan
lingkungan, teknologi, tugas serta strategi dengan menentukan desain struktur organisasi termasuk koordinasi antara aktivitas dan motivasinya. Namun disisi
lain juga menentukan nilai budaya dan norma yang baik dalam membantu pegawai organisasi dan pengelompokan prilaku pegawai. Penggabungan struktur
Universitas Sumatera Utara
dan nilai serta norma ini secara bersama-sama akan mempengaruhi tingklat kinera dari organisasi dan kelompok serta individu yang ada dalam organisasi
Tampubolon, 2008:226
Kompetensi Komunikasi Dan Kinerja Karyawan
Edwardin2006:18 beralasan bahwa komitmen efektif terhadap orang lain diperlukan untuk komunikasi yang positif, dengan demikian semakin kohesif
suatu tim kerja, semakin positif dan menguntungkan pula upaya-upaya komunikasi tim. Lebih lanjut, Wong dan Law 2002:42 menemukan bahwa
komunikasi yang positif diperlukan untuk menunjang keberhasilan dalam lingkungan kerja. Dengan kata lain, komunikasi yang efektif yaitu seseorang
yang memiliki kompetensi komunikasi berpengaruh untuk meningkatkan upaya- upaya koordinasi, yang selanjutnya akan meningkatkan kinerja tim.
Berdasarkan uraian diatas, kompetensi komunikasi memberikan pengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan.
Budaya Organisasi dan Kinerja Karyawan
Tampubolon 2008:226 menyatakan tentang konsep dari suatu budaya organisasi adalah informalisasi dari satuan nilai dan norma, sebagai alat kontrol
bagi langkah-langkah pegawai di dalam organisasi untuk bertindak secara agresif, cepat, dan mudah dengan yang lainnya serta dengan orang diluar organisasi.
Budaya organisasi dimaksudkan sebagai keterkaitan antara organisasi dan lingkungannya, teknologi, tugas serta strategi dengan menentukan desain struktur
organisasi termasuk koordinasi antara aktivitas dan motivasinya. Namun disisi lain juga menentukan nilai budaya dan norma yang baik dalam membantu
Universitas Sumatera Utara
pegawai dalam organisasi dan pengelompokan prilakui pegawai. Penggabungan struktur dan nilai serta norma ini secara bersama-sama akan mempengaruhi
tingkat kinerja dari organisasi dan kelompok serta individu yang ada dalam organisasi.
Berdasarkan uraian diatas, Budaya Organisasi memberikan pengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan, maka model kerangka konseptualdari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Sumber: Robbins 2008:67,Goleman 2005:44
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual
2.6. Hipotesis