Distribusi Derajat Dismenore Primer Status Gizi Siswi Aktivitas Fisik Siswi

5.1.2.2 Dismenore Primer

Dismenore primer adalah nyeri haid yang dialami selama 6 bulan terkahir. Dismenore primer ini dibagi dalam dua kategori yaitu ya dan tidak. Ya untuk siswi yang mengalami dismenore primer dan tidak bagi siswi yang tidak mengalami dismenore primer. Distribusi frekuensi siswi yang mengalami dismenore primer dapat dilihat dalam tabel 5.2. Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Dismenore Primer siswi SMA Negeri 1 Pahae Julu No Dismenore Primer Jumlah Persentase 1. Ya 124 96,1

2. Tidak

5 3,9 Total 129 100 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar siswi mengalami dismenore primer selama 6 bulan terakhir yaitu sebanyak 124 96,1 orang, sedangkan yang tidak menderita dismenore primer hanya 5 3,9 orang.

5.1.2.3 Distribusi Derajat Dismenore Primer

Dari 129 siswi yang mengalami dismenore primer tersebut, setiap orang mengalami derajat keparahan dismenore primer yang berbeda-beda. Derajat keparahan dismenore primer ini dibagi kedalam empat kategori yaitu derajat 0, derajat 1, derajat 2, dan derajat 3. Derajat keparahan dismenore primer yang terjadi pada siswi SMA Negeri 1 Pahae Julu tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 5.3. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Derajat Dismenore Primer siswi SMA Negeri 1 Pahae Julu No Dismenore Primer Jumlah Persentase 1 Derajat 0 5 3,9 2 Derajat 1 124 96,1 3 Derajat 2 4 Derajat 3 Jumlah 129 100 Berdasarkan tabel 5.3, diperoleh bahwa sebagian besar siswi SMA Negeri 1 Pahae Julu yaitu 124 100 orang menderita dismenore primer derajat 1 satu dan, sedangkan sisanya 3,9 menderita derajat 0, dan untuk siswi yang menderita dismenore primer derajat 2 dan derajat 3 tidak ada sama sekali atau 0 0 orang

5.1.2.4 Status Gizi Siswi

Berdasarkan Kemenkes RI tahun 2010, status gizi remaja berusia 5-18 tahun berdasarkan IMTU dibagi menjadi 5 kategori yaitu sangat kurus, kurus, normal, gemuk, dan obesitas. Status gizi sangat kurus jika -3 SD, kurus jika berada pada -3 SD sampai dengan -2 SD, normal berada pada -2 SD sampai dengan 1 SD, status gizi gemuk jika berada pada 1 SD sampai dengan 2 SD, dan obesitas jika berada pada 2 SD. Status gizi siswi SMA Negeri 1 Pahae Julu tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 5.4. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Status Gizi siswi SMA Negeri 1 Pahae Julu No Status Gizi Jumlah Persentase 1 Sangat Kurus 2 Kurus 3 Normal 113 87,6 4. Gemuk 15 11,6 5 Obesitas 1 0,8 Jumlah 129 100 Berdasarkan penelitian diperoleh bahwa siswi dengan status gizi sangat kurus dan kurus masing-masing 0 0 orang, normal 113 87,6 orang, gemuk 15 11,6 orang, dan obesitas 1 0,8 orang.

5.1.2.5 Aktivitas Fisik Siswi

Menurut Baecke, aktivitas fisik siswi dibagi menjadi tiga yaitu, aktivitas bekerja, aktivitas olahraga dan aktivitas waktu luang. Keseluruhan aktivitas ini kemudian diakumulasikan untuk mengetahui aktivitas fisik seseorang. Kategori aktivitas fisik sendiri dibagi menjadi tiga yaitu aktivitas fisik ringan, sedang dan berat. Aktivitas fisik siswi SMA Negeri 1 Pahae Julu tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 5.5. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Aktivitas Fisik siswi SMA Negeri 1 Pahae Julu No. Aktivitas Fisik Jumlah Persentase 1. Ringan 14 10,9 2. Sedang 100 77,5 3. Berat 15 11,6 Total 129 100 Bedasarkan penelitian diperoleh bahwa siswi yang mempunyai aktivitas fisik ringan sebanyak 14 10,9 orang, aktivitas fisik sedang 100 77,5 orang dan aktivitas fisik berat sebanyak 15 11,6 orang.

5.1.3 Analisis Bivariat