uterus jadi berkurang dan menyebabkann hipoksia uterus. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya nyeri.
2.4.6 Gejala Dismenore
Menurut Kasdu 2005 dalam Roza 2011, gejala dismenore yang sering muncul adalah :
a Rasa sakit yang dimulai pada hari pertama menstruasi
b Terasa lebih baik setelah pendarahan menstruasi mulai
c Terkadang nyerinya hilang setelah satu atau dua hari. Namun, ada juga
wanita yang masih merasakan nyeri perut meskipun sudah dua hari haid. d
Nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bahwa dan tungkai.
e Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang timbul atau sebagai nyeri
tumpul yang terus menerus. f
Terkadang disertai rasa mual, muntah, pusing.
2.4.7 Faktor Resiko Dismenore Primer
2.4.7.1 Usia menarche
Menurut Widjanarko 2006 dalam Pakaya 2014 terdapatnya hubungan antara usia menarche lebih awal terhadap kejadian dismenore primer. Hal ini
dikarenakan saat menarche yang lebih awal, alat reproduksi belum siap untuk mengalami perubahan dan masih terjadi penyempitan pada leher rahim,
maka akan timbul rasa sakit saat menstruasi. Usia menarche yang lebih awal memicu terjadinya siklus ovulasi yang lebih awal juga sehingga kemungkinan
terjadi dismenore yang awal juga Xiashou, 2010 dalam Silviana, 2012. Setelah terjadinya ovulasi, apabila tidak terjadi pembuahan maka sel folikel yang sudah
tua akan mengalami atresia. Hal ini akan diikuti penurunan kadar estrogen dan progesteron yang merangsang prostaglandin untuk keluar. Prostaglandin ini
menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah yang memicu dismenore.
Universitas Sumatera Utara
2.4.7.2 Lama Menstruasi
Lama menstruasi merupakan faktor resiko dari dismenore primer. Lama menstruasi normal adalah 2-7 hari, jika lebih dari 7 hari maka akan menyebabkan
dismenore lebih berat Novia dan puspitasari, 2008. Hal ini disebabkan karena semakin lama uterus berkontraksi, akibatnya semakin banyak pula prostglandin
dikeluarkan. Jika prostaglandin dikeluarkan maka akan menyebabkan vasokontriksi. Dimana vasokontriksi akan menimbulkan terjadinya iskemik yang
memicu timbulnya nyeri dismenore.
2.4.7.3 Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi adalah periode yang dibutuhkan antar tiap proses pendarahan menstruasi Silviana, 2012. Siklus menstruasi yang normal adalah
21-35 hari. Beberapa penelitian menyatakan bahwa siklus menstruasi yang tidak normal merupakan faktor resiko dismenore primer. Weller 2002 dalam
Silviana 2012 menyatakan bahwa wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur lebih banyak mengalami gangguan menstruasi daripada yang tidak
menstruasi.
2.4.7.4 Stress
Risiko untuk mengalami dismenore meningkat pada wanita yang mempunyai riwayat dismenore dan stres tinggi sebelumnnya dibandingkan
dengan wanita yang tidak mempunyai riwayat stres sebelumnnya French, 2005. Mekanisme hubungan stress dengan kejadian dismenore, belum
sepenuhnya diketahui. Namun, diduga ada hubungan dengan kaskade respon neuroendokrin.Stress mencegah pengeluaran hormon progesteron dan estrogen,
sehingga perkembangan folikel terhambat. Hal ini mempengaruhi sintesa dari progesteron, sehingga memicu keluarnya prostaglandin sehingga terjadi
vasokontriksi di uterus, akhirnya terjadilah dismenore Ju et al., 2013
2.4.7.5 Merokok Dan Meminum Alkohol