Triangular Fuzzy Number Fuzzifikasi dan Defuzzifikasi

yang mengandung elemen-elemen yang mempunyai derajat keanggotaan yang berbeda-beda dan sangat kontras dengan crisp, karena anggota crisp tidak akan menjadi anggota kecuali apabila keanggotaannya penuh dalam himpunan tersebut, sedangkan dalam fuzzy untuk dapat menjadi anggota tidak perlu lengkap. Teori tentang fuzzy dinyatakan dengan sebuah subset dari semesta , di mana transisi antara keanggotaan penuh dan bukan anggota lebih bersifat berderajat. Sebuah nilai dalam interval mempunyai derajat keanggotaan dari salah satu anggota fuzzy dikatakan bahwa fuzzy dipetakan ke nilai-nilai dalam interval oleh fungsi. Misalkan merupakan tradisional himpunan objek, misalnya bilangan riil, yang disebut semesta. Suatu fuzzy pada dinyatakan dengan fungsi keanggotaan yang menghubungkan setiap elemen dengan suatu nilai dalam interval dan dinotasikan dengan pasangan himpunan { }. Untuk pasti tidak berada di , jika berarti pasti berada pada . Nilai yang diberikan tersebut menyatakan derajat keanggotaan dalam .

2.3.2 Triangular Fuzzy Number

Fuzzy number adalah spesial fuzzy . Di mana membawa nilainya ke dalam garis riil dan merupakan penggambaran kontinu dari R pada interval terdekat dari Dubois and Prade 1978, 1980, dalam L. K. Chan, et al 1999. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 Fungsi keanggotaan dari TFN Fungsi Keanggotaan Kusumadewi, 2010: { Fuzzy number digunakan untuk menyatakan konsep bilangan yang tidak presisi, seperti “mendekati 7”, “antara 8 sampai 9”, “hampir 6” dan sebagainya. Suatu triangular fuzzy number, dinotasikan dengan di mana adalah bilangan fuzzy spesial, yang menyatakan konsep fuzzy = “mendekati b”. Kurva segitiga pada dasarnya merupakan gabungan antara dua garis linier seperti terlihat pada gambar 2.2: { 0,2 0,4 0,6 0,8 1 a b c x Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 Triangular Fuzzy Number Fuzzy number sering dinyatakan sebagai triple a,b,c di mana adalah batas bawah, batas tengah, dan batas atas Tsvetinov, Mikhailov. Nilai TFN dihitung dengan metode centroid untuk menghasilkan nilai crisp yang diperoleh dengan cara mengambil titik pusat daerah fuzzy. Secara umum dirumuskan Kusumadewi, 2010: ∫ ∫ ∑ ∑

2.3.3 Fuzzifikasi dan Defuzzifikasi

Fuzzifikasi adalah proses yang dilakukan untuk mengubah variabel nyata menjadi variabel fuzzy, ini ditujukan agar masukan kontroler fuzzy bisa dipetakan menuju jenis yang sesuai dengan fuzzy. Pemetaan dilakukan dengan bantuan model dari fungsi keanggotaan agar dapat diketahui besar masukkan tersebut derajat keanggotaan. Setelah variabel tersebut ditentukan fuzzy-nya kemudian menentukan domain batas dari masing-masing fuzzy tersebut. Domain batas ditentukan berdasarkan data-data yang telah ada. Data-data tersebut dianalisa sehingga dihasilkan nilai 0,2 0,4 0,6 0,8 1 2 4 6 8 10 12 Universitas Sumatera Utara batas dari setiap fuzzy pada setiap variabel tersebut. Adapun estimasi domain batas tersebut yaitu dengan menentukan batas bawah, rata-rata, dan batas atas. Dari batas-batas tersebut maka tiap-tiap himpunan memiliki nilai, misal pada Luas Lahan memiliki fuzzy bernama sempit, sedang, dan luas. 1. Sempit, yang direpresentasikan dengan kurva bentuk bahu meliputi: a. Nilai Bawah c = Batas Bawah. b. Nilai Bawah a = Rata-rata. 2. Sedang, yang direpresentasikan dengan kurva segitiga meliputi: a. Nilai Tengah c = 0,05 Rata-rata. b. Nilai Tengah a = Rata-rata. c. Nilai Tengah b = 0,05 Rata-rata. 3. Luas, yang direpresentasikan dengan kurva bentuk bahu meliputi: a. Nilai Atas c = Rata-rata. b. Nilai Atas b = Batas Atas. Adapun estimasi nilai tengah c dan nilai tengah b pada c fuzzy sedang ditentukan sendiri faktor pengalinya. Untuk sistem ini digunakan faktor pengali sebesar 0,05 atau 5 agar mempunyai jangkauan yang tidak begitu terlalu besar. Defuzzikasi adalah proses pemetaan fuzzy ke crisp. Proses ini merupakan kebalikan dari proses fuzzifikasi. Input proses defuzzifikasi adalah suatu fuzzy yang dihasilkan merupakan suatu bilangan pada domain fuzzy tersebut. Jika diberikan suatu fuzzy dalam range tertentu, maka harus diambil suatu nilai crisp tertentu. Perhitungan fuzzifikasi data persepsi responden dilakukan dengan menggunakan langkah awalnya adalah mencari nilai untuk tiap kriteria dengan cara sebagai berikut: Nilai batas bawah : Nilai tengah : Universitas Sumatera Utara Nilai batas atas : Keterangan : = atribut = lingustik variabel Nilai batas tengah diperoleh dari jumlah data dibagi dengan banyaknya data pada setiap pilihan jawaban tidak penting, kurang penting, cukup penting, penting, sangat penting. Untuk nilai batas bawah merupakan nilai minimal dari data jawaban responden, sedangkan nilai batas atas merupakan nilai maksimal dari data jawaban responden. Rata-rata nilai , , dan tersebut merupakan nilai defuzzifikasi yang diformulasikan sebagai berikut:

2.4 Skala Likert