Jenis Dismenore Dismenore .1. Pengertian Dismenore

2.4 Dismenore 2.4.1. Pengertian Dismenore Dismenore atau nyeri haid merupakan gejala, bukan penyakit. Kata dismenore berasal dari bahasa Yunani yaitu dysmenorrhea, “dys” berarti sulit, “meno” artinya bulan dan “rhhea” artinya aliran Anisa, 2015. Dismenore adalah rasa nyeri yang menyertai menstruasi dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari Manuaba, 2010.

2.4.2. Jenis Dismenore

Dalam sembiring 2011 dismenore dibagi menjadi dibedakan berdasarkan dua kategori yaitu : 1. Berdasarkan jenis nyerinya yaitu : a. Dismenore spasmodik Dismenore spasmodik yaitu nyeri yang dirasakan di perut bagian bawah, dirasakan sebelum terjadinya menstruasi atau pada awal menstruas, umumnya diderita oleh wanita yang lebih muda. b. Dismenore kongestif Dismenore kongestif yaitu nyeri yang dirasakan sbelum datangnya menstruasi sampai dua atau tiga hari setelah menstruasi berlangsung hingga dua minggu sebelum menstruasi awal terjadi. 2. Berdasarkan penyebabnya yaitu : a. Dismenore Primer Dismenore Primer adalah nyeri menstruasi tanpa kelainan patologi yang nyata Dawood, 2006, semata mata hanya berkaitan dengan hormonal menstruasi Manuaba, 2010. Dismenore biasanya muncul pada tahun kedua dan ketiga setelah menarche yaitu ketika siklus ovulalasi mulai teratur Anisa, 2015 b. Dismenore sekunder Dismenore yang terjadi karena terdapat kelainan pada alat reproduksi Manuaba, 2010 seperti endometriosis, adenomiosis, penyakit radang panggul, stenosis servikal, mioma dan polip uteri Anisa, 2015. Endometriosis merupakan Universitas Sumatera Utara penyebab pertama terjadinya dismenore sekunder, dimana adanya endometrium atau stroma di tempat yang tidak seharusnya Harel, 2002 dalam Silviana, 2012 2.4.3 Perbedaan Karakteristik Dismenore Primer dan Dismenore Sekunder Tabel 2.2 Perbedaan antara dismenore primer dengan dismenore sekunder Febri, Junizar dkk, 2009 dalam Pakaya 2014 Dismenore Primer Dismenore sekunder 1. Mengenai seseorang dengan usia lebih muda 2. Timbul segera setelah siklus haid yang teratur 3. Sering pada nulipara 4. Nyeri sering seperti kejang uterus 5. timbul mendahului haid, dan kemudian hilang bersamaan dengan keluarnya haid 6. Sering memberikan respon pada pengobatan medikamentosa 7. Sering disertai mual, muntah, diare, kelelahan dan nyeri kepala. 1. Mengenai pada seseorang dengan usia lebih tua 2. Timbulnya tidak menentu 3. Tidak berhubungan dengan paritas 4. Nyeri terus-menerus 5. Nyeri mulai pada saat haid dan meningkat bersamaan dengan keluarnya haid 6. Sering memerlukan tindakan operatif 7. Tidak disertai mual, muntah, diare, kelelahan dan nyeri kepala. Universitas Sumatera Utara

2.4.4 Derajat Dismenore