Skala Likert Importance Perfomance Analysis

Nilai batas atas : Keterangan : = atribut = lingustik variabel Nilai batas tengah diperoleh dari jumlah data dibagi dengan banyaknya data pada setiap pilihan jawaban tidak penting, kurang penting, cukup penting, penting, sangat penting. Untuk nilai batas bawah merupakan nilai minimal dari data jawaban responden, sedangkan nilai batas atas merupakan nilai maksimal dari data jawaban responden. Rata-rata nilai , , dan tersebut merupakan nilai defuzzifikasi yang diformulasikan sebagai berikut:

2.4 Skala Likert

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert agar data kualitatif dapat dikuantitatifkan sehingga nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka. Skala Likert merupakan skala yang dapat memperlihatkan tanggapan konsumen terhadap karakteristik suatu produk Durianto dkk., 2004. Informasi yang diperoleh dengan skala Likert berupa skala pengukuran ordinal, oleh karenanya terhadap hasilnya hanya dapat dibuat ranking tanpa dapat diketahui berapa besarnya selisih antara satu tanggapan ke tanggapan lainnya. Responden diminta untuk menjawab tingkat kepentingan pada tiap atribut kualitas pelayanan dengan memberi bobot sebagai berikut: a 5 untuk jawaban sangat penting Universitas Sumatera Utara b 4 untuk jawaban penting c 3 untuk jawaban cukup penting d 2 untuk jawaban kurang penting e 1 untuk jawaban tidak penting Responden ditanyakan tingkat kepuasaan pada atribut-atribut kualitas pelayanan yang sama dengan memberikan bobot sebagai berikut: a 5 untuk jawaban sangat puas b 4 untuk jawaban puas c 3 untuk jawaban cukup puas d 2 untuk jawaban kurang puas e 1 untuk jawaban tidak puas

2.5 Importance Perfomance Analysis

Importance Perfomance Analysis IPA pertama kali diperkenalkan oleh Martila dan James 1997. IPA sebagai rangkaian kerja yang sederhana untuk menganalisis atribut-atribut produk. Suatu rangkaian atribut layanan yang berkaitan dengan layanan khusus dievaluasi berdasar tingkat kepentingan masing- masing atribut menurut konsumen dan bagaimana layanan dipresepsikan kinerjanya relatif tehadap masing-masing atribut. Rata-rata hasil penilaian keseluruhan pelanggan kemudian digambarkan ke dalam Importance Perfomance Matrix atau sering disebut Diagram Cartesius, dengan sumber absis adalah tingkat kinerja dan sumbu ordinat adalah tingkat kepentingan. Rata-rata tingkat kinerja dipakai sebagai cut-off atau pembatas kinerja tinggi dengan kinerja rendah, sedangkan rata-rata tingkat kepentingan dipakai sebagai cut-off tingkat kepentingan tinggi dengan tingkat kepentingan rendah. Matriks Importance Perfomance disajikan pada gambar 2.3: High I m p o r t Universitas Sumatera Utara Kuadran B Concentrate Here Kuadran C Keep up the Good Work Kuadran A Low Priority Kuadran D Possible Overkill Low Performance High Gambar 2.3 Matriks Importance-Performance Sumber: Martilla dan James 1977 Matriks ini digunakan untuk menggambarkan prioritas atribut yang harus diperbaiki dan bisa menjadi petunjuk untuk formulasi strategi. Peta posisi kuadran masing-masing atribut atau dimensi layanan mengindikasikan derajat urgensi relatif untuk perbaikan. 1. Posisi Low Priority Kuadran A Jika atribut atau dimensi layanan berada pada kuadran ini menunjukkan bahwa tingkat kepentingan pelanggan terhadap atribut atau dimensi layanan rendah, tingkat kinerja yang ditunjukkan juga rendah, sehingga atribut atau dimensi layanan yang berada pada kuadran ini mendapat prioritas rendah. 2. Posisi Concentrate Here Kuadran B Jika atribut atau dimensi layanan berada pada kuadran ini menunjukkan bahwa tingkat kepentingan pelanggan terhadap atribut atau dimensi layanan tinggi, namun tingkat kinerja yang ditunjukkan rendah. Kondisi ini dinilai berbahaya karena antara tingkat kepentingan dengan tingkat kinerja berlawanan arah, sehingga perbaikan harus diprioritaskan pada kuadran ini. 3. Posisi Keep up the Good Work Kuadran C Jika atribut atau dimensi layanan berada pada kuadran ini menujukkan bahwa tingkat kepentingan pelanggan terhadap atribut atau dimensi layanan tinggi, tingkat kinerja yang ditunjukkan oleh atribut atau dimensi layanan pada kuadran ini harus dipertahankan. Universitas Sumatera Utara 4. Posisi Possible Overkill Kuadran D Jika atribut atau dimensi layanan pada kuadran ini menunjukkan bahwa tingkat kepentingan pelanggan terhadap atribut atau dimensi layanan rendah, namun tingkat kinerja yang ditunjukkan oleh atribut atau dimensi tinggi dikarenakan pelayanan yang diberikan berlebihan overkill, sehingga aktivitas harus dikurangi pada kuadran ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.4 Flow Chart Penelitian tidak Pembuatan Kuisioner Servqual Integrasi Fuzzy Servqual Penyebaran Kuisioner Pendahuluan Penyebaran Kuisioner Formal Penentuan Prioritas dengan IPA Analisa Usulan Perbaikan ℎ � ℎ � valid tidak Penarikan Kesimpulan dan Saran Identifikasi Elemen Penelitian Servqual melalui observasi dan wawancara valid Mulai Selesai Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas dan Reliabilitas Atribut yang tidak valid dihilangkan Universitas Sumatera Utara

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengumpulan Data Kualitatif

Pada tahap ini merupakan hasil wawancara terhadap responden yaitu pasien yang telah merasakan pelayanan sebelumnya, pasien yang sedang mengalami perawatan, keluarga pasien, dan kepada pihak RSU Vina Estetica Medan. Hasil wawancara yang diperoleh adalah tentang hal-hal yang dianggap penting atau menjadi pertimbangan dalam pelayanan di sebuah rumah sakit sesuai dengan dimensi kualitas jasa, yang selanjutnya akan digunakan sebagai atribut pada kuesioner. Adapun atribut yang diperoleh dari hasil wawancara terdapat pada tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Daftar Atribut Kualitas Jasa Pendahuluan No Dimensi Kualitas Jasa Atribut 1 Tangibles Berwujud Rumah sakit memiliki alat-alat yang modern 2 Peralatan selalu bersih dan siap pakai 3 Tenaga medis berpakaian rapi dan bersih 4 Ruang rawat bersih, rapi, dan nyaman 5 Fasilitas yang mendukung pelayanan rumah sakit lengkap seperti: apotek, laboratorium, dll 6 Lingkungan rumah sakit bersih, menarik, nyaman, dan adanya penunjuk arah untuk tiap ruangan 7 Menu makanan seharusnya enak dan tidak membosankan 8 Reliability Kehandalan Prosedur penerimaan pasien cepat dan tepat 9 Pelayanan pemeriksaan yang cepat dan tepat 10 Ketepatan jadwal kunjungan perawat Universitas Sumatera Utara