Penelitian yang Relevan LANDASAN TEORI

40 dan perangkat kebijakan yang relevan. Tahapan pelaksanaan GLS dijabarkan sebagai berikut Kasman, 2016: 28: 1. Tahap pertama, pembiasaan kegiatan membaca yang menyenangkan di ekosistem sekolah; 2. Tahap kedua, pengembangan minat baca untuk meningkatkan kemampuan literasi; dan 3. Tahap ketiga, pelaksanaan pembelajaran berbasis literasi. Gerakan Literasi Sekolah baik adanya jika dilaksanakan di sekolah dasar. Upaya dalam menumbuhkan minat membaca siswa melalui GLS. Dengan pengembangan buku cerita bergambar yang dilaksanakan peneliti, diharapkan dapat menjadi salah satu sumber referensi untuk mendukung Gerakan Literasi Sekolah yang di laksanakan di sekolah dasar.

2.2 Penelitian yang Relevan

Peneliti menuliskan 3 penelitian yang relevan untuk menunjang penelitian ini. Ketiga penelitian tersebut adalah penelitian milik Maria Nike Prasetyo Wido Saputri, Ayu Indah Permatasari, dan Boniferson Ndoen. Penelitian pertama dilakukan oleh Maria Nike Prasetyo Wido Saputri 2016. Penelitian ini berjudul “ Pengembangan P rototipe Buku Cerita Ber gambar Tentang Tradisi Nglarung dalam Konteks Pendidikan Karakter Kebangsaan ”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur atau langkah-langkah pengembangan prototipe buku cerita anak tentang tradisi nglarung dalam konteks pendidikan karakter kebangsaan dan mendeskripsikan kualitas prototype buku cerita bergambar untuk memahami tradisi nglarung dalam konteks pendidikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 karakter kebangsaan. Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau RD. Hasil yang diperoleh menyebutkan bahwa kualitas prototipe buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung dalam konteks pendidikan karakter kebangsaan mendapatkan nilai 4,5 dengan kategori “sangat baik” sehingga layak untuk diujicobakan. Penelitian yang kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Ayu Indah Permatasari 2016. Ayu melakukan penelitian dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau research and development yang berjudul “ Pengembangan Buku Cerita untuk Menanamkan Karakter Disiplin dan Kreatif Siswa Sekolah Dasar Kelas Rendah ”. Pada penelitian pengembangan ini buku cerita yang dikembangan menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan modifikasi dari model pengembangan Borg and Gall dan Sugiyono yang meliputi enam langkah, yaitu 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 revisi desain, dan 6 uji coba produk serta menghasilkan produk berupa buku cerita untuk menanamkan karakter disiplin dan kreatif siswa sekolah dasar kelas rendah. Penelitian ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Boniferson Ndoen 2011. Boniferson melakukan penelitian dengan judul “ Model Pembelajaran Bahasa Indonesia Terintegrasi dengan Pendidikan Anti Korupsi Pada Siswa Kelas IX Semester 1 SMP Kanisius Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 20102011 ”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk berupa model pendidikan anti korupsi yang terintegrasi dengan materi pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Kanisius Sleman, Yogyakarta kelas IX semester I. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau RD yang 42 mengadaptasi serta menyederhanakan rancangan prosedur Borg Gall, model pengembangan desain pembelajaran Dick Carey, dan model pengembangan Luther. Langkah-langkah sebagai berikut, 1 hasil analisis data, 2 pengembangan produk, 3 validasi ahli, 4 revisi, 5 uji coba produk, 6 revisi akhir, 7 produk buku ajar. 43 Berikut adalah literatur map penelitian ini. Bagan 2.1 Literatur map penelitian yang relevan Buku Cerita Bergambar Buku Cerita Pendidikan Anti Korupsi Saputri, 2010 Pengembangan Prototipe Buku Cerita Bergambar Tentang Tradisi Nglarung dalam Konteks Pendidikan Karakter Kebangsaan Permatasari, 2016 Pengembangan Buku Cerita untuk Menanamkan Karakter Disiplin dan Kreatif Siswa Sekolah Dasar Kelas Rendah Ndoen, 2011 Model Pembelajaran Bahasa Indonesia Terintegrasi Dengan Pendidikan Anti Korupsi Pada Siswa Kelas IX Semester 1 SMP Kanisius Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 20102011 Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Anti Korupsi untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas IV A SD Negeri Dayuharjo Tahun Ajaran 20162017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 Bagan 2.1 Literatur map penelitian yang relevan tersebut menjelaskan tentang ketiga hasil penelitian milik orang lain yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Masing-masing dari ketiga penelitian tersebut memiliki persamaan pada variabel buku cerita bergambar, buku cerita, dan pendidikan anti korupsi. Pada penelitian yang pertama mengembangkan buku cerita bergambar namun tidak membahas mengenai pendidikan anti korupsi. Penelitian yang kedua mengembangkan buku cerita namun tidak membahas pendidikan anti korupsi dan ditujukan pada siswa kelas rendah. Penelitian yang ketiga membahas pendidikan anti korupsi namun bukan mengembangkan buku cerita dan dilaksanakan di sekolah menengah pertama. Peneliti kemudian tertarik untuk melakukan penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran membaca siswa kelas IV A SD Negeri Dayuharjo tahun ajaran 20162017. 2.3 Kerangka Berpikir Membaca merupakan salah satu cara untuk mendapatkan pesan dan makna dengan media kata-kata. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-katabahasa tulis Tarigan, 1984: 7. Untuk menjadi sebuah negara yang maju mayarakatnya harus memiliki ciri-ciri minat membaca yang tinggi. Minat baca berbanding lurus dengan kemajuan suatu bangsa, bangsa yang besar minat bacanya pastilah bangsa yang maju Tarigan, 1987: 135. Sedangkan Indonesia sendiri masih memiliki minat membaca yang sangat rendah. Untuk menumbuhkan minat membaca yang tinggi sebaiknya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 dimulai dari pendidikan dasar. Minat membaca siswa dapat ditingkatkan melalui buku-buku bacaan yang menarik dan memiliki isi bermakna. Buku cerita bergambar adalah salah satu media yang tepat dalam meningkatkan minat siswa berkaitan dengan pembelajaran membaca. Buku cerita bergambar adalah buku yang menyuguhkan cerita dengan menggunakan gambar, baik cerita maupun gambar mempunyai fungsi untuk menyampaikan kisah sehingga kedua aspek itu hadir sama kuat saling mengisi dan saling menjelaskan Toha, 2010: 18. Buku bacaan dilengkapi dengan gambar dan tulisan yang berkaitan dapat memancing ketertarikan siswa khususnya kelas IV sekolah dasar. Buku cerita bergambar akan menjadi lebih bermakna jika didalamnya ada isi cerita yang memberikan pesan pendidikan atau nilai-nilai pendidikan. Pendidikan anti korupsi merupakan isi yang tepat jika diterapkan dalam cerita buku bergambar. Pendidikan anti korupsi adalah upaya menumbuhkan, meningkatkan, atau mengembangkan sikap yang tidak kompromi dengan korupsi Baedowi, 2015: 88. Pendidikan anti korupsi juga dapat memberikan pesan yang tepat terhadap perkembangan pendidikan siswa diusianya. Ketika siswa menemukan sendiri pengetahuan dan konsepnya maka akan berpengaruh besar terhadap perkembangan belajarnya. Diharapkan dengan adanya media buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran membaca.

2.4 Pertanyaan Penelitian